Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.05
"Om bangun"ujar Zalina mencoba menyentuh bahu Tio dan mengguncangkan nya agar Tio terbangun karena hari sudah cukup siang dan Zalina tentu harus pergi ke kampus.
Namun pergi meninggalkan pria yang kini sudah menjadi suami nya itu sungguh bukan hal yang bagus dan akan dianggap tidak punya sopan santun.
"Om ayo bangun,aku harus pergi kekampus"ujar Zalina lagi yang kini sedikit mengencangkan goyangan dibahu Tio agar Tio terbangun.
Dan ternyata berhasil,Tio nampak menggeliatkan tubuhnya merubah posisi meski matanya masih menutup rapat.
"Om ayo bangun,ini sudah siang.Kalau nggak bangun juga aku tinggal ya"lanjut Zalina yang sudah terlihat kesal karena sang suami tidak menghiraukan nya dan melanjutkan lagi tidurnya.
Merasa di abaikan Zalina yang sudah dibuat kesal pun seketika menyambar tas slempang miliknya dan juga paperbag yang berisi baju kotor yang tadi malam dia pakai untuk dibawa pulang lalu melangkah pergi meninggalkan Tio yang masih damai dalam tidurnya.
Namun langkah Zalina terhenti saat suara bariton itu menggema000 diseluruh ruangan kamar.
"Siapa yang mengijinkan kamu untuk pergi,hah?dasar istri tidak tahu diri,mau ngebangkang kamu sama suami,iya?"
Zalina yang hampir sampai dipintu pun urung membuka pintu itu karena ternyata Tio tidak seutuhnya tertidur.
Pria itu tahu apa yang Zlina lakukan meski matanya tertutup rapat.Dengan langkah perlahan dan diselimuti rasa takut Zalina pun kembali berbalik dan berjalan mendekati ranjang.
Zalina nampak menghela nafas panjang saat melihat Tio yang kembali tertidur lelap diranjang besar yang ada didalam kamar pengantin baru itu.
Takut suaminya kembali marah Zalina pun memutuskan untuk berdiam diri didalam kamar meski rasa jenuh begitu menderanya namun Zalina tidak bisa abai akan titah dari si mpunya kehidupan nya kini.
Dan tidak ada pilihan lain selain tetap diam dan menunggu Tio bangun dari tidurnya Zalina pun memutuskan untuk menghubungi sahabatnya Zoya untuk membuatkan ijin tidak masuk kelas untuk hari ini karena sang suami belum mengijinkannya keluar dari kamar.
"Halo Zoy,kamu dikampus?"
"....."
"Aku titip pesan ya kalau aku ijin,hari ini belum bisa masuk kelas"
"....."
"Iya Zoy,sorry banget ya repotin kamu"
"......"
"Ok kalau gitu,besok aku kabarin kamu lagi deh"
"....."
"Ok,makasih ya Zoy"
"Telpon siapa?asik banget kayanya?"ucap Tio yang tiba tiba mengejutkan Zalina yang tengah bertelpon ria dengan sahabatnya Zoya dibalkon kamar hotel karena tidak mau mengganggu tidur Tio.
"Astaghfirullahaladzim,ya ampun bikin kaget saja.Om sudah bangun?maaf barusan aku telpon Zoya buat mintain ijin karena ga masuk kelas hari ini"
"Siapin air,aku mau mandi"lanjut Tio masih dengan nada dingin dan ketusnya.
Tanpa berkata lagi Zalina pun menurut dan masuk kembali kedalam kamar lalu segera masuk kedalam kamar mandi untuk menyiapkan air untuk Tio membersihkann diri.
Selang 10 menit kemudian Zalina pun terlihat keluar kamar mandi dengan tangan dan kaki yang nampak basah.
"Airnya sudah siap Mas"ujar Zalina sembari melipir ke arah koper untuk menyiapkan baju ganti untuk Tio.
Tio sendiri langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri tanpa menjawab atau pun melirik ke arah Zalina.
Setelah Tio masuk kedalam kamar mandi,Zalina pun segera menyiapkan baju ganti untuk pria yang kini sudah menjadi suaminya,sah secara hukum dan agama.
Setelah 30 menit berlalu nampak pintu kamar mandi terbuka dan membangunkan Zalina dari lamunan nya dan segera bangkit dari duduknya menghampiri Tio yang masih sibuk mengeringkan rambut dengan handuk kecil.
"Ini Mas baju nya"Zalina menyodorkan baju ganti lengkap untuk Tio sembari memalingkan tatapan ke sembarang arah karena merasa kurang nyaman melihat Tio yang hanya memakai handuk dipinggang dan bertelanjang dada.
Tio pun mangambil baju yang disodorkan oleh Zalina dengan tatapan dingin dan datarnya.Tio begitu enggan bertatap muka dengan wajah yang begitu mirip dengan wanita yang sudah menorehkan luka dihatinya dan rasa malu untuk dirinya dan juga keluarganya.
...****************...