GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Ayah Nadine sudah memikirkan hal itu,tapi dia masih berharap Liam mau menerima Nadine apa ada nya. Dia akan mencari pria yang sudah menodai putri sulung nya itu,jika pun tidak ada maka dia akan menyuruh anak dari temannya untuk menikahi Nadine. Dia tau kalau dari dulu kalau anak teman nya itu menyukai Nadine secara sembunyi-sembunyi,bahkan dia akan menunggu janda nya Nadine
Di apartemen,pria yang sudah melepaskan hasratnya pada Nadine kini membuka mata nya perlahan. Dia memperhatikan sekeliling nya, kepala nya yang tadi nya terasa begitu pusing dan panas. Kini sudah merasa lega,seperti sudah keluar semua yang dia pendam saat ini .
Pria itu bangkit dari tidurnya,dia terkejut melihat tubuh nya yang polos tanpa sehelai benang disana. Kemudian dia teringat dengan wanita yang yang merupakan anak dari teman mendiang papa nya ,dia yakin jika mereka sudah merencanakan semua nya.
Teman papa nya itu yang membantu sang papa untuk mengurus perusahaan saat itu,dari dulu dia disuruh untuk pulang dan akan di jodoh kan dengan anak teman nya itu tapi dirinya sama sekali ngak mau dan memilih merintis perusahaan nya sendiri disana .
Emir tersenyum membayangkan wajah Nadine saat berada dibawah nya,walaupun Nadine menangis tapi tetap terlihat cantik. Apalagi saat dia memasukan miliknya ,masih sangat kesat dan menggigit sekali .
Emir melihat bercak darah di sprai miliknya yang berwarna biru langit,terlihat jelas kalau itu darah keperawanan milik Nadine. Kemudian dia kembali teringat dengan Nadine,dia mengambil ponsel nya dan mencoba mencari nomor asisten nya.
Emir ngak tau kalau ternyata malam sudah sangat larut ,dia ingin segera mencari tau mengenai Nadine tapi belum dia memanggil nomor asisten nya . Dia melihat tanda pengenal di lantai, dibawah sofa yang tak jauh dari tempat tidur.
Dengan cepat Emir melompat ke sana dan mengambil nya, tertera foto Nadine. Kartu identitas perusahaan dimana Nadine bekerja. Dengan senyuman mengembang,Emir membawa kartu itu tidur bersama nya hingga pagi .
Pagi nya, Nadine belum juga bangun . Sementara Liam sudah datang,tak ada yang dikatakan oleh kedua orang tua nya. Mereka ingin Nadine lah yang menjelaskan semua nya pada Liam,Namira tetap menyambut kedatangan liam seperti biasa nya.
"Kak Nadine seperti nya ngak kerja deh kak,lagi ngak enak badan " ucap Namira yang sudah memberikan kotak bekal untuk Liam.
"Sakit ? Kok ngak kasih kabar ke kakak? Padahal tadi malam kakak telponin dan chat tapi ngak dibalas, kakak pikir kak Nadine sudah tidur makanya kakak langsung kesini aja pagi-pagi" jelas Liam yang merasa terkejut dan merasa bersalah,mungkin karena tadi malam dia meninggalkan Nadine di pinggir jalan sehingga Nadine masuk angin.
"Hanya perlu istirahat saja Liam,sebaiknya kamu berangkat kerja sekarang. Jangan sampai terlambat,nanti sore apa pulang kerja kamu bisa kesini lagi jika ngak sibuk " jawab ibu Nadine yang datang tiba-tiba mendekati Namira dan Liam.
"Ya bu,nanti pulang kerja Liam kesini lagi " jawab Liam sambil tersenyum dan menundukan kepala nya .
"Ya....datang lah,seperti nya Nadine juga ingin menyampaikan sesuatu padamu " ucap ayah Nadine yang mengikuti istri nya dari belakang.
"Baiklah yah,kalau begitu Liam permisi dulu " ucap Liam, kemudian Liam mengacak rambut Namira seperti biasanya .
"kakak pergi dulu ya dek" ucap Liam dengan senyuman mengembang dibibir nya,Namira yang sudah terbiasa dibuat seperti itu hanya menganggukan kepala nya saja .
Di perusahaan ,Liam menatap sekeliling nya yang terbilang cukup ramai. Banyak sekali pria berjas hitam didepan nya dan dikelilingi oleh beberapa karyawan ,membuat Liam merasa penasaran dan mendekati mereka.
"Kami merasa tertarik dengan perusahaan anda,kami dengar perusahaan anda memerlukan investor makanya kami langsung datang kesini "
Seorang pria yang dari tadi berbicara adalah asisten dari Emir,sedangkan Emir masih memperhatikan sekeliling nya . Dia mencari keberadaan Nadine,tapi sama sekali sosok wanita itu tidak terlihat sama sekali.
"Baiklah pak,kita bisa bicara di ruangan saya " jawab pemilik perusahaan,dia membawa jalan menuju ruangan nya .
Ceklek
"Silahkan masuk,duduk lah lebih dulu. Saya akan panggilkan semua yang bersangkutan dalam perusahaan agar bisa menjelaskan pada anda mengenai kondisi perusahaan dan apa yang akan anda dapatkan dari perusahaan kami jika anda menginvestasikan uang anda disini "
Sementara di lobi perusahaan masih terdengar desas desus yang membuat mereka senang,karena akan ada investor yang akan menanamkan uang nya di perusahaan sehingga perusahaan tidak jadi bangkrut dan mereka ngak akan mencari pekerjaan lain lagi .
Diruangan itu hanya ada pemilik dan asisten nya saja,yang lainnya sedang dipanggil. Semua nya belum siap karena memang Emir dan karyawan nya datang mendadak tanpa membuat jadwal lebih dulu ,sehingga mereka pun segera memanggil yang bersangkutan termasuk Nadine.
Saat menunggu yang lainnya ,Emir menatap sekeliling nya sedangkan asisten dan sekretaris nya membaca setiap lembar berkas yang memang sudah mereka siapkan sebelum nya saat mereka ingin mengajukan investasi pada perusahaan lainnya.
"Hmmm....maaf ,boleh saya tanya " ucap Emir dengan pelan dan ramah.
"Silahkan pak,apa ada yang ingin anda ajukan sebagai investor? Kami akan berusaha yang terbaik untuk memenuhi keinginan anda " jawab pemilik perusahaan itu .
"Saya hanya ingin tau mengenai karyawati disini yang bernama Nadine " ucap Emir dengan ramah dan sopan.
"Nadine ? Divisi keuangan ?" tanya pemilik perusahaan,Emir hanya menganggukan kepala nya karena memang di kartu identitas perusahaan milik Nadine tertera divisi nya.
"Nanti dia akan ikut kita rapat disini pak,mungkin dia yang akan menjelaskan mengenai masalah keuangan kita saat ini " jawab pemilik perusahaan itu.
Emir hanya menganggukan kepala nya saja ,kemudian dia memainkan ponsel nya dan melihat foto Nadine. Dia pun menepuk kening nya karena lupa memberitahukan pada sang ibu mengenai Nadine, dia ingin mendengar pendapat ibu nya mengenai wanita itu dan benarkah kalau Nadine yang dimaksud oleh ibu nya adalah Nadine yang sama .
Emir mengirimkan foto Nadine yang dia ambil sebelum nya dirumah,foto yang berada di kartu identitas nya .
Send picture
"Bu....apa Ini yang namanya Nadine ?"
Pesan singkat terkirim ke nomor ibu Melati,kemudian dia menunggu ibu nya membalas pesan nya tapi bukan nya membalas. Ibu nya langsung menelpon Emir ,dia penasaran pada Emir yang memiliki kartu identitas milik Nadine.
"Emir,kau dapat dari mana kartu Nadine ?" tanya ibu Melati, dia menunggu anaknya menjawab .
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
enggak bgt deh udh duda karatan,udh kaga tegas malah mirip abg labil,blom cerei sm si laras...
aduh si othor kebangetan klo si mira sm si liam itu