Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!
Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!
Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!
Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!
Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!
Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Rasa Bersalah.
Di pusat kota, tepatnya di salah satu Mansion orang terkaya disana seseorang mencari keberadaan putra bungsunya.
“Arya tidak menghadiri meeting hari ini dan hanya ada Keindra, bukankah anak itu sudah berjanji akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak akan hidup urakan lagi! Aku kira dia sudah berubah karena selama beberapa bulan belakangan, dia menjadi orang bertanggung jawab!“ Tuan besar Adiguna murka saat mendapatkan laporan dari perusahaan.
Beberapa bulan lalu, ia marah besar dengan kelakuan Arya yang selalu saja bertindak sesuka hati dan semaunya. Balapan liar di jalanan, mabuk-mabuk bahkan pernah ditahan oleh polisi.
Demi memberi efek jera pada putra bungsunya, Tuan besar Adiguna mengusir Arya dari Mansion tanpa uang sepeserpun. Membiarkan hidup putra keduanya itu menjadi gelandangan diluar.
Tiba-tiba, Arya kembali dengan pribadi baru. Arya yang bertanggung jawab dan mau bekerja di perusahaan bahkan meskipun masih bersikap dingin pada sang Ayah namun Arya tidak menghindar sepenuhnya seperti sebelumnya.
Arya adalah anak dari istri siri Tuan Besar Adiguna, ibunya meninggal karena dibunuh atas perintah dari istri sah Tuan besar. Ibu kandung dari Keindra, kakak satu Ayah dari Arya.
“Tuan besar, Tuan muda mengatakan ada keperluan penting. Tapi meskipun tidak mengikuti meeting penting hari ini, Tuan muda Arya sudah menyiapkan proposal dan meminta saya memberikan pada Anda.“
Orang itu menyerahkan sebuah dokumen, berkas-berkas berisi proposal yang telah disiapkan oleh Arya. Perbedaan usia antara Keindra dan Arya adalah 5 tahun, tahun ini usia Arya adalah 30 tahun sementara Keindra 35 tahun dan Kei sudah mempunyai seorang istri.
Pernikahan Keindra sudah berjalan selama 8 tahun, namun sampai saat ini pernikahan Keindra dan istrinya belum dikaruniai anak.
“Hm," Senyuman lebar terbit di bibir Tuan besar Adiguna saat membaca proposal dari Arya berisi tentang proyek terbaru yang akan rilis sebentar lagi. Tidak disangka anak yang dulunya ia remehkan karena seringnya berbuat onar dan memberontak semakin hari semakin membuatnya puas.
“Bukankah Arya sudah pantas menikah dan mendapatkan seorang pendamping?“
“Anda benar, Tuan besar."
“Bagaimana dengan putri dari Tuan Liam?"
“Sangat cocok, Tuan besar. Nama putrinya, Nona Felicia, lulus kuliah di Universitas Oxford. Usianya 26 tahun, Tuan besar.“
“Buat janji dengan Tuan Liam, dan juga rencanakan pertemuan Arya dan Felicia. Rencanakan seperti pertemuan tak sengaja, aku tak ingin Arya menolak dan pergi lagi dari rumah. Sebaiknya biarkan mereka mengenal dengan sendirinya, baru kita ambil langkah selanjutnya.“
"Baik, Tuan Besar.“
“Usiaku sudah berkepala enam dan hampir kepala tujuh, aku menginginkan cucu. Keindra tak bisa diandalkan, dia bahkan menolak menceraikan istrinya dan menikah lagi agar punya anak. Kini hanya Arya harapan ku, bukan?“
"Tuan besar sangat baik, Anda tidak memaksakan kehendak Anda pada Tuan muda Keindra. Saya harap, Anda pun dapat berbuat adil pada Tuan muda Arya untuk tidak memaksakan kehendak Anda dengan memaksa Tuan muda Arya menikah dengan wanita yang tidak dia cintai.“
"Kau benar, maka dari itu aku ingin kau merencanakan pertemuan antara Arya dan Felicia, aku berharap ada sesuatu diantara mereka nantinya. Apa gadis itu tidak mempunyai kekasih saat ini?“
“Saya kurang tahu, Tuan besar. Saya akan segera mencari informasi nya," jawab tangan kanan Tuan besar.
"Kau memang selalu bisa aku andalkan, Brian. Kau sudah seperti putraku sendiri, kapan kau akan menikah? Usia mu sudah terlalu matang, 36 tahun... ck!“
Brian terkekeh, “Saya hanya ingin bebas agar bisa menikmati hidup, Tuan besar. Lagipula, saya masih ingin melayani Anda seumur hidup saya tanpa ada gangguan dari keluarga saya sendiri nantinya. Anda dan keluarga Anda, akan selalu menjadi prioritas utama saya.“
Puk!
Tuan besar Adiguna menepuk bangga bahu Brian, anak terlantar sejak usia Brian 12 tahun dan ia asuh hingga menjadi orang kepercayaan nya.
.
.
Di perusahaan, Keindra putra pertama dari Tuan besar Adiguna memijit pelipisnya yang terasa nyeri.
Laporan baru saja masuk dari salah satu orangnya, jika sang istri sedang bersama seorang laki-laki dan masuk ke dalam sebuah hotel.
Sakit hati? Tentu saja!
Suami mana yang tidak marah dan sakit hati, istri yang selama ini ia cintai dan pertahankan meski tidak memberikan keturunan sekarang malah berselingkuh.
Air mata lolos dari sudut mata Keindra, dia tiba-tiba teringat malam 'Bachelor party' bersama teman-teman lucnutttt nya. Saat itu ia dijebak oleh teman-temannya, sebelum esok harinya pernikahan nya bersama Gina diselenggarakan.
Masih sering terdengar suara rintihan kesakitan, rasa asin dari air mata wanita yang ia nodai bahkan kehangatan tubuh wanita itu.
Rasa bersalah kerap menghantui nya selama 8 tahun ini, bukan hanya pada gadis yang telah ia nodai akan tetapi pada istrinya juga. Karena keperjakaan nya telah ia berikan pada gadis yang ia nodai bukan pada Gina.
Sejak saat itu, Keindra berusaha menjadi suami yang baik dan setia. Ia tak mau jika sampai Gina mengetahui rahasianya, jika di malam sebelum pernikahan dia telah meniduri wanita lain.
“Apa ini karma untukku? Tapi aku nggak pernah berniat menodai perempuan itu, teman-teman ku yang telah menjebak ku! Mereka memasukkan sesuatu pada minuman ku, membuatku tak tahan dengan rasa panas yang menjalari seluruh saraf dalam tubuhku. Aku bukan pemerk0sa! Bukan! Arghhtttt!“
Keindra begitu frustasi, dia membanting semua barang dia atas meja kerjanya.
.
.
Sementara Gina sang istri sedang memadu kasih di kamar hotel bersama salah satu teman Keindra yang ikut menjebak laki-laki itu di malam 'Bachelor party'
Apa ada keterlibatan dari Gina pada kejadian di malam 'Bachelor party'?
Tentu saja ada! Wanita itu memang sengaja meminta teman-teman Keindra memberikan seorang perempuan pada Kei saat malam pesta bujang. Alasannya, karena Gina bukan seorang perawan. Tadinya jika Keindra menuntut keperawanan darinya, dia akan memojokkan Kei dengan kejadian di pesta 'Bachelor party'.
Namun ternyata kekhawatiran Gina tidak terjadi, Keindra bahkan tidak berani mempertanyakan tentang kegadisan nya.
“Sayang, si Kei itu masih jadi pria idiot ya! Mau-maunya dia hidup dengan mu, padahal kau nggak bisa memberikan dia anak! Apalagi dia nggak pernah membahas tentang keperawanan mu sampai saat ini, bahkan hubungan gelap kita sebelum pernikahan kalian... masih belum terendus olehnya. Hahaha..."
Gina tersenyum licik, dia memang telah di vonis mandul namun Kei tidak pernah mempermasalahkan apalagi berniat menceraikan dirinya. Kei cinta mati padanya, itu yang Gina yakini selama ini!