NovelToon NovelToon
Kultivasi Cahaya

Kultivasi Cahaya

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / kultivasi / pendekar
Popularitas:15.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: secrednaomi

Jian Chen melarikan diri setelah dikepung dan dikejar oleh organisasi misterius selama berhari-hari. Meski selamat namun terdapat luka dalam yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Didetik ia akan menghembuskan nafasnya, kalung kristal yang dipakainya bersinar lalu masuk kedalam tubuhnya. Jian Chen meninggal tetapi ia kembali ke masa lalu saat dia berusia 12 tahun.

Klan Jian yang sudah dibantai bersama keluarganya kini masih utuh, Jian Chen bertekad untuk menyelamatkan klannya dan memberantas organisasi yang telah membuat tewas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 26 — Jian Sha

Jian Chen tidak menyangka malam ini akan menjadi malam yang panjang mengingat banyak hal yang terjadi. Dimulai dari pertemuan dengan Dewi Lotus Salju dari Klan Niu sampai ia bertemu dengan siluman serigala yang umurnya ratusan tahun.

Jian Chen membayangkan ketika ia tiba dikamarnya ia akan berisitirahat untuk beberapa waktu, dirinya juga harus tidur setelah beberapa hari kemarin menghabiskan malamnya dengan berkultivasi.

Bayangan itu menjadi buram ketika langkah Jian Chen sudah didekat penginapan, alis Jian Chen berkerut karena melihat perkelahian didepan pintu penginapan, tepatnya bisa dibilang pengeroyokan karena salah satu pihak sedang dipukuli oleh banyak orang.

“Dimana murid baru itu, jika kalian berusaha menyembunyikannya aku tidak segan-segan melumpuhkan kultivasi kalian!” Pemimpin dari pengeroyokan itu berseru lantang.

“Saudara Jian Hai, aku sungguh tidak tahu. Jian Chen biasanya ada dikamarnya setiap hari...” salah satu murid begitu ketakutan saat temannya sudah kehilangan kesadaran, hanya soal waktu gilirannya akan tiba.

“Omong kosong! Kalau ada sudah dari tadi kami temukan, kalian pasti disuruh olehnya untuk menyembunyikan keberadaanya. Hah-!” Jian Hai menarik kerah pakaian murid itu.

“Aku tidak berani, sungguh, aku tidak berbohong...”

“Hmph! Pukuli dia!” Jian Hai mendengus tidak peduli, ia hendak menginterogasi murid lainnya tetapi suara seseorang dari atas terdengar terlebih dahulu.

“Kau ternyata lebih pengecut dari yang kupikirkan, bukan? Mengeroyok orang yang lemah dan memaksa menjawab pertanyaanmu walau mereka tidak tahu. Kenapa kau harus memukuli orang lain jika yang kau incar adalah aku, apakah bertindak demikian membuatmu terlihat kuat?”

Kalimat panjang itu adalah Jian Chen yang tengah berdiri diatas genteng penginapan sambil menonton kelakuan Jian Hai.

“Oh, kupikir kau tidak akan muncul karena ketakutan.” Jian Hai tersenyum sinis.

“Kenapa aku harus takut?” Jian Chen mengangkat bahunya. “Bukankah kau yang kabur saat dipertarungan sebelumnya.” Jian Chen tersenyum lebar.

“Kau…” Jian Hai menunjuk Jian Chen geram.

Jian Chen mendengus, ia turun dari genteng lalu mendarat di tengah-tengah semuanya.

Bawahan-bawahan Jian Hai yang sebelumnya hendak memukuli mundur beberapa langkah, mereka pernah melihat kekuatan Jian Chen secara langsung dan mereka tahu walaupun sendiri Jian Chen bisa mengalahkan semuanya.

Ketika kaki Jian Chen mendarat ditanah, tidak ada suara yang keluar bahkan rasanya hembusan angin pun tak terasa. Hal ini membuat orang-orang heran sekaligus terpana.

‘Tubuhnya seringan ini, apakah berat badannya seperti bulu yang halus…” Jian Hai juga tak kalah terkejut, bahkan sedikit takjub ketika melihatnya.

“Baiklah, aku tahu kedatanganmu kesini tidak baik jadi jangan basa-basi, kita langsung saja…” Jian Chen memberi intruksi dengan jarinya agar Jian Hai maju.

“Oh, begitukah… Jadi kau yang telah mengalahkan bawahan adikku itu. Kau ternyata cukup percaya diri untuk tubuhmu yang kecil.”

Seseorang yang sedari tadi diam disamping Jian Hai mulai melangkah kedepan sambil memamerkan senyum lebarnya. “Aku Jian Sha, apakah kau ingat?”

“Tidak perlu berbasa-basi dengannya, Kak, habisi dia!” Jian Hai berseru.

“Aku ingin bermain dengannya sebentar, latihan di Akademi membuatku jenuh. Siapa tahu anak muda ini ada perlawanan mungkin dia akan menghiburku.” Jian Sha kemudian menoleh pada Jian Chen lagi, “Jadi apakah kau sudah mengingatnya?”

Kemunculan Jian Sha tidak membuat Jian Chen terkejut terutama kerena dari awal ia telah melihat kultivasinya yang diatas Jian Hai, hanya saja Jian Chen tidak menyangka dia kakaknya.

“Aku tidak tahu... Juga tak peduli, namamu mungkin pasaran jadi aku terlalu malas hanya mengingatnya.” Jian Chen tersenyum mengejek.

Senyuman dari Jian Sha luntur seketika, tidak menyangka bocah didepannya masih arogan setelah disebutkan nama besarnya.

Jian Sha cukup tersohor dari kalangan anak muda di Klan Jian karena dirinya sering dibicarakan sebagai murid jenius yang berasal dari klan. Meski bukan murid 10 besar di akademi tetapi setidaknya kultivasinya sudah diranah Alam Jiwa Tahap 2.

Jian Sha berumur 19 tahun, pencapaiannya di akademi terbilang bagus dan dia juga sudah termasuk murid dalam, hanya soal waktu Jian Sha akan jadi murid inti.

Jian Sha menatap tajam Jian Chen. “Terkadang, lisan bisa lebih berbahaya dari jebakan maut sekalipun, aku akan memberimu kesempatan karena kemampuanmu yang kuat. Berlututlah pada adikku dan meminta maap, setelah itu aku akan melupakan ini semua.”

Mendengar itu Jian Chen tertawa lantang sebelum tatapannya berubah menjadi dingin. “Langsung saja, siapa yang kalah disini berarti dia yang paling berhak memerintah.”

Jian Chen memilih maju lebih dahulu, dia menggunakan ilmu tangan kosong, mengirim pukulan dan tendangan yang cepat pada Jian Sha.

“Kau…”

Jian Sha tidak menyangka kemampuan lawannya setinggi ini, bukan hanya dalam posisi bertahan dia juga tidak punya waktu untuk memberikan serangan. Jian Chen terus memberikan pukulan dan tendangan yang sulit dibaca olehnya.

Jian Sha ingin mengambil jarak sebentar untuk mengambil nafas tetapi Jian Chen tidak mengijinkannya. Serangan demi serangan terus berlanjut hingga akhirnya ia tak bisa bertahan lebih lama dan terpental mundur.

“Jangan salahkan aku yang menyerang duluan, kaulah yang terlalu meremehkan lawan...” Jian Chen tersenyum sinis.

Jian Sha merapatkan giginya. “Aku akan membunuhmu-!”

Jian Sha kali ini menyerang dengan segenap kemampuannya. Seperti kemampuan adiknya, tangan dia berbalut api yang panas, memberikan serangan tapak yang bertubi-tubi pada Jian Chen.

Alis Jian Sha mengerut setelah beberapa waktu karena merasa apinya yang sudah disuhu tinggi pun tidak mempengaruhi Jian Chen bahkan Jian Chen seperti tidak terganggu dengan api panasnya yang membara.

“Apakah hanya sejauh ini kemampuanmu? Kalau begitu kita akhiri saja permainannya.”

Walau kekuatan Jian Sha diatas Jian Hai tetap saja bagi Jian Chen dia berada dibawahnya, tidak membutuhkan lama hingga Jian Sha terpental mundur dengan darah dibibirnya.

Serangan tapak Jian Chen yang terakhir mengenai dadanya, serangan itu membuat tulang rusuk Jian Sha retak.

“Kakak, kau tidak apa-apa?” Jian Hai menghampiri saudara kandungnya yang mengalami cedera dalam, dia juga tidak menyangka kakaknya yang ia kagumi akan kalah dengan mudah. Jian Hai kemudian menoleh pada Jian Chen. “Kau! Beraninya kau melukai kakakku!”

Jian Chen menaikan satu alisnya. “Kenapa tidak, jika dia menyerangku apakah aku harus diam begitu saja, yang benar saja...”

“Jian Chen! Keluargaku di Klan Jian adalah keluarga yang besar, setelah ini akan kulaporkan hal ini pada ayahku dan keluargamu akan sengsara selamanya.”

Usai ucapan itu selesai, sebuah energi kuat berhembus begitu kuat. Pandangan Jian Hai beralih pada Jian Chen karena energi itu berasal darinya.

Tubuh Jian Hai bergetar hebat serta lututnya terasa lemas saat menyadari Jian Chen kini memandangnya dengan nafsu membunuh. Rasa takut mulai menyelimuti hati Jian Hai.

Semua orang yang ada di penginapan merasakan hembusan itu, mereka juga bisa melihat kekuatan terpendam Jian Chen yang dikeluarkan begitu mengerikan.

Sebelum sempat bereaksi, Jian Chen sudah bergerak cepat mencengkram lehernya, Jian Hai berusaha meronta tetapi tenaga Jian Chen begitu kuat hingga ia tak berkutik.

Jian Hai menyadari ada kata-katanya yang membuat emosi Jian Chen seperti ini, dia menyesal karena harus berurusan dengan sosok seperti Jian Chen. Kali kini ia tidak yakin akan hidup melihat mata Jian Chen yang bernafsu akan membunuhnya.

“Saudara Chen, tolong lepaskan adikku. Tolong maapkan dia...” Jian Sha buru-buru berlutut memegangi kaki Jian Chen, matanya berlinang antara takut dan cemas melihat adiknya yang kesakitan.

Tangisan Jian Sha menyadarkan Jian Chen yang diliputi amarah. Dia melepaskan Jian Hai hingga terjatuh ke tanah dan terbatuk-batuk, sedikit saja Jian Chen mencekik lebih lama mungkin Jian Hai sudah tidak tertolong.

“Akan kuperingatkan kepada kalian, sekali kalian mencoba mengganggu orang tuaku. Bukan hanya kalian, keluarga kalian juga tidak ada yang tersisa olehku-!” Ucapan Jian Chen sangat dingin dan dipenuhi dengan nafsu membunuh.

Jian Sha mengangguk cepat, dia tidak menyangka akan merasakan ketakutan yang hebat dengan pemuda didepannya. Dirinya berjanji, tidak akan lagi mencari perkara dengan sosok seperti Jian Chen.

“Aku minta maap, setelah ini aku dan adikku tidak akan mengganggumu...”

1
Faisal Ibnu Ibra Fachreza
Luar biasa
nyoman Kusuma pagi
awal yg menarik untuk melanjutkan..👍👍👍
Anisa Tilakuangeyiy
emang kayak orang goblok MC nya.terlalu lambat dalam bertidak.kurang tegas banyak bertele tele
Anisa Tilakuangeyiy
MC nyaterlalu goblok lambat.percuma aja ada pedang asura
Anisa Tilakuangeyiy
terlalu lambat
Vina Manis
ijin promo Thor. bisa IKUTI JUGA CERITA 'PENDEKAR DEWA API' TERIMA KASIH.
rudy adji
Luar biasa
rudy adji
Lumayan
Readers
Luar biasa
Muhammad Khaidir
Si gadis dapat pedang kultivasi nya naik
MC dpt pedang malah nyedot Tenaga dalamnya. Thor Thor. emang mau sampe. kapan tingkat kultivasi MC nya di atas.
guntur
Luar biasa
Yehudalove
kapan book 2nya rilis...???
Yehudalove
puas dengan performa jian chen. semangat thor...
Anisa Tilakuangeyiy
emang bodoh.
Hay Bot
Jelek
Sue Santo
lanjukan yg ke2ny
Achmad Hasan
Luar biasa
Yehudalove
mantap...
Beni Dwidiyanto
Luar biasa
Seven8
fungsi akademi itu apa ya? kaga ngajarin apa2.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!