seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyerangan Mansion
Selama perjalanan telinga Lili merasa sedikit kepanasan karena kedua orang tuanya mendesak nya untuk Menceritakan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Namun bukannya Lili tidak mau memberi tahu kedua orang tuanya namun itu bukan haknya untuk bercerita.
Setengah jam perjalanan Mobil yang di kendarai Lili memasuki hutan perantara yang ada pepohonan bahkan banyak binatang buas di dalamnya.
" Dad.. Mom sabar ya nanti kalau kita sudah sampai baru bisa kasih tahu Mommy sama Daddy Oke. " Bujuk Lili agar kedua orang tuanya tidak lagi bertanya.
" Oke.. Setelah ini kamu harus menceritakan pada kami Lili. " Sanggah Maxim.
"Iya nak Mommy juga tidak sabar apa yang sudah terjadi? Oh ya nak kita mau kemana ini nak? Ini hutan loh nak.. " Ujar Diana sedikit lebih tenang dari keadaan tadi.
" Tenang ya Mom kita akan ketempat yang lebih aman kok Mom. " Jelas Lili mencoba lebih tenang di depan Sang Mommy.
Sampainya di sebuah Mansion Milik Jenna bahkan jauh lebih besar dari Milik kedua orang tuanya.
" Wah.. Ini Mansion milik siapa nak? " Tanya Diana sedikit melongo melihat Mansion yang sangat besar dari miliknya sendiri.
Pertanyaan Diana sudah mewakili isi pikiran Maxim bahkan ia hanya mengangguk kepala sebagai kode ia menyetujui pertanyaan sang istri.
" Ayo Dad.. Mom masuk dulu, untuk sementara waktu kita tinggal disini dulu ya Mom, Dad. " Ajak Lili menuntun Maxim dan Diana untuk memasuki Mansion itu.
Karena Lili tidak lagi menjawab pertanyaan mereka berdua. Diana dan Maxim memilih untuk diam kembali akan tetapi tetap mengikuti langkah Lili segera masuk ke dalam Mansion itu. Baru saja langkah kaki mereka memasuki Ruangan itu, Kedua bola mata Diana dan Maxim melotot ketika tatapan mereka tertuju ke arah foto keluarga mereka dimana disana ada Maxim, Diana Lili bahkan Jenna sekalipun.
" Loh... Loh.. Kok disini ada foto keluarga kita terpasang disana Lili? " Tanya Diana seraya menunjuk ke arah foto besar yang sedang terpampang itu.
" Iya Lili.. Masa foto keluarga kita ada di Mansion orang sih? " Protes Maxim ikut nimbrung juga.
" Emang salah ya Dad kalau putri Daddy sendiri pasang foto keluarga kita di Mansion nya sendiri? " Tanya Lili dengan kesan meledek. Sang Daddy.
" Iya nggak salah juga kok kalau putri Daddy yang mau pasangin tapi ini kan___? " Ucapan Maxim langsung terhenti ketika ia baru paham dengan kata-kata Lili.
" Iya Dad.. Ini Mansion punya putri Daddy sendiri kok.. " Ujar Lili berkata jujur pada Maxim.
" Ini Mansion punya kamu Nak? " Tanya Diana.
" Nggak Mom.. Ini milik Jenna. " Jawab Lili apa adanya.
" Apa?? " Kaget Diana dan Maxim secara bersamaan.
" Iya Dadd, Mom.. Ini punya anak kalian. Ya sudah Mommy sama Daddy pasti capek kan? Ya sudah Lili tunjukkan dimana kamar Daddy sama Mommy. " Ucap Lili mencoba menghindari pertanyaan Mommy dan Daddy nya yang akan ditanya kan padanya saat ini.
" Iya Daddy sama Mommy memang sangat lelah. Tetapi kalau kamu belum menjawab pertanyaan kita yang ada Mommy sama Daddy tidak bisa tidur karena masih penasaran. Sebanyak yang Daddy lihat orang berbadan besar itu apalagi mereka bersenjata bahkan mereka mau menyerang kita secara brutal seperti itu. Daddy rasa itu bukan masalah biasa Lili. " Ujar Maxim mencoba mendesak Lili agar menjawab jujur.
" Ya ini memang bukan masalah biasa Dad.. Bahkan pengawal yang banyak di depan Mansion itu juga bukan pengawal biasa juga kok. " Jelas Lili sedikit ragu.
" Mereka seperti bukan tentara juga. Atau.. " Tebak Maxim
" Ya Dad.. Itu Mafia. " Ujar Lili seraya menggigit bibir bawahnya sedikit takut menceritakan kepada kedua orang tua nya.
Deg
Maxim dan Diana sungguh terkejut karena sang putri bisa berhubungan dengan Mafia. Orang yang ia tahu Mafia itu merupakan orang-orang yang sangat berbahaya. Diana sangat syok sehingga kedua kakinya lemas seperti Jelly dan kedua tangannya reflek menutup mulutnya, bulir-bulir kristal sudah menyinak di pelupuk mata.
" Bagaimana bisa kalian berdua bisa berhubungan dengan Mafia? Apa kalian tidak berfikir itu sangat berbahaya untuk keselamatan kalian berdua? " Tanya Maxim terdengar dingin.
" Maaf Dad.. Ini sudah terlanjur. " Jawab Lili merasa bersalah.
" Mafia yang mana berkaitan dengan kalian berdua? " Tanya Maxim lagi tapi tatapan terlihat sangat tajam ke arah Lili.
" Klan Mafia Naga Hitam Dad. " Jawab Lili spontan namun Maxim langsung melihat ke arah Lili karena ia sangat terkejut dengan nama Mafia yang baru saja ia dengar.
Bagaimana tidak Maxim Syok dengan nama Mafia itu. Ia sangat tahu di kalangan dunia bawah Klan Mafia yang paling sangat di takuti itu adalah Naga Hitam, Mafia itu sudah di kenal sangat kejam, licik tanpa ada belas kasih jika sudah ada musuh di tangannya.
" Jenna sendiri telah menjadi Ketua Klan Mafia Naga Hitam Dad. " Jelas Lili.
Krek
Tidak lama Terdengar suara pintu terbuka datang lah sosok Jenna datang menghampiri dengan wajah terlihat sangat panik tanpa pikir panjang ia mendekati Diana dan Maxim.
" Mommy.. " Teriak Jenna sambilsambil berlari ke arah Sang Mommy.
Grep
Tanpa pikir panjang Jenna langsung memeluk Sang Mommy. Ia juga tak lupa melirik seluruh tubuh Sang Mommy.
" Mommy baik - baik saja bukan? Apa ada yang terluka? " tanya Jenna memastikan keadaan Sang Mommy apakah baik - baik saja.
" Jadi kamu cuman perhatian sama Mommy mu saja nih? Sama Daddy nggak ya? " Tanya Maxim sedikit cemburu pada istri nya itu.
"He.. He.. " Jenna sedikit terkekeh dengan sikap Sang Daddy.
Grep
Melihat Sang Daddy merentangkan tangan yang ingin meminta pelukan tanpa pikir panjang Jenna melangkah untuk segera memeluk Sang Daddy.
" Daddy.. Hiks.. Hiks.. Lili juga mau.. " Ucap Lili merasa cemburu.
Meskipun mereka berdua merupakan Mafia kejam tetapi jika berkaitan dengan kedua orang tuanya mereka tetap lah ingin dimanja seperti gadis lainnya.
" Ayo nak sini.. " Ajak Maxim seraya melambaikan tangannya kearah Lili. Dengan gerakan cepat Lili berlari ke pelukan Sang Daddy.
Grep
Cup
Cup
Secara bergantian Maxim mengecup pipi kedua putrinya ketika masih di dalam pelukan nya saat ini.
Diana juga tak ingin kalah dengan kedua putrinya ia melangkah juga ikut memeluk suami beserta kedua putrinya itu.
***
Di posisi Milla dan Kelima geng Dragon.
Setelah kejadian tadi selesai, Milla mengantar kelima pria ituitu di Markas Geng Dragon lebih tepat nya.
" Terimakasih banyak Mil sudah mau nganterin kita. " Ucap Bryan pada Mila.
" Iya.. Yasudah gue pamit pulang dulu ya. Cuman satu yang gue ingatin pada kalian hati - hati setelah ini karena gue rasa mereka akan datang mencari tahu siapa yang sudah ikut campur dengan penyerangan tadi. " Jawab Milla sedikit tersenyum pada mereka.
" Hm"
Setelah itu Milla langsung melanjutkan Mobilnya menuju Markas Naga Hitam.
Ga mnta duit,mlah msti bkin kk'ny mau tunangn....kira2 bkln mau ga y???