Vika Amalia, seorang gadis ceria, giat, tangguh dan juga paling menomor satukan uang di atas segalanya. Keadaan yang membuatnya menjadikan dia matre karena pengalaman buruk keluarganya, Namun, hidup Vika berubah setelah kejadian fatal menimpanya kesalahan yang bukan sengaja terjadi malah jadi cerita baru di hidupnya. Arya Mahesa, adalah seorang Chef terkenal dengan keahlian memasak ala dirinya yang selalu cool terlebih lagi selalu menemukan resep baru di setiap sentuhan masaknya. membuat Arya begitu digemari oleh kaum hawa. dia mencintai Chika (kekasihnya) tapi terjebak dalam kesalahan pada Vika..
cerita menarik untuk mengisi waktu luang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auzora samudra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ganasnya kemarahan (18+)
"Apa maksud yang kau katakan?" Nek Rita semakin emosi, namun tidak terlalu ditanggapi oleh Arya karena pria itu langsung menghampiri Vika, menggenggam tangannya lalu menarik tubuh gadis itu sekuat langkah kakinya. Walaupun sudah tertahan oleh Rita namun Vika menatapnya dengan penuh iba, agar membiarkan Arya membawanya bicara. Dia tidak mau ada kekacauan yang lain lagi dan meyakini kalau dia bisa mengimbangi kemarahan cucunya
Sesampainya di taman balkon atas gadis itu lalu dihempaskan Kedinding dan Arya juga menghimpit tubuh Vika dengan kedua tangannya agar tidak bisa kabur ke mana-mana
"Chef maaf! tidak seharusnya saya ikut pergi dengan Nenek dan Rara tadi, ini salah saya jadi sudah cukup, tidak perlu bertengkar lagi" Vika sedikit takut dengan dekapan kemarahan Arya, matanya memerah karena menahan buliran bening di ujung matanya agar tidak tumpah
Kalau aku gak minta maaf, dia akan lebih gila lagi nanti
"Wah.. wah.. wah, Kau terlihat sangat menakjubkan, dengan akting yang luar biasa di depan keluargaku. Tidak ku sangka bahkan kau se licik itu" Arya bicara dengan penuh amarah namun tatapannya selalu tertuju pada bibir Vika yang merah muda dan segar
"Apa maksud Chef?" Vika menyadarinya dan sedikit mendorong tubuh Arya agar tidak lebih dekat dengannya.
"Hebat.., wanita si penggila uang sepertimu bahkan rela melemparkan diri padaku. hanya karna uang?" Lagi-lagi dia kesal atas penolakannya
"Tidak! aku memang suka uang. Tapi aku tidak menjual diri demi kemewahan." Vika menahan masih air matanya agar tidak menetes dan terlihat lemah didepan Arya, ucapannya benar-benar membuat dia sakit hati dan ingin sekali memukul wajah tampan bos itu sekarang juga
"Benarkah?. bahkan sekarang kau mendekati mereka. dengan tujuan apa?. menceritakan apa yang sudah kita lakukan? apa jangan-jangan kau memang ingin, aku menikahi mu?" Baru saja selesai Arya bicara, secepat kilat akhirnya tangan Vika sudah mendarat di pipinya.. pukulan keras penuh emosi tidak bisa ia kontrol atas penghinaan ini
"Kau berani menamparku!!?" Arya terlihat murka dengan lebih menghimpit lagi tubuhnya
"Aaahh!!," pekik nya "Kenapa tidak?. Tamparan ini buat menyadarkan Chef dari pikiran kotor seperti itu, dan bagi saya ini masih kurang." Vika memukul tubuh Arya berusaha melepaskan himpitan itu yang membuatnya sesak
Arya semakin emosi dengan perlawanan Vika yang sekarang berani kasar padanya, dengan begitu sadis dia langsung melumat bibir yang dari tadi ditatapnya, menghisap dengan ganas sambil memeluk erat tanpa jeda.
"Eemm!!... Eemm!!..." Hanya itu yang bisa keluar dari sela-sela napasnya, dengan terus berusaha terlepas dari dekapan tubuh Arya
Vika tak bisa memberontak lebih keras lagi. Karena, emosi pria itu keluar bersamaan dengan otot-otot kasar ditubuhnya. sumpah-serapah pun hanya bisa dilontarkan dalam hati, namun pasrah bukan jalan akhir untuk dia yang sudah dilecehkan, dihina, bahkan hari ini dituduh menjual diri demi harta...
Dasar bos mesum gila. Kalau benci dan tidak suka padaku, kenapa harus melakukan ini. Tidak ada henti-hentinya terus menyentuh tubuhku, aku akan mati kehabisan oksigen kalau seperti ini
Vika sangat berusaha melepaskan diri dari Arya, yang kini bahkan sudah berani menyusupkan tangannya ke dalam baju gadis itu, meremas gundukan daging di dadanya dengan begitu keras seperti hilang kendali. Hatinya sangat benci tapi tubuhnya bahkan menerima sentuhan itu ada sedikit desahan yang tidak bisa ditahan sampai membuat Arya semakin menggila dengan kegiatannya.
Sesaat Arya melepaskan bibir itu, tapi hanya menarik nafas sedikit, lalu tanpa ada kesempatan Vika bicara dia sudah melumatnya kembali sampai Vika sendiri merasakan di bagian bawah Arya ada yang menegang
Dan ini tidak bisa terus berlanjut, nanti akan bahaya kalau tiba-tiba Rara atau yang lainnya datang
Akhirnya Vika menemukan cara walau bibir mereka terkunci, namun ada sedikit celah untuk Vika memberi pelajaran pada pria itu.. dan perjuangannya kini berakhir, dengan terlepasnya pelukan Arya, karena Sekarang ada darah yang keluar begitu saja di bibirnya akibat gigitan Vika..
"Sial, apa kau serigala bisa sampai menggigit ku!!" Arya semakin marah, di tambah lagi saat Vika bisa melarikan diri bahkan melukainya "Aku sangat membencinya!!!!" Tapi sesaat dia terdiam "kenapa diwaktu aku emosi, tubuh ini tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya" pukulan keras Kedinding sekuat-kuatnya, dia kesal entah karena apa,!! apakah karena hasutan Chika?. Tapi tidak, dia lebih kesal lagi saat Vika meninggalkannya begitu saja padahal Arya begitu menikmatinya
Dan Vika langsung kembali ke kamar Rara dengan pecahan air mata yang terus berjatuhan sepanjang perjalannya.. dia tidak mungkin kembali makan dalam keadaan berantakan seperti ini. Ditambah lagi bibir yang terasa bengkak akibat keganasan Arya mungkin akan jadi seribu pertanyaan menghujaninya
Setelah kejadian Vika yang dibawa Arya tadi, Suasana ruangan makan menjadi tidak seru lagi. Meskipun ada Chika yang hadir di sana, namun beda orang, beda sikap, beda juga kenyamanannya. Nek Rita sedikit cemas pada Vika, dia sangat mengenal Arya walaupun tidak pernah berbuat kasar, tapi kata-katanya pasti akan melukai hati gadis itu. Begitupun dengan Rara, dia juga sama khawatirnya.
Di ruangan yang tegang, hanya ibunya Rara yang masih care pada Chika karena dia memang tidak tau sikap gadis itu di luaran sana
"Nenek aku akan kembali ke kamar," Rara berpamitan pada Nek Rita juga Nadia
"Kamu lihat juga Vika, apakah dia baik-baik saja!" Nek Rita pun ikut pergi dari sana kembali ke kamarnya karena malas melihat Chika
"Baik" Rara menaiki tangga menuju kamarnya dan kebetulan berpapasan dengan Arya yang terus-menerus menyeka bibir
"Kakak kenapa?" Rara heran. Dia khawatir pada Vika, namun kenapa malah Arya yang terluka
"Tidak apa" Hanya itu yang terucap sambil terus berjalan ke arah kamarnya juga
"Lah kenapa dia?," Rara heran dengan bicara sendiri
Dia melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar, namun kebetulan Vika ada dikamar mandi, jadi tidak banyak tanya kenapa-kenapa nya, sempat ada pertanyaan dari Rara yang menghawatirkan Vika. tapi jawabannya meyakinkan kalau Arya memang tidak ada masalah apa-apa dengan dia
***
Ditempat lain ketika Chika sedang bicara dengan calon mertuanya, kemudian Arya yang sudah membersihkan luka, mengajak kekasihnya pergi, dia selalu menghindar setiap kali ada masalah, bukan karena pecundang, tapi tidak mau memperlebar maslah dirumah karena ada orang tua yang sangat renta.
Di perjalanan
"Baby!! are you oke?" Chika menatapnya karena ada sedikit yang berbeda
"I'm ok. No problem" jawabnya santai dengan wajah yang masih fokus menyetir, namun pikirannya malah kemana-mana
Sejak aku dan Vika ada skandal, otak ini sulit berfungsi. Padahal sekarang ada gadis yang aku cintai. Tapi kenapa sedikitpun tidak bisa tidak mengingatnya
"Tapi kamu tidak terlihat baik, dan ini..!" Gadis itu mengulurkan jemarinya keluka yang Vika perbuat "Why?" Penuh heran dan paham betul itu luka karena apa!
"Ah.. ini!!" Arya sedikit gugup karena dia bingung harus menjelaskan apa "Tadi aku sangat emosi dan untuk menghindari yang tidak diinginkan jadi menahannya dengan mengigit bibir sendiri" meskipun Arya jawab hanya mengarang, tapi untungnya Chika sangat percaya karena pria yang sekarang ada disampingnya, selama ini tidak pernah berkhianat..