Citra Ayunda Abraham seorang pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Abraham , citra sudah menikah dengan Bramantio kekasih nya , citra tidak tau kalau bram menikahi nya kerena ingin menguasai semua kekayaan keluarga Abraham. setelah mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Abraham , bram mencampak kan cintra begitu saja tanpa belas kasih.
di saat tengah besedih , sakit hati dan juga kecewa citra malah bertemu dengan bos mafia yang sangat kejam dan penguasa di dunia bawah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Rumah baru
citra langsung melot saat mendengar apa yang di ucapkan suami nya, ya memang hal seperti itu bukan lah hal tabu lagi bagi sepasang suami istri dan citra juga tau, karena ia bukan gadis perawan yang tidak tau apa apa , namun sekarang ini berbeda keadaan nya, ia masih dalam masa idah ia juga takut kalau suami nya sampai kelepasan
Citra terdiam sambil berpikir langkah apa yang harus ia ambil
" hey, kenapa wajah mu berupah serius sekali ?" tanya Rery sambil tersenyum
" tadi aku hanya bercanda , jangan terlalu di pikirkan , ada saat nya nanti aku meminta hal yang sudah seharus nya manjadi milik ku" ujar Rery lagi yang langsung mengcup pipi citra dan setelah itu langsung peri ke kamar mandi meninggalkan citra yang masih bengong
" jadi dia tadi cuma mengerjai ku" gumam citra saat baru tersadar dari lamunan nya sambil menoleh ke arah Rery yang baru masuk ke dalam kamar mandi
" sial , awas saja nanti akan aku balas" gumam citra kesal kerana Rery sudah mengerjai nya, ia teringat saat tadi mencium pipi , ia langsung memegang pipi yang di cium Rery tadi
" ternyata dia sudah berani nyosor duluan " gumam citra tersenyum
Citra langsung beranjak dari tidur nya ia langsung keluar kamar menuju ke dapur, hal pertama citra lakukan ialah masuk ke dalam kamar mandi di dapur ia mencuci muka terlebih dahulu sebelum memulai membuat sarapan
citra kini membuat nasi goreng , terlur mata sapi dan dan ayam goreng mentega tak lupa ia membuatkan teh hijau kesukaan suami nya , setelah selelsai citra peergi ke kamar nya untuk mandi saat membuka pintu ia melihat Rery tengah bertelfonan dengan seseorang
" baik lah , kau tunggu di sana , nanti aku akan segera kesana " kata Rery yang langsung memutus kan sambungan telfon nya saat melihat citra masuk ke dalam kamar
" kau dari mana sayang?" tanya Rery yang berjalan mendekat ke arah citra
" sayang?" ucap citra terkejut saat suami nya memanggil nya dengan sebutan sayang
" kenapa ?, apa aku salah memanggil istri ku dengan sebutan sayang?"
" ti-tidak " jawab citra gugup, entah mengapa jantung nya langsung berdetak lebih cepat saat Rery memanggil nya dengan kata sayang
" mulai hari ini aku akan memanggil mu sayang , dan kamu juga harus memanggil ku dengan sebutan sayang juga " ucap Rey dengan tegas dan tak mau di bantah
" baik lah " ujar citra yang menyetujui permintaan suami nya, tak masalah menuruti apa kata suami selagi itu masih terbilang wajar pikir citra
" bagus , oh ya syang , segera lah mandi , nanti aku akan mengajak mu ke suatu tempat "
" memang nya kita mau ke mana?" tanya citra penasaran
" nanti kau juga akan tau , cepat segera lah mandi " setelah mengucapkan itu Rery langusng keluar dari kamar nya meninggalkan citra sendirian di kamar
citra langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri tak butuh waktu lama citra sudah menyelesaikan ritual mandi nya , ia segera mengenakan pakaian nya , setelah selesai semua ia segera turun menuju ke meja makan , ternyata di sana sudah ada jon dan Rery yang sedang menunggu nya di meja makan
" jon, maaf aku tak membuatkan mu minuman , karena aku tidak tau kau minum apa kalau pagi" ucap citra yang melihat ada secangkir kopi di depan jon, pasti laki laki itu membuat nya sendiri
Rery dan jon pun langsung melihat ke arah citra yang hendak duduk di samping Rery
" tidak apa nyonya, saya sudah biasa membuat kopi untuk saya sendiri" kata Jon
" jon memang sudah biasa membuat kopi untuk diri nya sendiri , jadi biarkan saja , ayo kita mulai sarapan nya "kata Rery
citra langsung mengambil piring untuk mengambilkan suami nya sarapan , setelah itu ia mengambilkan untuk diri nya sendiri , sebenar nya ia ingin juga mengambilkan untuk jon, namun jon menolak nya dengan alasan dia tak mau merepotkan , tak lama mereka selesai sarapan , jon langung pergi ke kantor sedangkan Rery mengajak citra ke suatu tempat
" kita mau kemana sih?" tanya citra penasaran
" nanti juga kamu tau sendiri' jawab Rery yang masih fokus mengemudi
Citra mendengus kesal dengan jawaban Rery yang tak memuaskan bagi nya , tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di sebuah rumah yang pagar nya sangat tinggi
" ini rumah siapa , kenapa pagar nya tinggi sekali?" tanya citra penasaran
Rery tak menjawab pertanyaan citra , ia langsung memasukkan mobil nya saat pintu gerbang itu terbuka , terlihat pemandangan rumah yang sederhana dan halaman yang sangat luas dengan di tumbuhi dengan rumput hijau yang pendek serta ada berbagai macam bunga dan pohon rindang yang ada di halaman yang sangat luas itu
" waw, indah sekali " puji citra yang aman senang melihat banyak nya bunga yang bermekaran
" apa kau menyukai nya?" tanya Rery yang kini sudah memarkirkan mobil nya
" ya aku sangat suka , rumah yang sederhana , namun sangat indah dengan halaman yang sangat luas dan di tumbuhi rumput, bunga dan pepohonan yang sangat rindang ' jawab citra sambil tersenyum senang
" bagus lah jika kau suka , karna ini akan menjadi rumah kita" ujar Rery yang langsung keluar dari mobil
" apa rumah kita ? , benarkah itu?" ucap citra tak percaya , namun dalam hati sangat lah senang jika ia harus tinggal di rumah impian nya selama ini
Citra langsung ikut keluar dari dalam mobil dan langsung mengejar Rery yang berjalan ingin masuk ke dalam rumah
" Re ini benar rumah untuk kita ?" tanya citra yang kini sudah berada di samping Rery
Rery diam tak menjawab , ia langsung membuka pintu rumah itu dan di sambut oleh bik minah dan bi wati sekalu Art di rumah itu
" selamat datang tuan dan nyonya " ucap mereka bersamaan
Rery hanya mengangguk lalu berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan citra , sebenar nya ia sangat kesal karena citra masih memanggil nya dengan sebutan nama
" terimakasih atas sambutan nya, oh ya kalau boleh tau siapa nama kalian ?" tanya citra sambil tersenyum
" perkenalkan nama saya bi minah dan ini bi wati, kami Art di rumah ini nyonya, jika nyonya butuh sesuatu bisa langsung panggil saya atau bi wati" jawab bi minah
" baik lah , salam kenl juga nama saya citra istri nya Re, oh ya kalau begitu saya permisi dulu ya " pamit citra
" ya silahkan nyonya" jawab bi wati dan bi minah bersamaan
citra langsung pergi meninggalkan bi wati dan bi minah , ia pergi menyusul Rery yang tadi pergi ke arah belakang rumah , ternyata benar saat citra melihat Rery tengah memberi makan kelinci di halaman belakang
" ternyata kau di sini, aku mencari mu Re" ujar citra yang berjalan medekati Rery
Bersambung........