Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Di sisi kantor kini Bianca mencari keberadaan Derren dan sampailah bertemu dengan Devan, "dev, dimana Derren?tetapi Devan tidak menanggapi pertanyaan Bianca, "sekarang ini kita lagi ada di kantor, tidak boleh memanggilku nama seperti itu," itulah yang di katakan Devan, "apa apa sajalah, boleh tidak kau bagi tahu kemna dia pergi,? Saya bertanya karena jadwal dia hari ini kosong," Bianca berkata sambil menatap tajam Devan, "mungkin saja dia berjumpa dengan meliya" Devan sengaja biar Bianca terbakar api cemburu, "apaaa!! Untuk apa dia bertemu si perempuan itu!!" teriak Bianca
"hahaha mama ku tidak pernah sibuk permasalahan anak" nya kenapaa pulak kau sibuk?" tanya Devan yang membuat Bianca terdiam, "saya tidak sibuk, saya hanya bertanya" ,"oh cuma bertanya, yasudah, sayang masih banyak kerjaan," Devan meninggalkan Bianca sendiri Dengan perasaan kesal, dan menghentakkan kaki ny.
Di kediaman Derren, Oma Ira sedang menonton Derama kesukaan nya, "IHH orang kaya ini tidak ada habis nya memamerkan hartanya," Oma Ira berbicara sendiri dan meraih teropong nya, dia melihat tv sambil menggunakan teropong mainan, tanpa di sadari nya seseorang datang dan duduk di sebelah nya, setelah puas menggunakan teropong Oma Ira melihat ke samping "meliyaaa" seru Oma Ira menatap dan langsung memeluk meliyaa,,, terlihat bahwa Oma Ira sangat senang,
tanpa di sadari ada seseorang yang memperhatikan itu sambil tersenyum, "senyum"tersenyum sampai kesana, Hem? Suka sebab dia jaga Oma semulakan?? Suka sebab kau bisa jumpa dia setiap hari, lihat dia hari"" Devan memegang bahu adik nya "kan benar apa yang aku katakan dia dengar cakap mu," "apa? Kau mau bilang apa karena dia mendengar perkataan ku? Dia suka dengan aku? Eh kau tidak paya merepet lah, jangan sampai kau menjadi Tante Lela nomor " kata Derren "dan kalaupun diaa suka dengan mu apa salah nya? tidak salah kurasa, dia cantik,? Cantik, pinter memasak, pinter juga jaga Oma, cuma, mulut dia tidak ada rem nya, itulah yang aku sayangkan" "sebab itulah aku tidak suka dengan nya" Derren membenarkan perkataan kakak nya
Kini meliya bersama dengan Oma Ira di dalam kamar, setelah memandikan Oma Ira meliya mau memakai kan bedak tetapi, ternyata bedak nya habis, "omaa??, Oma main bedak lagi ya sampai habis??" tanya meliya kepada Oma Ira, "mana ada, pandai sekali kau tuduh aku ya ha tulah lama tidak datang jadi tidak tahu apa yang terjadi, Eny tu yang main bedak," "Eny main bedak?? Ooh kalau begitu saya akan bertemu dengan nya" "ehh buat apa??" "mau bertanya lah, betul tidak dia bermain bedak ini," mendengar itu Oma Ira pun takut "hm yala yala aku yang main sampai habis" "ha mengaku pun".
"yasudah Oma tunggu sini sebentar ya, aku akan mengambilkan yang baru," "okei"
saat melangkah keluar langkah nya terhenti saat ada orang di dekat pintu.
"bekerja lagi kau di sini?!" kata Bianca pada meliyaa, meliya yang malas untuk ketemu smaa si Bianca ini pun tidak mau ambil pusing dan berniat untuk pergi, tetapi "oh saya baru ingat, bahwa kau ini pengangguran!!" "walaupun aku pengangguran, aku tidak pernah meminta duit pada mu,!" "berani menjawab yaa!" bentak bian pada meliya, "kau ingat sikit ya perempuan, kalau mendorong mu dari sini kebawah juga aku bisa melakukan nya, aku masih punya dendam dengan mu kau tau?? yang kau dorong aku di kolam itu?!!" setelah mengatakan itu meliya pun ingin melangkahkan kaki nya seketika meliya tersadar kalau Bianca mau mendorong nya ke tangga tetapi di tarik nya Tangan Bianca dan menyudutkan nya ke pinggir, "kau tidak Nampak yang berkelip itu?" seketika Bianca melihat ke arah cctv.
"Derren memasang nya untuk memantau aku!, kau tau kan, apa yang dia perbuat kalau dia nampak kau berbuat seperti ini padaku?, apa kau mau aku yang mendorong mu?, meliya berkata dengan santai dan mendekati Bianca, tetapi Bianca langsung pergi meninggalkan meliya. Meliya pun menatap kepergian Bianca dengan tersenyum sinis.
Siang berganti malam kini meliya masih berada di kediaman Derren "aduuh kemana oma pergi ya, sudah aku cari di berbagai tempat tetapi tidak ada" kini meliya berada di depan pintu kamar Derren, "tidak mungkin di kamar Derren kan?, aduhh malas nya aku mengetuk nyaa, nanti dia kira aku mau menggoda diaa pulaa" meliya pun bingung mencari keberadaan Oma Ira, "tapi tidak apa apa coba aku ketuk saja lah" meliya mngetuk sambil menghadap kebelakang, tidak menghadap pintu tetapi sebelum sampai tangan nya mengetuk pintu "eh knapa tidak Bunyi," dia meraba benda tersebut, "kenapa lembut ya, halusinasi saja mungkin, coba sekali lagi" pikir meliya " tetapi saat mau melakukan nya tiba" Tangan nya di tahan seseorang, meliya pun menghadap ke orang tersebut, betapa terkejutnya dia.
"kau mau berbuat apa?" ternyata ada lah Derren, "aku mau mengetuk pintu," "kau mau mengetuk pintu atau mau menggoda ku?" tanya Derren pada meliya ,"sejak kapan aku mau menggoda dirimu, ehh perasaan sekali, aku mau mencari Oma, dimana Oma" tanya meliya yang tidak terima, "ada lagi tertidur," meliya pun mengintip dan langsung masuk kedalam.
"omaa, oma sayang, mari pindah ke kamar Oma" meliya membangunkan Oma, tetapi Oma tidak mau dan Malah berbalik badan, "tidak perlu membangun kan Oma, kenapa kau belum pulang?" tanya Derren yang masih melihat meliya berada dirumah ny, "aku bukan tidak mau pulang, tetapi Oma tidak memberi nya, tetapi dia pula tidur di sini" "memang sejak kau tidak datang, Oma sering tidur di sini," kata Derren menjawab apa yang di bilang meliya, "tidak apa, kau tidur saja di sini," kata Derren setelah nya.
"eh tidak apa apa aku bisa membangun kan Oma," "omaa" meliya pun berusaha membangun kan oma
"tidak perlu membangun kan Oma, sudah ku bilang, kau tidur saja di sini" "lalu kau tidur dimana?", tanya meliyaa "kau mau aku tidur dengan mu?" tanya Derren sambil melangkah mendekati meliya "tidak, tidak mau" jawab meliya sambil memegang bantal, "aku pun tidak mau! Diruma ini banyak kamar," jawab Derren sinis sambil melangkah pergi.
Di sisi Derren, Derren berada di kamar tamu, di tempat dimana meliya pernah tidur, Derren memeluk bantal sambil berguling dan tersenyum, ntah apa bayang" Derren saat ini, sama seperti di tempat meliya berada, meliya pun meraih bantal Derren dan menghirup wangi bantal itu sambil tersenyum, meliya memandangi bantal Derren, sambil tersenyum.
Wahh ternyata sama" telah memiliki perasaan tetapi gengsi yang menghalang hahhaha,
Di saat meliya tersenyum senyum sambil memejamkan mata, posisi meliya kaki ny berada di atas dan kepala nya di bawah, berbalik dengan posisi Oma Ira, seketika Oma Ira yang merasa ada orang yang bergerak pun terbangun.
Oma Ira melihat meliya sedang memeluk bantal sambil tersenyum, "hei ada apa dengan mu?" tanya oma Ira sambil melihat meliya, seketika meliya pun seperti orang mengigau dan berpindah tempat, "astaga malu sekali, aku berpura pura seperti orang sedang bermimpi saja lah" ucap Meliya dalam hati nya.
setelah itu dia meliya menarik oma Ira tidur kembali, meliya menarik selimut dan tidur sambil memeluk oma Ira.
malam berganti malam, kini Derren memasuki kamar nyaa berniat mengambil pakaian nya, dia sedikit melirik kearah meliya dan Oma Ira yang masih tersenyum, seketika senyuman terbit di sudut bibir nya, Derren pun mengambil pakaian dari lemari nya, tetapi saat dia ingin keluar Derren tidak sengaja menyenggol kursi dan membuat meliya terbangun, meliya menutupi dada nya dengan selimut.
"kau kenapa berada di sini?" tanya meliya yang melihat Derren berada di kamar itu, "eh ini kamar aku kan?" "tidak penting ini kamar mu atau bukan, kenapa kau tidak mengetuk nya, ini sudah seperti orang mesum kau tau tidak," kata meliya sambil menatap Derren, "mesum?eh posisi aku dengan mu jauh, tangan aku pun tidak sampai untuk mesum pada mu!" Derren tidak terima di kata in mesum pun marah , "maksud aku, pandangan mata mu itu mesum," "ohh pandangan mesum ya?? Habis tu hidung aku yang kau pegang tanpa izin aku ini apa??" tanya Derren sambil memarahi meliya, "apa pula hubungan aku Denga hidung mu" "eh malam tadi aku tidak bisa tidur kau tau tidak? Masalah bau kau itu masih melekat di bantal!" kata derren, padahal tadi malam dia tidur dengan nyenyak sambil menghirup aroma wangi dari bantal itu.
Oma Ira yang mendengar orang bertengkar pun terbangun, "ayo bergaduh ayoo" kata Oma Ira sambil membuat tinju di tangan nya, "mana ada bergaduh oma, selamat pagi Oma" kata Derren sambil menunjukan senyuman manis nya. "morning," ucap oma Ira menjawab perkataan derren, Derren yang mempunyai kesempatan keluar pun buru" keluar.
"oma mari kita pindah ke kamar Oma, Oma bangun ya, mandi," "ah tidak mau masih mengantuk," kata Oma Ira sambil menyembunyikan dirinya di dalam selimut,."
meliya pun ikut masuk kedalam selimut dan melanjutkan mimpi nya yang terganggu.
Ternyata perdebatan meliya dengan Derren tadi di dengar oleh Bianca, Bianca yang merasa kesal pun meremas jemari nya kuat" dan mengeraskan rahangnya sampai terdengar suara gigi yang bergesekan, terdapat sesak di dalam dada nya.
lalu setelah itu apa yang akan di lakukan Bianca??