Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. resep masakan Julia
Kakak sepupunya saja bisa melakukan hal ini kepadanya, menyayangi dan memperhatikannya. Tapi kenapa, Ia tidak mendapatkan hal ini kepada kedua kakak kandung dan juga kedua orang tuanya. Memikirkan hal itu Julia hanya mampu mendesah pelan saja.
"Terima kasih Kak..." Ucap Julia setelah Abi menyerahkan piring yang sudah beristri makanan itu.
Abi tersenyum dan mengacak-acak sayang rambut Julia. Setelah itu ia langsung beralih untuk mengambil makanan untuknya sendiri. Saat mereka sedang makan, tiba-tiba bi Ami yang baru saja pulang dari pasar untuk berbelanja kebutuhan memasak menegur kedua anak majikannya itu.
"Eh, Nona dan Tuan muda. Sudah pulang.." siapa bi Ami kepada keduanya. Keduanya pun langsung mengangguk sopan dan ramah.
"Iya bi. Ini baru saja pulang..." Jawab Abi.
" Maafkan bibi Tuan muda, nona muda, bibi tadi ke pasar belanja kebutuhan memasak." Ujar bi Ami meminta maaf kepada kedua anak majikannya itu. Abi tersenyum hangat kepada bi Ami
"Nggak papa bi, santai saja. Lagi pulang Kami semua sudah dewasa dan juga sudah terbiasa mengambil dan melayani diri kami sendiri." Ujar Abi lagi dengan bijaksana. Bi Ami pun tersenyum. setelah itu ia langsung berpamitan kepada kedua anak majikannya itu untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Baiklah kalau begitu tuan muda. kalau begitu, bibi pamit mau melanjutkan pekerjaan bibi." ujarnya. mereka pun mengangguk, dan bi ami Langsung berlalu dari sana.
***
Malam hari pun menjelang. semua anggota keluarga Tuan Antonio langsung berkumpul di meja makan dengan teratur Begitu juga dengan Julia. Julia juga ikut andil dalam menyiapkan makan malam untuk keluarga pamannya itu.
"Wih !! masak apa nih...!!! Kayaknya enak.." seru Abi saat dirinya sampai di meja makan. Ia berbinar-binar melihat hidangan yang tertata rapi di meja makan mereka.
"Tumben bibi sekarang masaknya yang enak-enak...!!" Seru Aliando lagi. Mereka pun sama-sama mengambil tempat duduk bersiap mengambil makanan masing-masing.
"Tentu dong. Karena chef yang bertugas untuk memasak makan malam kita ini adalah adik kamu. Mama juga bingung melihat masakan yang begitu menggugah selera ini.. jadi makan yang banyak ya Jangan kecewakan adik kalian." Ujarnya salsa sambil melemparkan senyum ke arah Julia. Julia sendiri pun ikut membalas senyum tantenya itu.
"Oh jadi ini semua adek yang masak ya. Abang kira bibi yang masak.. wah wah tidak sia-sia pulang ke rumah.."; ujar Aliando lagi.
Sementara Arvin dan Melvin tidak akan pulang malam ini akibat tuntutan pekerjaan. Dan nyonya salsa serta Tuan Antonio sudah cukup mengerti dengan anak-anak mereka.
Namun Tuan Antonio dan salsa tetap tak akan mengirimkan anak-anaknya keluar dari rumah sebelum mereka menikah. Meja makan tiba-tiba menjadi Hening ketika, semuanya sudah mulai sibuk melahap makanan yang dimasak oleh Julia. Saat satu suapan menyapa indra perasa mereka, rasa nya yang cocok di lidah langsung mendapat pujian.
"Wah!! ini enak dek... Mmm.... Besok-besok masak kayak gini lagi ya... Tapi jangan kamu yang masak serahkan saja resepnya sama bi Ani." Ujar abis lagi meralat ucapannya. Julia pun tersenyum, Ia sangat senang keluarga pamannya begitu menghargai masakannya dan juga cocok di lidah mereka.
"Bagaimana sekolah kalian hari ini nak..??" Tanya Tuan Antonio kepada Abi dan juga Julia. Abi mengganggu anggukkan kepalanya sambil terus mengunyah makanannya.
"Lancar pah. Semuanya oke.." ujar Abi setelah menelan makanannya. Tuan Antonio pun beralih menatap Julia.
"Lalu bagaimana denganmu nak..?? Apakah masih ada orang yang mengganggumu dan mengucilkan mu di sekolah..??" Tanya Tuan Antonio lagi yang langsung direspon dengan gelengan kepala dari Julia.
Hari ini memang tak ada yang berani membuat masalah dengannya. Karena abi selalu setia berada di sampingnya sampai sekolah berakhir.
"Baguslah kalau begitu. Nanti kalau ada apa-apa bilang sama Om atau tante ya..." Ujar Tuan Antonio lagi.
"Baik Om." Setelah itu, mereka pun kembali fokus pada makanan mereka sampai semua masakan yang terhidang di meja makan tandas dan tak bersisa.
Sungguh. menurut Abi dan Aliando, ini adalah makanan yang mampu menyaingi makanan yang ada di restoran bintang 5. Setelah mereka selesai makan, mereka semua berkumpul di ruang tamu untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga.
"Dek. itu beneran kamu yang masak..??" Tanya Aliando seolah merasa tidak puas dengan apa yang didengarnya. Julia dan yang lainnya pun langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah dunia dan Aliando.
"Iya Kak. itu Julia yang masak. Kenapa ya Kak Apa rasanya tidak cocok di lidah kakak..??" Tanya Julia lagi dengan hati-hati. Aliando tersenyum dan mengaca-aca pelan rambut Julia.
"Kata siapa Abang tidak menyukai makanan itu. Justru karena abang sangat menyukainya, makanya abang bertanya."
"tapi kok, kamu bisa masak dek..?? emang sempat ya belajar masak..??" tanya Aliando lagi. Julia pun tersenyum.
"tentu saja. Julia sejak berumur 6 tahun sudah bisa memasak dan juga bersih-bersih rumah." ujarnya. semua yang mendengar penuturan Julia langsung memasang wajah masam. apakah anak sekecil itu sudah mulai mandiri ?
"kamu sudah bisa mandiri sejak umur 6 tahun dek..??" tanya Abi Yang tidak habis pikir. biasanya anak sekecil itu belum bisa apa-apa. jangan kan masak dan bersih-bersih, ngelap ingus sendiri pun tak akan bersih. Julia pun langsung menganggukkan kepalanya.
"memangnya kenapa kak.??" tanya Julia lagi. Aliando yang paham dengan kondisi adiknya waktu itu, dan tidak ingin mengingatkan Julia lagi dengan masa lalu nya. ia langsung berkilah.
"oh, ngak papa dek. cuma, Abang ada niat. Kalau memang Julia tidak keberatan, Abang ada rumah makan yang saat ini sedang beroperasi. Tapi Abang perlu menu baru untuk dijual di rumah makan itu." Ujar Aliando menjelaskan kepada Julia.
Abi pun langsung menatap horor sang Abang. sementara disana, tuan Antonio sudah tidak habis pikir dengan keluarga adiknya yang benar-benar menguncikan Julia sedari umur 6 tahun.
"Dih !! jangan begitulah Bang. Mana tahu suatu saat nanti adik mau buka rumah makan juga.. Jadi resepnya dan menu makanannya tidak akan sama dengan restoran kakak." Protes Abi cukup masuk akal.
Tapi Julia hanya tersenyum saja dan menanggapi ucapan sang Abang. Sementara Aliando tak terlalu mengupgrade apa yang dikatakan oleh Abi walaupun yang dikatakannya itu benar adanya.
"Abang mau resep Julia..??" Tanya Julia kepada kakak sepupunya itu.
Aliando pun sontak langsung menganggukkan kepalanya. Ia akan membuat dirinya dan Julia menjadi rekan bisnis agar Julia juga mendapat keuntungan. Hitung-hitung Ia juga memberikan nafkah yang tidak sia-sia kepada sang adik.
"Iya dek kalau boleh.? Tapi maksud kakak begini loh, Kakak mau adek yang meracik bumbu masakannya, dan seminggu sekali datang ke restoran untuk memantau. Nanti Abang juga akan memberikan upahnya. Ibaratnya kita berdua berbisnis lah saling membantu satu sama lain. Gimana dek..??" Tanya Aliando lagi kepada sang adik.
"Nggak papa sih Bang. Julia nggak keberatan Kalau abang mau menggunakan resep Julia untuk membuat menu makanan baru di rumah makan Abang. Abang nggak kasih keuntungan buat Julia pun tidak jadi masalah." Ujar Julia dengan ringannya.
kasihan bngett yaaa