Kembali Kemasa Lalu Dan Bertemu Omdu Posesif

"Cepat makan dulu setelah itu aku akan bertanya kepada mu" ucap pria itu dan Diana hanya mengangguk saja.

Saat melihat cara makan Diana yang seperti orang kelaparan membuat pria itu heran dan bertanya.

"Apa kau belum makan seharian?" Tanya Pria itu

"Iya aku tidak sempat kak lagi banyak pikiran" jawab Diana

"Masih kecil banyak pikiran apa kau ini" ucap pria itu.

"Kak aku bukan anak kecil lagi aku ini sudah lulus SMA beberapa hari lalu" ucap Diana

"Masak... Aku tidak yakin, aku pikir kau masih SMP, lihat wajahmu masih sangat muda dan tubuhmu mungil" ucap Pria itu

"Kan cuma mungil mukan mini, aku itu baby face, awet muda " jawab Diana

"Gayamu!" seru pria itu

"Hahaha iri ya, jangan bilang kalau usia kakak masih muda tapi kok sudah terlihat tua jangan jangan baby old ya?" ucap Diana

"Kau mau ku sentil ya, sembarangan saja, wajah dan usia kakak sudah pas ini" ucap pria itu kesal

"Hehehe ok" jawab Diana lalu makan lagi

"Lalu siapa namamu?" Tanya pria itu

"Namaku Diana" jawab Diana

"Lalu tujuan mu kemana" tanya pria itu.

"Gak tau pokonya cari suasana baru, nanti cari tempat tinggal dulu" jawab Diana santai sembari makan.

Mendengar jawaban Diana pria itu mendelik, lalu menyentil dahi Diana hingga membuat Diana mengadu kesakitan.

"Aduh kak sakit tau, jika aku punya kakak kayak kakak gini empat orang bisa bisa bisa dahiku ini bolong, dikit dikit sentil" kesal Diana sembari mengusap dahinya

"Kau ini gak ada takut takutnya ketemu pria asing, dan apa tadi kau pergi sejauh ini belum memiliki tujuan apa kau bodoh, bagaimana bisa begini" ucap pria itu kesal

"Aku tidak takut aku bisa karate ku punya bekal, aku juga memiliki insting tinggi, aku tau Kakak orang baik jadi gak mungkin mencelakai ku karena itu aku nyaman saja dekat kakak, apa aku salah tentu tidak bukan. Masalah aku pergi tanpa tujuan karena aku pergi mendadak jadi yang penting jauh dulu dari rumah itu baru pikirin mau tinggal di mana" jawab Diana dengan jelas.

Mendengar jawaban Diana pria itu hanya bisa menghela nafas.

"Lebih baik kau ikut Kakak saja" ucap pria itu spontan

"Kemana... Mau kakak jual, gak mau aku, aku tau aku cantik dan imut tapi gak gitu juga kali" jawab Diana

"Kau ingin kakak sentil ini, gak akan laku kau dijual, cerewet ini dan makanya banyak siapa yang mau belinya" sengit pria itu.

"Maksudnya kakak mau ajak aku tinggal bareng gitu, gak mau kak aku takut di kira kumpul kamsap dosa" ucap Diana lagi

"Kamsap, apa itu?" tanya pria itu

"Kumpul kambing sapi" jawab Diana

"Kumpul kebo mana ada kumpul sapi kambing" ucap pria itu sengit.

"Hehehe... kerbau kalau cewek cowoknya gedek lah ini aku masih kecil dan kakak setengah gedek jadi ya kambing sana sapi" jawab Diana

"Hahaha kau ini, kita tidak tinggal berdua ada bunda dan ayah kakak juga kok serta ada saudaraku yang lain juga" jawab pria itu

"Apa tidak apa apa kak, aku takut merepotkan, apa lagi kita baru kenal" jawab Diana bingung

"Tidak apa apa bunda pasti sangat senang, tenang saja dari pada kamu kesasar atau di culik orang kan jadi dosa aku membiarkan kamu begitu" ucap pria itu

Diana terdiam, dia juga bingung mau kemana, Diana belum pernah datang ke kota ini.

"Baiklah kak untuk sementara aku akan ikut kakak nanti jika aku sudah tau daerah sana dan mendapatkan tempat tinggal aku akan pindah" ucap Diana

"Ok... Jika bunda mengizinkan kamu pergi kakak setuju tapi jika tidak kamu harus mau tinggal sama kami" ucap pria itu.

"Tapi siapa nama kakak dari tadi gak kasih tau" tanya Diana

"Kamu gak tanya ya gak di kasih tau" jawab pria itu

"Baiklah jadi siapa nama kakak" tanya Diana.

"Namaku Bryan Aditya Nugraha" jawab Pria itu, ia melihat Diana dengan lekat karena iya ingin tau reaksi Diana Bagaimana saat mendengar nama besar keluarga nya.

"Oh nama yang bagus, tapi Diana mau panggil kak Adit saja ya gak mau panggil kak Bryannya pasti sudah pasaran semua panggil pakai nama Bryan" ucap Diana

"Cuma gitu gak ada hal lain dari namaku?" Tanya Aditya

"Emangnya apa, gak ada yang lain tu" ucap Diana

Mendengar itu Aditya hanya menghela nafas saja.

"Diana apa kamu gak mau cerita kekaka kenapa kamu kabur?" Tanya Aditya

Dinda terdiam sebentar lalu menjawab.

"Ini bukan di katakan kabur sebenarnya karena, aku pergi di depan mereka, waktu itu aku mau di jodohkan pada pria berengsek, pria itu tidak mencintai ku tapi mencintai sekretaris nya. Tapi orang tuaku memaksa untuk menjodohkan kami karena untuk kerja sama, aku menolak nya di depan keluarga lalu aku pergi didepan mereka juga" jawab Diana.

"Siapa nama pria itu?" Tanya Aditya

"Dimas Anggara Winata, aku sangat membenci pria ini aku tidak mau bertemu dengannya" ucap Diana dengan sorot mata kebencian yang sangat besar dan tanpa terasa air matanya mengalir begitu saja.

Aditya terkejut melihat itu,

"Sebenarnya ada apa dengan nya kenapa sampai memiliki kebencian sebesar itu dan kesedihannya sangat dalam" batin Aditya.

"Sudah jangan menangis ini di lap dulu nanti air matanya jadi sup di nasi kamu" ucap Aditya

"Is... Kakak ini" kesal Diana dan Adit hanya tersenyum.

"Kakak kenal dengan pria itu, kakak juga tidak suka padanya dulu kami satu sekolah dan dia kakak kelas, dia satu kelas dengan Abang nya kakak" ucap Aditya.

"Gak usah ngomong pria itu kak aku belum bisa mengontrol emosiku" ucap Diana

"Ok maaf tapi apa kamu mencintainya, jika kamu tidak mau menikah dengannya bukanya ini sudah selesai tapi kamu seperti memendam kebencian" tanya Aditya

"Ada cerita yang belum bisa aku ceritakan dan ini sangat besar, yang intinya dulu aku cinta padanya tapi karena itu aku kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidupku, dia yang sudah membunuh seseorang yang aku sayangi secara tidak langsung" ucap Diana dan menangis lagi jika ia teringat putranya.

"Ayo kita kemobil saja ini sudah akan berangkat busnya" ajak Aditya lalu menggandeng tangan Diana dengan lembut, Adit tidak mau melihat banyak orang yang memandangi Diana.

Didalam mobil Diana memili tidur, Adit yang ada di sebelah nya pun hanya diam.

Aditya memandangi Wajah Diana dengan lekat, saat ini ia merasa bingung dengan dirinya sendiri

Bersambung