NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17. PENGUNTIT

Dua minggu setelah kejadian peledakan mobil Rion, suasana kembali damai. Tidak ada masalah sama sekali dengan apa yang mereka takutkan dan waspadai tentang Red Dog dan pergerakannya. Bahkan Lili yang terus mengawasi lewat dunia cyber pun tidak mendapatkan hal penting. Hanya beberapa orang yang melakukan pencarian di internet tentang Lorenzo, dan saat Lili menelusuri siapa yang melakukan pencarian tersebut, ternyata hanya beberapa orang yang akan melamar kerja di beberapa perusahaan Lorenzo.

"Boleh, kan?" tanya Lili yang menelepon Rion, meminta izin untuk keluar rumah bersama dengan Lucas untuk berbelanja untuk kebutuhan rumah yang telah habis dan juga berniat mengunjungi Robert, ayah Lili di restoran.

"Boleh, bawa Flinz dan Nate bersama kalian," jawab Rion dari seberang telepon. "Pastikan hati-hati dan jangan membeli es krim terlalu banyak, mengerti," sambungnya.

Lili berdecih ketika lagi-lagi Rion tahu apa yang gadis itu niatkan. Jujur saja Lili heran bagaimana pria itu bisa selalu tahu apa yang ada di pikiran sang gadis. Tentu Rion tidak memiliki kemampuan pembaca pikiran, kan?

Suara tawa terdengar dari seberang telepon, membuat Lili merengut. "Berhenti tertawa, Rion," perintah Lili yang tidak berguna sama sekali.

"Aku tahu kalau kau pastilah protes tentang aku yang bisa membaca niatmu dengan sangat mudah saat ini, kan. Lilipad, kau itu seperti buku terbuka dan sederhana, sangat mudah untukku menebak apa pun yang ada di otak kecilmu itu," kata Rion yang Lili yakin sekali kalau pria itu kini sedang tersenyum lebar.

"Shut up!" perintah Lili sebal.

"Okay, okay. Kalau begitu hati-hati di jalan," ucap Rion, mengubah nada bicaranya menjadi jauh lebih lembut. Tak ingin membuat Lili bad mood karena Rion yang terus menggoda sang gadis.

"Baik."

Setelah mengakhiri panggilan, Lili bersiap-siap untuk pergi keluar. Tak lupa juga merapikan Lucas yang akan ikut pergi. Tentu membuat Lucas keluar dari rumah adalah salah satu jadwal penting untuk bocah itu. Tapi karena dua minggu suasana tidak memungkinkan, jadilah Lucas berada terus di dalam rumah demi menjaga keamanan sang bocah.

"Kita akan kemana?" tanya Lucas ketika Lili memakaikan pakaian keluar rumah namun terkesan santai. Tak ingin bocah itu terganggu gerak-geriknya hanya karena pakaian semata.

"Kita akan ke supermarket dan juga bertemu ayahku," jawab Lili tanpa melupakan senyumnya untuk sang bocah.

Suara riang terdengar memenuhi rumah saat mendengar rencana keluar mereka hari ini. Lucas bahkan terus berlarian penuh semangat dan tidak sabar mengajak Lili untuk segera pergi.

Lili hanya tersenyum melihat Lucas yang kini sungguh tampak seperti bocah pada umumnya. Ia bahkan senang karena Lucas tidak terlalu takut lagi dengan keadaan luar rumah, walau melihat orang dewasa masih cukup mengintimidasi dan membuat bocah itu takut. Trauma tidak akan mudah untuk hilang.

Setelah selesai melakukan persiapan, Lili mengajak Flinz dan Nate yang merupakan bodyguard yang menjaga Lili dan Nate hampir selama dua puluh empat jam di rumah. Sesuai perintah dari Rion tentu dua pria berbadan besar dan kekar itu mengiyakan dan akan menjaga Lili dan Lucas kemana pun mereka berdua pergi.

Mereka berempat pergi dengan satu mobil milik Rion, salah satu hal yang membuat Lili masih sebal karena Rion memberikan mobil mahal dan mewah untuknya begitu saja seolah membeli sebungkus permen. Terlalu mencolok, itulah menurut Lili yang sejak dulu pantang menjadi pusat perhatian orang-orang.

Lili meminta untuk Flinz dan Nate menunggu di luar supermarket atau di dalam mobil dan membiarkan gadis tersebut bersenang-senang dengan Lucas di dalam pusat perbelanjaan tersebut. Tak ingin membuat orang-orang merasa tidak nyaman dalam berbelanja saat melihat tampang sangar dua bodyguard yang sebenarnya memiliki hati yang lembut dan baik itu. Meyakinkan kalau tidak akan ada yang terjadi pada mereka karena supermarket yang mereka datangi cukup aman dengan segala sistem keamanannya.

"Lili, aku mau ini!" seru Lucas yang kini lengah kecilnya penuh akan berbagai macam makanan ringan.

Padahal gadis itu baru saja berbalik untuk mengambil keranjang belanjaan, namun dibuat terkejut oleh Lucas yang entah sejak kapan telah berburu makanan hingga memenuhi tangannya itu.

"Masukan sini," ucap Lili yang menunjukan keranjang belanjaan kepada Lucas. "Pilih makanan yang memang ingin kau makan, oke," sambungnya.

"Baik!" seru Lucas penuh antusias.

Senyum tidak bisa gadis itu tahan saat melihat betapa senangnya Lucas yang berlari ke sana-sini dengan mata berbinar untuk melihat hal-hal baru dalam supermarket serba ada tersebut. Lucas bahkan terus bertanya ini dan itu akan barang-barang dan makanan yang tidak ia ketahui.

Lili tidak menyangka kalau keranjang belanjaan sang gadis kini telah penuh, bahkan ia menambahkan satu keranjang lagi untuk segala keperluan rumah.

Selesai melakukan pembayaran di kasir, Lili yang ingin menelepon Flinz dan Nate untuk meminta bantuan mereka membawa barang-barang belanjaan, justru terkejut ketika dua pria itu tahu-tahu sudah muncul di hadapan Lili tepat ketika ia mencari nomor ponsel mereka. Seakan keduanya telah siap sedia bahkan sebelum Lili dan Lucas berjalan keluar dari pintu supermarket.

Netra Hazzle Lili yang melihat sekitar saat berjalan di belakang Flinz dan Lucas menuju mobil, mendapati hari sepertinya akan hujan tidak lama lagi. Tak sengaja manik cokelat itu menangkap sosok tak jauh dari mobilnya, berpakaian hitam-hitam dan melihat ke arah mereka. Namun pandangan Lili teralihkan ketika ada orang lain yang mendatangi pria tersebut dan saling memberikan high five. Sepertinya temannya. Tidak mau membuat para pria itu risih karena Lili terus memandangi mereka, gadis itu akhirnya memercepat jalan menuju ke mobil.

"Kita ke tempat kakek?" tanya Lucas yang telah duduk apik di samping Lili dalam mobil.

Lili mengangguk dan lagi-lagi di sambut antusias oleh sang bocah.

Setelah mendapatkan arahan dari Lili kemana mereka harus pergi selanjutnya, pria bernama Flinz segera melajukan mobil dengan deru yang luar biasa halus.

Perjalanan ke restoran ayah Lili memakan waktu setengah jam dari supermarket. Membuat bocah yang sejak tadi berlari-lari kegirangan di dalam supermarket, kini tertidur pulas dalam dekapan sang gadis. Membiarkan sang bocah menggemaskan itu mengisi energinya, dan jika dilihat dari waktunya, memang ini adalah jam-jam bocah itu tidur siang jika di rumah.

Sesampainya di restoran Robert, Lili membangunkan Lucas dan mengajak Flinz serta Nate untuk ikut serta masuk ke dalam restoran.

Aroma lezat beringsut memasuki hidung ketika Nate membukakan pintu restoran untuk Lili yang saat ini menggendong Lucas.

"Lili? Kenapa tidak memberitahu kalau akan datang, biar kusiapkan makanan kesukaanmu sebelum kau datang harusnya," ucap Robert, tersenyum sumringah ketika mendapati putri kesayangannya datang.

Lili menyuruh Flinz dan Nate untuk duduk di mana pun mereka suka.

"Kakek?" panggil Lucas, masih setengah sadar karena baru saja bangun tidur.

"Hai, Lucas," sapa Robert dengan senyum yang jelas-jelas begitu mirip dengan Lili kecuali untuk garis usianya.

Robert mengambil Lucas dari Lili dan menggendongnya. Hingga akhirnya Lucas berceloteh banyak hal tentang dirinya yang pergi berbelanja di supermarket belum lama ini. Begitu antusias hingga membuat Robert tidak melunturkan senyumnya. Karena begitu asyik dengan sang bocah, membuat Robert menyuruh karyawan yang belum lama ini ia rekrut sebagai juru masak untuk membuatkan makanan bagi mereka semua.

Lili membiarkan ayahnya bermain dengan Lucas, kemudian ia bicara sedikit akan makanan kepada Flinz dan Nate yang sudah cukup dekat dengannya karena selalu menjaga rumah dengan sangat baik. Tak hanya itu, dua pria bertubuh besar itu pun ramah dan menyenangkan ketika di ajak bicara, sopan dan tidak melewati batas sesuai dengan arahan dari Rion.

Sampai ketika mata Lili menangkap sesuatu yang membuatnya waspada. Tanpa sengaja ketika ia hendak mengambil makanan yang telah jadi bersama dengan Nate, ia melihat di luar sekitar sepuluh meter, di balik pohon di pinggir jalan, Lili melihat pria sama yang ia lihat di parkiran supermarket tadi. Awalnya ia tidak sadar karena pria itu bersandar di pohon sambil merokok, hingga pria berpakaian serba hitam dan mengenakan topi serta masker tersebut menatap ke dalam restoran.

Sepertinya orang tersebut tidak tahu kalau kaca yang tidak dapat di lihat dari luar justru tembus pandang dari dalam.

Dengan cepat Lili memotret pria tersebut lalu mengirimkannya ke Rion dan memberikan pesan peringatan.

Perhatikan sekitarmu juga, sepertinya ada penguntit yang mengikuti kami sejak tadi.

Tak hanya itu saja, Lili memberitahu Flinz dan Nate tentang si panguntit tersebut. Berhati-hati agar tidak terdengar oleh Robert yang tidak tahu apa-apa mengenai apa yang sedang terjadi. Tak ingin membuat pria paruh baya itu khawatir setengah mati jika tahu apa yang sedang Lili hadapi sekarang.

Pesan dari Rion masuk, membuat Lili sedikit bernapas lega.

Jangan pergi kemana pun, aku akan ke sana. Pastikan tetap di dalam bersama Flinz dan Nate. Jangan takut, Princess. Akan kupastikan kalau kau akan aman, i promise.

1
Mawar Berdury
mantap mantap sangat bagus alur ceritanya Thor👍👍👍👍
Mawar Berdury
ada,,sjh km Rion
Mawar Berdury
mampir Thor jlan cerita nya bagus
Yhunie Arthi: terima kasih udah baca dan suka sama ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Mawar Berdury
aduhhh maksa deh
Mawar Berdury
aduhhh knp di pecat sih ap slahnya coba.../Smug//Smug/
Mawar Berdury
semoga sjh mereka berjodoh ..ngk ad slahnya kan🤭🤭🤭
Mawar Berdury
duuhhhh salah paham kan jadinya
Aerik_chan
1 iklan buatmu kak...semangat
Aerik_chan
little nggak tuh
Mawar Berdury: suka banget
total 1 replies
Aerik_chan
1 bunga mendarat dengan sempurna untukmu
Aerik_chan
li lu bisa tidur ditatap cogan?
Aerik_chan
ayo temui lilipad
Aerik_chan
woy salah paham pak Rion!!!
Aerik_chan
1 iklan untukmu kak
Aerik_chan
tuan kecil, dicariin papah. pulang yok
Aerik_chan
kak yuk saling support
Aerik_chan
anakmu selamat kok bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!