Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"hahaha lagian mama sih ,Wilona malah di kasih dessert duluan" ucap Raka gemas dengan Wilona yang sudah kekenyangan, gadis cantik itu membuat Raka semakin tak bisa berpaling.
"yasudah , sini piring nya mama cuci yah ,nanti kalau ada sisa kamu bawa pulang pokok nya"
Mama Raka langsung membereskan piring - piring bekas makan itu dan mencucinya agar tak menumpuk.
"Wica bantu yah tante" Wica menawarkan diri untuk membantu mencuci piring.
"jangan ,kamu makan kue nya habiskan ,Ok?" Wica mengangguk setelah mendengar penolakan tegas dari mama Raka .
Arka dan Jansen yang sudah selesai makan kembali pergi ke lantai dua untuk melanjutkan permainan mereka.
"sayang hati - hati yah ,jangan berantem " Wilona sedikit berteriak ia terlihat khawatir dengan Jansen karena Wilona tak bisa membiarkan Jansen bermain tanpa pengawasan.
"udah biarin loh,kan mama sudah bilang ada CCTV" mama Raka melirik Wilona gemas, Wilona beranjak dari duduk nya lalu mengambil piring dan gelas bekas anak - anak makan.
"sok ma, mama yang cuci biar Wilona yang bilas ,biar cepet ini Jansen makan nya belepotan banget ih nyebelin deh" Wilona yang sudah biasa mencuci piring nya sendiri merasa tak enak dengan mama Raka ia seolah memaksa untuk membantu.
"iya sayang makasih yah , Arka juga gitu kalau makan suka kesel deh mama" Mama Raka bergeser untuk memberi ruang kepada Wilona di samping nya ,mereka berdua bekerja sama mencuci piring dan alat masak yang di gunakan mama Raka tadi ,mama Raka sedikit memperhatikan cara mencuci Wilona yang sangat hati - hati namun tetap bersih.
Wilona sudah mengerti bagaimana cara mencuci masing - masing piring atau alat masak agar tidak merusak nya.
Hal itu membuat Wica terdiam , ia merasa sedikit kesal dengan mama Raka yang bersedia di bantu oleh Wilona ,sementara saat dirinya menawarkan diri untuk membantu mama Raka menolak nya.
"aku temenin anak - anak main boleh?" ujar Wica yang mulai merasa bosan menjadi obat nyamuk Raka dan Wilona di ruang makan.
"jangan ,biar Wilona sama Raka yang jaga anak - anak , kamu disini aja ngobrol sama tante dan om di ruang TV.sambil makan buah" mama Raka menyiapkan buah - buahan lalu membagi dua untuk Raka dan Wilona yang langsung pergi ke lantai dua untuk mengawasi anak - anak bermain.
Wica lagi - lagi kesal , karena ia tak di izinkan untuk bermain bersama mereka.
..
"gimana ujian nya tadi Wi?" papa Raka memecah keheningan dengan bertanya kepada Wica.
"agak susah soal nya tadi ,tapi Puji Tuhan bisa aku kerjain semua nya ,semoga aja nilai nya bagus " ucap Wica menjawab pertanyaan itu .
"wah anak tante satu ini emang pinter banget " mama Raka memuji Wica ,gadis itu hanya tersenyum mendapat pujian yang selalu di berikan oleh mama Raka, sesekali Wica melirik ke lantai dua walau tak terlihat apa - apa ,ia bisa sekilas mendengar suara tawa dari Raka dan Wilona juga teriakan anak - anak yang sedang bermain.
..
"kita main rumah - rumahan yah , kak Wilona jadi mama , kak Raka jadi papa , aku jadi kakak nya Jansen jadi adek nya" Arka mengajak mereka bermain dan menentukan peranan masing - masing.
"gak mau ! Jansen mau jadi kakak nya " Jansen tak terima dengan peran yang diberikan oleh Arka kepadanya.
"aku kakak nya !" namun Arka juga tak mau kalah ,kedua anak itu saling berebut peranan yang mereka ingin kan.
"gini deh ,Arka sama Jansen suit yah yang menang harus jadi kakak nya " Raka memberikan sebuah ide, kedua anak itu pun setuju dan mulai ber - suit ,Jansen memenangkan suit dan otomatis menjadi kakak di permainan itu, Arka yang baik menerima kekalahan nya.
"ayo bikin rumah !" Wilona mulai membawa balok balok di ruangan itu dan mulai membangun rumah - rumahan.
"baiklah mama cantik ,papa berangkat kerja dulu yah " Raka mencium pipi Wilona di hadapan anak - anak, rona merah terlihat di wajah Wilona, Raka lalu menaiki mobil mainan Arka.
"mama kakak sama adek juga berangkat sekolah yah" Jansen dan Arka mencium pipi Wilona , membuat Wilona semakin tersipu.
Walau ini hanya sebuah permainan ,Wilona merasakan perasaan senang dan juga rasa terharu .
Jansen dan Arka menaiki mobil mainan bersama Raka,membuat mobil kecil itu tak kuat menahan beban dan ban nya pun lepas.
"hahahaha" Wilona menertawai keluarga kecil nya, mereka bermain penuh gembira , Raka saat ini terlalu terbuai dalam kesenangan bersama sang kekasih ,ia melupakan teman nya yang sedang merasa jenuh di bawah sana.
Waktu pun berlalu ,anak - anak sudah mulai lelah dan berbaring di pangkuan kakak nya masing - masing.
..
"Wi bosen yah? Sana gih ke atas gabung main sama mereka" mama Raka sudah tak tahan melihat Wica yang terlihat jenuh itu , ia tak tega namun mama Raka sengaja memberikan waktu untuk Raka dan Wilona bermain tanpa Wica ,ia tahu Wilona pernah cemburu kepada Wica.
Wica mengangguk lalu berjalan menaiki tangga menuju lantai dua.
"kasian juga Wica yah pa ,dia udah lama suka sama Raka" mama Raka mulai memberitahu papa Raka tentang perasaan Wica.
"iya kah ma , mau gimana lagi ma , cinta itu tak bisa di paksakan dan gak bisa di tebak juga ,kayak kita ini loh " ucap papa Raka.
"ah papa malah bahas kita" mama Raka tersipu lalu mulai menyandarkan kepalanya di bahu suami nya itu sembari menikmati acara TV.
..
Jansen dan Arka sudah tertidur pulas di pangkuan kakak nya masing - masing, Wilona dan Raka menyender di tembok ,kepala Wilona bersandar di bahu Raka.
"aku senang" bisik Wilona
Raka melirik Wilona, "aku senang kamu hadir di kehidupan aku" Ucap Raka.
Raka menatap Wilona dengan ketulusan dan penuh cinta , Wilona tersenyum manis tanpa berkedip menatap mata indah itu.
Kedua nya terbuai dalam cinta ,melupakan situasi dan juga larangan apapun , tanpa berlama - lama Raka langsung melumat bibir manis itu , Wilona sedikit terkejut namun ia tak melawan kali ini .
Wilona menikmati setiap sentuhan bibir Raka, menikmati ciuman panas yang di iringi suara dengkuran dari kedua adik mereka yang tertidur pulas.
Air mata Wica menetes deras menyaksikan adegan itu , moment yang pas , Wica baru saja naik ke lantai dua, ruangan main Arka dilengkapi sebuah kaca yang besar otomatis Wica langsung melihat mereka berciuman, Amarah nya membara ,ia duduk di tangga itu dan mulai menangis dalam diam.
Semua nya sudah berakhir untuk Wica ,bahkan jika Wica menyatakan cintanya sekarang , Raka sudah pasti tak akan menggubrisnya bahkan mungkin akan menjauhi nya.
Dugaan Wica selama ini ternyata benar bahwa Wilona dan Raka mempunyai hubungan khusus.