Reynard Aditya Narendra (25) adalah pria begajulan yang kerap berbuat onar, mabuk dan berganti wanita adalah hal biasa baginya. namun, pertemuan pertama dengan seorang gadis cantik berhijab merubah hidupnya. Hidup yang semula tanpa tujuan kini berubah dengan sosok gadis cantik disampingnya. ya namanya Melati Ayu(22) gadis cantik penjual bunga berhasil membuat Reynard jatuh hati dan semakin dekat dengan agamanya. bagaimana mereka menjalani kisah cinta ini? dan ujian apa saja yang harus keduanya hadapi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melamar
Semuanya masuk hingga berada tepat didepan rumah, Bayu tampak takjub dengan kemewahan rumah tersebut berbeda dengan Reynard yang tampak biasa saja karena memang rumahnya jauh lebih mewah dari ini
Tak lama seorang asisten rumah tangga membuka pintu dan mempersilahkan mereka semua masuk
"Ibu mana bik?" Tanya Melati saat mereka sudah berada diruang tamu
"Ada diatas neng, kalian duduk dulu biar bibi buatkan minum!" Jawab bi Minah
Hingga seorang wanita paruh baya berusia sekitar lima puluh tahunan menuruni anak tangga
"Melatiii" teriak Henny yang masih menuruni tangga
"Ibuu" Melati langsung menghampiri dan mencium punggung tangan Henny lalu dibalas pelukan oleh wanita itu. Semua itu tak lepas dari tatapan Reynard yang seperti bertanya siapa wanita itu yang bahkan sangat dekat dengan Melati
"Kamu apa kabar sayang?"
"Baik, ibu apa kabar?"
"Baik sayang"
"Mereka siapa?" Tanya Henny saat pandangannya tertuju pada Reynard dan Bayu
"Ini teman-teman Melati Bu, Reynard sama Bayu" Melati memperkenalkan mereka dan keduanya tersenyum sopan kearah Henny
Hingga sosok yang sangat dikenal Reynard menuruni tangga mendekati mereka
"Diaa?" Tanyanya tak percaya
"Loe kenal?" Tanya Bayu yang memang belum pernah bertemu, Reynard tak menjawab pikirannya terus berkelana mencoba menerka bagaimana bisa Melati begitu dekat dengan ibu dari pria menyebalkan ini
"Meel" sapa Bima
"Mas Bima" balas Melati dengan senyum khasnya. Itu semua tak luput dari pandangan Reynard yang terlihat jelas tengah menahan cemburu
"Bahaya nih, bahkan nyokapnya aja udah dipanggil ibu" Bayu mengompori
"Diem loe" keduanya saling berbisik
"Mas Bima mau kekantor yaa?" Tanya Melati yang berhasil membuat hati Reynard memanas
"Iya" balas Bima dengan senyuman
"Gimana keadaannya?"
"Udah baikan, kan berkat sup buatan kamu" Bima terus saja tersenyum kearah Melati
"Ayo tante kita lihat bunganya!" Ajak Sarah pada Henny
Sarah dan Henny berjalan lebih dulu sedangkan Melati masih berdiri disana sambil berbincang dengan Bima sesekali keduanya tertawa
"Ayo Mel kita nyusulin Sarah!" Ajak Reynard agar obrolan Bima dan Melati berakhir hatinya terasa panas kala melihat keduanya sangat akrab bahkan Bayu saja sudah menyusul Sarah hanya Reynard yang masih disana mengawasi Melati
"Iyaa. Aku kebelakang dulu yaa mas" ujar Melati berpamitan pada Bima
"Ohh yaa Mel besok aku sama Mama kerumah kamu buat ketemu sama ayah kamu!" Ujar Bima yang membuat Melati menghentikan langkahnya bukan hanya Melati, Reynard juga sama terkejutnya apa yang akan dilakukan seorang pria mengunjungi rumah seorang wanita dengan membawa serta orang tuanya Reynard terus bertanya pada hatinya rasa takut menghampirinya karena sepertinya Bima datang hendak melamar
"Ngapain?" Bukannya Melati, Reynardlah yang bertanya dengan nada membentak
"Bukan urusan kamu" jawab Bima yang membuat Reynard semakin emosi
"Semua yang berkaitan dengan Melati itu urusan gue!"
Bima hanya menampilkan senyum meledeknya "memangnya kamu siapanya Melati? Suaminya bukan, saudaranya juga bukan, lalu punya hak apa kamu mengurusi urusan saya dan Melati?"
"Loe beneran nyari ribut yaa" Reynard sudah hendak melayangkan pukulan ke wajah Bima beruntung bisa dicegah oleh Melati
"Kita ketaman dulu ya Mas" pamit Melati kemudian menarik tangan Reynard agar menjauh dari Bima
"Kenapa suka banget sih cari ribut?" Melati terus saja mengoceh selama perjalanan mereka menuju taman
"Dia duluan" Reynard membela diri seperti anak kecil yang tengah dimarahi oleh ibunya
Melati hanya menggelengkan kepalanya melihat perilaku Reynard yang seperti anak kecil. "Emang mas Bima ngapain?"
"Kamu bisa berenti nggak manggil dia mas!"
"Udah kebiasaan, kenapa emangnya?"
"Aku nggak suka! Kamu manggil dia mas sedangkan aku cuma nama aja" Reynard tampak merajuk yang membuat Melati hanya menghembuskan nafasnya kasar
"Dari mana aja sih?" Tanya Sarah saat keduanya memasuki area taman rumah Henny
"Tadi ada urusan sebentar" jawab Melati berbohong dia tidak ingin mengatakan bahwa tadi tengah melerai perkelahian Reynard dan Bima
Mereka menyelesaikan pekerjaan penataan bunga dengan lebih cepat karena banyaknya bantuan semuanya tak luput dari keributan yang tercipta dari Bayu dan Johan yang terus memperebutkan Sarah belum lagi Siti yang sepertinya menaruh hati pada Bayu karena sedari tadi dirinya terus saja menempel pada Bayu dan merayunya
Dirumah Melati
Malam ini Bima dan sang ibu datang menemui Melati dirumahnya entah apa maksud serta tujuan mereka datang malam ini. Kedatangan mereka disambut baik oleh pak Rahmat. Mereka bertiga duduk diruang tamu sembari menunggu Melati yang akan menyajikan minuman
Tak lama Melati datang dengan nampan berisi tiga gelas teh manis den beberapa cemilan
"Maaf yaa Bu adanya cuma ini aja" ujar Melati yang tengah menata teh diatas meja
"Nggak pa-pa dong sayang"
"Ohh yaa nak Bima apa kabarnya?" Tanya Rahmat mencoba mencairkan suasana
"Baik Yah"
"Alhamdulillah"
"Assalamualaikum" dengan suara nyaring Sarah mengucapkan salam dirinya memang tau jika malam ini Bima dan mamanya akan datang hanya saja dirinya tidak mengetahui jika mereka sudah berada didalam rumah hingga dengan santainya dia masuk seperti biasanya. Terlihat jelas dari wajahnya bahwa dirinya sangat gugup karena berteriak tadi "ehh mas Bima udah nyampe ternyata"
Bima dan Henny hanya tersenyum kearah Sarah
"Sarah kedalam dulu yaa Yah" pamit Sarah pada Rahmat dan dibalas anggukan oleh Rahmat
"Mereka ngapain yaa kesini Mel?" Tanya Sarah yang mengajak Melati mengintip
"Enggak tau" dengan polosnya Melati ikut mengintip seperti Sarah sebenarnya dirinya juga penasaran dengan kedatangan Bima dan Henny malam ini
"Ohh yaa pak Rahmat, sebenarnya kedatangan saya dan putra saya malam ini selain menjalin silaturahmi dengan keluarga pak Rahmat saya juga berniat melamar putri bapak Melati untuk menjadi istri Bima anak saya!" Terang Henny tentang maksud dan tujuannya membuat Melati dan Sarah yang tengah mengintip terkejut dan..
Bugghh
"aahh" terdengar suara seperti benda jatuh dan teriakan wanita dari arah ruang tengah ketiganya terkejut saat melihat Sarah yang tersungkur dengan bertumpu pada telapak tangan dan lutut agar tidak jatuh lebih parah sedangkan Melati berada diatasnya walaupun tidak sepenuhnya, tubuhnya berada diatas Sarah keduanya hanya tersenyum canggung kearah mereka sementara Bima dan Henny menahan tawanya sementara Rahmat hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua putrinya
Setelah berhasil bangun keduanya saling menatap berjalan dengan ragu kearah ruang tamu karena sang ayah menyuruh mereka untuk bergabung, sambil berdiri berdampingan disamping kursi yang tengah diduduki Rahmat keduanya diam. Melati merutuki ke bodohanya karena mau mengikuti rencana konyol Sarah mengintip, melihat Bima dan Henny menahan tawa ingin rasanya Melati menenggelamkan dirinya di sungai Amazon. Sepertinya menghadapi gerombolan ikan piranha akan lebih baik dibandingkan menghadapi rasa malu didepan Bima dan ibunya