Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~21
"Sayang, kamu baik-baik saja? Siapa yang melakukan ini?"
Andrea yang baru datang nampak memeriksa keadaan Julian yang begitu mengenaskan, terlihat lebam di beberapa bagian wajahnya dan juga badannya padahal semalam pria itu mengatakan jika langsung pulang setelah mengantarnya pulang.
"Aku baik-baik saja, percayalah." Julian nampak menggenggam tangan Andrea, meyakinkan gadis itu jika ia sedang baik-baik saja saat ini.
"Siapa yang melakukannya?" Andrea ingin tahu karena selama mengenal pria itu, ia tak pernah melihatnya ribut dengan siapa pun baik itu rival geng motornya sekalipun.
"Hanya kesalahpahaman sedikit sayang dan itu tak terlalu penting." Sahut pria itu, lebih baik sang kekasih tak tahu siapa pelakunya karena masalah akan semakin melebar dan ia tak ingin rencananya gagal.
"Baiklah yang penting kamu baik-baik saja," Andrea pun tak lagi ingin tahu lalu pandangan gadis itu beralih ke arah Tom yang nampak berdiri tak jauh dari sana.
"Oh ya sayang kenalkan dia kakakku," Julian yang mengikuti arah pandang gadis itu pun segera memperkenalkan sang kakak.
Andrea langsung mengulurkan tangannya. "Andrea," ucapnya dan Tom pun langsung membalas jabat tangan gadis itu.
"Tom," balasnya. Di tatapnya gadis di hadapannya itu tanpa berkedip, cantik juga kekasih adiknya itu pikirnya.
Ehm,
Julian nampak berdehem hingga membuat pria itu langsung melepaskan jabat tangan mereka lalu Julian pun menarik sang kekasih mendekat padanya.
"Kamu tidak bekerja hari ini?" Tanyanya kemudian.
"Aku masuk malam," sahut Andrea.
Tom yang melihat keakraban mereka pun memutuskan untuk tidak mengganggu lantas berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
Setelah pintunya di tutup dari luar oleh pria itu, Andrea kembali membuka suaranya. "Kakakmu sedikit seram," bisiknya pelan padahal tak ada siapapun di sana selain mereka berdua.
Julian langsung tertawa kecil. "Tapi dia baik kamu belum mengenalnya saja, ngomong-ngomong apa perutmu masih sakit?" Tanyanya kemudian.
Andrea langsung menggeleng. "Tidak, lagipula aku sudah selesai haid." Sahut gadis itu jujur.
"Benarkah? Sejak kapan?" Tanya Julian ingin tahu, tiba-tiba ada kelegaan di sudut hatinya mendengar itu.
"Sejak hari ini, lagipula tak biasanya kamu peduli." Sahut Andrea sedikit heran menatap pria itu.
"Aku hanya mengkhawatirkan mu sayang, syukurlah jika sudah selesai jadi kamu takkan merasakan kram perut lagi." Sahut Julian beralasan, sebenarnya ada tujuan ia kenapa bertanya seperti itu karena jika gadis itu sudah selesai haid itu berarti beberapa hari lagi akan mengalami masa ovulasi atau masa subur dan saat itu tiba ia dan kakaknya akan mulai menjalankan rencana mereka.
"Maafkan aku," ucap pria itu tiba-tiba dan Andrea yang tak mengerti pun langsung mengernyitkan dahinya.
"Untuk?" Ucapnya.
"Banyak merepotkan mu, tapi percayalah apapun yang terjadi aku takkan meninggalkan mu. Kita akan bersama-sama selamanya sampai akhir hayat nanti." Sahut Julian berjanji.
"Apa itu berarti kita akan menikah?" Andrea langsung mengutarakan isi hatinya.
"Tentu saja kapan pun kamu siap," sahut Julian.
"Tapi aku belum siap, aku masih muda dan belum ingin menjadi ibu. Lagipula masih ada ibu dan adikku yang butuh biaya." Jelas Andrea, ia tidak tahu kapan targetnya menikah. Mungkin setelah adiknya lulus kuliah agar bisa membantunya menghidupi sang ibu dan itu pun masih sangat lama.
"Jangan khawatirkan hal itu, setelah menikah nanti kamu tak perlu bekerja lagi. Biar aku yang bekerja dan membantu keluargamu," janji Julian lagi. Lagipula setelah rencananya sukses maka ia akan memiliki banyak uang jadi untuk apa gadis itu harus bekerja lagi.
Andrea pun langsung tersenyum dan di peluknya pria itu, ia bersyukur memiliki kekasih seperti Julian yang selalu ada di sampingnya kapan pun itu.
Beberapa hari kemudian, Lucy kembali bertemu dengan Tom setelah pria itu menghubunginya. Kini mereka bertemu di tempat yang sama seperti sebelumnya.
"Ada apa?" Tanya Lucy setelah baru duduk di hadapan pria itu, seperti biasa penampilan Tom selalu sukses menghipnotisnya sesaat. Kali ini pria itu nampak menggunakan kaos dan celana Jeans slim fit hingga membuat bentuk tubuhnya tercetak Jelas, lantas di ikatnya rambut gondrongnya ke belakang. Benar-benar pria badboy pikirnya, meskipun suaminya juga memiliki tubuh tak kalah kekar dengan pria itu tapi Gerard selalu rapi dan bersih tanpa sedikit pun tato di kulitnya.
"Kita bisa mulai rencana kita secepatnya," sahut Tom mengingat besok adalah waktu yang tepat mereka menjalankan rencananya karena di mana Andrea sedang berada dalam masa ovulasi dan siap di buahi.
"Benarkah?" Lucy yang terkejut pun langsung tersenyum senang.
"Baiklah, lakukan secepatnya !!" Imbuhnya lantas mengirim sejumlah uang pada pria itu.
"Hanya dua miliar?" Tom pun langsung mengernyit menatap layar ponselnya, bukankah wanita itu menjanjikan 10 miliar padanya.
"Tentu saja, kamu pikir ini akan langsung berhasil? Bagaimana jika setelah di lakukan inseminasi tapi gadis itu tak kunjung hamil juga? Aku tidak ingin membeli kucing dalam karung, jadi pastikan dia mengandung anak suamiku dan melahirkannya dengan selamat maka akan ku bayar sisanya." Tegas Lucy lantas wanita itu segera beranjak dari duduknya.
"Persiapkan semuanya dan aku akan menghubungi suamiku nanti !!" Imbuhnya lagi lantas berlalu dari hadapan pria itu.
Tom nampak menggeleng tak percaya, apa yang akan ia dapatkan dari uang itu karena harus di bagi dengan sang adik juga dokter yang menanganinya nanti.
Sementara itu di tempat yang sama Henry yang kebetulan tak sengaja melihat nyonya mudanya bertemu dengan pria itu nampak bertanya-tanya. Apa yang di lakukan istri majikannya dan pria itu? Mungkin masalah pekerjaan, pikirnya.
Setelah meninggalkan cafe tersebut lucy pun nampak datang ke kantor suaminya, rutinitas yang jarang sekali ia lakukan mengingat kesibukannya sendiri. Namun karena ada berita penting, wanita itu pun tak sabar untuk memberitahukan pria itu.
"Sayang, kamu datang kesini? Kenapa tidak bilang terlebih dahulu?" Gerard pun nampak terkejut ketika melihat istrinya melangkah masuk ke dalam kantornya.
"Kejutan," sahut wanita itu menanggapi.
Gerard pun langsung memeluknya sesaat."Katakan ada apa? Apa pekerjaanmu sudah selesai, hm?" Tanyanya seraya melangkah menuju ruangannya.
"Hm, aku membawa kabar baik untukmu." Sahut wanita itu dan Gerard pun nampak tak sabar mendengarnya, lalu wanita itu pun di ajaknya masuk ke dalam ruangannya.
"Katakan ada apa?" Tanyanya ingin tahu, apa istrinya berubah pikiran dan mau memiliki anak dengannya? Karena hanya itu satu-satunya kabar baik menurutnya.
"Aku sudah mendapatkan wanita yang akan mengandung anak kita," sahut Lucy dan Gerrard pun langsung terkejut mendengarnya.
"A-apa?" Ucapnya, hampir sebulan ini wanita itu tak lagi membahas perihal inseminasi itu dan ia pikir istrinya telah menghentikan rencana gilanya tersebut.
kamu yg punya utang, tapi malah kamu mau meminta andrea untuk berkorban banyak😏😏😏