NovelToon NovelToon
Time Travel Diasingkan Setelah Menikah

Time Travel Diasingkan Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Zombie / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:72k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lily Dekranasda

Tahun 4025, dunia hancur akibat ledakan laboratorium ilegal yang menyebarkan virus zombie. 5 tahun berjuang, Lin Zirong mempunyai kekuatan istimewa yaitu tumbuhan dan es dengan level 10, serta ruang angkasa istimewa.

Sayangnya Lin Zirong dikhianati oleh teman dan kekasihnya, ia dijadikan objek penelitian oleh ilmuwan dan pejabat rakus yang haus akan kekuatan luar biasanya.

Dalam keputusasaan dan amarah, ia menggunakan sisa kekuatannya untuk meledakkan laboratorium tersebut, menghancurkan semua orang di dalamnya. Dengan senyuman mengejek terakhir, ia menatap temannya yang panik sebelum segalanya berakhir dalam ledakan besar.

Namun, bukannya mati, Lin Zirong terbangun di tubuh seorang wanita muda, Yu Yuning, yang meninggal dikamar pernikahan, akibat diracun tepat setelah melakukan proses sakral pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Itu Baru Suamiku

Di dalam penjara bawah tanah yang lembap dan dingin, Yu Yuning duduk bersandar pada dinding batu kasar. Tubuhnya terasa begitu berat karena kelelahan. Matanya yang tajam mulai kehilangan fokus, dan ia beberapa kali menguap lebar tanpa bisa menahannya.

“Aduh, betapa lelahnya hidup ini,” pikirnya. Ia mengusap wajahnya yang mulai pucat akibat kurang tidur.

Sejak ia terbangun di dunia ini, ia belum sempat benar-benar beristirahat. Malam pertama langsung beraksi… sungguh pengalaman yang tak pernah kubayangkan. Setelah itu, aku sibuk merampok istana, menyerang para menteri korup, memberi pelajaran pada keluarga Yu, menghadapi prajurit, dan terakhir… menyembuhkan Shen Wei. Aku butuh istirahat.

Di sampingnya, Shen Ning memperhatikan wajah Yu Yuning yang tampak sangat lelah. Gadis muda itu mendekati kakak iparnya dengan raut khawatir.

“Kak Yuning,” Shen Ning memanggilnya dengan lembut, “apa Kakak tidak apa-apa? Wajah Kakak pucat sekali.”

Yu Yuning memaksakan senyum kecil. “Aku baik-baik saja. Hanya sedikit mengantuk, itu saja. Jangan khawatir.”

Shen Ning mendengus pelan. “Sedikit? Lihatlah, mata Kakak seperti mata panda. Kenapa Kakak tidak tidur saja sebentar?”

Yu Yuning menatap Shen Ning sambil tersenyum tipis. “Aku tidak bisa tidur sekarang. Bagaimana kalau sesuatu terjadi? Bagaimana jika keluarga itu berbuat kejam pada kalian lagi. Ini bukan tempat yang aman, Ning’er.”

Shen Ning menggeleng dengan tegas. “Tidak, Kak. Kakak sudah bekerja terlalu keras. Kalau Kakak terus memaksakan diri, nanti Kakak sakit. Aku tidak mau melihat Kakak jatuh sakit di tempat seperti ini.”

Yu Yuning menghela napas panjang.

“Tapi—”

Shen Ning tidak memberi Yu Yuning kesempatan untuk membantah. Ia segera duduk di sampingnya dan menepuk-nepuk bahunya.

“Kak Yuning, tidurlah sebentar. Aku akan menjaga Kak Shen Wei. Kalau ada sesuatu, aku akan segera membangunkan Kakak. Percayalah padaku, ya?”

Yu Yuning terdiam sejenak, menatap Shen Ning yang tampak serius. Ada sedikit kehangatan yang merayap di hatinya.

“Baiklah,” katanya akhirnya. “Tapi jangan biarkan aku tidur terlalu lama, ya?”

Shen Ning tersenyum lega. “Tentu, Kak. Sekarang, tidurlah.”

Yu Yuning mengangguk pelan. Ia memiringkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Shen Ning.

“Bahu kecilmu ini cukup nyaman juga, Ning’er,” gumam Yu Yuning dengan suara pelan.

Shen Ning terkikik pelan. “Kakak ini lucu sekali. Aku tidak keberatan, asal Kakak bisa beristirahat.”

Tidak butuh waktu lama bagi Yu Yuning untuk terlelap. Napasnya menjadi tenang dan teratur. Shen Ning menatap kakak iparnya dengan penuh rasa hormat.

“Kakak ipar ini benar-benar luar biasa,” pikir Shen Ning. “Sejak masuk ke keluarga ini, dia sudah melakukan begitu banyak hal. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Kak Shen Wei dan keluarga kami.”

Di sisi lain, Shen Wei yang berbaring di tumpukan jerami, memandang adegan itu dengan tatapan tak percaya.

“Ning’er, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Wei dengan suara lemah.

Shen Ning menoleh ke arah kakaknya. “Aku menjaga Kak Yuning. Dia sangat kelelahan, Kak. Biarkan dia tidur sebentar.”

Shen Wei mengerutkan alisnya. “Dia tidak seharusnya beristirahat di tempat seperti ini.”

Shen Ning mendesah pelan. “Kak, dia sudah melakukan begitu banyak untuk kita. Kalau dia tidak tidur sekarang, bagaimana dia bisa terus melindungi kita nanti?”

Shen Wei terdiam sejenak. Ia tahu adiknya benar. Tapi sebagai pria dan kepala keluarga, ia merasa malu karena tidak bisa melindungi mereka.

“Dia wanita,” gumam Shen Wei. “Seharusnya aku yang melindungi kalian, bukan sebaliknya.”

Shen Ning menatap kakaknya dengan mata tajam. “Kak, jangan bicara seperti itu. Kakak Yuning jauh lebih kuat dari yang Kakak bayangkan. Dia bukan wanita biasa.”

Shen Wei memandang adiknya dengan ekspresi bingung. “Apa maksudmu?”

Shen Ning tersenyum kecil. “Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, Kak. Tapi aku yakin Kakak Yuning lebih dari sekadar istri biasa. Dia seperti seorang pahlawan.”

Shen Wei terdiam. Ia tidak bisa menyangkal bahwa Yu Yuning memang luar biasa. Tapi itu tidak menghilangkan rasa bersalahnya.

“Setelah aku sembuh, aku akan memastikan dia tidak perlu bekerja keras lagi,” kata Shen Wei akhirnya. “Itu janjiku.”

Shen Ning tersenyum kecil. “Kalau begitu, Kak harus cepat sembuh. Kakak Yuning pasti akan senang mendengar itu.”

Percakapan mereka terhenti ketika suara napas Yu Yuning yang teratur terdengar di tengah keheningan. Shen Ning menatap kakak iparnya yang tertidur dengan damai di bahunya.

“Kak Yuning, terima kasih sudah melindungi kami,” pikir Shen Ning dalam hati. “Aku berjanji akan selalu mendukungmu, apa pun yang terjadi.”

Waktu berlalu dengan lambat di dalam penjara itu. Shen Ning menjaga Yu Yuning dengan penuh perhatian.

Di ruangan penjara yang suram, suasana penuh ketegangan. Keluarga besar Shen dan Mu, yang kini hidup dalam pengasingan, berkumpul di sudut ruangan. Beberapa wanita menangis, sementara yang lain mengeluh tanpa henti. Percakapan itu penuh dengan nada kesedihan dan kemarahan.

Selir Mu Ho berdiri dengan angkuh, menatap Shen Wei yang terbaring lemah di atas jerami usang. Ia tidak bisa menahan emosinya lagi.

“Apa yang kau inginkan, Shen Wei?” serunya dengan nada tajam. “Kau sudah menjadi seorang jenderal, memiliki segalanya, tetapi tetap saja kau melakukan pengkhianatan terhadap kerajaan. Kau tahu apa akibatnya? Kami semua menderita karenamu!”

Shen Wei hanya menatapnya dengan tatapan kosong, terlalu lelah untuk menjawab. Namun, Yu Yuning yang sedang tertidur di sampingnya mulai membuka matanya perlahan, mendengar suara ribut itu. Ia tetap diam, memilih mendengarkan untuk saat ini.

Selir itu melanjutkan, suaranya semakin keras.

“Putriku sudah memiliki perjanjian pernikahan dengan seorang bangsawan istana! Hari itu seharusnya kami bertemu keluarga calon mempelai, tetapi apa yang terjadi? Prajurit datang dan menangkap kami. Semua rencana itu hancur karena ulahmu!”

Bibi Shen ikut menyela, dengan suara penuh keluhan. “Dan sepupu mu, Mu Kang, seharusnya pergi ke ibu kota untuk ujian sarjana. Dia punya masa depan yang cerah! Tapi sekarang? Ia terjebak di tempat ini, sakit-sakitan, dan semua itu karenamu.”

Ibu Shen yang sejak tadi berdiam diri akhirnya angkat bicara, suaranya penuh kemarahan yang tertahan. “Kalian ini sungguh tidak tahu malu! Bagaimana bisa kalian menyalahkan Shen Wei atas semua ini? Dia difitnah oleh istana! Apa kalian tidak tahu betapa kerasnya dia bekerja untuk menghidupi keluarga kalian? Selama bertahun-tahun, kalian hidup dalam kemewahan karena usahanya, tapi sekarang kalian membalasnya dengan penghinaan seperti ini?”

Bibi Shen mendengus sinis. “Difitnah atau tidak, akibatnya tetap sama. Keluarga kami ikut menderita. Kenapa kami tidak boleh mengkritiknya?”

Ibu Shen mengepalkan tangan, mencoba menahan emosi. “Kamu—!”

Yu Yuning yang mendengar semua ini akhirnya angkat bicara, meskipun suaranya tetap tenang. “Biarkan saja mereka, Bu. Tidak perlu diperdebatkan. Sebentar lagi, mereka juga akan diam dengan sendirinya.”

Bibi Shen menatap Yu Yuning dengan curiga. “Apa maksudmu? Apa kau meremehkan kami?”

Yu Yuning tersenyum tipis, tatapannya penuh arti. “Tidak ada yang perlu dijelaskan.”

Mereka berfikir jika ini hanya pengasingan, bukan pembunuhan. Tapi mereka tak tahu jika pengasingan ini bukan sekadar hukuman. Raja mereka licik, dan pembunuhan secara tidak langsung akan dilakukan.

Shen Wei, yang mendengar semua perdebatan itu, akhirnya mulai melihat kenyataan pahit. Selama ini, ia bekerja keras untuk keluarganya, tetapi inilah balasannya. Pikirannya mulai terbuka, dan ia merenung dalam diam. Namun, saat ia mencoba bergerak, batuknya terdengar jelas, menarik perhatian semua orang di ruangan itu.

Yu Yuning melirik ke arahnya sekilas, tetapi ia tetap berpura-pura tidak tahu. Sementara itu, Xu Kai, pengawal setia Shen Wei, yang sejak tadi mendengar semua ini, akhirnya tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia berdiri dan berbicara dengan nada penuh kemarahan.

“Kalian sungguh tidak tahu terima kasih! Apa kalian lupa? Jenderal Shen Wei-lah yang membesarkan kalian semua. Dia memastikan kalian hidup dalam kenyamanan dan kemewahan selama bertahun-tahun. Dan sekarang, saat dia dalam masalah, kalian justru menghina dan menyalahkannya? Kalian seperti harimau berekor licin!”

Selir Mu Ho tidak mau kalah. “Xu Kai, kau hanya seorang pengawal! Apa hakmu untuk ikut campur dalam urusan keluarga ini? Lagipula, kami ini lebih tua darinya. Sudah sewajarnya dia menghormati kami dan menafkahi kami!”

Xu Kai hampir kehilangan kendali, tetapi ia masih mencoba menahan diri. Ia tahu, meskipun mereka salah, mereka tetaplah wanita. Dengan suara bergetar, ia berkata,

“Kalian akan menerima balasan suatu hari nanti. Ingat kata-kataku.”

Yu Yuning tersenyum tipis, mendengar ucapan Xu Kai. Dalam hatinya, ia setuju sepenuhnya dengan pengawal itu. Keluarga ini memang tidak tahu terima kasih, dan karma pasti akan datang pada mereka. Namun, ia tidak menunjukkan pikirannya secara langsung. Sebaliknya, ia memutuskan untuk kembali diam, mengamati situasi.

Liu Na tertawa sinis. “Hidup tanpa Shen Wei juga tidak ada bedanya. Lihat saja dia sekarang, begitu menyedihkan. Tubuhnya lemah, dan nanti di tempat pengasingan, siapa yang akan memberinya makan? Dia pasti akan mati kelaparan.”

Ucapan itu membuat Xu Kai semakin marah, tetapi sebelum ia bisa membalas, Yu Yuning akhirnya angkat bicara lagi. Dengan suara yang tenang namun tajam, ia berkata,

“Kalian ini benar-benar lucu. Hidup kalian selama ini ditopang oleh Shen Wei, tapi sekarang kalian berbicara seolah-olah dia tidak ada gunanya. Kalau kalian merasa bisa hidup tanpa dia, kenapa tidak coba melakukannya sendiri dari dulu? Lihat sejauh mana kalian bisa bertahan tanpa bantuan orang lain.”

Bibi Shen melirik Yu Yuning dengan tidak suka.

“Kau ini istri macam apa? Bukannya mendukung suamimu, kau malah memperburuk keadaan.”

Yu Yuning hanya tersenyum kecil, tidak merasa terganggu oleh ucapan itu. Ia tahu bahwa berbicara dengan mereka tidak akan menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, ia memandang Shen Wei yang kini duduk lebih tegak di dekatnya, meskipun berpura-pura terlihat lemah.

“Bagaimana rasanya, Tuan Jenderal?” tanya Yu Yuning dengan nada lembut, tetapi matanya berbinar penuh makna. “Melihat keluarga yang kau besarkan dengan susah payah justru menghina dan merendahkanmu seperti ini?”

Shen Wei terdiam, tetapi ada kilatan kesadaran di matanya. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar melihat wajah asli dari keluarganya. Ia tahu, saat ini, ia tidak punya siapa-siapa lagi selain Yu Yuning, ibunya, adiknya, Xu Kai, dan beberapa orang yang setia padanya.

Dengan suara pelan namun tegas, Shen Wei akhirnya berkata, “Mereka mungkin tidak menghargai usahaku selama ini. Tapi aku masih punya tanggung jawab kepada orang yang berhak. Aku akan bertahan, dan aku tidak akan menyerah.”

Yu Yuning tersenyum mendengar kata-kata itu. “Itu baru suamiku. Butuh hadiah ciuman?” ucapnya menggoda.

“Kenapa kau selalu menggodaku, istriku.” ucap Shen Wei.

“Lah, kau juga menggodaku, sayang..” goda Yu Yuning.

“Diamlah..” Shen Wei memerah malu.

Yu Yuning sangat suka ekspresi suami nya ini. Hidup di zaman kuno memang aneh, digoda dikit udah kesemsem..

1
Ayu Dani
ubur-ubur ikan lele terimakasih up nya Lee 😂😘😘😘
Ayu Septiani
kapan nih mulai keluar dari penjara dan perjalanan pengasingannya thor...
Chen Nadari
Thor lg upny...buat raja ny keok.. /Kiss//Kiss//Kiss/
Cha Sumuk
drama penjara nya kepanjangan Thor
Lily of The Valley: sudah selesai.. besok pengasingan 🤣🤣
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Diyah Pamungkas Sari
kapan brgkat ini dlm penjara smpe brp episode
Mifta Afandi
ini kan brqkat d asingkan ya kak masak d penjara terus km GK bebas TPI semoga pelayan ma pengawal yq setia slalu slmat ikut yu yuning
MataPanda?_
𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙩𝙧𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙠 ☕☕🧁🍩🍰
𝙙𝙞 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙤𝙥𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙪𝙚 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙜𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙣𝙩𝙪𝙠 /Smile/
Santy Susanti
Mkasih Otor sayaaaaaang semangat N sehat terus 💪💪😘❤❤
Ddyat37 Del*
kau yg katakan /Facepalm//Facepalm/
Ddyat37 Del*
mantappppp 💪💪💪💪
Mifta Afandi
kak kq blum up ya
🦆 Wega kwek kwek 🦆
istri mu itu manusia biasa hanya diberikan keberuntungan dari langit Shen Wei 🤣🤣🤭🤭
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor....
semangat ya
Hasna 💙
semangat terus kk
sahabat pena
hayo main teka teki deh🤣🤣🤣
afifah aefa
Terbaik aku suka
x bosan.
Terhibur
afifah aefa
hahaha "peri langit" 😂 aku terhibur
Terima kasih kak, terus bersemangat yer..
Lala Kusumah
semangat sehat ya 💪💪😍
makasih update nya 🙏🙏
Chen Nadari
semangat trs Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!