Kimberly adalah seorang pengantin yang memasuki altar pernikahannya, namun terkejut di atas altar itu sudah ada adik angkatnya bersama calon suaminya yang telah bertukar cincin.
"Maafkan Aku, aku sudah salah. Akulah yang merayu Kak Ramon sampai akhirnya aku hamil 1 bulan dan,, dann,,, terpaksa hari ini kami,,," ucapan adik angkat Kimberly yang menggantikannya menikah, sungguh di luar dugaan!
Ternyata selama ini, semua orang telah menipunya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Hari rapat pemegang saham Awesome entertainment
Hari ini adalah hari rapat pemegang saham awesome entertainment yang akan diadakan pada pukul 10.00 pagi.
Sebelum pergi ke awesome entertainment, Kimberly terlebih dahulu pergi ke perusahaan dan mengerjakan beberapa pekerjaannya.
Setelah jam 09.00 lewat, dia menutup berkas-berkas di atas meja dan segera berdiri mengambil berkas yang ada di sampingnya lalu berjalan keluar ruangan menuju ruangan salah seorang direktur yang akan bersama-sama dengannya pergi ke Awesome entertainment.
Saat tiba di depan ruangan sang direktur, Kimberly menghentikan langkahnya ketika ia melihat dari arah depannya juga ada suaminya yang melangkah bersama sang asisten.
Kimberly seketika mengukir sebuah senyuman indah di wajahnya untuk sang suami.
"Ikut ke ruanganku sebentar," ucap Steven membuat Kimberly segera mengikut di belakang sang suami hingga mereka tiba di ruangan sang suami.
Baru saja Kimberly menutup pintu di belakangnya, tubuhnya sudah ditarik ke pelukan Steven,
Cup!
Sebuah ciuman mendarat di bibir Kimberly membuat Kimberly terkejut, seketika matanya membulat sempurna menatap sang suami.
Mereka baru menyelesaikan satu ronde sewaktu bangun pagi tadi, Dan ini juga masih di jam kerja, benar-benar melanggar prinsipnya untuk memisahkan hal pribadi dengan pekerjaan.
Steven mengabaikan ekspresi sang istri, dan memilih memeluk Kimberly dengan begitu erat sambil berkata, "Jangan bersikap lemah dihadapan mereka. Hari ini kau harus membawa kejutan untuk semua orang itu, bukan malah dikejutkan oleh mereka. Mengerti?!"
Kimberly mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum mengangguk sambil tersenyum, "aku mengerti," jawab Kimberly dengan semangat yang bertambah berkali-kali lipat di dalam hatinya.
"Baiklah," Steven kemudian melepaskan pelukan mereka dan membiarkan sang istri meninggalkan ruangannya.
Begitu Kimberly keluar, sang asisten pun masuk ke dalam ruangan dan melihat Steven yang telah duduk dengan teman di sofa.
"Penyelidikannya belum selesai?" Tanya Steven.
"Pria yang dimaksud itu telah berada di luar negeri, sepertinya ada di Hongkong atau Thailand, jadi pencariannya sedikit lebih lama," ucap sang asisten.
"Lalu Bagaimana keadaan Ramon?" Tanya Steven dengan tatapan serius.
"Terpantau pagi hari tadi dia meninggalkan apartemen rahasianya, keadaannya masih cukup berantakan," jawab sang asisten yang selama beberapa hari terakhir telah menempatkan seseorang untuk mengawasi gerak-gerik Ramon di apartemen rahasianya.
Steven tersenyum dingin, "mungkin hari ini pria itu akan hadir di rapat pemegang saham awesome entertainment. Akan bagus kalau kekacauan yang lebih besar terjadi di sana," ucap Steven.
"Apa Saya perlu memancingnya?" Tanya sang asisten.
"Tidak perlu, meskipun dia tidak muncul juga, kekacauan tetap akan terjadi," ucap Steven.
"Baik," sang asisten kemudian meninggalkan ruangan Steven.
Sementara di tempat lain, tepatnya di kediaman keluarga Genandra, saat ini berlian sedang bersiap-siap untuk berangkat ke agensi awesome entertainment.
Saat dia sedang merias diri di depan cermin, berniat tampil cantik dan memukau di rapat pemegang saham itu.
Sebab bagaimanapun, orang-orang telah menaruh hati padanya sebagai anak tunggal dari keluarga Genandra yang memiliki agensi besar seperti awesome entertainment
Beberapa saat kemudian, pintu kamarnya dibuka oleh sang ibu.
"Kenapa beberapa hari terakhir ini Ramon sama sekali tidak kelihatan? Apakah belum ada kabar darinya tentang suntikan dana itu?" Tanya Tamara Seraya menarik kursi dan duduk di samping putrinya, menatap Sang Putri lewat cermin di hadapan mereka.
"Dia sedang sibuk dengan urusannya di luar negeri, hari ini belum sempat menghubungiku," jawab Berlian sambil terus merias wajahnya.
"Di luar negeri?" Sang Ibu kebingungan, "dia ada di luar negeri untuk urusan bisnis? Lalu kenapa kemarin besan meneleponku dan menanyakan keberadaan Ramon?" Tamara menatap Sang Putri untuk mendapatkan jawaban.