NovelToon NovelToon
From Hate To Love

From Hate To Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Azaaa

Meyra Roseyra si gadis yang di buat tak habis pikir dengan seoarang laki laki yang tak lain dan tak bukan ia Hans Lavenzo, bukan karena apa, Hans selalu mengejar nya dan terus berusaha mendekati nya, Padahal secara terang terangan Meyra telah menunjuk kan minat tak sudi nya terhadap Hans
"Pergi, dan jangan deketin gue!! Gue muak sama Lo!"

"Pergi dari kehidupan mu, oh tidak bisa, Tau kah kamu, aku akan merasa puas jika kamu menerima ku,"

"Omong kosong!!!"
***
Tanpa meyra duga, ternyata Hans telah mengikat nya, yang membuat Meyra ingin marah tapi tak bisa karena adanya....

Yuk simak cerita nya,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ajakan Leo

Meyra menatap jengkel ke arah Hans, pria itu tiba tiba datang entah dari arah mana, dan menriaki Leo tanpa tau apa penyebab nya

Hans yang tiba di hadapan nya sontak saja menarik lengan nya dan mem bawa nya pergi dari sana

"Lo apa apa an sih, Lo ngutilin gue sama Leo ya, kurang kerjaan banget," Keruh nya dengan menendang be batuan kecil

Hans ter diam, Tapi raut Wajah Pria itu ter lihat ke cemburuan yang sangat kentara,

"Aku nggak rela kamu ber sama cowok lain Mey,"

Meyra mendelik, "Gue yang enek kalau gue sama lo terus Hans,"

"Gue selama ini nggak bisa tenang karena ada lo, kenapa sih, nggak bisa apa sehari Gue nggak ketemu lo, eh sia* nya gue malah ter ikat pertunangan sama lo," Sarkas nya yang me natap tajam ke arah Hans

"Aku--"

"Apa,, lo mau bilang lagi, kalau lo suka sama gue sedari dulu, gue dah muak denger lo ngomong gitu Hans, basi tau nggak, karna gue nggak bakalan suka sama lo"

Meyra dengan sorot mata tajam dan enggan memeduli kan perasaan Hans yang kini menatap gadis itu dengan tatapan sendu

"Gue nggak bakalan suka sama lo Hans, nggak akan, nggak akan pernah ter jadi, lo jangan ter lalu ber harap lebih sama gue Hans, Setelah Gue nikah sama lo, Lo bisa cari perempuan yang lain begitu pun gue,"

"Nggak mey, Aku nikahin kamu karena aku benar benar cinta sama kamu," Hans ber usaha untuk tak meluap kan emosi nya

Meyra tertawa hambar, "Cowok keras kepala,"

"Gur nggak peduli, silah kan cintai gue sepuas lo, Tapi lo jangan nyesel karena gue bakalan menemukan laki laki yang gue suka nanti nya dan itu bukan Lo," Tunjuk nya tepat di pundak pria itu

"Aku tidak masalah mey, ka-kamu silah kan Mencintai pria yang kamu suka, tapi aku hanya ber harap, kamu nggak selalu nuntut per nikahan kita," Lirih pria itu

"Dih, siapa lo," Desis meyra, "Ingat selalu Hans, gue paling benci sama cowok keras kepala kek lo," Cercah nya

Hans meng hela nafas panjang, dugaan nya salah, menganggap meyra yang kini mulai mempunyai perasaan sedikit demi sedikit terhadap diri nya nyata nya tidak sama sekali

Bahkan gadis itu masih sama, masih sangat mem benci nya dan gadis itu mengata kan tak akan mencintai diri nya

Yah Hans sudah tau hal itu, tapi entah kenapa Hans tak bisa melepas kan Meyra begitu saja, masih sangat tak suka jika gadis itu di dekati oleh banyak pria selain diri nya

"Gue capek Hans, batin gue capek, fisik gue juga, Gue harap lo bisa cari yang lebih baik sama lo, tapi apa lo malah nge kamar gue, lo tau gue makin ter tekan," sahut Meyra setelah nya membalik kan badan nya

"Maaf,"

"Nggak jelas lo," desis gadis itu, yang enggan sama sekali Menatap Hans yang kini menunduk

"Maaf, karena aku, kamu Ter kekang," lirih Hans

Tanpa meyra tahu, Hans selama ini yang sering menahan rasa lelah nya ter hadap gadis itu, batin, Fisik, bahkan Hati nya yang selalu di lontar kan kata kata Menyakit kan pun, Hans masih bisa menerima nya sampai sekarang

"Eh kalian ber dua ternyata di sini,"

Ke dua nya ter sentak, hendak membalik, Meyra dan Hans melihat Ke empat pria dan dan empat perempuan

"Aseek, jalan ber dua nih yee," goda Leyla dengan menyenggol lengan Hans yang tak ber ekspresi sekarang

Meyra hanya ter senyum samar, menoleh ke samping nya yang kini ter dapat Elis, sahabat nya

"Nih, gue cariin lo tadi," elis memberikan nya Es cream untuk meyra yang langsung di terima oleh gadis itu

"Thanks"

"Oalah ini toh calon nya Adik ipar,"

Meyra menatap Ke dua perempuan yang ber jalan men dekat,

"Iya kak, sesuai apa yang aku omongin kan," Sahut Leyla

Sekarang meyra tahu ke dua perempuan itu, mereka istri istri dari ke dua pria yang ber ada di sana

"Ihh iya Ela, dia cantik banget, kok bisa sih, pantesan di tempelin terus sama Hans ya," kekeh salah satu perempuan itu dengan mengusap surai nya

Meyra menatap nya dengan sedikit mendongak, karena per bedanya tinggi, yah di antara mereka meyra lah yang pendek

Sedang kan Hans tak mem beri respon, Pria itu sedang ber adu tatap dengan Leo yang juga menatap nya

"Iya kan, Aku aja sempat kaget kalau ternyata calon nya itu gadis ini, karena aku pernah lihat meyra beberapa kali," Seru Leyla

Meyra mengeryit, benar kah itu, meyra bahkan tak pernah melihat Leyla

"Duh Dek, nama kamu Meyra rose kan,"

Elis yang ber ada di samping meyra sontak ter tawa, untung nya masih dapat ia tahan

"A-ah iya kak, nama saya benar meyra roseYRA kok" Ucap Meyra dengan sedikit menekan

"Loh kata Ela, Rose, "

Leyla menyengir kala kakak ipar nya itu menatap nya dengan tatapan menyipit

"Hehe aku pikir Rose, tapi benar kok itu cuma kurang panjang doang," Cengir nya

Ke dua perempuan itu kembali menatap Meyra, "Oh yah, Kita ber dua ini istri dari pria di sana" tunjuk perempuan itu ke arah vanza dan Bobby

"Dan yah udah punya anak sekarang," lanjut nya,

Meyra hanya menggaruk belakang leher nya yang tak gatal, Masalah nya ia tak tanya kan soal punya anak atau belum, menoleh ke samping tatapan nya ber tubrukan pada ke dua mata Elis, oke seperti nya mereka sepemikiran

"Iya Mey, ini yang kakak bilang kemarin, Ini kak Rasya istri dari bang Bobby," Leyla menunjuk salah satu perempuan dengan tinggi badan semampai, muka yang tampak Tegas juga memukau menurut Meyra

Setelah nya Leyla kembali menunjuk ke arah perempuan di samping rasya, yang mempunyai wajah manis, tinggi badan nya seperti Leyla, dengan gingsul nya yang membuat nya menambah cantik

"Dan ini Kak Allen, istri dari Bang Vazan,"

Meyra melongo, karena meyra tak melihat kekurangan dari ke dua nya,

"Nanti kalau kita udah pulang kampung, kakak nunjukin istri dari abang abang gue yang lain," seru Leyla

"Eh belum pernah ketemu sama mereka kah," Sahut Allen

"Belum kam, belum sempat," balas Leyla

"Oh yah dek, kamu jangan sungkan sama kami ya, kakak nggak suka orang yang nggak enakan," Ujar Rasya

Meyra mengangguk,, perkataan Rasya tak beda jauh dari Leyla saat pertama kali bertemu

****

"Oh jadi kamu kerja di kantor Fiyaz itu ya,"

"Iya kak, dah lama juga kok,"

Allen manggut manggut paham, tatapan nya ber alih pada Hans yang Hanya ter fokus pada Benda layar lebar di sana

Yah saat ini mereka ber ada di Villa milik keluarga Kendrick, Dan sedang melakukan per siapan makan siang

Allen ter kekeh melihat raut wajah Hans yang selalu begitu begitu saja, "Meyra, Gimana Hans sama kamu, dia nggak terlalu nyuekin kamu kan," tanya Allen

Meyra ter henyak, melirik sebentar ke arah Hans yang juga melilirik diri nya melalui ekor mata nya, dapat meyra lihat Hans ter senyum samar samar

Hans masih dapat ter senyum seperti itu di saat ja selalu mengatai nya, Meyra menghembus kan nafas Panjang nya dan kembali kepada kegiatan nya

"Tidak kak, dia baik sama aku," jujur Meyra dengan mengulek ngulek sambel

"Syukur lah jika dia baik sama kamu, soal nya kakak tidak yakin, lihat lah raut wajah nya yang tak ber ekspresi itu, sangat mem bosan kan," Sahut Rasya yang membuat Ke tiga gadis yang ber ada di sana ter gelak

"Dia emang gitu raut wajah nya kak, tapi.." elis menyenggol lengan Meyra, "jika ber sama meyra, Hans seperti orang hidup HAHAHA,"

"Eh benar kah itu, cerita kan dulu dong gimana Hans sama kamu mey," kekek rasya

Meyra di buat kikuk seketika, menatap sinis ke arah Elis yang kini menyengir,

"Cerita kan aja mey, nggak perlu malu malu gitu," timpal Allen di sana yang sedang menggoreng Ayam

"Jangan memaksa,"

Suara Buriton itu meng kaget kan semua orang yang ber ada di dapur, itu Hans, sejak kapan ia ber ada di sini

Hans mengambil minum dan menatap kakak ipar nya, "jangan menanya kan hal yang membuat orang susah untuk men jawab nya Allen," sarkas Hans sebelum berlalu dari sana

Meyra melotot dengan tatapan tak percaya nya, 'ternyata seperti itu raut dingin nya, Allen dia bahkan tak memanggil kakak ipar nya dengan sebutan kakak' batin Meyra

Sedang kan Allen hanya menggeleng, tapi sedikit ter sentak kala nada suara Hans

"Beuhh dingin banget," merinding Elis dengan mengemil mentimun

Rasya sama hal nya dengan Allen, ia menggeleng, "berarti kita salah ngomong tadi, duh maaf ya mey, pawang lo dah marah tuh," kikik nya

"Seharus nya kita udah tau tadi, trus juga suara kita ter lalu berisik," Timpal Allen yang kini mem bawa bakul Ayam yang sudah ia goreng

"WOYYY"

"Kyaa"

Byurr

Pranggg

Bukkk

Ke empat nya ter kejut dengan suara itu, saat melihat ternyata itu Lion, pria itu dengan tatapan malas nya karena ter kena semburan Air, sutil, dan lemparan mentimun di kepala nya

"LION" Teriak ke empat nya

"Rasain, suruh siapa ngagetin orang," dengus Elis

Lion hanya pasrah dia hanya mengaget kan mereka, tapi apa yang ia dapat kan, Huh Lebih parah

"Siniin ambil tuh Sutil bawa ke sini," perintah Allen

Lion mengambil nya, dan di terima oleh meyra yang memberi kan itu kepada Allen

Yah meyra lah yang melempari Lion mengguna kan Sutil, Allen untung nya tidak, perempuan itu hanya teriak

"Tau ah, udah ngambek nih aku," Lion men dudukan diri nya pada kursi di sana di samping Elis yang kini ter kekeh

"Dih, jijik gue, tuh bibir monyong amat," Cibir Elis

"Lo yang lemparin gue pake mentimun kan, nih nih lihat, bawah mata gue pasti dah item item item kalau nggak item pasti dah ungu atau nggak pasti dah biru,"

"Sebut, sebutin semua warna yon," Elis kesal mendengar nya

"CK nggak peka,"

"Peka apaansih lo, oh maksud lo gue mau nambahin memar nya, yaudah yok, biar serasi dengan sebelah mata lo," kikik gadis itu

Ke tiga perempuan di sana hanya di buat menggeleng mendengar ocehan tak ber guna itu

"Bukan itu Frozen,"

Elis meng hetikan kunyahan nya, "siapa Frozen, salah nama ya lo,"

Lion hampir ter gelak, "yah lo lah Frozen nya, cocok juga ya,"

"Dih dasar Singa," Elis menjambak rambut Lion yang kini ber teriak histeris

Setelah merasa puas Elis melepas kan Cengkraman kuat nya pada rambut Lion,

"Emang cewek ya kalau kesal pasti nge jambak,"

"Maka nya lo jangan asal ngomong dodol, nama gue dah bagus elis, Aprilyani Elisa, lo malah manggil gue Frozen," Desis Elis

Lion menghela nafas kecil, "lo juga jangan manggil gue Singa kek ondel ondel aja lo ikutin dia manggil gue Singa, nama gue udah cool, ter kesan tampan gini, dan sangat dermawan ini malah di ubah,"

"Huweek," Elis mem peragakan Mual, "plis kepercayaan diri lo di kurangin, lo terlalu percaya diri dodol,"

Elis menatap Lion yang kini beranjak dari kursi nya dengan Alis yang ia naik kan, jangan lupa kan mentimun di tangan nya

Lion mendongak ke atas dengan seringai licik nya, Lion kembali melihat ke arah Elis

"Akhhhh"

"LION"

Lion ber lari dengan gelakan tawa yang menguar di dalam ruangan itu

Elia memegang pipi nya, yah Lion bari saja mencubit ke dua pipi nya

"Mang enak,"

Suara Lion yang ter dengar sedikit keras, Elis makin di buat geram

"UH COWOK PRIKK"

"Udah Ah, Lion emang gitu orang nya Lis, apa lagi di tambah sama Evan," Ujar Rasya yang kini menghidang kan beberapa makanan

Evan saudara Tiri dari Hans juga Lion dan saudara kandung dari Bobby juga Carlos,

"Tau ah, Tuh cowok nyebelin nya minta ampun,"

"Hello everyone,"

Suara men cengking itu ter dengar, itu Leyla,

Rasya ber kacak pinggang, melangkah mendekata ke arah Leyla, "bagus banget ya, puas tinggal ke kamar nya dari tadi,"

"Aauww a-aww, ih kak sakitt," keluh Leyla

Rasya menjewer telinga adik ipar nya itu, "Nih anak baru keluar setelah makanan udah siap, nggak bantuin sama sekali, haiss pantesan nggak ada cowok yang mau sama dia," Rasya melepas kan Cengkraman nya itu

Leyla mengembung kan pipi nya kesal, dengan mengusap Telinga nya yang ia yakin pasti memerah

"Ada kok, Aku ada pacar, liat aja nanti dia juga ngelamar aku," gerutu nya

"Iya deh iya deh, semoga ya dek, udah sekarang panggil abang abang lo buat makan," perintah Rasya

"Mey, kamu siap kan air aja ya," ujar Allen yang di balas angguk kan oleh meyra

"Sekarang ya," Tanya Leyla

Rasya menghembus kan nafas nya lelah, "besok,, yah sekarang Leyla Yosella,"

Leyla men kikik, Gadis itu ber lari kecil menghindari amuk kan dari kakak ipar nya

1
Rian Moontero
lanjooot kak,,,semangat up👍💪💪🔥🔥🤩🤸🤸
Quản trị viên
Karakter-karakter ini memiliki kedalaman emosi yang luar biasa.
🌸ALNA SELVIATA🌸: Mampir di novel "Suami di Alam Mimpi"
total 1 replies
°·`.Elliot.'·°
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki kepribadian yang kuat.
Kiran Kiran
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!