NovelToon NovelToon
I.O.S : Indigo Oracle System

I.O.S : Indigo Oracle System

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Masa depan bisa berubah, itulah yang di alami seorang pemuda yang masih duduk di kelas 12 sma, karena menolong seorang siswi dari sekolah lain yang dia lihat di dalam mimpinya tertabrak mobil di persimpangan, dia harus di keluarkan dari sekolah dan di paksa menikahi siswi itu karena terlibat skandal.

Tapi ketika dia hidup bersama istrinya dan berada di dalam bahaya, dia mengetahui kalau kemampuan melihat masa depannya adalah sebuah sistem yang sudah menyertai dirinya sejak dia lahir. Berkat sistem itu, dia berhasil membawa istrinya melarikan diri ke ibukota.

Di sanalah dia baru mengerti asal usul dirinya juga istrinya. Dia memulai hidupnya di ibukota setelah mengetahui siapa dirinya, dia juga berniat menuntut balas kepada orang yang membuat dirinya sendirian tanpa keluarga dan yang mencelakai orang orang terdekat nya termasuk istri nya dan teman masa kecil nya. Ikuti terus kisahnya.

Genre : fiksi, fantasi, drama, sistem, komedi, tragedy.

Mohon like dan komen ya. khusus dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

“Uhh,”

Aulia terbangun, dia menoleh melihat Adam yang duduk bersandar di atas ranjang tepat di sebelahnya, dia bangun dan mengucek matanya,

“Udah enakan ?” tanya Adam.

“Iya udah enakan, udah ga panas lagi,” jawab Aulia.

“Syukur deh, tadi aku beli bubur di depan, makan ya,” ujar Adam berbalik menurunkan kakinya.

Dia berjalan ke meja kemudian mengambilkan semangkuk bubur untuk Aulia, setelah itu, dia kembali duduk bersandar sambil melihat lihat layar smartphone nya.

“Kamu udah makan ?” tanya Aulia.

“Udah, kamu makan aja,” jawab Adam.

“Iya deh, aku makan,” balas Aulia.

Aulia mulai menyendok buburnya dan memakan nya, dia menoleh melihat Adam yang nampak ceria,

“Kamu lagi seneng ?” tanya Aulia.

“Iya, besok aku ada wawancara di komplek ruko depan, dapetnya dari bursa lowongan kerja di internet,” jawab Adam senang sambil menunjukkan pesan nya pada Aulia.

“Wah bagus dong, aku doain supaya berhasil ya,” ujar Aulia tersenyum lebar.

“Makasih ya, aku akan berusaha,” ujar Adam.

Aulia kembali makan, namun dia sesekali melirik Adam, kemudian dia berbalik dan merenung sambil menatap mangkuk bubur yang di pegangnya, dia menyadari baju yang dia pakai berbeda dari yang dia pakai semalam,

“Dia...gantiin baju ku ya semalem ? berarti dia melihat semuanya dong ? tapi kok dia kayak nya ga terpengaruh ya ?” tanya Aulia dalam hati dengan wajah mulai memerah.

Aulia sekali lagi melirik Adam yang hanya mengenakan kaus singlet dan celana pendek sedang bersender di ujung ranjang dengan kaki terjulur di sebelahnya.

“Dia kayaknya ga suka sama aku kali ya, wajar sih, kita baru kenal sebulanan ini dan status sudah menikah, tapi....rasanya dada ku kok sakit ya kalau dia ga suka aku ?” tanya Aulia.

Aulia berbalik, dia bergeser dan duduk di sebelah Adam sampai pundaknya menyentuh pundak Adam,

“Kamu kedinginan ?” tanya Adam.

“Enggak, mau nempel aja,” jawab Aulia.

“Oh...ok,” balas Adam santai.

“Tuh kan, dia biasa aja gitu, kayaknya emang bener dia ga suka aku, sori ya, kamu jadi menikah dengan wanita yang tidak kamu sukai,” gumam Aulia di dalam hati karena sedikit kesal.

Dia menyendok buburnya dengan cepat dan memasukkannya ke mulut, “ohok,” Aulia sedikit tersedak, Adam langsung berbalik dan mengambil segelas air dari meja, kemudian dia memberikannya pada Aulia,

“Pelan pelan makan nya, ini minum dulu,” ujar Adam penuh perhatian.

“I...iya, makasih,” balas Aulia.

Aulia minum dan Adam mengelus elus punggungnya, tapi walau tangannya mengelus punggung Aulia, wajahnya menghadap smartphone dengan serius,

“Ih kamu baca apaan sih ? sampai serius gitu ?” tanya Aulia sedikit kesal.

“Um...aku baca baca aja, aku hobi baca baca hal hal berbau misteri atau keanehan dunia gitu, kayak gini,” ujar Adam memperlihatkan layar smartphonenya.

“Hah...mud fosil ? gunung adalah raksasa sebelum bencana air bah dalam legenda ? kamu seneng beginian ?” tanya Aulia.

“Iya, bukan cuman itu, aku juga seneng kayak ufo, peradaban yang hilang dan arkeologi, kalau punya uang banyak rasanya mau keliling dunia melihat situs situs prasejarah kayak gitu haha (menoleh melihat Aulia yang menatap dirinya dengan aneh ) um...aneh ya ?” tanya Adam.

“Enggak sih, ga aneh, tapi kalau sampai aku di cuekin gara gara gituan ya aneh,” jawab Aulia marah.

“Loh...enggak kok, aku ga cuekin kamu, kamu kenapa ?” tanya Adam bingung.

“Enggak, udah ah, aku mau mandi,” ujar Aulia.

Dia turun dan menaruh mangkuk bubur juga gelasnya di meja, Adam melihat bubur nya masih banyak, seakan akan Aulia baru makan beberapa suap saja.

“Kamu ga doyan bubur nya ? kok ga di abisin ?” tanya Adam.

“Kenyang, udah ya, mandi dulu,” jawab Aulia sambil berjalan ke kamar mandi.

“Blak,” Aulia menutup kencang pintu kamar mandinya, Adam menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian dia turun dan menutupi buburnya dengan piring agar tidak ada yang masuk ke dalam nya. Adam kembali menoleh melihat ke kamar mandi,

“Kenapa ya dia ?” tanya Adam dalam hati.

Adam kembali duduk di sisi ranjang, dia menaruh smartphone nya di meja dan kembali bersandar di ranjang sambil sesekali menoleh ke kamar mandi. Adam masih memikirkan kenapa sikap Aulia berubah kepada dirinya,

“Apa gara gara dia baru sembuh ya ? (berpikir sejenak) oh...apa dia sadar aku gantiin bajunya semalem ? aduh pasti itu, wajar aja dia marah, ada cowo yang dia ga suka mengganti bajunya dengan lancang dan ga pake ijin, aku harus minta maaf sama dia, tapi gimana, kalau alasannya dia bisa sakit lagi kalau bajunya basah jadi darurat, kok jadi kayak mau mengambil kesempatan di dalam kesempitan atau aji mumpung, aduh gimana ya,” ujar Adam dalam hati karena mulai panik.

Sementara itu, di dalam kamar mandi, Aulia berdiri merapat ke dinding di bawah shower, dia terlihat ingin menghantamkan kepalanya ke dinding,

“Kok aku malah marah sih, aduh apa sih aku ini, segitunya ingin di perhatiin dia gitu, aku pengen manja manjaan ama dia gitu, yang bener aja, dia kan ga suka ama aku, aku harus bagaimana sekarang, dia pasti bingung deh, aku ga berani keluar nih,” ujar Aulia dalam hati.

Beberapa saat kemudian, “klek,” Aulia yang sudah berpakaian keluar dari kamar mandi, dia melihat Adam sedang wara wiri dengan wajah cemas dan khawatir,

“Um,” tegur Aulia.

“L..Lia, maaf, aku lancang mengganti baju kamu semalam, aku pikir kalau baju kamu basah, kamu nanti sakit lagi, aku tidak ngapa ngapain, aku berani sumpah,” ujar Adam menjulurkan tangannya kepada Aulia.

“Oh....iya makasih, um....kamu liat semuanya ?” tanya Aulia.

“Maaf sekali lagi, kalau ga liat aku ga bisa memakaikan baju, tapi aku hati hati supaya tidak menyentuh mu, jadi maafkan aku ya,” jawab Adam dengan wajah merah.

“Trus kalau liat ga ada pengaruh gitu ?” tanya Aulia kesal lagi.

“Um...maksudnya ?” tanya Adam bingung.

“Ya udahlah, ga usah di bahas, berarti kamu ga suka aku, dah ya,” ujar Aulia marah sambil berjalan melewati Adam tanpa menjabat tangannya.

Adam terdiam, wajahnya semakin memerah, dia menunduk dan mengepalkan tangannya, kemudian dia berbalik menatap kamar mandi di depannya.

“Justru karena aku suka kamu, aku jadi hati hati agar tidak menyentuh mu, tentunya kamu tidak mau kan di sentuh oleh pria yang tidak kamu sukai,” ujar Adam membalas.

“Tap,” Aulia berhenti, dia berbalik dan melihat Adam memunggungi dirinya, dia tertegun mendengar perkataan Adam. Tapi tiba tiba emosinya memuncak,

“Hah....apa maksud kamu pria yang tidak ku sukai ?” tanya Aulia marah.

“Um...aku tahu kita hanya di paksa menikah, kamu juga pasti punya orang lain yang kamu sukai kan, maaf ya, kalau kamu jadi terpaksa bersama ku,” jawab Adam sedikit kencang.

“Kamu itu gimana sih, aku ini istri mu kan,” teriak Aulia.

“Iya, di kertas, tapi tidak di hati kan, aku selama ini berusaha mencintai kamu tapi aku tidak mau memaksa kamu, itu sebabnya aku tidak bergerak dan menyentuh mu walau aku mencintai kamu,” teriak Adam.

“Hah...kenapa kamu ga melihat dan ga merasa, selama ini aku selalu bersama kamu, kamu masih tidak tahu perasaan ku bagaimana kepada kamu ? apa usahaku kurang ?” tanya Aulia berteriak.

“Mana aku tahu kalau kamu tidak mengatakannya,” jawab Adam.

“Aku suka kamu, aku cinta kamu, sebulan kita bersama sudah cukup buat ku untuk mencintai kamu, tuh aku katakan, puas,” teriak Aulia marah.

“Jangan marah marah, aku juga mencintaimu, itu sebabnya aku berhati hati karena tidak mau membuat mu kecewa dan marah, kamu ngerti tidak sih,” teriak Adam.

Keduanya saling menatap satu sama lain dengan garang. “Tok...tok...tok,” pintu kamar mereka di ketuk, Adam langsung berjalan ke pintu dan membukakan pintu, dia melihat Budi yang sudah berpakaian rapi berdiri di balik pintu,

“Aduh masih pagi jangan ribut, puyeng pala gue dengernya, tembok di sini tipis kale,” ujar Budi.

“Sori mas, gue ga maksud ganggu lo,” ujar Adam.

“Lagian apa sih yang lo berdua ributin, lo berdua saling menyatakan perasaan kan, emang ga bisa pelan pelan gitu, makanya gue berani ngetuk pintu lo karena ya lo berdua cuman menyatakan perasaan, kalau lo berdua ribut nya masalah lain sih gue ga mau ikut campur,” ujar Budi.

“Oh,” ujar Adam dan Aulia saling menoleh melihat satu sama lain.

“Udah ya, gue mau jalan ama bini gue, kalo deklarasi cinta pelan pelan aja napa, berisik, gue cabut ya, bye,” ujar Budi.

“I..iya mas,” balas Adam dan Aulia malu.

Adam kembali menutup pintu nya, dia langsung menempelkan keningnya ke pintu karena malu yang teramat sangat, kemudian dia menoleh melihat Aulia yang malu malu di sebelahnya.

“Um...baikan ?” tanya Adam tersenyum.

“Iya, emang kita ributin apa ya ?” tanya Aulia tersenyum.

“Um...aku mencintai mu ?” tanya Adam.

“Hehe aku juga mencintai mu,” jawab Aulia.

Keduanya langsung saling berbalik dan berpelukan, wajah mereka mendekat dan mereka langsung menyatukan bibir mereka, kemudian tersenyum dan menempelkan kening mereka.

“Maaf ya, aku marah,” ujar Aulia.

“Sama, aku juga marah dan membentak mu,” balas Adam.

“Aku pikir kamu tidak mencintai ku dan terpaksa bersama ku, maafkan aku kalau aku salah” balas Aulia.

“Haha aku juga berpikir sama kok kayak kamu, aku pikir kamu tidak mencintai ku juga, tapi makasih ya, kamu sudah mengatakan nya pada ku,” ujar Adam.

“Sama sama, aku juga terima kasih, setelah ini kita akan terus bersama, jangan berubah ya,” ujar Aulia.

“Iya, aku janji, kamu juga ya, jangan berubah,” ujar Adam.

“Aku janji, aku akan terus bersama kamu,” balas Aulia.

Keduanya kembali berciuman dan berpelukan dengan erat, “gruyuuuk,” tiba tiba perut Aulia berbunyi,

“Katanya udah kenyang ?” ledek Adam.

“Hehe...tadi udah kenyang, sekarang lapar lagi,” jawab Aulia.

Keduanya tertawa tanpa melepaskan pelukan mereka, setelah itu Aulia duduk di meja dan menghabiskan buburnya, semetara Adam kembali berbaring di ranjang seperti posisi semula dan menatap kembali smartphone nya.

1
Neko-chan~
aneh kenapa gak di cek selaput dara masih apa ngak
Mobs Jinsei: kan tujuan nya lain kak
total 1 replies
Azril Parmen
Luar biasa
Mobs Jinsei: Makasih ya sudah membaca
total 1 replies
Stay Stronger
stres
Halu
kalo bisa kasih serum kesetiaan
Stay Stronger
lanjut
Stay Stronger
stress ni orang
Mobs Jinsei: siap kak
Stay Stronger: hehehe di tunggu ya 😁
total 5 replies
Stay Stronger
wow ini
Yoona
semangat 💞💞
Mobs Jinsei: Makasih kakak, semangat /Good/
total 1 replies
Stay Stronger
yuk intip yuk
Stay Stronger: ok sob
Mobs Jinsei: Makasih kakak, baca terus ya kak hehe
total 2 replies
Hakimanusia Hakimanusia
semangat thor, novel nya bagus /Smile/
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!