Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perfect
Gery pulang ke rumah dengan keadaan kacau. Kekasihnya memutuskan dirinya setelah tahu jika sudah jatuh miskin, karena semua asetnya dan perusahaan di ambil alih oleh Dante.
Memasuki rumah dengan lesu, ia mendudukkan diri di kursi ruang tamu. Kedua matanya menatap langit-langit, dalam benaknya mengenang masa indah bersama kekasihnya, namun hatinya kini sudah hancur saat mengetahui jikan Kara hanya menginginkan hartanya saja dan memanfaatkan dirinya.
Menyesal sudah pasti, satu tahun lebih menjalin hubungan dengan Kara yang tanpa di ketahuinya jika dirinya hanya di jadikan mesin ATM saja.
Menghembuskan nafas panjang berulang kali, untuk menghalau rasa sesak di dalam dada.
"Bibi." Gery memanggil kepala pelayan yang sudah merawatanya sejak kecil.
"Iya Tuan?" Bibi yang kebetulan akan berjalan menuju dapur mengurungkan niatnya saat mendengar Gery memanggilnya.
"Bi, maafkan aku karena selama ini tidak pernah mendengarkan kata Bibi," ucap Gery penuh sesal. Padahal sudah berulang kali Bibi mengatakan jika Kara bukanlah wanita baik, namun Gery tidak pernah mendengarkannya.
"Sekarang Tuan Muda sudah tahu. Jadi, perbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi," ucap Bibi, mengusap puncak kepala Gery yang sudah ia anggap anaknya sendiri.
"Ya, Bibi benar. Dan aku akan berusaha untuk memperbaiki hubunganku dengan Hana," jawab Gery.
Bibi menipiskan bibirnya mendengar perkataan Gery. "Begitu mudah Anda berkata seperti itu Tuan. Anda sudah terlalu banyak menorehkan luka di hati Nona Hana, bahkan menaburkan garam di lukanya yang terbuka, Bisa di bayangkan betapa sakitnya dan hancurnya menjadi Nona Hana," ucap Bibi dengan nada sedih.
Gery terdiam, benar yang di katakan oleh Bibi tapi tidak salahnya 'kan jika dirinya ingin memperbaiki hubungannya dengan Hana.
"Jika Anda mencari Nona Hana. Anda sudah terlambat Tuan. Dia sudah pergi dari sini," ucap Bibi lalu beranjak dari sana setelah mengatakan hal itu semua. Membiarkan Gery berpikir agar otaknya bekerja, dan sadar dengan kekeliruan yang selama ini sudah di perbuat.
Gery terpaku, dan diam membisu ketika mendengar ucapan Bibi. Kedua matanya mengerjap berulang kali.
*
*
Hana dan Dante memasuki unit apartement mewah yang ada di pusat kota.
"Daddy ini terlalu mewah untukku," ucap Hana, memperhatikan setiap sudut Apartement tersebut yang di desain dengan mewah dan elegant.
"Tidak Hana, jangan pernah mengatakan hal itu lagi," jawab Dante, meletakkan koper Hana di dekat sofa.
"Ini adalah apartement pribadiku. Tidak ada yang mengetahuinya selain kamu. Ada Asisten rumah tangga yang akan membersihkan Apertement ini selama satu minggu sekali," lanjut Dante sembari menatap Hana yang tampak kagum dengan isi apartement-nya.
"Jadi Gery pun tidak mengetahuinya?" tanya Hana.
Dante menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Aku akan menunjukan sesuatu kepadamu," ucap Dante, lalu menarik tangan Hana menuju sebelah sisi Apertement yang di batasi dengan dinding kaca yang sangat tebal.
Sraakkkkk!
Dante menyibakkan gorden yang menutupi dinding kaca tersebut.
"Woahhh!" pekik Hana saat melihat keindahan malam yang terbentang di depan matanya.
Anggap saja seperti itu ya. 🤣🤣
"Ini sangat indah, Dad," ucap Hana. Tatapannya terpaku pada keindahan malam yang ada di depan sana. Kota metropolitan yang siang harinya terasa panas, dan banyak polusi udaranya ternyata menyimpan keindahan di dalam hari yang mampu memanjakan mata.
"Kamu menyukainya?" tanya Dante.
"Iya," jawab Hana di iringi dengan anggukan kepala.
Dante menepuk tangannya tiga kali, dan ajaib seluruh lampu di ruangan tersebut meredup, tidak terlalu terang. Kemudian Dante mengeluarkan ponselnya dan memutar lagu Ed Sheeran-Pefect.
"Suasananya romantis sangat di sayangkan jika di lewatkan. Wanna dance with me?" ucap Dante seraya mengulurkan salah satu tangannya ke arah Hana.
Wajah Hana tersipu malu, kenapa ia merasa menjadi wanita yang spesial jika berada di sisi Dante?
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk