Plakk!!!
"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"
Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Cinta Segi Tiga??
Pagi-pagi sekali Papa sudah berangkat ke Kantor. Tak seperti biasanya Papa agak terburu-buru berangkat ke kantor pagi ini.
"Papa kenapa buru-buru banget Bi?" Tanya Laili
"Katanya ada masalah Neng di kantor," kata Bibi
"Oh pantes, ya udah Bi, aku berangkat dulu ya"
"Ga sarapan Neng?"
"Di sekolah aja Bi"
"Neng sarapan di Sekolah terus ga baik"
"Ga papa Bi"
Laili pun berangkat ke sekolah, sesampainya di Sekolah Laili lansung memarkirkan sedah motornya.
"Li, tunggu dulu lo ga papakan?" Tanya Dimas
"Gue ga papa kok, santai aja"
"Syukur deh, dari kemarin malam gue ga bisa tidur soalnya mikirin lo terus."
"Ga usah repot-repot mikirin gue" kata Laili, sambil meninggalkan Dimas
"Li, Pliss tunggu dulu," kata Dimas
"Apaan sih?"
"Li pliss jangan menjauh kayak gini, oke gue bakal bersikap biasa aja ke lo, tapi gue mohon ke lo, kita bisakan jadi temen, pliss Li" kata Dimas memohon
"Oke, kita bakal jadi temen"
"Makasih Li"
"Sama-sama"
Mereka berdua pun pergi ke kelas bersama.
"Li, istirahat pertama ke ruang osis ya, ada rapat buat kelanjutan Lomba Cerdas Cermat" kata Dimas
"Oke" kata Laili
"Wah, gue lihat-lihat udah baikan nih, kemarin-kemarin kayaknya ribut" kata Lussy
"Apa sih Lus, gue sama Dimas itu ga ada kata ribut oke"
"Ya ga adalah kan, kalian pacaran" kata Lussy
HUK HUK HUK!!
Tiba-tiba, Sinta yang tadinya sedang minum, Sinta langsung tersedak mendengar ucapan Lussy.
"Wah kayaknya ada yang cemburu nih" kata Lussy
"Iya Nih kayaknya ada yang ga terima" kata Diva
"Udah deh diam kalian berdua" kata Laili
Ting Ting Ting.
Bell pun berbunyi, semua murid yang tadinya di luar pun masuk ke dalam Kelas, pelajaran pun di mulai.
"PANGGILAN UNTUK ANAK-ANAK YANG KEMARIN MENGIKUTI LOMBO CERDAS CERMAT, SEGERA KE RUANG OSIS UNTUK TES LOMBA CERDAS CERMAT" kata Pak Heri melalui pengeras suara
Laili dan Dimas pun izin ke Ruang Osis.
"Pak kami berdua izin ke Ruang Osis apa boleh?" Tanya Dimas
"Boleh silakan"
"Makasih Pak"
Dimas dan Laili pun lansung menuju ke Ruang Osis.
"Hai Li." Kata Tegar
"Hai"
"Mau ke Ruang Osiskan, gue bareng sama lo ya"
"Iya"
Di Ruang Osis sudah ada beberapa anak-anak yang berkumpul.
"BAIK, SAYA SEBAGAI KETUA OSIS DISINI, PUNYA PENGUMUMAN BUAT KALIAN, NANTI KALIAN AKAN DI SELEKSI LAGI, KALIAN AKAN DI BERI TUGAS MATA PELAJARAN FIKISI, KIMIA, DAN SAINS DALAM WAKTU ENAM PUTUH MENIT SEMUA SOAL HARUS SUDAH DI JAWAB" kata Kak Dikta melalu pengeras suara
Semua Osis pun lansung membagikan soal yang harus mereka semua kerjakan.
"Semangat Li" bisik kak Dikta tepat di telingga Laili
Laili hanya tersenyum malu dan menganggukan kepala.
Semua anak-anak yang berada di dalam Ruang Osis pun lansung mengerjakan Soal yang di berikan.
Tak lama kemudian semuanya pun selesai, setelah semua nya mengumpulkan soal yang sudah di kerjakan mereka pun kembali ke Kelas.
Ting Ting Ting.
"Li, udah bell ke kantin aja yuk, ga usah ke Kelas" kata Dimas
"Ke kantin yuk Li" kata Tegar yang tiba-tiba muncul dari belakang
"Laili sama gue!"
"Maaf Dim gue sama Tegar aja ya." Kata Laili
Laili pun pergi ke Kantin bersama Tegar, sedangkang Dimas mengurungkan niatnya pergi ke Kantin, Dimas pun kembali ke Kelas.
Saat Dimas ingin masuk, Dimas tak sengaja mendengar Sinta dan Lussy sedang membicarakan Laili dan Dimas, Dimas pun menguping di balik pintu agar tak terlihat.
"Gimana Sin lo kan suka sama Dimas, Laili tau ga soal itu?" Tanya Lussy
"Laili ga tau, gue juga tau diri kok, Dimas ga mungkin suka sama gue"
"Sok tau lo, emangnya lo pernah ngasih tau Dimas kalau lo suka sama dia?" Tanya Lussy
"Udahlah ga mungkin, juga udah gue mau ke kantin dulu" kata Sinta
Sinta pun keluar dari Kelas, namun langkahnya terhenti saat Sinta melihat Dimas ada di depannya.
"Dim-Dimas." Kata Sinta gugup
"Apa bener lo suka sama gue?" Tanya Dimas
"Eng-enggak kok, gu-gue ga suka sama lo"
"Gue butuh lo jujur, apa lo suka sama gue?" Tanya Dimas
"I-iya gu-gue su-suka sama lo" kata Sinta
"Maaf Sin gue ga suka sama lo, mending kubur aja perasaan lo, gue cuma anggep lo temen gue ga lebih"
Tak terasa air mata Sinta menetes mendengar Dimas mengucapkan itu.
"Sorry kalau lo sakit hati, tapi mendingan lo sakit hati sekarang, karena gue suka sama Laili bukan sama lo" kata Dimas
Laili dan Tegar yang mendengar semua yang di katakan Dimas, Laili bersalah kepada Sinta karena Laili cinta Sinta bertepuk sebelah tangan.
"DIMAS APAAN SIH LO BILANG KAYAK GITU" teriak Laili yang langsung menghampiri Sinta dan Dimas
"Gue cuma bilang fakta"
"Tapi kenapa harus di depan banyak orang, lo ga punya hati apa" kata Laili
"Ga papa Li, gue tau kok resikonya kalau gue suka sama Dimas, cinta gue pasti bertepuk sebelah tangan" kata Sinta
"Tapi Sin, seharusnya Dim.."
Belum sempat Laili menyelesaikan ucapanya, ucapannya di potong oleh Sinta.
"Gue ga papa kok, santai aja" kata Sinta sambil meninggalkan Laili dan Dimas
"SIN-SINTA!" Teriak Laili
"Biarin Li, biarin dia sendiri dulu" kata Lussy sambil menahan tangan Laili
"Tapi Sinta pasti down banget"
"Biarin Sinta sendiri Li, Sinta juga butuh waktu"
"Ga bisa Lus gue harus samperin Sinta." kata Laili
Laili pun menghampiri Sinta yang berada di dalam toilet, Sinta menangis sejadi-jadinya di Toilet sambil menatap kaca.
"Sin, gue tau hati lo sakit sekarang" kata Laili
"Gue mau sendiri, lo balik aja ke Kelas"
"Ga mau, gue mau disini sama lo"
"Gue ga papa kok, mungkin gue aja yang baper sama Dimas sampek-sampek gue suka sama Dimas"
"Sin perasaan lo ga salah kok, kalau lo baper sama Dimas ya itu bukan salah lo tapi salah Dimas kenapa Dimas kasih lo harapan" kata Laili
"Li gue pengen sendiri lo balik ke Kelas aja"
"Biar lo tenang, ayok kita bolos aja" kata Laili, sambil menarik tangan Sinta.
"Li, tapi Li" kata Sinta
"Udah ga papa" kata Laili
Laili dan Sinta pun bolos pelajaran terakhir hari ini mereka berdua pergi dari sekolah lewat gerbang belakang sekolah.
Setelah mereka berhasil keluar dari sekolah, Laili mengajak Sinta pergi ke Danau yang ia datangi bersama Tegar.
"Bagus banget, lo tau Danau ini dari siapa Li?" Tanya Sinta
"Dari Tegar, gue kemarin bolos kesini sama Tegar" kata Laili
"Beruntung ya lo Li, di cintai dua laki-laki sekaligus" kata Sinta
"Jangan ngomongin laki-laki disini, gue mau disini kita teriak sekenceng-kencengnya"
"Teriak?"
"Iya Teriak, ayok cepet teriak"
"Beneran?"
"Iya Sin"
"AAAAAAAaaaaa" teriak Sinta
"AAAAAAAAAaaaaaaa" teriak Laili
"KURANG KENCENG SIN" teriak Laili
"AAAAAAAAAAAAAaaaaaaaaaa" teriak Sinta
"Hahahahahahaha" tawa mereka berdua
"Gimana udah lega?" Tanya Laili
"Udah makasih Li"
"Sama-sama"
Mereka berdua pun bercanda, tertawa bersama, sampai tak terasa jam sudah menunjukkan pukul Lima sore.
"Li, udah jam Lima"
"Hah, serius lo?"
"Iya"
"Mampus gue, ayok pulang"
"Tapi tas kita, di sekolah?"
"Gampang tadi gue udah suruh Lussy buat simpen tas gue sama tas lo"
"Oh oke"
"Ayok pulang!" Kata Laili sambil berlari terburu-buru
"Kenapa harus lari sih Li, kenapa ga santai aja?" Tanya Sinta
"Gue ga bisa cerita, pokoknya gue harus buru-buru pulang" kata Laili
"Oke"
Laili dan Sinta pun naik Taxi agar cepat sampai ke Rumah mereka masing-masing, supir Taxi mengantar Sinta terlebih dahulu, lalu mengantarkan Laili pulang.
Sesampainya di Rumah Laili, Laili lansung turun dan segera masuk ke dalam rumah. Laili pun membuka pintu.
CLEKK!!
"LAILI GEBRIELLA, BERHENTI DI SITU" bentak Papa.
"I-Iya Pa" kata Laili dengan nada gemetar.
Misal.
"Aku selingkuh juga karena kamu yang terlalu sibuk dengan dunia kamu sendiri." teriak Herman tak kalah menggelegar.