Yang Menjadi Suamiku Ternyata Cowok Kulkas

   Setelah berdiskusi semalaman tanpa terasa pagi pun menyapa, kenzo andre raja pagi ini akan mengawasi rumah amel yang di tinggali ibu tiri dan ayah nya,

 mereka akan bertemu dengan Sinta anisa karna cuman Sinta yang tau rumah amel sampai di titip lokasi yang Sinta kasih akhir nya ketiga pria itu sampai terlihat di sana sudah ada Sinta dan anisa

  "Gimana udah ada pergerakan ; Tanya kenzo

   " Belum, cuman ayah nya amel baru keluar barusan ; Jawab Sinta

  ''Itu taksi pesanan siapa ya ; Tanya raja

Tak lama menunggu ibu tiri nya amel keluar dengan pakaian rapih ia langsung menuju taksi

 "tuh tuh kita ikutin cepet cepet kalian berdua ikut mobil kita aja mobil lu ntar di ambil sopir ; Ucap kenzo ia buru buru

Mereka langsung mengikuti bu vivi mereka bingung ini jalan jauh dari keramaian kota tapi membuat mereka semakin kuat dengan kecurigaan nya

 selama perjalanan menempuh satu jam akhirnya mereka sampai ternyata mereka berhenti di dekat bangunan tua yang sudah terbengkalai

 " Kenapa kesini, gue makin curiga ; ujar Sinta

 "Ayo kita masuk tapi hati hati ya ; ucap kenzo

 " Tapi ntar dulu kita harus cek dulu kedalam ; Ucap raja ia takut ini hanya jebakan

" lu cek kedalam tapi hati hati, gue mau ngirim titik lokasi kita ke papa ; Usul kenzo

"Ya gue ke dalam dulu ; ucap raja meskipun dia takut tapi ia memikirkan orang yang ia sukai

Saat raja berjalan kedalam ia mencari ruangan mana yang ada amel nya, tapi semua ruangan udah dia cek yang belum hanya ruangan yang paling ujung

" pasti di ujung sana ; Ucap raja percaya

saat sudah berada di depan pintu ruangan raja mendengar orang marah marah ia mengintip di lubang pintu ia kaget ternyata di dalam amel sedang di pukuli ia buru buru keluar minta bantuan pada teman nya ia gak mungkin sendiri karna di dalam bukan hanya vivi tapi para preman pun ada di dalam

"guys guys itu itu ; Ucap raja terbata ia berlari dari dalam keluar

" Kenapa tenang dulu tenang dulu ; Ucap andre

"Bantuin amel tolong dia berdarah dia tak berdaya ; Ucap raja yang masih terbata badan nya gemetar

Mendengar ucapan raja membuat membuat semua yang ada di sana syok termasuk Sinta dan anisa

" Maksud lo amel ; tanya Sinta terputus ia langsung menutup mulut nya dengan tangan

"Gue harus selamat kan dia gue harus ke dalam ; Ucap Sinta ia akan berlari tapi di tahan oleh andre

" Tunggu bantuan datang sebentar lagi lu mau mati konyol di dalam kita gak tau di dalam ada bahaya apa aja ; Ucap andre Sinta hanya menangis

Tak lama mobil Hendri papa nya kenzo datang dengan polisi dan ayah nya amel

"Tuan kenapa kita kesini ; Tanya herman bingung

" Nanti kamu akan tau sendiri man ; Jawab Hendri

Mereka langsung masuk menuju ruangan paling ujung yang di tunjukan oleh Raja, merek jalan mengendap ngendap

" kalian jangan berisik, di dalam dia berbicara sama siapa kita dengar kan dulu bisa kita jadikan bukti lebih; Ucap polis

Mereka terdiam hanya mendengar kan vivi yang kadang teriak kadang menangis kadang tertawa

"Amel bocah ingusan kamu harus mati sekarang maafkan bibimu ini ya karna dengan begini ibuku akan tenang di alam sana ; Teriak vivi membuat herman dan yang lain nya kaget

"saya harus masuk kedalam, saya gak mau anak saya kenapa ; Ucap herman ia akan masuk ke dalam

" Telat om amel sudah gak berdaya saya liat tadi ; Celetuk raja membuat herman terdiam ia tak percaya

Tanpa aba aba herman langsung masuk ke dalam ruangan yang k di kunci, saat masuk herman kaget melihat anak nya yang sudah bersimbah darah banyak luka dimana mana lebih kaget nya lagi vivi masih menyiksa amel

"Apa yang kau lakukan pada anakku sialan ; Teriak herman

Para preman langsung menghadang langsung menghajar kenzo dan yang lain nya saat polisi mengangkat pistol nya ke atas dan Door preman langsung diam dia baru menyadari ternyata ada polisi di sana begitu dengan vivi ia begitu ketakutan saat melihat polisi masuk

" Kalian datang hanya untuk menyelamatkan anak ingusan ini ; Ucap vivi terbata

Herman langsung mendekati vivi dan Plak plak tanpa ampun herman yang sudah kalap langsung menampar dan memukul vivi di hadapan semua orang

"Ini balasan untuk putriku selama ini aku diam bukan karna takut tapi aku tau kau tak menyukai putriku, ku kira kau akan berubah tenyata tidak ; teriak herman yang terus memukul vivi tanpa belas kasihan

" Sudah cukup her lebih baik kita fokus pada amel, biarkan ini menjadi urusan polisi ; Ucap Hendri ia langsung menghentikan herman

"Pah denyut nadi amel lemah ; teriak kenzo ia langsung menggendong amel membawa ke mobil

" Langsung ke rumah sakit nanti papa nyusul ; Teriak Hendri karna kenzo sudah jauh dari pandangan nya

kenzo dan teman teman nya langsung membawa amel ke rumah sakit, Sinta dan anisa yang melihat amel begitu banyak luka mereka berdua hanya menangis tak bisa berbuat apa apa

"Mel gue mohon bertahan Mel ; Ucap Sinta yang terus terisak melihat amel yang ada di pangkuan nya

" Lebih cepat ken ; Ucap anisa

"ini udah cepat ; Balas kenzo

Mereka sampai di rumah sakit terdekat kenzo langsung membawa ke dalam sambil terus berteriak

" Tolong brangkar sus tolong cepat ; Teriak kenzo

amel langsung di letakan di atas brangkar di bawa oleh suster ke ruangan perawatan kenzo dan yang lain mengikuti dari belakang

"Sus tolong selamatkan teman saya ; Mohon Sinta

" Kalian tunggu di sini dulu kami akan berusaha semaksimal mungkin ; Jawab suster ia langsung masuk ke dalam

sedangkan di luar kenzo dan yang lain menunggu amel dengan cemas mereka takut terjadi apa apa pada amel

"Ya allah tolong selamat kan amel ; Ucap anisa lirih ia tak henti henti nya berdoa meskipun baru kenal amel tapi dia merasa nyaman saat bersama amel

mereka menunggu dengan lama dokter dan para suster belum ada yang keluar tambah panik buat mereka

" Kenapa lama sekali sih ; Ucap Sinta cemas

Tak lama datang Rengganis yang sudah di hubungi suami nya sejak tadi saat amel di temukan

"Ken gimana amel apa dia baik baik saja ; Tanya Rengganis tapi bukan nya mendapat jawaban malah kenzo dan teman teman nya hanya diam

" Kenzo jawab mama ; Ucap Rengganis ia sangat khawatir dengan amel

"Dokter gimana amel apa dia baik baik saja ; Tanya Rengganis saat melihat dokter keluar

" Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi pasien mengalami luka berat di kepala dan sekujur tubuh nya membuat pasien koma kami permisi dulu ; Ucap dokter

Jedeeer

Mereka semua yang berada di sana kaget termasuk Hendri dan herman yang baru datang mereka berdua mendengar ucapan dokter mereka tak menyangka amel akan mengalami kejadian seperti ini