NovelToon NovelToon
Suami Penyembuh Luka

Suami Penyembuh Luka

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yunis WM

Kecewa, mungkin itulah yang saat ini di rasakan Donny Adriano Oliver. Bagaimana tidak harapan untuk segera membangun rumah tangga dengan kekasih yang sudah di cintainya selama enam tahun pupus sudah. Bukan karena penghianatan atau hilangnya cinta, tapi karena kekasihnya masih ingin melanjutkan mimpinya.

Mia Anggriani Bachtiar, dia calon istri yang di pilihkan papanya untuknya. Seorang gadis dengan luka masa lalu.

Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka. Akankah Donny yang masih memberi kesempatan kepada kekasihnya bisa jatuh cinta pada istrinya yang awalnya dia perlakukan seperti adik perempuan yang dia sayangi. atau Mia yang sudah lama menutup hati bisa luluh dan jatuh pada perhatian dan kasih sayang yang Donny berikan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epis. 8 Pembicaraan pertama kali

Kali ini Donny bangun lebih awal dari Mia, dia memandangi istrinya yang masih bergulat dengan mimpinya. Kulitnya putih mulus, hidungnya cukup mancung, bibirnya juga sangat mungil. Donny memandangi tiap-tiap bagian dari wajah istrinya. Cantik. Kecantikan yang alami.

Mia bergeliat kecil, melihat itu Donny memutuskan untuk menjauh agar Mia tidak melihatnya memandanginya saat tidur.

Mia membuka matanya perlahan-lahan, merengangkan ototnya lalu sesekali menguap. Mia melirik jam di atas nakas. Masih pukul delapan pagi, dia kemudian menarik selimut untuk kembali melanjutkan tidurnya, mumpung akhir pekan, Mia ingin menikmati tidur sepuasnya, karena beberapa hari ini dia selalu bangun sangat awal.

Donny sudah menunggu Mia untuk sarapan, dia tahu Mia tadi sudah bangun tapi masih malas-malasan di tempat tidur, Donny lalu meminta Bu Mira memanggilnya untuk sarapan bersama sekaligus ada yang ingin di sampaikan pada istrinya.

“Nyonya, di tunngu Tuan di meja makan untuk sarapan.” Mia yang memang hanya malas-malas di atas tempat tidur langusung bangun, dia memegang perutnya yang sudah bunyi sejak tadi. Semalam dia melewatkan makan malam karena terlalu lelah dan mengantuk.

“Tunggu Bu, saya akan segera turun.” Jawabnya. Di tengah langkahnya menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, mia berhenti sejenak. “Bu, panggil Mia saja, jangan panggil Nyonya. Oke.” Mia lalu melanjutkan langkahnya, Bu Mira hanya diam dan terkejut mendengarnya.

Mana berani memanggil nyonya muda di rumah ini hanya dengan nama. Wanita itu hanya menarik nafas sambil menggelengkan kepalanya. Sambil menunggu Mia, wanita itu perapikan tempat tidur. Dia tahu kalau mereka tidak tidur di tempat tidur yang sama walaupun berada di kamar yang sama.

Setelah membersihkan dirinya Mia menuju meja makan yang diikuti Bu Mira di belakangnya. Mia menggunakan kaos sepanjang lutut yang longgar di tubuhnya yang mungil dan mengkuncir rambutnya asal membuat anak-anak rambutnya berjatuhan tak karuan. Selalu sederhana tapi tidak bisa menutupi kecantikannya.

Mia lalu menarik kursi dan duduk di sisi kanan Donny. Namun dia kecewa melihat menu sarapan pagi yang tertata di meja makan. Hanya ada roti dengan irisan daging, sosis,  dan telur, juga aneka selai dan susu putih.

“Apa tidak ada makanan lain?” tanyanya kecewa dengan memanyunkan bibirnya.

“Kamu mau sarapan apa, kamu bisa bilang sama pelayan di dapur.”

 “Memang boleh?”

“Tentu saja.” Semangat Mia langsung kembali, dia meminta di buatkan nasi goreng dengan banyak sosis dan daging. Bu Mira langsung bergegas menuju dapur dan memerintahkan koki yang khusus di pekerjakan Donny di rumahnya membuatkan pesanan yang diminta Nyonya mudanya. Ini adalah pertama kali dia memasak untuk istri Tuannya itu.

Mia lalu menyingkirkan gelas yang berisi susu putih dan meminta di gantikan dengan teh panas

“Kenapa?” tanya Donny, mengernyit.

“Aku gak minum susu.” Jawabnya santai.

“Ini nasi gorengnya Nyonya.” Bu Mira menyodorkan sepiring nasi goreng sesuai dengan pesanannya. Dari aromanya Mia sudah bisa menebak rasanya. Pasti enak. Kali ini Mia menyingkirkan telur mata sapi yang ada di nasi gorengnya.

“Bu, aku alergi sama telur.” Ujarnya. Donny berhenti sejenak menikmati sarapannya, dia melihat ke arah istrinya. Apa lagi yang tidak bisa dia makan, batinnya.

“Kalau kamu lapar, kamu tinggal bilang sama Bu Mira atau pada pelayan lain yang kamu temui. Mereka akan melakukan apapun yang kamu minta.” Ujar Donny lalu menyesap susu putih yang masih hangat. “Jangan makan mie instan terus, itu tidak baik untuk kesehatan kamu.” Lanjutnya.

Mia menelan yang baru saja dia kunyah sampai hancur. Sejenak dia menatap suaminya sambil menautkan kedua alisnya

“Bukannya Mas Donny bilang aku tidak boleh menyentuh apapun tanpa seijin Mas Donny.” Donny terdiam mendengar ucapan Mia. Dia menatap dengan penuh tanda tanya. Selama ini Mia ternyata sudah salah faham pada ucapannya.

“Jadi kamu tidak pernah sarapan dan makan malam di rumah karena saya bilang seperti itu”? Mia mengangguk sambil mengunyah. Donny langsung merasa bersalah. Dia menghela nafas pelan, tidak meyangka kalau wanita yang di nikahinya ini ternyata sangat polos dan sedikit bodoh

“Maksud saya, dokumen atau barang-barang pribadi saya. Bukan makanan dan yang lainya, Mia” Jelasnya dengan suara rendah. Gadis itu membulatkan matanya.

“Jadi aku boleh makan apapun yang ada di rumah ini.” Tanyanya memperjelas.

“Tentu saja.” Mia tersenyum lebar sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Berarti dia tidak perlu lagi menghindar untuk makan malam. Mulai besok dia akan langsung pulang ke rumah Donny, tidak perlu lagi main ke kontrakkan dulu. Sejujurnya dia juga merasa lelah harus bolak balik setiap hari.

“Pinnya adalah hari pernikahan kita”. Donny menyodorkan sebuah kartu pada Mia.

“Apa ini?” Mia mengamati kartu itu dengan kernyitan di dahinya.

“Kartu kredit, apa kamu tidak bisa melihatnya.”

“Aku tahu, maksudku untuk apa.” Mia tekejut saat Donny tiba-tiba saja member kartu kredit padanya.

“Kamu bisa pakai membeli apapun yang kamu ingnkan.” Jelas Donny. Mia mengkerutkan keningnya, diam dan berfikir sejenak.

“TIdak perlu.” Mia menyodorkan kembali kartu itu pada Donny, kali ini dilakukannya dengan lebih sopan.

“Kenapa? selama kamu menjadi istri saya, kamu berhak menggunakan semua fasilitas yang saya gunakan”.

“Tapi aku tidak melakukan kewajibanku sebagai seorang istri, bagai mana mungkin aku bisa mendapatkan hakku?” Mia tersenyum, mengatakannya tanpa beban apapun lalu dengan santainya kembali melanjutkan memasukkan suap demi suap makanan kedalam mulutnya.

“Maaf, mas. Aku hanya tidak mau jadi serakah, asal aku di beri makan saja aku sudah senang. Lagi pula aku kan juga bekerja,” lanjutnya lagi melihat perubahan ekspredi Donny.

“Simpan saja, mungkin suatu hari kamu akan membutuhkannya.” Mia menggeleng. “Terima kasih”. Tolaknya dengan sopan.

Donny tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi dia cukup terkejut ketika Mia menolak kartu kredit tanpa batas yang dia berikan. Setahunya perempuan selalu tertarik dengan kartu kredit, mereka bisa membeli apa saja yang mereka inginkan hanya dengan menggesek kartu. Tapi wanita ini sedikit berbeda, dia benar-benar aneh.

Donny menyimpan kartu segi panjang berwarna hitam itu ke dalam saku jasnya. Kemudian melanjutkan sarapannya. Sesekali dia melirik Mia, gadis itu terlihat sangat menikmati makanannya. Pagi itu menjadi pagi yang pertama mereka duduk sarapan berdua sebagai suami istri, setelah sebelumnya Mia selalu buru-buru pergi ke tempatnya bekerja. Dan juga pagi itu adalah yang pertama kalinya mereka berbicara cukup lama, hanya berdua.

Donny menyesal sudah mengatakan kata-kata yang menyinggung gadis di depannya itu. Harusnya dia menjelaskan lebih apa maksud dari perkataannya. Setidaknya hari ini dia bisa melihat ada sisi yang menyenangkan dari istrinya, dia sedikit bodoh atau mungkin memnag bodoh. Sebelah sudut bibir Donny tertarik, entah apa yang membuatnya tersenyum.

1
Fitri Ani
Luar biasa
Fitri Ani
Lumayan
fatem
bagus ceritanya tapi kurang greget gimana gitu, ujung2 aku kesel sendiri hadeeeh
Mas Tista
Luar biasa
Bundanya Aulia
datar aja si thor ceritanya,,,sebenarnya bagus tapi nggak tahu,,kayak ada yg kurang gitu,,,nggak ada konflik yg bikin cerita ini jd seru gitu lo,,
Sarah Alkansa
nyesek bngt thor,, berasa kyk d posisiny mia😭😭😭
Bundanya Aulia
ok,,,thor bikin naik terus konflik ceritanya biar greget,..👍
Sumarni Supiah
Luar biasa
Sumarni Supiah
Lumayan
Bundanya Aulia
datar aja si thor,,,
Bundanya Aulia
gmn acaranya ini,,,🤔
Bundanya Aulia
gmn si thor aq sdh baper Mia jd istri,,,mlh balik jd adik trus gmn,,,jd nggak greget😞
Bundanya Aulia
ngapain kamu marah Mia,,,hrs nya cuek aja tunjukan klu kamu wanita yg beda dg natasya,,
Bundanya Aulia
😭😭jd ikut baper aq Mia,,,
Bundanya Aulia
dasar kau don,,
Bundanya Aulia
mulai suka ya kamu don,,
Bundanya Aulia
ok mulai menarik nih,,,semoga nggak sepi,,,☺
Yati Siauce
cerita ny bgus thir tdk berat konflikny bc ny jg seru cm saranku klo percakpan suami istri jngn pk bhsa forml ..sukses sellu thor
Yati Siauce
kok aq ikut sakit hti y thor kasian dimas semoga ad jodoh y dimas
Yati Siauce: ok otw
Yunis WM: kisah Dimas di novel terbaru kk judulnya istri penyembuh luka 🙏🏻💜
total 2 replies
Nur Fianti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!