Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Adrian... tolong kamu kumpul kan perwakilan setiap divisi, saya mau tau cara kerja mereka, Lucas memberi perintah kepada asistennya.
"Baik. Tuan..." Adrian keluar dari ruanga Ceo tersebut dan masuk ke dalam ruangannya untuk menghubungi setiap kepala divisi.
"Angel, tolong ke ruangan saya" Titah Lucas tegas.
Angel masuk ke ruangan Ceo dengan membawa tablet di tangannya, dia tau pasti Ceo baru itu akan meminta jadwal dia hari ini apa saja.
"Permisi Tuan..." ucap Angel sopan.
"Hm... bacakan jadwal saya apa saja hari ini" perintah Lucas dengan dingin dan dia masih fokus mengutak atik komputer di depannya.
"Tuan hari ini ada pertemuan dari global grup saat makan siang di restoran xx, setelah itu lanjut meeting di perusahaan permana grup dan nanti malam undangan di hotel sentury" Angel membacakan jadwal Lucas dengan teliti.
"Baiklah... sekarang anda boleh keluar dan tolong buatkan saya kopi hitam" ucap Lucas dingin.
"Baik Tuan, saya permisi" undur Angel sopan, meninggal kan ruang Ceo itu.
"Ya ampun.. gantengnya maksimal tapi dingin lebih maksimal, bisa beku gue dekat dekat sama dia, hiii...." Angel bergidik sendiri.
Angel meletakan Tab yang dia bawa di atas meja kerjanya, setelah itu dia pergi ke pantry untuk membuat kopi pesanan Ceo nya.
"Astaga... kaget Zahra yang sedang fokus membuat coklat panas di pantry, yang tiba tiba Angel datang tanpa suara.
"Heheh... maaf Ra, gue ngak sengaja, habis loe fokus banget bikin minum" cengir Angel.
"Hii... mbak Angel bikin gue jantungan aja" dengus Zahra memanyunkan bibir.
"Hehhe... kan aku sudah minta maaf, jangan cemberut loh..." rayu Angel, memang Angel juga lumayan dekat sama Zahra, karena Angel orangnya ramah dan apa adanya.
"Mau ngapain mbak?" tanya Zahra.
"Ini mau bikin kopi buat Tuan Lucas, mana gue ngak bisa lagi bikin kopi" keluh Angel.
"Lah trus... selama ini siapa yang bikin kopi buat Ceo yang dulu" bingung Zahra.
"Ceo lama mah, ada asistennya yang bikinin, aku ngak pernah di suruh bikinin minum sama Dia"
"Ohh...." ucap Zahra manggut manggut.
"Trus gue gimana ini Ra..." rengek Angel.
"Ya udah... sini gue bikinin timbang kopi doang" kekeh Zahra.
Zahra membuatkan kopi untuk Ceo barunya.
Namun tak sengaja mata Angel melihat boku kukus di samping coklat panas Zahra.
"Ra itu boku kukus punya siapa?" tanya Angel.
"Punya gue, mbak mau ambil aja, gue bawa banyak kok, tuh... di kulkas" tunjuk Zahra ke arah Kulkas.
"Boleh gue cicip ya..." Angel lansung mencomot bolu yang di atas meja pantry itu.
"Waahhh.... Ra ini enak banget, gue mau dong Ra, buat gue makan di atas, loe beli di mana Ra, nanti klau beli gue nitip" heboh Anjel.
"Ambil aja mbak, noh... di kulkas, tapi tinggalin yang lain, itu gue bikin sendiri tadi subuh" seru Angel.
"Ahh... ngak ngak ini jatah gue... pasti anak anak sini sering makan makanan loe, gue jarang jarang makan kue buatan loe, jadi semuanya gue sita" kekeh Angel.
Zahra cuma bisa geleng geleng kepala, melihat tingkah Angel.
"Ya udah bawa aja..." akhirnya Zahra mengalah, biar lah... besok dia membuat kan lagi untuk teman temanya.
Angel membawa Bolu kukus itu ke ruangannya, namun naasnya dia lupa menarik di mejanya, jadi bolu di bawa masuk ke dalam ruangan bosnya.
"Permisi Tuan, saya mau antar kopi Anda" ucap Angel sopan.
Lucas hanya mengangguk, tanpa melirik.
Angel menarok kopi di meja bosnya, dia lansung beranjak dari sana.
"Tunggu..." teriak Lucas.
"Iya Tuan, apa ada yang anda butuhkan lagi?" tanya Angel.
"Apa yang kamu bawa?" Lukas melihat bungkusan di tangan Angel.
"Ahh... ini bolu kukus bikinan Zahra tuan, saya mau makan di meja saya" sopan Angel.
"Bawa sini, saya ingin mencicipinya" titah Lucas.
Angel memberikan kepada Lucas.
Lucas memakan bolu itu sampai terhenti, bukan karena tidak enak, tapi karena terlalu enak lembut dan pas di lidahnya, wangi dan tidak terlalu manis.
"Ini enak sekali" gumam Lucas.
"Tuan jangan di habis kan, saya juga mau" Angel merebut kotak bolu dari meja Lucas, namun naas tangan Lucas lebih gesit mengamankan Kotak tersebut.
"Kamu beli aja ini buat saya" tanpa dosa Lucas memakan semua bolu itu seperti orang tidak makan beberapa hari.
"Ya... Tuan....itu tidak di jual, itu bikinan Zahra, mana sudah habis lagi yang di pantry" sungut Angel, namun Lucas tidak perduli, dia memakan semua bolu itu, tanpa memperdulikan Angel yang lagi kesal.
Angel keluar dengan wajah di tekuk, untungnya tadi dia sempat memakan beberapa potong di kantin, klau tidak zonk semua, memang boss ngak ada akhlak.
Bersambung...
"