Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Jangan Takut
Raffi merasa yakin jika Ibu Viera adalah wanita yang hebat dan tangguh hingga bisa mendidik Viera menjadi anak yang baik seperti saat ini. Tak hanya baik sikapnya, namun juga hatinya. Raffi sungguh dibuat kagum dengan sikap Viera itu.
"Kamu sepertinya sangat menyayangi ibu kamu ya, Viera?" Tanya Raffi. Pria itu menyematkan senyum di wajah tampannya saat bertanya.
Viera langsung saja mengangguk mengiyakannya. "Ya, saya sangat menyayangi ibu saya, Pak. Ibu adalah wanita yang hebat dan baik hati yang saya punya."
Raffi ikut menganggukkan kepalanya. Mendengar cerita Viera tentang ibunya, berhasil membuat Raffi menjadi penasaran seperti apakah sosok ibu Viera.
Teringat dengan tujuannya datang menghampiri Viera, Raffi langsung saja mengalihkan pembicaraan ke hal lain.
"Viera, ada apa dengan bibir kamu. Kelihatan luka dan pipi kamu sedikit lebam." Kata Raffi.
Tangan Viera sontak mengusap sudut bibirnya yang masih terasa sakit. "Emh, saya tidak apa-apa, Pak. Kemarin hanya terbentur dinding kamar mandi hingga sebagian wajah saya menjadi memar." Dusta Viera.
Raffi tentu tak percaya begitu saja. Terlebih ia sudah mengetahui fakta yang sebenarnya dari anak buahnya.
"Apa kau sedang berusaha menutupi kejahatan orang lain pada saya, Viera?" Tanya Raffi. Tatapannya kini berubah datar namun penuh menyelidik.
Viera tersentak. Dia jadi merasa berdosa telah membohongi Bapak Raffi Anggoro.
Melihat kegugupan yang melanda Viera, Raffi pun akhirnya kembali berkata. "Ayo katakan dengan jujur kepada saya, Viera. Ada apa dengan wajah kamu. Apa seseorang telah berbuat jahat kepada kamu di sekolah ini?" Tanya Raffi.
Viera terdiam. Kepalanya tertunduk. Pun dengan kedua bola matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Berbicaralah yang jujur kepada saya, Viera. Saya ingin membantu kamu keluar dari permasalahan yang kamu hadapi saat ini." Tutur Raffi.
Mendengar dan melihat ketulusan Raffi, Viera rasanya tidak tega untuk terus membohongi pria itu. Dengan suara pelan dan hati-hati, Viera pun akhirnya mengungkapkan apa yang terjadi kepada dirinya pada Raffi.
Viera menceritakan bagaimana kejahatan Putri kepadanya saat berada di kamar mandi hingga akhirnya membuat wajahnya leban seperti saat ini.
Darah Raffi terasa mendidih mendengarkan hal tersebut. Bagaimana bisa di sekolah tersebut terdapat siswa kejam seperti Putri yang tega menyiksa dan membully Viera yang tidak bersalah seperti itu.
"Bapak, saya mohon jangan memberitahukan hal ini kepada siapa pun. Untuk saat ini, saya sudah baik-baik saja dan tidak lagi mempermasalahkan apa yang dilakukan Putri kepada saya." Mohon Viera.
"Bagaimana bisa kamu meminta saya untuk tetap diam setelah saya mengetahui jika di sekolah ini telah terjadi pembullyan terhadap kamu? Saya tidak bisa terima, Viera. Saya memberikan uang dan fasilitas untuk sekolah ini agar para siswanya bisa belajar dengan nyaman dan baik. Bukannya untuk menjadi seorang preman seperti ini!" Tegas Raffi.
"Pak, saya mohon jangan memberitahukannya, Pak. Saya masih ingin sekolah di sini dengan tenang, Pak. Kalau Bapak melaporkan perkataan saya ini pada kepala sekolah, beasiswa saya bisa terancam, Pak." Kata Viera.
Raffi benar-benar dibuat tidak habis pikir pada Viera. Sudah jelas orang lain sudah berbuat jahat kepada dirinya, namun dia tetap saja ingin menutupi kesalahan tersebut dan tidak ingin mempermasalahkannya.
"Kamu tidak perlu takut dengan beasiswa itu, Viera. Karena sampai kamu selesai menempuh pendidikan di sekolah ini, beasiswa untuk kamu akan tetap berjalan dan tidak akan ada yang berani mencabutnya kecuali saya!" Tegas Raffi.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗