Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Andina Aku Mencintaimu
Andina membuka undangan yang baru ia terima dari kurir. Sebuah wedding invitation, teman SMA nya akan menikah 2 hari lagi. Hmmm, teman-temanku sudah pada menemukan jodohnya...aku kapan ya. Batin Andina
" Fa, aku keluar dulu ya...mau nyari sepatu buat ke kondangan...nitip ruko...". ujar Andina.
"Oke Din...jangan lupa beli cemilan ya biar nggak ngantuk nih ".
"Okeee"
Andina melajukan motornya menuju Galaxy, ia memilih lokasi yang paling dekat dari rukonya.
Tidak mudah ternyata memilih-milih sepatu...terlalu banyak godaan yang memanjakan mata. Ini bagus, itu bagus, coba yang sini coba yang sana...arghhh jadi galau pilih yang mana. Batin Andina.
Tak terasa sudah 1 jam, tapi belum juga menjatuhkan pilihan. Kruk kruk kruk bunyi diperut menyadarkan dirinya kalau cacing-cacing meminta jatah untuk diperhatikan.
Upss..sudahlah aku pilih yang hitam ini aja. Andina memutuskan menyudahi belanjanya, membayarnya di kasir lalu menuju food court untuk mengisi perutnya.
1 porsi Steak Tenderloin ditemani segelas es jeruk membuat Andina berbinar penuh kepuasan. Ia sangat antusias menghabiskan makanannya sampai tandas.
" Andina...apa kabar ? " sapa seorang pria yang tiba-tiba duduk dihadapannya tanpa permisi.
Andina yang sedang menyeruput es jeruknya sontak mendongak.
" Kak Dino...kok bisa ada disini ? " Andina balik bertanya kaget.
" Aku disini untuk menemukan jodohku " Dino tersenyum penuh arti.
" Ish..kak Dino ada-ada aja "
" Kamu kenapa sendirian Din...?"
" Aku abis ada keperluan...lalu makan disini. Ya udah kak, aku pamit duluan ya makanku sudah selesai ". Andina siap-siap bangkit dari duduknya tapi tangannya ditahan Dino.
" Tunggu Din...ada yang mau bicarakan..." ujar Dino sambil menyuruh Andina untuk kembali duduk.
" Bicaralah kak..."
" Kamu tahu kan Din...aku menyukaimu sejak lama dan kamu selalu menolakku dengan alasan fokus kuliah...sekarang kamu sudah lulus...tidak.ada alasan untuk menolak lagi ".
" Andina Ayu Affandi...Aku mencintaimu sejak dulu hingga detik ini " Dino berkata dengan tatapan penuh perasaan.
Andina menundukkan kepalanya, menghembuskan nafas berat. Ia sangat tidak ingin berada dalam situasi ini.
" Kak Dino...terima kasih sudah mencintaiku...tapi maaf aku tidak bisa membalasnya...aku tidak punya perasaan yang sama sepertimu...maaf kak maaf..... " jelas Andina dengan lirih.
" Kita bisa coba berpacaran dulu Din, cinta bisa datang karena biasa " Dino berkata penuh harap.
" Tidak...aku tidak mau berpacaran. Aku ingin langsung menikah saat sudah ada yang klik dihati "
" kalau begitu menikahlah denganku...aku janji akan membuatmu bahagia. "
" Maaf kak...sungguh aku nggak bisa "
" Please Din...jangan menolakku...aku bisa gila..."
" Istigfar kak...jangan mencintai berlebihan...itu akan menyakitimu..."
" Aku tidak akan melepasmu lagi...kamu harus jadi milikku..." Dino mencengkram tangan Andina dengan kuat.
" Lepas kak...tidak boleh seperti ini...kita bukan mahram.." Andina mencoba menarik tangannya tapi sia-sia tenaganya lebih kecil dibandingkan Dino.
" Aku tidak akan melepasnya sebelum kamu mau menerimaku Andina.."
" Cinta tidak bisa dipaksakan kak...tolong lepaskan tanganku..." Andina mulai panik dengan situasi yang dihadapinya. Ia ingin segera pergi dari tempat ini.
" Lepaskan !". Suara bentakan tegas membuat keduanya menoleh ke arah suara.
*** **
BERSAMBUNG
Jangan lupa jempol LIKE di setiap babnya ya zeyenk, agar akoh semangat up.
Bagi poin seikhlasnya melalui VOTE.
Thank u !
Sempat baca ..sukses selalu ya teh sehat & semakin banyak karya” mu yang masuk rangking 🤲