mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSW OB 17
Takkan selamanya tanganku mendekapmu
Takkan selamanya raga ini menjagamu
Seperti alunan detak jantungku
Tak bertahan melawan waktu
Dan semua keindahan yang memudar
Atau cinta yang telah hilang
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
...****************...
Benar hidup ini tak ada yang abadi . Seperti pernikahan orang tuanya , ayahnya pergi saat dirinya masih duduk di sekolah dasar .
Mutiara kembali memfokuskan dirinya ke layar laptop .untuk segera menyelesaikan tugas dari BOSnya . Satu jam lebih mutiara tengelam dengan pekerjaan nya . Mutiara segera mengetik pesan untuk Ardy .
"pak Ardy , ini sudah saya selesaikan semua nya ." pesan mutiara . Sambil mengirim berkas berkas yang telah ia selesaikan ke email Ardy .
"Terimakasih ."balas Ardy .yang tak pernah mutiara pikir ,Ardy juga belum tidur , dan masih menunggu nya .
Ardy kembali mengetik ingin menyampaikan permintakan maafnya atas kejadian bersama Nagita tadi sore . Tapi Ardy urungkan untuk mengirim nya .
"Sudah tidak usah minta maaf sekarang . Besok saja di kantor baru bilang ."ucap.Ardy sambil menghapus lagi pesan nya .
Mutiara masih melihat chat Ardy yang sedang mengetik , ia masih menunggu ,ingin tau apa yang akan di katakan oleh Ardy ,lama menunggu tapi tak ada pesan yang masuk malah hpnya Of .
"Apa kah harus aku meminta maaf atas kejadian tadi sore ." gumam mutiara .kembali ingin memutuskan sesuatu .mutiara mulai mengetik pesan .
"Maaf pak Ardy , Saya dan Dimas mau minta maaf atas kejadian di Cafe sore tadi ." mutiara memelototi pesan yang telah ia tulis.
"kirim tidak , atau besok saja di kantor aku langsung meminta maaf ."ucap mutiara dan langsung menghapus kembali tex pesannya .
Mutiara mematikan hp dan laptopnya , membersihkan meja kerja .dan pergi untuk tidur , ia menatap wajah ibunya yang sudah tertidur pulas . mutiara meraih selimut untuk menyelimuti ibunya .dan mencium kening ibunya sebelum tidur .
"selamat malam ibu sayang , semoga mimpi indah ." ucap mutiara dan membaringkan badan nya di samping ibunya .
Di tempat berbeda tapi suasana hati dan pikiran yang sama .setelah membereskan laptop dan meja kerjanya Ardy juga membaringkan badannya untuk segera tidur . Ardy menerawang menatap ke awang awang .
Mutiara dan Ardy sama sama teringat kejadian beberapa jam yang lalu , saat diri nya jatuh ke atas tubuh Ardy .
Ardy tersenyum saat ingat tanpa sengaja mutiara mencium pipinya . Ardy dan mutiara sama sama tersenyum menuju alam mimpi untuk menyongsong pagi .
Pagi pagi Dimas sudah bangun dan berdandan rapi .
"Kamu mau kemana pagi pagi sekali sudah rapi ." ucap mama denada .yang melihat Dimas berpakaian rapi dengan jaket coklat muda dan celana jeans kesayangan nya .
"Dimas ada penelitian ma ."ucap Dimas sambil memakai sepatunya .
"kamu masih saja bekerja menjadi OB ."tanya mama denada .
"masih ma ."jawab Dimas acuh .
"kamu itu bagaimana sih , mama kasih kamu perusahaan kamu tolak mentah memtah , saat menjadi OB kamu bersemangat ."gerutu mama denada .
"Ma , Dimas capek ,telinga Dimas juga panas . Dengar mama selalu ngomel , marah marah dan ini masih pagi ."ucap Dimas yang cuek pada mamanya .
"bagaimana mama tidak marah , kamu tidak pernah dengar apa kata mama ."ucap mama denada penuh penekanan dalam setiap kata katanya karena menahan amarah .
"Cukup ma . Dimas bukan anak kecil lagi .Cukup mama menghancurkan mimpi Dimas . Jangan mama menghancurkan lagi hari hari Dimas ."ucap Dimas .
" apa makasud kamu , mama menghancurkan mimpi kamu , mimpi apa ."tanya mama denada .
" Dimas sudah turuti kemauan mama . Dimas sudah kuliah yang tidak sesuai dengan keinginan Dimas . Padahal mama tau , dari dulu cita cita Dimas ingin jadi seorang dokter . Tapi mama tetap ingin kan Dimas jadi seorang pengusaha ."ucap Dimas penuh penekanan .
"Mama tau apa yang terbaik untukmu , papamu meninggal , tinggalkan banyak perusahaan untukmu . Kalau bukan kamu yang mengelola siapa lagi , mama sudah tua Dim . Mama sudah tidak sanggup mengelola perusahaan itu sendirian , kamu pahami ini tidak ."ucap mama denada .
"Dimas akan mengerti kalau Dimas telah lulus kuliah . Selama Dimas masih kuliah , Dimas tidak ingin bekerja di perusahaan mama ." ucap Dimas langsung pergi dengan mengendarai motor buntut kesayangan nya .
"Anak di kasih kehidupan mewah salah , tak di kasih semakin salah ." ucap mama denada melihat anaknya pergi memakai motor buntutnya .mengabaikan mobil dan motor mewahnya di garasi rumah nya .
Mutiara heran melihat Dimas datang pagi pagi dengan muka di tekuk .
"Loh Dimm .eeh kak kamu ke sini ." sapa mutiara yang masih asik menyirami bunga .tapi wajah Dimas sedikitpun tak ada senyum dan semangat sama sekali . Senyumpun enggan .
Mutiara mematikan kran airnya dan segera menyimpan selangnya , kemudian mendekati Dimas .
"kamu kenapa ," tanya Mutiara sambil menepuk bahu Dimas yang masih senantiasa menekuk wajahnya .
"tidak ada ," ucap Dimas sambil geleng kepala .
"Aku cuma kesal sama mamaku , jadi pagi pagi aku ke sini untuk menemuimu ."lanjut Dimas .sambil menatap wajah mutiara gadis yang dia cintai dalam diam .
"kesal kenapa ."tanya mutiara yang tidak tau menahu , tentang kehidupan Dimas selama ini , yang selalu ada untuknya . Tapi selalu tertutup tentang siapa dirinya dan bagaimana hubungan nya dengan keluarganya .
"Tiap hari kerjaannya ngomel melulu . Pagi pagi juga begitu sudah ngomel lagi ."ucap Dimas sambil membuang tatapan nya .
"Kamu tidak boleh kayak gitu .bagaimanapun dia mamamu ,wanita yang telah melahirkanmu dengan mempertaruhkan nyawanya . Dia ngomel pasti ada alasan nya , itu juga pasti demi kebaikanmu ." ucap mutiara mencoba untuk menyadarkan Dimas agar bisa menghormati ibunya .tapi Dimas tak bergeming .
" Pernahkah kamu mendengar pepatah . Apa yang kamu tabur maka itulah yang kamu tuai , jika kamu membangkang pada orang tua mu , kelak begitu pula anakmu perlakukan kamu . Dan begitu pula sebalik nya ." Dimas menunduk kan kepalanya ,mencerna apa yang di katakan oleh mutiara .
Mutiara merangkul bahu Dimas dari samping , sebagai tanda kasih sayang dan semangat dari seorang sahabat .
"Bukan nya hari ini kamu ada kegiatan ."tanya mutiara .
"iya ."jawab Dimas .
"ya sudah cepat pergi sana , fokuskan pada kuliahmu , jangan kecewakan mama kamu . Beliau wanita yang sangat kuat dan terbaik dalam hidupmu , kedudukan nya tidak dapat di gantikan oleh siapa pun .
"Terimakasih ya ."ucap Dimas sambil meraih tangan mutiara , dengan erat matanya juga menatap ke dalam manik mata mutiara .
Susah baginya untuk mengutarakan isi hatinya .ingin dia mengucapkan kata cinta .Entah kenapa lidahnya begitu kaku dan suaranya tercekat di kerongkongan nya susah untuk mengeluarkan suara .
" Sama sama kamu harus hati hati di jalan ."ucap.mutiara yang di angguki dan senyuman dari Dimas .Dimas segera menyalakan motornya dan pergi meninggalkan mutiara .
