PETUALANGAN SANG IMMORTAL

Masih di gua yang sama.

QIN SHAN pada akhirnya mengikat Xiao Mei tepat di samping batu.

Gadis itu mencoba memberontak, tapi ia tetap gagal untuk lepas dari beberapa helai rotan yang mengikat tubuhnya.

"Lepaskan aku!" Gadis itu memohon dengan keras.

Sementara QIN SHAN seolah tak mendengarkannya.

Setelah mengikat Xiao Mei, QIN SHAN membersihkan kedua telapak tangannya sambil bergumam yakin.

"Seperti ini baru benar.

Mengikatnya sampai menunggu efek perangsang hilang.

Aku benar-benar seorang jenius!"

QIN SHAN memuji dirinya dengan bangga.

QIN SHAN kemudian melirik gadis itu seraya bertanya.

"Adik perempuan, siapakah namamu, dan dari mana kamu berasal?"

Dengan wajah masih memerah, Xiao Mei menjawabnya dengan malu-malu.

"Namaku Xiao Mei, aku berasal.."

Xiao Mei menghentikan perkataannya, karena

pada saat itu dia langsung menangis.

"Adik Xiao Mei, ada apa dengan mu?"

QIN SHAN yang merasa kasihan segera mendekat.

Xiao Mei pada dasarnya sangat tersiksa.

Hatinya sakit karena mengalami hal yang sama seperti QIN SHAN.

Dia telah kehilangan kedua orang tuanya.

Di tambah lagi dirinya saat ini terkena efek obat afrodisiak, menahan nafsu yang begitu intens, tentu saja sangat menyakitkan bagi seorang wanita.

Tetap saja, meski dia masih muda, wanita tetaplah wanita.

"Kakak.." Gadis itu menangis tersedu-sedu sambil memanggil QIN SHAN.

QIN SHAN bingung.......Namun ia bergegas mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Itu adalah sebuah botol labu yang berisi air bersih.

"Adik, minumlah. Tenang saja, kamu akan baik-baik saja disini!"

QIN SHAN meyakinkan gadis itu.

Xiao Mei mengangguk, walau dalam keadaan seperti itu, tapi dia percaya dengan ketulusan QIN SHAN.

Gluk!

QIN SHAN membatu Xiao Mei untuk minum.

Gadis itu meneguk semuanya, dia sangat haus, seolah dirinya sehabis berpetualang menjelajahi gurun yang luas.

QIN SHAN yang melihat itu diam-diam ia tersenyum.

Dua jam kemudian.

Efek perangsang secara bertahap telah hilang sepenuhnya.

Terlepas dari ikatan dengan bantuan QIN SHAN.

Xiao Mei mulai membungkus luka di tubuhnya, setelah mengoleskan salep.

QIN SHAN menunggu di luar, karena dalam peroses membalut luka, gadis itu membuka pakaiannya.

QIN SHAN yang berada di luar gua mencoba memandangi tangannya.

"Keterampilan ini sepertinya sangat luar biasa ,,,Aku menjadi tidak sabar untuk mengujinya kepada seseorang.

Pak tua, meskipun kamu adalah orang yang mesum, tapi aku kagum karena kamu ternyata masih berbaik hati kepada ku, dengan memberikan teknik mengesankan ini."

QIN SHAN memuji GURUNYA walaupun dia masih terlihat kesal.

"Kakak, aku telah selesai, kamu bisa masuk!"

Suara Xiao Mei terdengar dari dalam gua.

QIN SHAN masuk menemui gadis tersebut yang berada di dalam.

Ketika tiba di dalam gua, QIN SHAN langsung terdiam, dia sedikit terpukau dengan keindahan sosok lembut di depannya.

"Adik Xiao Mei, kamu.."

Xiao Mei pada saat itu telah mengganti pakaiannya dengan warna yang sama.

Sosok mudanya terlihat cantik, apalagi wajahnya yang sebelumnya penuh darah telah menghilang.

Xiao Mei mengangguk tersenyum.

kakak, terima kasih karena sebelumnya kamu telah menyelamatkan ku!"

QIN SHAN segera tersadar, dia menganggukkan kepala. "Tidak masalah. Lagipula pada saat itu, aku tak sengaja menemukan mu."

QIN SHAN awalnya ingin bertanya mengenai alasan mengapa Xiao Mei bisa di buru oleh sekelompok iblis, namun niat itu tidak jadi ia ungkapkan.

"Aku akan mengantar mu pulang.

Dimana tempat tinggal mu?

" QIN SHAN bertanya menatap gadis itu.

Xiao Mei terdiam untuk beberapa saat. Namun setelahnya dia menjawab dengan wajah murung.

"Aku akan pergi menuju pusat kota Negara Zhao.

Kakak hanya perlu mengantar ku sampai ke sana."

"Baiklah, jika begitu ayo pergi!" QIN SHAN berjalan terlebih dahulu.

Mengikuti QIN SHAN dari belakang, Xiao Mei merasa pria ini seperti sosok ayahnya.

Entah mengapa dia selalu merasa aman ketika berada di dekat QIN SHAN

" kakak, sebenarnya dari mana asal mu?

" Xiao Mei bertanya dalam hati.

Untuk menanyakan hal tersebut secara langsung, Xiao Mei tidak berani.

Jadi ia hanya memutuskan untuk diam.

Beberapa saat kemudian, mereka pun tiba di sebuah pusat kota yang sangat ramai.

Orang-orang melakukan aktivitasnya masing-masing.

Mereka saat itu akan langsung berpisah.

"kakak, terima kasih karena telah mengantarkan ku.

Aku akan pergi dan kamu harus menjaga dirimu dengan baik.

" Xiao Mei berkata dengan penuh perhatian.

QIN SHAN mengangguk tersenyum.

" Berhati-hatilah. Lain kali jangan berkeliaran sembarangan, karena dunia luar sangat berbahaya, terutama bagi seorang gadis seperti mu!

" QIN SHAN menasehati gadis itu.

Xiao Mei mengangguk. Lalu dia bertanya dengan ragu-ragu.

" kakak, apakah kita akan bertemu lagi?"

QIN SHAN menggelengkan kepala.

"Sepertinya tidak."

"Mengapa seperti itu?"

Namun ketika Xiao Mei ingin meminta penjelasan, QIN SHAN langsung pergi dari sana.

Hanya satu kata yang dia ucapkan kepada Xiao Mei.

"Hiduplah dengan baik, dan jangan terlalu mudah percaya dengan orang lain, termasuk diriku!"

Sosok QIN SHAN semakin jauh.

Xiao Mei yang melihat itu hanya dapat diam dengan bingung.

Bersamaan dengan itu, tampak dari atas langit tiga sosok melintasi kota dengan mengendarai pedang terbang.

Begitu melihat Xiao Mei, mereka langsung mendarat.

"Adik junior Xiao, ternyata kamu disini?"

Yang memanggil seorang wanita yang merupakan murid sekte.

Dua lainnya merupakan dua pria, mereka bertiga berasal dari Sekte Hengyue cabang ke-2.

"Kakak Jing'er. Mengapa kalian disini?

" Xiao Mei memandang mereka dengan heran.

Wanita itu dengan buru-buru memeriksa kondisi Xiao Mei.

"Apakah kamu terluka?

" Jing'er bertanya dengan penuh perhatian.

Jing'er (Kondensasi QI tahap 2)

Dia merupakan murid dalam Sekte Hengyue cabang pertama, hanya saja dia ditugaskan untuk mengawasi setiap murid baru yang berada di cabang kedua.

Jing'er ini bisa dibilang sebagai kakak senior yang mengawasi setiap murid junior dari cabang lain.

Tidak hanya cabang kedua saja, cabang ketiga pun dia pernah mendapatkan tugas yang sama.

"Aku terluka karena iblis. Mereka telah membantai warga desa dan orang tua ku." Mengatakan itu, Xiao Mei langsung bersedih. Jing'er yang merasa kasihan memeluk Xiao Mei.

"Iblis." Jing'er dengan geram mengencangkan kepalan tinjunya. Lalu dia menenangkan gadis tersebut.

"Tenang saja. Ikutlah ke sekte bersama kami. Setelah kamu bergabung, kamu pasti aman, dan iblis-iblis itu tidak akan berani mengganggumu lagi!

" Jing'er memeluk Xiao Mei.

Xiao Mei hanya mengangguk menurut.

"Terima kasih, kakak Jing'er."

Di tempat QIN SHAN.

Dirinya sedang melintasi kerumunan banyak orang di kota.

Orang-orang di kota sangat padat, sehingga dia sedikit kesulitan berjalan cepat.

"Apakah aku harus mendaftar menjadi murid

sekte?" QIN SHAN merenung memikirkan hal ini.

Misinya kali ini selain meningkatkan kekuatan, ia juga perlu membangkitkan Luo Shen secepatnya.

Tidak perduli seberapa sulit jalan yang akan dia lalui, QIN SHAN akan tetap membalas kebaikannya, mengingat pak tua tersebut telah membantunya.

"Dengan memasuki sekte, aku tidak perlu repot-repot memikirkan sumber daya.

Dengan begitu, aku bisa lebih fokus untuk belajar memurnikan pil.

" QIN SHAN bertekad dengan tinju mengepal.

Sejujurnya, QIN SHAN tidak pernah menginginkan posisi menjadi seorang alkemis terkenal, hanya saja karena menjadi alkemis merupakan jalan satu-satunya agar ia membangkitkan Luo Shen, jadi QIN SHAN mau tidak mau, suka atau tidak suka, dirinya harus mengambil jalan ini.

"Satu atau dua tahun, aku berjanji akan membangkitkan mu, pak tua.

Juga, setelah selesai dari tugas ini, aku akan meninggalkan sekte.

Berpetualang menjelajahi dunia luar jauh lebih baik, dari pada harus bersembunyi."

Ketika QIN SHAN sedang memikirkan hal ini. Dia tak sengaja melintasi sosok kurus bertopi bambu.

Sosok ini berdiri di pinggir jalan dengan membawa tongkat.

Pakaiannya kumuh, dia lebih terlihat seperti seorang pengemis.

Lelaki tua ini tiba-tiba saja tersenyum ketika QIN SHAN melintas tepat di depannya.

"Orang ini.." QIN SHAN reflek menghentikan langkahnya.

Dengan sangat hati-hati matanya menyapu ke arah lelaki tua di sampingnya.

"Siapa pak tua ini? Mengapa aku tak merasakan fluktuasi apapun padanya?QIN SHAN membatin dengan waspada.

Pak tua itu menatap balik dengan menyembunyikan senyuman.

"Rekan muda, berhati-hatilah, aku melihat kalau takdirmu di masa depan tidak cukup baik.

Kamu akan mendapatkan kebencian oleh semua orang, dan kamu akan kehilangan seseorang, dan pada saat itu kamu akan merasa menyesal dan menyalahkan dirimu sendiri!"

Mendengar perkataan pak tua itu, QIN SHAN langsung terkejut.

"Kamu siapa?" QIN SHAN bertanya dengan waspada.

Pak tua itu tersenyum. "Kamu tidak perlu tahu siapa aku.

Karena diriku sudah bekerja untuk mu, jadi kamu tentu harus memberiku imbalan."

Pak tua itu memberikan kode agar dirinya mendapatkan imbalan.

"Itu.." QIN SHAN terdiam melihatnya.

Dia merasa sangat konyol, pak tua ini hanya berkata omong kosong, tapi dia dengan tidak tahu malu meminta imbalan kepadanya.

QIN SHAN dengan kesal melanjutkan perjalanannya.

"Maaf sekali, aku tidak memiliki uang."

Dengan acuh tak acuh QIN SHAN melangkah pergi meninggalkan pak tua itu.

Akan tetapi baru saja QIN SHAN melangkah beberapa meter, langkah kakinya terhenti secara mendadak saat pria tua memanggil namanya.

"QIN SHAN ? Nama yang cukup bagus."