TAMAT 03 FEBRUARI 2024
Demi bisnis Mahesa yang hampir bangkrut, ia harus mau menikahi anak gadis milik konglomerat yang dulu pernah menjadi tunangannya: Snowy.
Sekarang, karena ulah menolaknya dahulu, Snowy menjadi membencinya. Menjadi tak lagi respect padanya.
Tugas pertama Mahesa setelah menikah adalah, harus mengatasi banyak lelaki yang masih berstatus sebagai pacar Snowy White Rain.
Sialnya lagi adalah, Mahesa mulai menyukai gadis bermata biru itu. Gadis bodoh yang memiliki banyak pria bodoh di hidupnya.
Snowy mungkin tidak sadar, jika dia sedang dimanfaatkan para kekasihnya, diperdaya para lelaki yang mengincar sesuatu darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TUJUH
Kriiiiiing...
Snowy seperti dejavu, panggilan telepon itu mengingatkan dirinya saat Boy menelepon dan lalu memutuskan dirinya. Persis sekali siklusnya, bangun dari tidur lantas kekasihnya menelepon.
Tunggu....
Snowy celingukan sambil menyenderkan kepalanya di kepala ranjang, tak ada siapa pun di sekelilingnya.
Kening berkerut, otak encer Snowy mengingat kembali, terakhir dia sadar sedang mengobrol di sofa ruang tamu bersama Gland.
Kemudian, kenapa dia berada di sini? Kenapa dia sudah tertidur lagi? Pagi kah? Malam kah? Siang kah? Sore kah? Wayah apa ini?
📞 "Hello Snow!"
"Iya Gland... Kamu?"
📞 "Kamu ngerjain aku hah?" sentak Gland. Terlihat, laki-laki itu berada di sebuah parkiran basement.
"Ngerjain?" Snowy tidak cukup paham dengan situasi ini. Dia sendiri bingung apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
📞 "Kamu kasih aku minuman yang ada obat tidurnya. Dan sekarang aku terbangun di samping mobil! Sopan sekali kau ya!"
"What?" Snowy mengernyit masih tak percaya meski sudah merasakan kejanggalan.
📞 "Jadi benar kamu tidur sama tikus miskin di rumah mu hah? Barusan kalian main?!"
"Tidur? Main? Main apa?"
📞 "Kamu mau pamer cap merah di seluruh wajah mu hah?" bentak Gland. "Bagus!"
"Cap merah?"
📞 "Lipstik mu bahkan belepotan!"
"Hah?" Snowy terkejut.
Snowy sengaja bangkit dari tempatnya untuk segera menuju ke meja rias, tapi kemudian menyadari jika dia masih hanya mengenakan CD dan bra saja.
Snowy melotot penuh, dia kembali bersembunyi di balik selimut. Jadi mungkinkah ini ulah gay berparas tampan yang kini menjadi suaminya?
📞 "KITA PUTUS SNOW! LO PIKIR PACAR GUE CUMA LO HAH?! LO UDAH NGGAK SUCI LAGI SEKARANG!"
"Huaaaa!" Snowy berteriak keras setelah Gland mematikan panggilannya. "Padahal Gland salah satu pacar paling bisa mengerti perasaan Snowy! Tapi kenapa harus putus!?"
"Aaaaa!" Snowy semakin menjadi-jadi.
Mahesa keluar dari kamar mandi dengan muka segar dan rambut basah seperti baru saja keramas. "Apa sih?" tanyanya enteng.
"Kakak ngapain Snowy?!" cecar Snowy.
Lelaki itu menyengir. "Terima kasih ya, Snow. Kamu luar biasa tadi." Esa menepuk-nepuk pucuk kepala istrinya yang tersentak terpaku.
"Kita, having..."
Snowy lekas menepis dugaannya, dia yakin dia akan merasakan amat sangat sakit jika membuka segel untuk pertama kalinya.
"Bohong!"
"Atas dasar apa kamu tuduh Kak Esa bohong? Kita sudah melalui masa yang panas barusan, Snow..."
"Nggak! Nggak mungkin, nggak ada bercak merah virgin Snowy di sprei!" sanggah Snowy.
Mahesa menyengir lebih lebar. "Oh, jadi kamu masih virgin, Snow?" tanyanya kemudian.
"Mmmh..." Snowy kikuk.
Seharusnya Snowy tidak buka rahasia kan? Malu sekali dia, punya banyak pacar, hidup di luar negeri tapi tidak pernah jebol perawan.
Mahesa tak boleh tahu juga, kalau dia bahkan tidak pernah berciuman dengan pacar- pacarnya yang sangat banyak.
Mahesa akan menertawakan dirinya hanya karena tak bisa terlibat fisik selain dengan si cowok gay ini saja.
"Mari kita main sulap." Mahesa menarik selimut Snowy sambil menyengir. "Merubah gadis menjadi wanita."
Brugh!
Snowy menarik pergelangan tangan suaminya lalu membekuk pergerakan lelaki itu. Kini, Snowy di atas punggung Mahesa dengan bibir yang menempel di telinga pria itu.
"Jangan pikir Snow mau terkecoh ya! Kamu pikir Snow nggak tahu kalo kamu suka sama lawan jenis hah?!" Snowy menekan kuncian tangannya hingga membuat Esa berkeluh.
"Sakit, Snow!" Satu kali putaran yang terasa sangat sakit Mahesa dapati. "Argh!"
Snowy meraih kembali dress miliknya, lalu masuk ke dalam kamar mandinya. Dia perlu mengecek sesuatu di tubuhnya.
Mahesa meringis sambil mengibaskan tangan. "Sialan, tuh cewek kecil kecil tenaganya kuat bener ... Aw!"
Snowy berdiri menatap cermin wastafel. Cap merah di lehernya masih bisa Snowy hapus karena itu bukan gigitan Mahesa tapi dibuat dari spidol tidak permanen.
Lipstiknya juga belepotan bukan karena ciuman panas antara dia dan Mahesa, tapi sengaja dibuat seperti ini demi drama agar Gland memutuskannya.
Dari sini saja Snowy semakin yakin jika suaminya memang tidak tertarik pada wanita. Bukankah akhirnya terbukti, Snowy diperdaya dengan obat tidur tapi tidak ditiduri, kan aneh!
Jangan-jangan, Mahesa juga ikut sekongkol untuk menikahi dirinya karena ingin menutupi tabiat aslinya yang sesuka sesama jenis.
🏔️🏔️🏔️🏔️
^^^🏔️🏔️🏔️🏔️^^^
Dua pacar telah memutuskan hubungan dengan Snowy. Seenaknya saja Mahesa bersiul seolah tak berdosa di atas derita istrinya.
Bahkan, Mahesa menarik selimut yang sama dengan Snowy. Seperti ingin memulai tidur di sisinya yang enggan menutup mata.
"Sana turun!" Snowy menendang halus pinggul Mahesa agar menjauh.
"Kita sepakat tidur di ranjang yang sama, Snow! Kita memiliki hak yang sama di sini, ingat kan, aku suami kamu!" tegas Mahesa.
Snowy tergugu kecil. "Aku apes banget deh punya suami kamu ... Boy itu pacar terseksi, ter romantis, Gland tergila, dia tuh asyik banget kalo diajak ngobrol. Hiks!"
"Masih ada delapan belas lagi." Mahesa mengusap lembut kepala Snowy. "Sabar."
"Sampe kapan pun. Snowy nggak akan maafin Kak Esa, pokoknya. Gara-gara kamu Snow jadi kehilangan dua cowok!"
"Maaf," ucap Mahesa. "Ok ok deh, sebagai permintaan maaf Kak Esa. Kamu boleh minta apa ajah sekarang."
Snowy terpaku menatap Mahesa yang terlihat tulus padanya, dia nyengir karena cukup tertarik dengan penawaran tadi.
"Minta apa ajah boleh?"
"Hmm." Mahesa mengangguk serius.
"Beneran?" Snowy mengubah posisi menjadi menelungkup dan menatap Mahesa yang terbaring menatapnya. "Nurut sama Snowy mau?"
"Iya!" Mahesa berpaling cepat, belahan dada Snowy tiba-tiba tersuguh setelah posisi gadis itu berubah menantangnya.
Snowy beranjak dari ranjang berlari hanya untuk mengambil sesuatu dari ruangan lemarinya, lantas lekas membentangkan kain tipis itu di depan mata suaminya.
"Taram!" Sebuah lingerie berwarna merah lembut yang Snowy sodorkan.
"Mau ngajakin MP?" Mahesa mengernyit. Dia tidak berekspektasi jika Snowy secepat itu mengajaknya berhubungan.
Snow menggeleng sambil nyengir. "Bukan ngajakin MP, tapi... Kak Esa harus cosplay jadi Snow."
"A-apa?!" sentak Mahesa.
Lelaki itu terpaku sejenak, dia sendiri geli membayangkan dirinya mengenakan lingerie merah lembut berenda, dengan bando juga.
Sialnya, kenapa harus terekam di otaknya saat dia memakai pakaian itu. "Ogah!" Dari bayangannya barusan saja sangat menjijikan.
"Mau nurut kan?" Snowy ingin membalas perilaku suaminya. Tapi, baru disuruh cosplay jadi dirinya saja Mahesa tak mau.
"Apa ajah asal jangan pake lingerie!" tolak Mahesa ketus. Agak menyesal juga sudah memberikan tawaran pada gadis gila ini.
Snowy berdecak. "Ya udah bikinin jus kiwi ajah gih. Snowy laper."
"Kalo laper makan nasi. Bukan minum!"
"Snowy nggak mau gemuk, nanti diselingkuhin kayak Flory!" sanggah Snowy.
"Siapa yang mau selingkuh sih?" Mahesa menghela napas berat. Snowy sendiri selingkuh sampai belasan orang, tapi tidak mau diselingkuhi, Snowy memang luar biasa.
"Bukan Kak Esa yang Snowy takuti bakalan selingkuh! Tapi pacar Snowy!"
"Ya udah tunggu!" Mahesa keluar dengan langkah gontai sambil mengacak-acak rambut di kepalanya.
Dia berpikir untuk semua ucapan Snowy barusan, kalau alasan Snowy tak mau gemuk karena takut pacarnya selingkuh, itu berarti dia harus lakukan sesuatu agar istrinya tidak lagi diet dan menjadi gemuk.
Mahesa menyengir setelah menangkap ide yang cukup brilian. "Gue pesen ajah obat penambah napsu makan...," gumamnya.
"Selamat menjadi chubby lagi." Mahesa terkikik membayangkan istrinya segemuk tokoh utama di film 200 Pounds Beauty.