Seorang istri yang di sakiti oleh suaminya yang memiliki selingkuhan nya yang berkedok sahabat, Fira menikah dengan Ferdi karena di jodoh kan oleh orang tua Ferdi yang merasa berhutang budi pada Fira dan mereka juga sangat menyukai Fira walau fisik Fira yang gemuk.
tapi tidak dengan Ferdi yang sangan membenci fira, hingga kerap kali Fira mendapatkan siksaan batin dan fisik dari Ferdi.
karena tidak tahan Fira pergi dari rumah tapi sangat di sayang kan ia meninggal karena terjatuh.
Sedangkan di posisi lain seorang gadis pianis terkenal meninggal karena di bunuh oleh sang adik atas suruhan orang tuanya sendiri karena mereka menginginkan uang asuransi kematian Gadis itu yang sangat bedar.
ingin tau kelanjutan cerita mereka dan bagaimana nasib mereka berdua?, ayo ikuti kelanjutan ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 fakta
"Brianna Ada apa, kenapa kau terlihat panik?" tanya Tino dan lainya
"Kak aku harus kerumah sakit untuk melihat keadaan mama Mutia, ia terkena serangan jantung" jawab Brianna
"Mama Mutia siapa sayang?" tanya mama Puput
"Istri dari tuan Tomas ma, beliau menjadikan Ki anaknya dan dia juga adalah paman dari Fira, pokoknya ceritanya panjang" ucap Brianna
" baiklah ayo kita kesana, dia juga sahabat mommy kita bisa menjenguk juga dan kita ingin tau kenapa sepertinya masalah ini saling terhubung" ucap mommy Salma
"Baiklah ayo kita kesana" jawab semua ya.
"Ayo kita satu mobil saja" Ucap Daffa kepada Brianna lalu ia menggendong Alana dan satu tangannya ia menggandeng Brianna. Semua yang melihat itu shock
"Dasar anak itu gak jauh beda sama Daddy nya" ucap mommy Salma lalu mereka pun masuk kemobil masing masing.
Didalam perjalanan tidak ada yang bicara, Brianna hanya terdiam dan Daffa pun tidak berani untuk bertanya jadi ia hanya bisa melirik Brianna saja.
Alana pun hanya diam disana sembari memeluk Brianna dengan erat seakan takut di tinggalkan.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Brianna khawatir
"Gak papa mama, Lana baik baik saja, mama juga kan?" tanya Alana balik
"Tentu sayang mama baik baik saja kok, Lana jangan khawatir ya sayang" ucap Brianna Alana pun terlihat tenang dan bersandar di tubuh Brianna.
Daffa yang melihat interaksi kedua nya pun sangat terharu, begitu besar ikatan batin mereka walau bukan sedarah atau ibu dan anak kandung, pikir Daffa
Tidak lama akhirnya rombongan mereka pun sampai di rumah sakit yang di tuju.
Ternyata di lobby suda di tunggu oleh Julian. Saat ia melihat kedatangan Brianna ia pun mendekati nya
"Nona Brianna" seru Julian
"Kak, bagaimana mama, dan dimana ruangannya?" tanya Brianna sembari menyentuh tangan Julian
Daffa yang melihat itu sangat cemburu, tangannya mengepal keras tapi mereda setelah terkena sentuhan tangan kecil, saat Daffa melihat ia melihat Alana yang menggelengkan kepalanya, Daffa pun tersenyum mengerti.
"Mari nona, tuan dan semuanya ikut saya" ucap Julian sopan lalu mereka pun pergi mengikuti Julian
Sesampainya di depan ruang nyonya Mutia disana ada Arman yang sedang menunggu disana.
Arman yang melihat kedatangan Brianna pun mendekat.
"Nona sebelum masuk anda bacalah ini dulu agar saat di dalam nanti anda mengerti" ucap Arman memberikan Tiga buah map.
Dengan cepat Brianna pun membacanya, sembari Arman menjelaskan apa maksud nya itu, mereka juga memberikan bukti buktinya, mereka juga sudah menemukan makan Cahaya dan mereka juga sudah melakukan tes dan semua cocok jika cahaya adalah putri dari tuan Tomas dan nyonya Mutia yang di tukar saat bayi.
Semua yang mendengar itu sangat shock begitu juga Brianna merak tau jika masalah ini besar jadi Gita dan Sinta pergi membawa Alina pergi dari sana menuju kantin.
"Jadi tuan Tomas orang tua kandung ku, dan merak bukan pantas saja aku selalu di bedakan dan ini jawabannya, hiks.... Hiks.... Hiks...." ucap Brianna dan tangisnya.
"Benar nona, jadi mari masuk dan temui lah nyonya Mutia mungkin jika mendengar suara anda beliau akan sadar cepat" ucap Arman
"Baik kak terima kasih kak, aku akan masuk dulu, mama mommy Daddy dan papa Brianna masuk dulu ya" ucap Brianna pamit pada semuanya tapi tidak pada Daffa
Tapi saat sudah di depan pintu Brianna melihat kebelakang lalu bilang pad Daffa
"Mas tolong jaga Alana nanti selama aku didalam aku masuk dulu" ucap Brianna lalu masuk keruang itu.
Daffa yang mendengar itu pun bahagia lalu Sombong kepada Tino
"kenapa kau, senyum senyum kayak orang gila, awas saja jika kau menyakiti adikku, ku potong barang jelek mu itu jadi pajangan rumah hantu" ucap Tino kesal
"Tidak akan pernah terjadi" jawab Daffa lalu pergi mencari Alana.
"Mom putra mu menjengkelkan sekali" ucap Tino pada mommy Salma
" kalian itu sama saja dari kecil selalu begini" jawab ketiga ini serempak lalu duduk disana
Sedangkan di dalam ruangan itu Brianna mendekati tuan Tomas yang sedang duduk di sebelah nyonya Mutia.
"Papa" panggil Brianna pelan sembari menyentuh tuna Tomas
Dan itu membuat tuan Tomas tersentak.
Saat tuan Tomas melihat siapa yang memanggil nya ia pun terkejut lalu berdiri dari duduk nya dan langsung memeluk Brianna erat.
"Putriku.... Kau adalah putriku, kami kira kami tidak akan pernah memiliki keturunan, tenyata selama ini kita di pisahkan dengan keji oleh orang orang itu, maafkan papa sayang yang sudah membuat kamu menderita selama ini, ternyata Fira sepupu mu yang membantu mu untuk bisa kembali kepada papa nak, dengan tubuhnya ia membuat kita berkumpul lagi" ucap papa Tomas sembari menangis
Begitu juga Brianna yang menangis tersedu sedu disana.
"Sudah pa jangan mengnangis lagi, mungkin ini sudah takdir yang sudah di gariskan untuk kita, yang penting kita sekarang tau dan bisa berkumpul lagi" ucap Brianna
"Benar sayang papa sangat bersyukur dengan semuanya, tapi mama mu. Shock dan terkejut hinggap terkena serangan jantung, karena selama ini kami menangisi anak dari penculik kamu" ucap tuan Tomas
Brianna pun mendekati telinga mama Mutia lalu membisikan sesuatu disana, tidak lama tiba tiba jari tangan mama Mutia bergerak, dan mtanya tiba tiba terbuka sedikit demi sedikit.
Tuan Tomas yang melihat itu pun langsung memencet tombol darurat untuk memanggil dokter.
"Mama... Ini Brianna"Ucap Brianna pelan
"Brianna... Putri mama, hiks.... Hikm.... Hiks, putriku maafkan kami nak" ucap mama Mutia.
"Sudah ma, jangan begini nanti mama akan sakit lagi jadi tenang kan diri mama, Brianna gak kemana mana kok" jelas Brianna kepada sang mama
Tidak lama dokter pun masuk memeriksa mama Mutia.
"Tuan kita bisa tenang sekarang nyonya Mutia sudah baik baik saja, semuanya normal, dan hanya tinggal pemulihan saja" ucap sang dokter
"Syukur lah dokter terima kasih" ucap Tuan Tomas
Tidak lama dokter pun mohon pamit dan masuklah keluarga angkat Brianna.
"Selamat siang" ucap semuanya
"Kalian datang?" kaget papa Tomas dan mama Mutia
"Tentu saja, walau bagaimanapun kalian sahabat kami walaupun sekarang kita jarang bertemu" ucap Daddy Dhani
"Terima kasih atas kunjungan kalian, silahkan duduk" ucap papa Tomas yang bahagia dapat di kelilingi orang orang baik.
Bersambung