Meyra Roseyra si gadis yang di buat tak habis pikir dengan seoarang laki laki yang tak lain dan tak bukan ia Hans Lavenzo, bukan karena apa, Hans selalu mengejar nya dan terus berusaha mendekati nya, Padahal secara terang terangan Meyra telah menunjuk kan minat tak sudi nya terhadap Hans
"Pergi, dan jangan deketin gue!! Gue muak sama Lo!"
"Pergi dari kehidupan mu, oh tidak bisa, Tau kah kamu, aku akan merasa puas jika kamu menerima ku,"
"Omong kosong!!!"
***
Tanpa meyra duga, ternyata Hans telah mengikat nya, yang membuat Meyra ingin marah tapi tak bisa karena adanya....
Yuk simak cerita nya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kegalauan
"Kamu jangan sungkan begitu sama aku Hans,"
Gerutuan Seorang gadis dengan memeriksa tubuh Hans, ia baru saja datang beberapa menit lalu saat Vazan menelpon nya
"Gua nggak mau ngerepotin Lo kay,"
"Kamu ini kayak sama siapa aja, Aku sahabat kamu Hans,"
Dia Kayla, seorang Dokter sekaligus Sahabat Dari Hans, Kayla sering kali Mendatangi ke diaman Keluarga Kendrick saat itu karena ayah nya yang memang berhubungan baik tentang bisnis dengan Ayah Hans
Kayla juga me ngajukan diri nya pada Vazan saudara kandung Hans, untuk menjadi Dokter pribadi dari Pria itu,
Kayla juga baru mengetahui Jika Hans mengalami sakit seperti ini, saat itu ia sedang me meriksa seorang pasien dan tak lama ekor mata nya me lihat Ada nya Hans dan Vazan
Dan mau tak mau Vazan mem beri tahu kan nya pada Kayla karena gadis itu juga men desak nya, Hans tak mem permasalah kan nya, selagi Kayla tak mem beri tahu Keluarga nya yang lain
Dan untung nya juga dokter muda itu saat ini sedang bekerja di Rs di sini
"Kali ini gua bayar," Ujar Hans dengan ber usaha mem bangkit kan diri nya
Kayla yang baru saja meletak kan semua per alatanya, sontak menatap Hans yang hanya menampil kan raut wajah datar nya
Dengan menghela nafas gusar, Kayla menangkup kepalan tangan Hans
Hans yang me nyadari itu segera menyingkir kan nya, Kayla Ter senyum kecut
"Aku udah bilang Hans, nggak usah aku juga ikhlas kok," kata nya, "anggap aja aku balas budi kamu, Kamu kan dulu sering beliin aku ini itu,"
Hans yang mendengar nya hanya menunduk, Salah!! Barang barang yang ia beri kan pada Kayla adalah barang yang ia tuju kan untuk meyra
Tapi Kayla yang selalu mendapati nya memegang barang cewek, Kayla ber anggapan bahwa itu ia beri kan untuk diri nya
"Ambilah," Hans mem beri kan Satu kartu pada Kayla
Kayla yang melihat itu tentu saja tak ter kejut, "simpan lah uang kamu Hans, aku tak ingin mengambil nya,"
"Ambil kay" Desak Hans
Tatapan tajam dari mata elang pria itu mem buat Kayla tak bisa ber kutik, dan mau tak mau ia mengambil nya
"Baik lah aku akan mengambil nya, tapi ingat satu Hal Hans jika kamu kambuh lagi segera hubungi aku," tegas Kayla
Hans ber dehem, dengan melirik jam di per gelangan tangan nya
Ceklekkk
Ke dua nya sontak me lihat ke arah depan, di sana Ada Vazan yang baru saja me ngakhiri telepon nya
Hans menatap nya dengan sorot mata tak sabaran, Vazan yang mengerti pun segera me langkah men dekat
"Gue udah hubungi Marvel, mereka kini akan tiba di mansion sebentar lagi," kata Vazan
"Lo tenang aja Hans, Gue udah bilang ada urusan bisnis men dadak," lanjut nya
"Meyra?"
Vazan meng hela nafas nya pelan, di saat kondisi seperti ini Hans malah me mikir kan gadis itu,
"Dia aman,"
Hans mengangguk, entah kenapa dia tiba tiba me rindu kan gadis itu, Sangat sangat walau pun tak akan ada guna nya jika ia meng hampir meyra, tapi Hans tetap saja me rindu kan nya
Sedang kan Kayla me ngerjain bingun, Dia seperti men dengar nama Meyra itu
"Siapa dia?" Tanya nya
Hans melirik Kayla se jenak, "tunangan Gua,"
Jlebb
Kayla ter diam, Benar kah itu, jadi selama ini Hans yang selalu ia ucap kan gadis cantik, gadis yang sangat pandai itu bukan di tuju kan untuk diri nya, atau Hans yang di jodoh kan oleh ke dua orang tua nya
"Ber harap apa kamu Kayla," batin nya
"Cinta Hans ber tepuk sebelah tangan Kay,"
Hans se ketika menatap tajam ke arah Vazan tapi di abai kan oleh pria itu
"Ma-maksud bang Vazan?"
"Nggak kay,"
Bukan itu bukan Vazan yang men jawab melain kan Hans yang dengan cepat mem balas ketika Kayla me nanya kan itu
"O-oh," Kayla ter senyum kecut
Tak lama dering ponsel ter dengar dari arah Nakas, Kayla ingin me ngambil nya tapi ia kalah cepat dengan per gerak kan Hans
Hans menatap nama yang ter tera di layar ponsel nya, tak lama senyum lebar nya mengembang meng hias sudut bibir nya bahkan Kayla yang me lihat itu ter kejut karena ini per tama kali nya ia me lihat Hans ter senyum lebar seperti itu
Hans mengangkat telepon itu, dan tak lama ter dengar suara gadis dari arah sebrang telepon nya
"Halo,"
"Meyra,"
"Kata Bang Marvel, Lo ada per temuan bisnis,"
Hans masih tak men jawab, Pria itu masih ingin men dengar suara yang ia rindu kan itu
"Hans," meyra di sebrang sana me ngernyit
"Hans, Lo sibuk,"
"Haloo"
"Yaudah Gue matiin ya, maaf nge ganggu,"
Hans membulat, "E-eh ada apa mey, oh iya aku lagi ada per temuan men dadak,"
Meyra se makin meng kerut kan kening nya, "lho, terus berkas kamu kenapa mas--"
"Ti-tidak mey, aku hanya, hanya ikut Vazan menemui per temuan nya,"
"Oh, yaudah, gue matiin,"
"Eh jangan dulu Mey, kamu sekarang sedang apa?"
Meyra men hembus kan nafas panjang nya di sebrang sana, "alay lo, kek nggak pernah ke temu,"
Hans ter kekeh kecil, men jawab per tanya an dari Meyra dengan santai walupun Gadis itu selalu mengguna kan kata kata tak ter duga
Kayla yang mem perhati kan itu, hanha meringis kecil, dia tak men duga bahwa Hans bisa se senang itu ketika ber bicara dengan Tunangan nya
Beberapa menit setelah nya, tak lama, tapi panggilan itu ber akhir, Dari Meyra yang kini menutup telepon nya lantaran kesal
Hans menatap ponsel nya dengan se nyuman tipis di sudut bibir nya
"Se senang itu ya kamu Hans," Lirih Kayla dengan me maksa kan se nyuman nya
"Hm," balasan singakat dari Hans bahkan pria itu enggan untuk me lihat nya
Vazan yang me lihat itu hanya menatap nya prihatin, dia tahu Gadis itu menyukai Adik nya, sedari dulu sama hal nya dengan Hans yanh sedari kecil menyukai Meyra, Kayla pun seperti itu sedari pertemuan per tama nya dengan Hans sedari SMP
Tapi Vazan tak tahu jika Hans menyukai Meyra sedari ke dua nya belum menempuh pendidik kan
"Kembali lah Kay, ini sudah siang," Ujar Vazan
Kayla mengangguk, dengan mengambil Box per alatan nya, dengan menggerak kan telapak tangan nya untuk menyentuh kening Hans
Hans mem biar kan nya, Kayla hanya menahan debaran jantung nya yang tak karuan
"Minum lah obat ini Hans, aku akan memeriksa mu satu minggu lagi, " ucap nya, "kamu tinggal di mansion di sana kan?"
Hans mengangguk, menerima obat itu dengan se nyuman tipis nya, "terimakasih Kayla, lo udah banyak ngebantu gua,"
Kayla mengangguk, "no problem, You are my best Friend," kikik kayla
"Yaudah Aku pamit undur diri ya, obat nya jangan lupa Hans,"
"Iya,"
Kayla ter senyum sumringah, Vazan hanya menatap ke dua nya dengan senyum tipis nya, andai Hans menyukai Kayla bukan Meyra pasti Hans akan....
Haa vazan tak dapat memikir kan nya, karena ia juga tak bisa me maksa adik nya itu
"Bang Vazan, Kayla pamit ya,"
"Iya take care Kay,"
Setelah kepergian Kayla, sorot mata tajam Hans Mengarah ke wajah Vazan
Dengan menggerak kan tubuh nya untuk turun dari ranjang,
"Gua mau balik ke mansion,"
"Apa??"
Vazan menggeleng cepat, "nggak bisa Hans, lo belum pulih sepenuh nya,"
Hans ter diam bahkan pria itu meng acuh kan per kataan saudara nya
"Hans, jangan keras kepala,"
"Terserah, Gua mau balik, "
Vazan mengacak rambut nya ftustasi, "yaudah yaudah, lo tunggu di sini gue mau nelpon seseorang buat bawain satu mobil," Final nya pada akhir nya
****
"Bagaimana"
Meyra men dengus, dengan menatap ponsel nya, meng hempas kan diri nya pada kursi yang di sana
"Kata nya hanya sekedar temanin Hans Doang, tapi tau ahh tuh cowok ngeselin banget, " Meyra mengusap wajah nya gusar
Elis yang ber ada di kasur hanya ter kekeh, yah saat tiba di mansion ini, Mereka memang tak menemu kan Hans juga Vanza
Tapi ketika marvel mengatakan jika ke dua nya ada per temuan men dadak, hal itu mem buat meyra seketika panik, dan sontak saja memasuki kamar tempat koper nya ber ada
"Gue juga bilang nggak usah ter lalu panik best,"
"Berisik lo," Meyra melempar boneka nya ke arah wajah Elis dan tepat sasaran
Meyra meniup poni nya, dengan memejam kan mata nya, diri nya merasa sangat mengantuk karena kurang nya tidur selama di sini
"Oh yah mey, lo beneran se mobil bareng Leo tadi?" Tanya Elis dengan memakan Kacang nya
Pasal nya saat akan me masuko mobil yang ber isi kan Lion, Evan juga Leyla di sana, pandangan Elis mengarah pad mobil di depan nya, di sana Meyra me masuki mobil milik Leo
Meyra mengangguk, Elis manggut manggut, "pasti lo di suruh sama Hans,"
Meyra meringis, gadis itu menggaruk belakang leher nya yang tak gatal
"Tapi tumbenan lo mau, biasa nya mem berontak mulu,"
"Ya-yah mau aja sih,"
"Lis, mey, lihat kakak bawa apa?,"
Ke dua nya menoleh, di sana ada Leyla dengan menenteng sebuah box yang lumayan besar dengan tulisan M
"Tara kakak pesan makanan kali ini,"
"Nggak masK hari ini kak," tanya meyra
Leyla menggeleng, dengan Meletak kan box makanan itu pada meja yang ber ada di sana
"Nggak, Malas,"
"Trus yang lain gimana kak," Elis men dekat kan diri nya pada ke dua gadis itu
"Ter serah, maybe pesan juga, udah ah, pokok nya kita hari ini sambil nobar,"
"Yokk lahh," pekik Elis antusias
"Drakor kak, kalau nggak C-drama aja," saran Meyra
"Oke oke adik adik ku,"
****
Seorang gadis membuka pintu dengan tak sabaran, dengan me langkah cepat ke arah kamar
Dan men jatuh kan diri nya di ranjang singel nya dia Rowenza Kayla Almad seorang dokter muda
Dengan perasaan yang tak karuan, dan hati yang terasa dongkol, gadis itu mem buka paksa jas dokter nya
"Kenapa, hiks, kenapa hiks Hiks,"
"Selama ini, selama ini cinta aku nggak ter balas kan, ku pikir karena Hans merasa gengsi, ternyata,,,ternyata,"
Kayla tak mampu melanjut kan, Mengambil ponsel nya dengan isak kan nya
Menekan ikon Hijau dana menelpon seseorang,
"D-dad hiks"
"Why Dear,u cry?"
"Dad, dia, dia sudah ber tunangan"
"Hans?"
"I-iya, First love Kayla Dad,"
"Sejak kapan,"
Kayla meng usap pipi nya yang basah, "I don't Know, kayla baru tau sekarang,"
"Rilex dear, Daddy akan mengurus nya,"
Kayla ter henyak, "ba'bagaimana, sedang kan dia sudah ter ikat dengan gadis itu,"
"Don't Worry, Sudah, My Doctor, don't be sad anymore, Okay"
Kayla ter senyum se ketika dengan ke lega an yang meng hampiri diri nya, "okay Dad, Kayla paham, Kayla nggak sedih lagi kok,"
"Good, Tunggu lah ini tidak akan lama,"
"Okay, Thank u my hero, I miss u so much"
"Kayla tutup ya, mau mandi hehe" lanjut nya
"Iya, see u my son"
"See u too Dad"
Tuttt
Kayla ber sandar pada punggung kasur nya, ber harap semoga tak akan men jadi masalah nanti nya
Tah Kayla hanya ber harap pada Daddy nya yang akan mengurus nya
"Apa kah itu berarti aku bisa mendapat kan Hans," Ujar nya
Kayla membuka ponsel nya, dan ter pampang layar depan yang mem per lihat kan foto Hans yang sedang memain kan ponsel nya
Mengusap nya pelan, Kayla tak pernah merasa se ter tekan ini, karena gadis itu yakin, Hans pasti akan menikahi diri nya, mengingat ke dekatan nya dengan pria itu siapa yang tidak akan ber pikir demikian
Kayla juga selalu merasa nyaman ber ada di dekat pria itu, Hans adalah pria yang bukan hanya Tampan tapi juga Gentlemen, walau pun pria itu memiliki sikap yang sangat dingin
Pandangan gadis itu mengarah ke depan dengan sorot mata sendu, dia seharus nya tak mengiya kan ucapan Daddy nya tadi
Tapi hati Kayla selalu menolak, dia sangat mengingin kan pria itu
"Meyra yah," gumam nya
Menghela nafas nya gusar, Kayla me ngambil salah satu guling nya dan memeluk nya
"Maaf kan Aku meyra, tapi kamu harus mem beri kan milik ku,"
"Ku harap kamu bisa mengerti, jika hubungan kita nanti nya tak mengarah pada hal yang buruk,"
"Meyra, gadis seperti apa diri mu, dan se cantik apa diri mu," kayla menetes kan air mata nya
"Aku akan mem biar kan kamu menikmati ke bersamaan mu dengan Hans untuk saat ini,"
Tak lama kelopak mata gadis itu ter tutup, yah kayla ter lelap di tengah isak kan nya