Kita & Rasa

Wilona memperhatikan Jansen sebentar, lalu ia bergabung dengan para pengasuh yang lain, mereka mengobrol dan bercanda ,ini adalah salah satu moment dimana mereka bisa mengobrol karena anak - anak yang di asuh sedang bermain.

Keluarga Raka telah tiba, mama Raka langsung menyapa tamu yang datang termasuk para pengasuh yang sudah sering ia temui di sekolah dan di tempat les ,mama Raka orang yang rendah hati dan tak membedakan status sosial nya dalam bergaul.

Jantung Wilona semakin berdetak kencang dan tak karuan kala mama Raka mulai mendekati dan menyapa diri nya.

"hay ,sus nya Jansen yah? Makasih udah datang yah " ucap mama Raka seraya menyalami Wilona ,Wilona yang terlalu gugup hanya tersenyum dan mengangguk, ia sungguh bahagia bisa bersalaman dengan mama Raka.

Raka tiba setelah kedua orang tuanya ,ia menggendong Arka yang sudah memakai topi ulang tahun ,Wilona senang melihat nya dan mencoba memanggil Raka.

"Hey Rak..."

"Raka tunggu !" Wilona belum selesai memanggil sang pacar, suara Wica yang lebih kencang membuat Raka menoleh .

"Selamat ulang tahun Arka sayang, sini cium aunty" Wica memberi ucapan dan menciumi Arka yang berada di pangkuan Raka ,Wilona memperhatikan semua itu dari kejauhan.

Wica terlihat anggun dengan Rok mini dan T-shirt yang sedikit terbuka, Ia juga merias wajah nya membuat Raka heran dengan penampilan teman sekelas nya itu.

"lu pake make up?" tanya Raka.

"iya cantik kan gue?" jawab Wica ,berharap Raka akan menyukai penampilan nya yang nyentrik itu.

"kayak tante - tante kan yah ?" Ujar Raka menyindir ,Arka bahkan mengangguk menyetujui Raka.

Wica yang tak terima memukul - mukul bahu Raka , Raka dengan cuek nya berjalan meninggalkan Wica yang terus mengikuti dan mengomel , Raka tak berniat menggoda Wica ,ia hanya mengutarakan isi hati nya, namun itu semua terlihat berbeda di mata Wilona , jarak nya yang cukup jauh dari Raka di tambah suara bising dari keramaian ,membuat Wilona melihat adegan itu sebagai adegan dua orang yang tengah bercanda.

Wilona mulai sadar ,diri nya yang seorang pembantu mana mungkin bisa bersanding dengan Raka yang bahkan di kelilingi kemewahan dan wanita cantik.

Wilona hampir saja meneteskan air matanya ,namun Wilona mampu menahan nya ,ia mengontrol diri nya untuk tetap tenang jangan sampai perasaan pribadi nya mengganggu pekerjaan, Wilona memutuskan untuk tidak menyapa Raka, ia kembali fokus mengawasi Jansen yang sedang bermain.

Acara ulang tahun Arka di mulai, seperti pesta ulang tahun pada umum nya ,tiup lilin dan potong kue setelah itu para tamu undangan mendapatkan makanan mereka sebelum lanjut ke acara selanjutnya.

Sesekali Wilona melirik Raka ,ia tersenyum sinis saat melihat Wica yang sangat akrab dengan kedua orang tua Raka ,Wilona merasa sangat bodoh telah mencintai Raka.

"boleh Jansen makan sushi nya kak?" Jansen melihat Wilona yang tak menyentuh makanan nya,padahal Wilona sangat menyukai makanan Jepang.

"iya sayang makan semua nya yah" Wilona memberikan jatah makanan nya kepada Jansen ,ia tak berselera .

"kok gak makan Wil ,enak loh " salah satu teman sesama pengasuh bertanya kepada Wilona ,ia khawatir karena Wilona tak menyentuh makanan nya.

"iya nih gak enak perut ku " Ucap Wilona beralasan .

"mau ke toilet dulu? Biar Jansen aku yang jaga" teman nya itu menawarkan jasa nya ,ia khawatir melihat Wilona.

Wilona mengangguk ,ia memang sudah tak bisa menahan emosi nya terlalu lama , setelah menitipkan Jansen Wilona segera pergi ke toilet.

"Baiklah acara selanjutnya sesi foto yah ,foto sama keluarga dulu setelah itu foto sama teman - teman " Seorang MC memulai kembali acara itu disaat Raka baru saja akan membuka ponsel untuk mengabari Wilona ,ia terpaksa harus mengurungkan niat nya.

Keluarga Raka mulai berfoto ,Wica juga di ajak untuk ikut bersama foto keluarga itu.

"itu pacar kakak yah ?" tanya papa Raka yang menggoda putra sulung nya itu.

"apaan sih ,dia teman aja bukan ,gak tahu deh siapa" jawab Raka ketus.

"hati - hati loh, benci bisa jadi cinta" papa Raka melanjutkan menggoda Raka ,yang di goda tak merespon ,papa Raka berhenti menggoda Raka setelah ia tahu Raka tak nyaman dengan itu.

"Baik sekarang teman - teman Arka kesini yah kita foto bareng" MC mulai memanggil teman sekelas Arka untuk sesi foto bersama ,Jansen berlari menuju panggung ,tak mau ketinggalan .

Raka yang sedang duduk seketika berdiri saat dirinya melihat Jansen ada di pesta ini.

"Jans ? Sama siapa kesini?" Raka langsung bertanya saat Jansen melewati nya.

"kakak Wilona" jawab Jansen , Raka langsung mencari keberadaan Wilona namun Raka tak melihat nya.

Raka langsung merasa bersalah.

"Dasar bodoh!" keluh Raka yang memukul - mukul kepalanya sendiri , Raka melirik Wica ,sudah pasti Wilona melihat nya dan merasa cemburu ,tak bisa Raka bayangkan betapa hancur nya hati kekasih nya itu.

"kamu kenapa kak?" papa Raka panik saat melihat tingkah aneh Raka , mama Raka dan juga Wica ikut khawatir melihat Raka.

"Jans ! Mana kakak?" Tanta Raka kepada Jansen yang sedang berpose , ia sedikit berteriak.

"Di - di toilet ,iya kakak di toilet tadi dia sakit perut gak bisa makan" jawab Jansen sedikit terbata - bata karena Raka bertanya dengan berteriak.

Raka sangat khawatir,ia tahu Wilona sangat menyukai makanan Jepang,namun Wilona tak makan, Raka sangat merasa bersalah , ia langsung berlari menuju toilet Seraya mencoba menghubungi Wilona di ponsel nya.

Wilona sedang mencuci wajah nya setelah cukup puas menangis , ia mengangkat telepon Raka.

"halo sayang" ucap Wilona lirih.

"ayo keluar dari toilet aku ada disini" ucap Raka yang menunggu Wilona keluar ,ia sudah berada di depan toilet wanita menunggu Wilona.

Wilona menenangkan diri nya sejenak lalu menghela nafas nya sebelum membuka pintu toilet , Raka langsung memeluk Wilona erat.

"sayang maafin aku ,aku gak tahu kamu ada disini, aku ngerti perasaan kamu , maaf harus lihat semua ini ,ini di luar kendali aku ,aku sama sekali gak ada pikiran buat melupakan janji aku ke kamu , pasti gak nyaman banget yah? Maaf sayang" Raka melepas pelukan nya lalu menatap mata kekasih nya itu , Wilona melihat ketulusan Raka di matanya.

Wilona mengangguk dan tersenyum , ia tak marah, ia juga mulai mengerti posisi Raka yang tak bisa jauh dari Wica.

"Raka , Huh -" papa Raka memanggil Raka , ia khawatir melihat Raka berlari tiba - tiba , lalu menyusul nya , nafas nya tersengal karena lelah mengejar Raka.

Wilona kaget lalu memutuskan untuk pergi, namun Raka menghentikan nya ,Raka memegang tangan Wilona.

"Kenalin pa ,ini pacar Raka ,namanya Wilona"