NovelToon NovelToon
Pasangan Panas Agen Rahasia

Pasangan Panas Agen Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Mata-mata/Agen
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: seraphic

"Perkenalkan, dia yang akan menjadi suamimu dalam misi kali ini."

"Sebentar, aku tidak setuju!"

"Dan aku, tidak menerima penolakan!"

"Bersiaplah, Miss Catty. Aku tidak menoleransi kesalahan sekecil apapun."

Catherine Abellia, bergabung dengan organisasi Intel, Black Omega Agency, untuk mencari tau tentang kasus kematian ayahnya yang janggal. Berusaha mati-matian menjadi lulusan terbaik di angkatannya agar bisa bergabung dengan pasukan inti. Mencari selangkah demi selangkah. Ia mencintai pekerjaannya dan anggota timnya yang sangat gila.

Namun, ketika dia sudah lebih dekat dengan kebenaran tentang kasus Ayahnya, Catty harus bekerjasama dengan anggota Dewan Tinggi! Oh, really? Dia harus bekerjasama dengan orang yang gila kesempurnaan yang bahkan sudah lama tidak terjun lapangan? Wait, mereka bahkan harus terlibat dalam pernikahan? Ia harus menikahi pria yang memiliki kekasih? Tuhan, ini sangat buruk!

Oke, fine! Atasannya sudah gila!

Ayo, ramaikan lapak ini dengan Vote dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seraphic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Ruang Kaca

Sinar matahari pagi yang masih terlihat malu-malu menembus kamar tidur pasangan suami istri yang baru saja menikah kemarin. Sinar yang memasuki kamar itu menerangi dua wajah yang begitu indahnya. Fitur kedua orang ini benar-benar kelas S, tak ada tandingannya. Alis yang terukir indah dengan bulu mata yang lentik benar-benar nilai tambah bagi si perempuan. Hidung yang tinggi dengan garis rahang yang tajam benar-benar sebuah nilai seni yang tak ternilai bagi si pria.

Bahkan, Kim, si wanita tua kepala pengurus mansion dan Joe, kepala pengawal serta asisten pribadi pria yang tengah tertidur di kasurnya dengan seorang perempuan dalam pelukannya, takjub dengan keindahan dua orang ini.

Dua orang kepala pengurus ini menatap dua sosok yang disinari matahari hingga menciptakan siluet keindahan, dengan wajah yang terperangah. Mengapa ada manusia yang se-artistik ini di muka bumi?

"Bukankah terlalu tidak adil ada muka sesempurna ini, Kim?" tanya Joe dengan wajah mengeluh. "Orang jelek akan sangat terpukul saat melihat wajah ini!" sambungnya sambil meneliti wajah tuannya.

Kim berdesis mengisyaratkan Joe untuk diam. Dia, wanita tua ini masih ingin untuk melihat keindahan yang sangat jarang terlihat ini. Hm, dimana tuannya yang sudah di asuhnya sejak kecil itu mendapatkan gadis yang seperti ini? Dia mengangguk puas melihat wajah cantik gadis ini!

Setelah melihatnya hingga beberapa kali, Kim akhirnya menggoyangkan bahu pria yang masih terlelap pulas itu. Mencoba membangunkannya dengan panggilan lembut.

Kim dan Joe bertukar tatapan dengan takjub. Astaga, bahkan tak terbangun dengan sentuhan dan panggilan. Biasanya, Sean bahkan bisa terbangun hanya dengan suara yang sangat kecil. Pria itu, entah bagaimana caranya, dia sangat peka dengan situasi sekelilingnya. Joe saja terkadang sangat kagum dengan insting tuannya yang sangat tajam. Tapi, lihatlah, apa yang terjadi hari ini?

Ck, Joe berdecak iri sekali lagi, bukankah ini kekuatan hadirnya seorang istri? Ada wanita yang sangat lembut dalam pelukannya, mana mau tuannya itu bangun begitu cepat.

"Abercio, bangunlah! Bukankah kau bilang kau ada rapat penting hari ini."

Suara Kim dan sentuhan pada bahunya, membuat mata dengan bulu mata panjangnya yang lentik itu terbuka, menampilkan iris matanya yang berwarna cokelat terang.

Sean mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk kedalam retinanya. Ketika matanya menangkap dua orang kepercayaannya menatapnya dengan ekspresi tak biasa, Sean menaikkan sebelah alisnya. Raut wajahnya seolah-olah bertanya, ada apa dengan kalian berdua?

Joe mendengus saat melihat raut wajah Sean yang berpura-pura tak tau apa-apa. Berakting sajalah sesukamu, Tuan. Aku iri aku diam, batinnya.

Kim mengendikkan dagu pada Tuan mudanya, tidak, dagu itu bukan mengarah pada Sean. Namun, pada sosok yang tengah pulas di sebelahnya.

Seketika, Sean baru merasakan kebas yang teramat sangat pada lengannya. Astaga, apa semalaman dia tidur dengan mengorbankan lengannya? Dan lagi, bagaimana bisa gadis ini terlelap begitu nyenyak nya? Bagaimana dia bisa menjadi seorang agen rahasia tanpa kepekaan yang tinggi? Bisa-bisanya dia tidur tanpa rasa terganggu dengan keadaan sekelilingnya! Benar-benar tidak peka!

Sean menarik lengannya tanpa aba-aba dan pemberitahuan. Membuat gadis yang tadinya terlelap itu terbangun dengan terkejut.

"Kau tidur seperti mayat mati!" ujar Sean tanpa rasa bersalah ketika melihat Catty dengan wajah bantalnya terlihat linglung.

"Ah... aku sedang berada dimana?" Catty melihat sekelilingnya dengan tangan yang menggaruk kepalanya, merasa kebingungan dengan keberadaannya sekarang.

Hah ... Sean menghela nafas dengan keras. Tangannya memberikan isyarat,melambai kepada dua orang kepercayaannya untuk keluar dari kamarnya.

Joe dan Kim menunduk lalu keluar dari kamar Sean.

Ketika pandangan mata Catty akhirnya jelas, ia tertawa bodoh. Ah, dia lupa jika dia sudah menikah. Ini bukan kamar apartemen lajangnya, dia sedang di mansion mewah suaminya.

Sean beranjak dari kasurnya dan berjalan ke arah gantungan handuk, meraih satu handuk baru dari sana dan melemparkannya kepada Catty. "Bangun dan segera mandi, kita masih harus ke kampus!" tutur pria itu memberi perintah dan berjalan keluar dari kamar.

Gadis dengan rambut yang masih acak-acakan itu menguap tanpa malu. Tangannya menggapai ponsel diatas nakas, mengetikkan pesan pada Janessa agar tak perlu menjemputnya hari ini.

Kakinya beranjak dengan malas-malasan setelah meletakkan kembali ponselnya tanpa menunggu balasan si pirang gila. Ah, dari berbagai hal keren di mansion mewah ini, dia jatuh cinta dengan kamar mandinya.

...'*'*'*'...

...'*'*'*'...

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, gadis dengan bathrobe putih yang menjuntai sampai pahanya itu mengerang kesal. Ia berjongkok dengan tangan yang meremat rambutnya yang belum kering dengan baik. Bagaimana dia bisa melupakan hal yang sangat penting? Gila, dia lupa membawa baju-bajunya kesini! Dan, argh, pakaian dalamnya!

Catty memutar otaknya. Bagaimana ini? Dia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi online shop, tapi dia mengurungkan kembali niatnya. Harga ongkos kirimnya akan lebih mahal dari harga dalamannya!

Sudahlah, kita pikirkan itu nanti saja. Dia masih bisa memakai pakaian kemarin. Gadis itu bangkit dari posisi bodohnya, mendekati hairdrier yang tergantung di sebelah nakas.

Ia duduk di depan meja rias, mengeringkan rambutnya sambil bercermin.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka setelah bunyi bip kecil dua kali terdengar. Dari pantulan di cermin, seorang pria yang bertelanjang dada masuk dengan rambutnya yang masih setengah basah.

Catty menatap pria yang juga tengah menatapnya dari cermin. Gadis itu merengek tanpa sadar, "Aku tidak memiliki baju ganti!"

Sean yang baru saja masuk menatap pemandangan di depannya. Haa ... Gadis ini sama sekali tidak bisa melindungi dirinya sendiri!

Gadis yang hampir selesai dengan rambutnya itu melihat pria yang hanya berdiri diam di tempatnya dengan tangan yang bertekuk pinggang. Lidahnya bermain di pipi bagian dalamnya.

Catty tertawa canggung, mengangkat sekilas pengering rambut di tangannya. Meminta izin, walaupun, sudah terlambat.

Gila. Bahkan, gadis ini tidak tau dimana letak kesalahannya.

Sean hanya bisa menggelengkan kepalanya, berjalan menuju pintu kaca gelap di sisi dinding. Tangannya menyentuh sensor dan meletakkan jari telunjuknya di pemindai.

Terdengar suara samar mekanisme yang tengah bekerja dari balik dinding itu. Meski suaranya sangat kecil, pendengaran Catty lebih baik daripada kebanyakan orang.

Pintu kaca gelap itu terbuka dengan perlahan. Pencahayaan di dalamnya menyala secara otomatis.

"Kemari," ajak pria itu pada gadis yang masih melongo di tempat duduknya. Tubuhnya duduk dengan miring, sambil mencoba mengintip ke dalam ruangan di balik sana.

Gadis itu bersemangat menghampirinya. Namun, sebelum kaki Catty melangkah ke dalamnya. Terdengar suara langkah kaki mendekati kamar mereka, diikuti dengan suara Kim yang berbicara dengan tergesa-gesa dari luar pintu kamar.

"Tuan muda! Nona Felice memaksa memasuki pintu gerbang utama!"

'*'*'*'

'*'*'*'

Yailahhh si anak presiden ini merusak suasana banget dihh...

Tumbok aja ga sih enaknya?

Follow+subscribe cerita ini supaya kalian dapat notif updatenya!

Vote+komen agar aku makin semangat nulisnya!

Nih aku upload dua bab lagi ni wkwkwk.

Love u All,

Sera yang kebetulan lagi rajin:v

1
Nabila
makin penasaran
ainirhmtni🌷
aku ngak bisa diginiin Thor!,buruan update ngak!!!👊😭
ig @babyseraphic_: author suka bikin yg nanggung2 wkwk
total 1 replies
dini zen
sean mana sean, istrimu brdarah2
ig @babyseraphic_: pesona author yang suka ngegantung wkwk
Yanti Dadek: nanggung
total 2 replies
Ditya R
Keren, Thor. Semangat /Smile/
ig @babyseraphic_: makasih kak<3
total 1 replies
dini zen
ah gag seru gag ditendang tuh anak presiden
ig @babyseraphic_: seharusnya sekalian aja di masukin dlm karung kan yaaa
total 1 replies
Iind
Semangat berkarya👍👍
dini zen
lah gosip sm ank presiden gmn thor?
ig @babyseraphic_: Yee ga nyimak lu wkwk, itu si anak presiden Uda ngamok2 ditinggal si akang nikah dluan wkwk
total 1 replies
dini zen
paham kakak, imajinasiku udh smpe kmna aja.. hahahaha
ig @babyseraphic_: ahahaha, kira2 imajinasi kita sama ga yaaa
total 1 replies
dini zen
next thor jgn lama2, tulisanmu bagus bgt
penataan bahasanya loh keren
ig @babyseraphic_: kakk, you Made my day bngt sumpah wkwkwk, love bnyak2 pokoknya<3
total 1 replies
Delita bae
saya mampir🤗salam kenal, kalo berkenan dukung juga karya saya , terimakasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!