perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Darren yang tidak mencurigai grace pun mengikuti grace tanpa pengawalan. Karena menurutnya akan terlalu mencolok dan membuat maura risih
Namun perasaanya makin tidak enak karena grace mengajaknya ketempat yang sepi
"mau kemana kita? Apa benar maura disana?" tanya darren
Grace tiba-tiba berhenti dan menjatuhkan tas nya kemudian grace membuka sedikit gaun yang di pakainya setelahnya dia berbalik menatap darren
Darren menghela nafas panjang karena dia tau apa yang di lakukan teman maura ini
Grce berjalan mendekati darren " om... tinggalkan maura dan bersamalah denganku...aku lebih jago diranjang" bisik grace
Darren hanya diam dengan muka datarnya. Sedangkan grace memuutari tubuh darren dan membelai lembut jas yang dikenakan darren
"maura tidak pantas untukmu om..." ujar grace manja
"dia hanya wanita munafik ..dia hanya mencari kesenangan sesaat pada setiap pria.." ujar grace lagi
Grace melihat darren hanya diam saja pun mulai memberanikan diri untuk menc**m dareen namun seketika itu juga darren dengan kasar mendorongnya
"jaga batasanmu j*l*ng !" bentak darren
Grace yang tersungkir kelantai pn terkejut dengan sikap darren. Karena menurut berita pria ini adalah seorang cassanova yang bisa tidur dengan siapa saja. Namun apa ini? Batinnya.
"ada apa tuan ? Aku tidak salah kan? "
"diam saja kau ! Aku tau kau itu sahabat yang licik" ujar darren
"bahkan kau berani menjual dirimu sendiri padaku? Cih ibu dan anak smaa saja... Tapi untunglah ibumu lebih terhormat karena dia hanya melayani orang yang mau membayarnya..sedang kan kau? Cih" cibir darren
"diam ! Jangan bahas ibuki !" bentak grace
"kenapa? Kau bahkan lebih buruk..lihatlah tibuhmu..lihatlah ! Bahkan lebih bagus tubuh ibumu dibandingkan tubuhmu"ujar darren
Grace mengepalkan tangannya dan menatap tajan darren yang menurutnya kurang ajar. grace langsung berdiri dan berlari kearah darren lalu menc**m darren kasar
Darren yang kaget reflek mendorong grace " apa kau tidak waras !" bentak darren
"grace !" teriak maura tiba-tiba dia berada disana
Grace tersenyum.miring rencana nya membuat maura marah sudah berhasil
"ma-maura sejak kapan kau---"
"diam darren..ayo ikuti aku .dan grace ...aku jijik denganmu" sungut maura
Darren dan maura pergi meninggalkan tempat itu. Maura mengajak darren pergi dari acar itu menuju penthouse baru mereka
"baby..aku bisa jelas---"
Belum sempat darren berbicara maura sudah lebih dulu menc**mnya. C**m an yang menuntut bahkan lid*h mereka saling beradu. Tidak ada yang mau mengakah hingga maura melepaskan c**m annya
"aku sudah membersihkan bekas c**man grace.." uajr maura
"baby..kau tidak marah?"
"untuk apa? Ini semua bukan salahmu..dan soal grace..dia mungkin sedang ingin membuatku marah"
darren memeluk maura " kau baik hati sekali baby" ujarnya
"tidak darren .aku hanya memanusiakan manusia..setelah ini aku akan menjaga jarak dengan grace"
"itu keputusan yang tepat baby..dia bukan teman yang baik" jawab darren
"tapi aku tidak akan meninggalkannya..aku hanya akan memantau nya dari jauh darren..kau tau kan..tante nichole..."
"tenanglah maura... semua akan baik-baik saja" terang darren
Maura tersenyum masam " baik katamu?"
"yeah .. Kau hanya perlu memikirkan kau akan pergi kuliah dimana" ujar darren
"aku belum terpikirkan..." jawab maura
" ya sudah..pelan-pelan saja... kau mau pulang atau menginap disini hm?" tanya darren
"aku akan menghubungi mommy kalau aku menginap diruma megan.." ujar maura
"kau nakal sekali baby... " gemas darren mengecup singkat pipi maura
"rasanya aku tidak ingin pulang.. " ujar maura
"bagaimana kalau kita menikah ?" jawab dareen
"jangan bercanda darren.. "
"aku tidak bercanda... Minggu depan mama dan papa ku datang dari los Angles akan ku kenalkan kau pada mereka" ujar darren
Maura menghembuskan nafas panjang" kau kan tau aku belum siap menikah"
"hanya berkenalan baby... Tidak adil kan aku sidah kenal dengan orangtuamu tapi kau bahkan tidak tau orangtuaku" ujar darren
"ya karena keluargamu sangat privat sekali darren..bahkan media manapun tidak ada yang memberitakannya" jawab maura
"karena mereka tidak mau terkenal ...." jawab darren
"memangnya kenapa?"
Darren mengedikkan bahu lalu menuntun maura duduk di kursi dekat jendela besar. Darren memeluk maura dari belakang "baby.. Jangan tinggalkan aku... Jika aku salah marahi saja aku ." ujar darren
"entahlah darren... Mungkin dengan grace aku bisa mengintrol emosiki..tapi jika wanita lain aku tidak tahu..."
"bahkan aku tidak oernah melirik wanita lain lagi setelah malam oertama kita diparis baby" ujar darren
Maura tersenyum tipis dan menatap darren " jangan lakukan lagi atau kau akan melihatku mengamuk..hm?"
"tidak akan... Oh ya..apa kau sudah menghubungi temanmu megan itu?"
"sudah .. Dia bisa diajak kerjasama " ujar maura
"baguslah... Emmm..baby..apa kau tidka kedinginan?" tanya darren
"tidak.. Karena kau memelukku se erat ini" jawab maura
"bagaimana kalau kita habiskan malam panjang kita ini..kita ulangi kejadian yang diparis " bisik darren
pipi maura bersemu merah "dasar om mesum" cibir maura
"salahkan dirimu yang membuatku candu setiap saat maura"
Maura hanya menyunggingkan senyim singkatnya " kali ini aku yang pimpin tuan darren" ucap maura seraya membaringkan tubuh darren
"baiklah..karena aku yang bersakah kau pantas menghukumku maura"
"ah..tentu saja... Bahkan tak akan ku biarkan kau menguasai permainan kita"
"mari kita lihat siapa pemenangnya malam ini hm?" ujar darren menggoda
"jamgan menantangku tuan louis..." ujar maura tiba-tiba menyerang darren dengan sangat liar
Darren sempat kuwalahan namun setelahnya dia bisa menguasai diri
"kau semakin pintar baby" ujar darren
"aku belajar darimu my love..." lirih maura dengan suara parau
"ahhh... kau yang terbaik baby..." teriak darren
Mereka menghabiskan malam tanpa tidur hingga pagi menjelang.
***
grace yang frustasi memutuskan untuk oergi ke bar sendirian "kenapa harus maura dan maura lagi !"
"bartender ..beri aku minuman lagi" bentak grace
"anda sudah mabuk nona"
"berikan sjaa !" paksa grace
Tak ada pilihan lain karena kenyamanan oelanggan adalah yang utama bartender itu menungkan lagi segelas wine ke dalam gelas grace
namun belum sempat grace meminumnya ada seseorang yang memegangi tangannya dan mencegahnya
"sudahi..dan ayo kembali"
"siapa anda? Ada urusan apa anda mencegaj saya?"
"ayo ikut atau akan ku seret"
"tidak ! Aku tidak mengenalmu ! Atas dasar apa kau memerintahkan ku mengikutimu..aku juga bukan wanita panggilan om" bentak grace
"ayo ikut denganku dan akan ki jelaskan tentang ayahmu"
Ucapan pria itu seketika membuat kesadaran grace kembali " a-ayah?"
"ya..ayahmu... Ayo ikut aku pulang "
Grace lalu berdiri dan berjiat embayar bill nya namun ditolak oleh bartender karena sudah dibayarkan oleh proa itu
"terimakasih .seharusnya kau tidak perlu melakukannya"
Pria itu hanya diam menatap lurus ke depan
"dasar pria aneh" batin grace