Hanaya, wanita cantik yang harus rela menjual tubuhnya dengan pria yang sangat ia benci. Pria yang telah melukai hatinya dengan kata-kata yang tak pantas Hana dengarkan.
Mampukah Hana hidup setelah apa yang terjadi padanya?
Atau bagaimana kah nasib pria yang telah menghina Hana saat tahu kebenaran tentang Hana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Han. Kamu dimana?" tanya Widia saat panggilan terhubung.
"Masih di rumah. Ada apa?" tanya Hana.
"Kamu ke kampus sekarang. Pokoknya sekarang ngak usah nanya lebih lanjut lagi. Sekarang!!" Pinta Widia sambil menarik satu persatu poster yang tertempel di dinding kampus.
"Astaga Widia, ngak nyangka yah ternyata teman kamu itu.."
"Stop!" teriak Widia. "Jika kalian berani menghina Hana, maka ku sobek-sobek mulut kalian" Ucap Widia mengancam. Namun semua mahasiswa/i tidak diam. Mereka terus mengoceh tentang apa yang ia lihat. Meskin Widia sudah mengambilnya dari dinding.
Dan beberapa saat kemudian Hana datang. Dan semua mata tertuju padanya. Memandang cemoh pada Hana. Membuat Hana bingung, dan melihat penampilannya hingga ujung kaki.
"Tidak ada yang salah. Tapi kenapa mereka melihatku seperti itu?" Gumam Hana.
"Dasar wanita murahan. Berani sekali menginjakkan kaki di kampus kita." Ucap salah satu mahasiswi.
"Dia tidak pantas kuliah di sini."
"Yah betul. Dia sudah mencoreng nama kampus kita."
"Ayo kita kasih pelajaran untuk wanita murahan itu."
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Hana saat melihat mahasiswa datang mendekatinya.
"Hana. Mau menginap dengan ku malam ini?" Ucap mahasiswa pria sambil mengedipkan mata kirinya.
"Kau!! Kau pikir kau siapa. Berani sekali berkata seperti itu padaku" Bentak Hana.
"Sekali murah tetap murah. Jadi jangan berlagak sok."
"Apa yang kalian katakan?" Teriak Hana
"1 juta. Dan layani kami malam ini."
Hana maju melangkah mendekati pria yang berkata seperti itu, dan melayangkan tangannya, namun dengan cepat di tepis oleh pria itu. Dan mendorong tubuh Hana dengan kasar sehingga membuat Hana terjatuh.
"Hana.." Teriak Widia memanggil. Dan berlari menuju Hana. "Han, kamu baik-baik saja kan?" tanya Widia membantu Hana untuk berdiri.
"Kalian. Apa yang kalian lakukan?" tanya Widia.
"Widia. Bisa-bisanya kamu berteman dengan wanita murahan itu. Kamu ngak malu?"
"Malu? Justru aku malu jika berteman dengan orang seperti kalian. Yang belum tahu kebenaran tapi dengan seenak jidat langsung memutuskan jika Hana orang yang salah."
"Ayo Han, kita pergi dari sini."
"Pelacur" Teriak semua orang yang ada di sana.
•••••••
"Hahahahahah." Lagi-lagi Elang tertawa dengan sangat puasnya saat mendapatkan laporan tentang apa yang Hana dapatkan hari ini di kampus.
"Tuan. Sepertinya ini sudah sangat kelewatan." Ucap Roy.
"Roy. Kau lihat aku tertawa bukan? Itu artinya aku bahagia setelah sekian lama akhirnya ada mainan baru yang dapat membuatku kembali tertawa." Ucap Elang.
"Tapi kasihan nona Hana tuan. Dia tidak bersalah."
"Dia bersalah Roy. Karena telah menolak ku. Kau tahu sendiri bukan, semua wanita di luar sana berbaring mengantri hanya untuk bisa bersama dengan ku. Membuka lebar-lebar kedua kaki nya hanya agar aku bisa menyentuhnya, dan bahkan banyak dari mereka yang menawarkan secara gratis tubu mereka. Tapi kau lihat sendiri wanita itu. Dia sangat berani menolakku."
"Itu karena mungkin dia wanita yang berbeda tuan. Karena tidak semua wanita itu sama."
"Tidak Roy. Semua wanita itu sama. Mereka hanya haus akan belaian dan mereka akan melakukan apapun demi uang"
"Tapi Hana berbeda tuan."
"Lihat saja Roy. Wanita itu akan datang dengan sendirinya menawarkan tubuhnya padaku." Ucap Elang dengan percaya dirinya karena sudah mengatur sengala siasat agar Hana datang kepadanya.
semangat terus thor
pediih tau
Karena bagi yang tidak mengetahui rasa sakitnya Hana, pasti akan mudah luluh dg perlakuan sepele Elang