Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 03
Naretta dan mama Tesa sudah kembali kerumah setelah dari supermarket . Mereka membongkar belanjaannya .
"Ma .. Ini tepung nya taruh mana ?" Tanya Retta
"Taruh situ aja Ta ", jawab mama Tesa sambil menunjuk wadah yang ada di atas meja .
Saat Retta hendak menaruh tepung itu , ponsel nya tiba-tiba berbunyi . Retta segera mengambil nya dan melihat siapa yang menelpon nya .
"Mas Dean .." gumam Retta sambil menjawab panggilan telepon .
"Halo mas .."
"Sayang .. Kamu masih dirumah mamah ?" tanya Dean
"Iya mas .. Kenapa ?"
"Pulang jam berapa ?"
"Gak tau ". ucap Retta
"Mau aku jemput ?" tawar Dean
"Hmmm. Boleh deh mas nanti aku kabarin lagi .." kata Retta .
"Ya udah .. Bye sayang ".
Retta mematikan panggilan teleponnya . Dan kembali menghampiri mama Tesa yang sudah mulai mengaduk adonan kue.
"Siapa yang telpon ?" tanya mama Tesa
"Mas Dean ma.." Jawab Retta
Mama Tesa mengangguk .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedang Dean sudah kembali ke apartemen nya . Saat melewati lobi , Dean bertemu dengan Kaivan .
"Kak ..." sapa Dean
"Hmm .. Dari mana kamu ?" tanya Kaivan
"Dari kantor , ada meeting dadakan ", jawab Dean
"Bukan karena mengurusi selingkuhan mu itu kan ?" Sindir Kaivan
Mendengar itu , Dean membulatkan mata nya terkejut . Bagaimana kakak nya ini bisa tau kalo dia memiliki selingkuhan ?
"Apa maksud kak Ivan . Aku tak ada selingkuhan ". Dean berkilah
"Hmm.. Baiklah , pesan ku simpan rapat-rapat rahasia perselingkuhan mu itu . Jangan sampai Naretta tahu ." ucap Kaivan kemudian pergi meninggalkan Dean .
Dean yang melihat kepergian Kaivan hanya bisa menatap nya tajam .
.
.
.
Didepan pintu apartemen , ponsel Dean tiba-tiba berdering dan itu panggilan dari Naretta . Buru-buru Dean mengangkat nya .
"Ya sayang ?".
"Mas , kayak nya aku malam ini gak pulang .. Aku pengen nginep semalam dirumah mamah". Kata Naretta .
"Ya udah gapapa , pasti kamu masih kangen sama orang tua mu . Besok pagi hubungi mas ya sayang kalo mau pulang , biar mas jemput ". Ucap Dean
"Iya mas .. Ya udah tutup dulu ya mas teleponnya ".
"Iya sayang ". Jawab Dean lalu masuk kedalam apartemennya .
Kaivan yang melihat Dean sedang menelpon Naretta pun mengurungkan niat nya untuk menghampiri nya .
"Cari tau alasan kenapa Dean berpaling dari Naretta ". Perintah Kaivan pada Reno sekretaris nya yang berdiri dibelakang nya .
"Baik tuan .." jawab Reno sambil menundukkan kepala nya .
Sedang Kaivan berbalik badan dan kembali ke penthouse nya .
......................
Keesokan hari nya Naretta sudah bersiap akan pulang ke apartemen nya. Naretta sudah merindukan suami nya , padahal hanya semalam dirinya tak bertemu dengan Dean tapi rindu nya sudah tak bisa ditahan . Diluar keadaan masih gelap gulita karena ini masih jam 5 pagi .
"Non Retta ..?" panggil bibi Tumi , pembantu yang sudah lama bekerja dirumah orangtua nya sejak Naretta masih bayi .
"bik tumi .. Bikin kaget aja ". pekik Naretta yang terkejut dengan bik Tumi yang tiba-tiba datang dari arah dapur . Padahal lampu rumah masih dalam keadaan mati .
"Maaf non .. Saya tadi juga terkejut lihat orang yang ngendap-endap masuk ke dapur . Saya kira maling ". Ucap bik Tumi
"Retta mau bikin sarapan sebelum pulang ke apartemen bik". Jawab nya
"Oohh .. Biar bibi buatin aja non ". Tawar bik Tumi
"Gak usah bik , Retta cuma mau bikin sandwich sama susu aja kok". Tolak Naretta karena dia tahu , sebentar lagi bibi Tumi pasti akan kerepotan memasak untuk sarapan keluarga nya .
"Gapapa non , sekalian bibi mau masak buat sarapan tuan besar dan nyonyaa .. "
"Ya udah .. Bibi buatin sandwich nya biar Retta yang bikin sendiri susu nya ". Ujar Naretta pada bik Tumi .
"Siap non .." segera bik Tumi membuat sandwich untuk putri majikannya itu .
Sedang Naretta membuat susu coklat kesukaannya .
"Nih non .. Sandwich nya sudah jadi ". Ucap bik Tumi seraya menaruh sepiring sandwich untuk Naretta .
"Makasih yaa bik".
"Sama-sama non .. Ngomong-ngomong kenapa non Retta pagi buta begini mau kemana ?" tanya bik Tumi
"Mau pulang Bik" , jawab Naretta sambil mengunyah sandwich nya
Bik Tumi mengerutkan kening nya bingung .
"Bukannya ini juga rumah nya non Retta ya ?"
"Iya bik , tapi kan Retta udah nikah dan tinggal diapartemen sama mas Dean ". Ucap Naretta
"Oh iyaa .. Bibi lupa habis nya suami non Retta gak pernah kesini ", kata Bik Tumi
Naretta hanya menyunggingkan senyum mendengar ucapan bik Tumi . Memang benar , Dean suami nya tak pernah datang kemari setahun setelah pernikahan kami . Entahlah , Retta juga gak tahu kenapa .
Naretta meneguk habis susu coklat nya hingga tandas." Bik , Retta pulang dulu yaa .. Sampaikan ke mama sama papa , maaf kalo pulang nya gak nunggu mereka bangun . Retta buru-buru pengen pulang ". Ucap nya
"Iya non nanti bibi sampaikan ke tuan besar dan nyonya. . Hati-hati dijalan non". Sambil melambaikan tangan pada Retta , dan Retta pun membalasnya .
Retta pulang dengan mengendarai mobil nya yang ada digarasi rumah orang tua nya . Mobil bermerk BMW yang dia dapatkan dari papa nya sebagai hadiah ulang tahun pernikahannya dengan Dean .
Jalanan yang masih sepi membuat Naretta lebih cepat sampai diapartemen , kemudian ia memarkirkan mobilnya di basemant .
Naretta masuk kedalam lobi apartemen dan memencet tombol pada lift untuk naik ke lantai unit apartemen nya .
Tingg ...
Pintu lift terbuka , Naretta melangkah masuk kedalam . Naretta sudah tak sabar untuk segera sampai .
setelah lift membawa nya ke lantai unit tempat tinggalnya . Gegas Naretta keluar dari lift dan berjalan kearah apartemennya memencet tombol password agar bisa masuk .
Lampu didalam ruangan masih gelap , Naretta berpikir mungkin suami nya itu tak pulang kerumah . Tapi tiba-tiba jantung nya berdegup kencang ketika mendengar suara tak senonoh dari dalam kamar nya dan Dean .
Naretta berjalan perlahan kearah pintu kamar , diri nya ingin memastikan jika apa yang didengar nya itu salah atau mungkin halusinasi karena dirinya merindukan kebersamaan bersama Dean .
"Ahh f*ck you baby .. Faster again .." Desah seorang wanita
Pria yang ada diatas nya semakin mempercepat laju tempo gerakan pinggul nya , membuat wanita di bawah nya semakin mendesah dan menggelinjang.
Naretta tak ingin berpikiran macam-macam tentang apa yang dia dengar ini , tapi dia seorang wanita apalagi berstatus istri , jelas Naretta bukan orang bodoh .
Buru-buru Naretta mengambil ponsel nya yang ada didalam tas untuk menghubungi suami nya . Tapi sudah 7 kali panggilan tak ada yang dijawab oleh Dean .
Naretta ingat , Dia mencoba menghubungi kakak ipar nya itu . Siapa tau dia bisa meminta bantuan pada nya . Naretta segera memencet nomor telepon Kaivan , hanya dengan satu kali panggilan sambungan telepon itu langsung diangkat oleh kakak ipar nya .
"Halo ..." sapa Kaivan dari seberang telepon
"Mas .. Bisa tolong ke unit apartemen ku sekarang . Aku benar-benar minta tolong". Ucap Naretta tubuh nya bergetar menahan tangis .
"Kau kenapa ? Tunggu aku kesana sekarang ". Kata Kaivan kemudian mematikan panggilan telepon dan berlari keluar dari penthouse nya .