takdir nya berubah ketika dia d paksa menikah dgn seseorang yg tak pernah dia ketahui siapa,,
humairah gadis desa yg sederhana dan sholeha,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha mawik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Semua orang sekarang menunggu pengakuan dari mulut Sherly secara langsung.
" Apa kau akan terus mengelak dengan semua bukti yang aku bawa Sherly ? " tanya Kendra
" Kendra aku tidak berbohong, Syilla itu anak kamu. Kamu ingatkan malam itu, pada waktu malam dimana sebelum wanita kampung ini pergi mengantar Papa dan Mama kamu pulang ke Swedia ? Saat itu kamu benar benar mabuk, dan kite melakukan nya "
" Tapi pada waktu itu kamu sudah menjalin hubungan dengan ku Sherly " balas Pak Heru
" Diam kamu Heru.... Aku tidak meminta mu untuk ikut campur, ini masalah keluarga ku "
" Keluarga siapa Sherly ? Siapa yang kamu sebut keluarga ? Kami semua disini tidak ada yang mengakuimu sebagai bagian dari keluarga kami " jawab Nanny yang sedari tadi
geram dengan ulah Sherly yang berkelit
" Apa kamu mau aku membawa bukti lagi Sherly ?" ucap Kendra
" Apa maksud kamu ? "
" Aku masih punya kejutan lagi untuk mu "
Kendra segera menyuruh Ifan membawa seseorang masuk kedalam.
" Aku yakin kamu sangat mengenalnya kan Sherly ? "
" Apa maksud kamu, aku tidak mengenalnya " jawab Sherly
" Ifan berikan amplop itu pada nya " perintah Kendra, dan Ifan memberikan Amplop itu kepada Sherly.
Mata Sherly membulat setelah membuka dan melihat isi amplop itu.
Kali ini Sherly tak bisa mengelak lagi.
" Aku tau kamu sudah mengirim orang untuk memata matai ku, dan aku juga tau hubungan mu dengan orang itu.Tapi, tanpa kamu sadari aku sendiri yang berhasil menjebak mu."
Sherly terdiam tak berkutik lagi, Dia tak tau harus mencari alasan apa lagi. Dia hanya bisa diam merutuki kebodohannya, tanpa berpikir Kendra bisa berbuat sebaliknya.
" Baiklah karena semuanya sudah jelas, bearti masalah ini sudah selesai." ucap Mama
" Dan wanita tidak tau malu ini sebaiknya kita apakan yaa ??? " ucap Nanny
" Baiklah kalau begitu saya dan istri mohon undur diri dulu " Pak Heru pamit dengan Kakek dan seluruh anggota keluarga.
" Terimakasih Pak Kendra, karena bantuan anda saya mendapat kesempatan menjadi seorang Ibu " ucap Nyonya Heru
Tiba - tiba
" Tidak..... Kalian tidak boleh membawa putri ku " ucap Sherly berteriak
" Putri mu, apa yang sudah kau lakukan untuknya selama ini. Kau bahkan tidak mengurusnya secara baik, bahkan kau sering menitipkannya kepanti penitipan anak sebelum Bi Minah bekerja dirumah. Kau bahkan terang terangan menolak memberinya memberikannya ASI. Apa kau masih pantas menyebutnya putri mu ? " kenang Kendra panjang lebar yang membuat semuanya hampir tak percaya dengan perbuatan Sherly.
" Aku merasa beruntung bayi itu bukan cicit ku, karena kalau itu sampai terjadi aku tidak akan memaafkanmu. " ucap Kakek.
" Sekarang lebih baik kau keluar dari sini sebelum aku berubah pikiran " ancam Kendra
Sherly perlahan bergerak melangkah dengan langkah gontai. Ia menatap satu persatu wajah orang orang yang ada di ruangan itu.Ia segera pergi meninggalkan kediaman Keluarga Malik, disusul pria di belakangnya.
Sherly masuk kedalam mobilnya dan menghempas kan diri.
" Bodoh.. Bodoh... Mengapa aku tak berpikir sampai sejauh ini, tunggu saja kalian jangan senang dulu aku akan membalas rasa sakit ini kepada kalian." ucap Sherly
" Kemana kita sekarang ? tanya pria itu kepada Sherly
" Ke apartemen mu saja "
Mobil pun melaju meninggalkan kediaman Keluarga Malik.
Didalam rumah
" Sekali lagi kami berdua mengucapkan terimakasih, kami tidak pernah tau bagaimana membalas budi keluarga ini " ucap nyonya Heru
" Anda terlalu memuji Nyonya, suami anda juga ikut andil dalam hal ini " balas Kendra
" Oh ya.... Pak Kendra saya penasaran yang mana Nyonya Kendra ? " ucap nyonya Heru
" Itu.... Yang dibelakang, yang pakai jilbab warna coklat. Namanya Hummairah " Kendra menunjuk Hummairah yang sedari tadi diam tanpa suara.
Nyonya Heru segera menghampiri Hummairah
" Anda cantik sekali Nyonya Kendra, pantas saja Pak Kendra tak bisa berpaling kelain hati lagi. Jika sudah ada bidadari yang selalu menunggunya dirumah " ucap Nyonya Heru memuji wajah Hummairah
" Anda terlalu memuji saya Nyonya, anda juga jauh lebih cantik. " timpal Hummairah
" Baiklah kalau begitu kami permisi, mari semua nya. Ayo Bi Minah.."
" Aku ngantar mereka dulu yaa " ijin Kendra ke Hummairah, dan dibalas anggukkan dan senyuman.
" Ara ke atas dulu ya, mau liat Kiano. Prasaan dari tadi deh bobo' nya " Hummairah segera beranjak menuju kamar anak nya dilantai atas.
Tak lama kemudian Kendra masuk dengan senyum.
" Mereka sudah pulang sayang ? " tanya Mama
" Udah Ma "
" Kamu kenapa kok senyum senyum.... seneng banget kayak nya ? "
" Ya dong.... Kendra udh berhasil membuktikan ke Kakek, bahwa Kendra tidak bersalah. Dan sekarang Kendra akan menagih janji ke Kakek untuk mengijinkan Kendra membawa anak dan istri Kendra kerumah Kendra sendiri. "
Tiba - tiba
" Apa ? Kamu akan membawa anak dan menantu ku pergi dari sini ? " tanya Kakek
" Tentu Kek, itu adalah kesepakatannya. Aku sudah menyelesaikan masalah ini, sekarang aku akan menjemput istri dan anak ku pulang."
" Tidak !!!! Aku tidak akan mengijinkannya. Kalian semua akan tinggal bersama ku disini, menemaniku menghabiskan masa tua ku. "
" Kek, aku punya rumah sendiri. Aku juga ingin menghabiskan waktu bersama anak dan istriku secara pribadi "
" Tapi..... " Kakek tidak bicara lagi, dan segera beranjak dari duduk nya berjalan menuju kamarnya, kemudian masuk dan mengunci pintu kamar nya
Tak lama Hummairah turun menggendong Kiano yang baru bangun tidur.
" Heii..... Anak Daddy, udah bangun. Sini... sini, sama Daddy " Kendra mengambil Kiano dari dalam gendongan istrinya.
" Kamu belum pulang ? " tanya Hummairah
" Kamu ngusir aku ? " tanya Kendra bingung
" Bukan gitu.... Maksud aku kan masalahnya udah selesai, kenapa kamu masih disini. Kamu gak balik ke kantor ? " tanya Hummairah kembali
" I am a boss...... " jawab Kendra sombong.
Papa , Mama , dan Nanny tersenyum melihat keluarga kecil ini bercengkrama.
" Kakek mana Ma ? "tanya Hummairah
Dan mereka baru tersadar Kakek sedari tadi telah masuk ke kamarnya.
Papa , Mama , dan Nanny saling berpandangan.
" Biar Nanny yang pergi melihat Kakek " Nanny segera beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju kamar Kakek.
Tok....Tok....Tok....
Nanny mengetuk pintu kamar Kakek , Nanny masuk dan melihat Kakek duduk termenung didepan jendela kamar nya.
" Boleh aku masuk Mas ? " tanya Nanny
" Masuklah..... Ada apa ? "
" Mas , tidak apa apa ? "
" Aku tidak apa apa . Apa mereka sudah pergi ? "
" Mereka siapa Mas ? "
Kakek menghembuskan nafasnya.
" Apa , Kendra telah pergi membawa anak dan istrinya pulang kerumah mereka ? "
Nanny bingung
" Mereka masih ada diluar.... Apa mereka berencana akan pergi dari sini Mas ? "
" Sesuai dengan kesepakatan , setelah Dia menyelesaikan masalahnya . Dia akan membawa anak dan istrinya pergi dari sini ." ucap Kakek terdengar sedih.
Nanny jadi mengerti mengapa Kakek mengurung diri di kamar.
" Mereka tidak akan kemana mana , aku akan bilang pada mereka kalau mereka akan disini bersama kita."
bersambung