NovelToon NovelToon
Bungee Jumpheart

Bungee Jumpheart

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:356.3k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Sehat itu mahal harganya! Dan itu memang benar, keluarga Giovani Mahardika rela membayar seorang gadis untuk menikah dengan putra bungsu mereka demi menyembuhkan gangguan mentalnya.

Dialah Alleta Rindiani, setelah melewati beberapa pertimbangan dan penilaian akhirnya gadis inilah yang dipilih oleh keluarga Gio.

Di tengah usaha keras Alleta, secercah harapan akhirnya muncul, namun Gio nyatanya jatuh cinta pada Alleta.

Akankah Alleta membalas cinta Gio di akhir masa perjanjian? Terlebih sesuatu telah tumbuh di dalam sana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bungee~ Bab 25

Buktinya ucapan Gio itu hanyalah curahan hati saja, tanpa terealisasi. Karena nyatanya ia tak sampai hati melakukan itu disaat lawan mainnya tak sadarkan diri.

Gio merebahkan badannya di samping Leta, namun kembali ia mendaratkan pandangannya pada gadis yang bahkan tak membalas tatapannya dan justru asik dengan pangerannya sendiri di alam mimpinya.

"Cewek semprul..." rutuk Gio pada Leta, "cuma cewek bodoh yang mau-maunya nyusulin suaminya ke tempat begituan, mengesampingkan resiko," hardiknya lagi pada Leta, begitu kontras dengan suasana hatinya yang sudah menghangat penuh bunga-bunga.

"Kamu tau, Ta? Peduli sama bodoh itu beda tipis.." ujarnya lagi berbicara pada Leta, jangankan Leta menanggapi...terusik saja tidurnya, tidak.

"Bilang aja kamu suka aku, iya kan Ta?"

"Kamu sayang karo aku," ocehnya lagi.

Pandangannya lantas turun ke arah kaki Leta, Gio lantas menarik selimut dan menyelimuti istrinya hingga sebatas perut, tak berani melepas sweter Leta. Sementara ia sendiri memilih tidur begitu saja tanpa selimut.

...

Alis Gio mengernyit kala mulai mendengar sayup suara orang tengah muntah-muntah.

Howekkk!

Hoekkk!

Gio memaksa matanya untuk segera membuka meski terasa masih lengket. Pening terasa karena Gio memaksakan kesadarannya demi melihat ke arah samping. Leta sudah tak ada di tempatnya....lantas kini Gio menatap ke arah sumber suara, toilet kecil di dalam kamar yang pintunya terbuka.

Sedikit mengetuk kepala yang terasa berat, ia menggusur kaki untuk segera turun dan melihat keadaan Leta.

Matanya menemukan Leta yang tengah berjongkok dan memuntahkan isian perut. Namun sepertinya saat ia melihat, Leta sudah menyiramnya atau memang ia tak dapat memuntahkan apapun.

Tangannya sudah terulur memijit tengkuk Leta berharap semuanya terasa ringan untuk Leta sekaligus membantunya meraup rambut hitam Leta, agar tak terkena muntahannya.

"Dari tadi aku muntah, tapi ndak ada yang aku keluarin, mas..." keluhnya, "cuma mual, pusing, panas perutku..."

"Memangnya perutmu ada isinya? Kemarin kamu wes mangan malem tah?" tanya Gio digelengi Leta.

Ada helaan lelah dari Gio, "kenapa? Di rumah ndak ada nasi, sampe kamu ndak makan?"

"Wes balik ke kasur, aku cari dulu minyak angin, minum karo makanan ke luar. Kapok ndak abis ini? So-so'an minum....sudah begini baru keroso..." omel Gio sembari membawa Leta ke kasur.

"Udah to, jangan ngomel-ngomel terus kaya ibu guru aja, kalo aku ngga ngerjain pr!" tegur Leta berisik. Yang salah emang selalu yang paling ngotot.

"Tunggu!" kini Gio benar-benar memberikan peringatannya pada Leta, sampai-sampai ia benar-benar mengunci kamar penginapan dari luar.

Diantara hawa dingin yang menusuk, Gio mencari warung kelontong madura ataupun minimarket 24 jam. Tak sulit di jaman sekarang, bahkan di jam kun--ti begini, ia dengan mudahnya menemukan pedagang makan berat yang telah buka. Atau memang mereka buka di jam ngunti begini.

Cukup lama ia keluar, Gio kembali dengan membawa barang yang ia butuhkan.

Leta terlihat memejamkan matanya lagi, namun tak benar-benar tertidur, karena ketika Gio menutup kembali pintu, gadis itu membuka matanya perlahan.

"Buka swetermu." Pintanya pada Leta.

"Opo? Ngga ah! Mas mau ngapain?!" tolaknya masih saja galak di saat begini, bahkan wajahnya saja sudah pucat.

"Jangan geer, Ta. Aku cuma mau pakein kamu minyak kayu putih, sekalian...nih! Minum..." titahnya membukakan segel air mineral.

"Aku juga udah beliin kamu jahe anget, harus kamu minum biar enakan perutmu..." titahnya masih menyisakan kesalnya, namun entahlah...Leta justru melihat itu adalah bentuk kasih sayang Gio terhadapnya hingga ia tak berani lagi mendebat, di malam-malam begini Gio sampai mau-maunya mencari minyak kayu putih, minum dan makan untuknya, bahkan air jahe...

"Mau aku yang oles atau kamu pake sendiri?" tanya Gio berbaik hati. Sadar jika ia kesulitan meraih punggung, Leta...mau tak mau membuka sweternya, "janji jangan ngapa-ngapain." Pintanya pada Gio.

"Ck." Gio berdecak, kalo mau macem-macem juga sudah dari tadi ia lakukan!

Namun sejurus kemudian ia menatap malas pada Leta, "ha! Terus tadi waktu minum, kamu ngga mikir, kalo sampe aku ngga nemuin kamu...gimana kamu balik? Gimana kalo kamu mabok terus diapa-apain orang jahat?!" tantang Gio.

"Ish, kamu nyumpahin ngga bener, mas..." gerutunya tak berkutik, hanya bisa diam setelah itu, bagaimanapun memang ia yang salah. Tangannya terulur membuka sweter dengan masih memakai t shirt.

Gio menuangkan minyak di telapak tangan dan duduk di belakang Leta. Baik antara Gio maupun Leta tak menyadari jika saat ini mereka *skin to skin*. Gio memijit tengkuk dan punggung Leta, jangan tanyakan bagaimana caranya karena kini tangan Gio sudah melesak masuk melewati kaos. Sementara Leta sendiri sudah minum air putih dilanjut dengan meminum air jahe panasnya.

Gadis itu bersendawa kencang, sesekali membuat Gio menghadiahinya dengan dorongan dan tepukan di pundaknya.

Cewek sendawanya gede!

Jorok!

Dan Leta justru tertawa renyah, sedikitnya itu mengurangi rasa kembung dan mual di perut. Gio menyerahkan minyak pada Leta, "nih bagian perut kamu pake aja sendiri."

"Budhe sama padhe pasti nungguin aku, mas. Mana aku bilang sama ibu cuma mau beli martabak..." adunya. Gio sudah membuka makan yang ia beli tadi, ngurusin orang mabok di tengah malam rupanya bikin laper, selain dari jam kun--ti yang emang suka bikin perut keroncongan, "ngapain kamu takut. Toh, bukannya dosa kamu aku yang tanggung?" tanya Gio santai, udah tau mau mikul dosa segede gaban, tapi begitu entengnya ia berbicara begitu pada Leta.

Yang justru membuat Leta semakin dilanda tak enak hati padanya, benar-benar merasa bersalah..."mas tuh ngomong kaya gitu, bikin aku makin enak hati..." selorohnya mendapatkan tatapan sinis dari Gio, dasar istri lak nat!

Semerbak aroma masakan seketika membuat Leta lapar juga. Tanpa sungkan lagi, Gio menyuapkan itu ke mulut Leta, "aku cuma beli satu. Karena aku pikir kamu juga ngga akan abis, kita bagi aja, kalo kamu mau...."

Dan Leta tanpa rasa canggung langsung menerima suapan demi suapan dari Gio, sepertinya rasa sungkan dan canggung telah terkikis hampir sepenuhnya diantara mereka berdua.

Jangankan suap-suapan, saat lahir saja... Leta sudah mengenal wajah Gio. Hujan-hujanan aja barengan sampai pernah ada moment dimana ibu Wulan memandikan Leta kecil di halaman depan saat Gio bermain di depan rumah.

"Jangan gede-gede suapannya mas, dipikir aku mas Rangga!" titahnya membuat Gio menumpahkan kembali sedikit isian sendoknya ke tempat.

"Oh iya...Mas," panggilnya di tengah kunyahan yang hanya di balas pandangan sebagai jawaban Gio.

"Si bejo mana, ya? Baru inget aku sama motorku..." tanyanya ingat motor hijaunya.

"Bejo siapa?" alis Gio mengernyit.

"Motorku lah, aku kan ke tempatmu pake motorku..." Gio melengkungkan bibirnya, motor saja sampai dikasih nama! Ah, ia lupa, bahkan istrinya itu selalu mengajak mengobrol motornya tiap hari.

"Dibawa Mus, aku minta tolong Mus buat bantuin aku bawa motormu..." jawabnya santai.

Dan percayalah, alis Leta langsung menukik, "Mus, temen kamu yang maling itu?!" paniknya setengah sewot, rupanya air jahe manjur memberikan kekuatan pada Leta.

Gio mengangguk ragu, "Mus bukan maling, Ta."

"Oalahhh! Kenapa mesti dibawa dia sih, kalo motorku dipreteli, ngga dibalikin gimana?!" sewotnya.

"Ck. Ngga sampe begitu, Ta. Nanti aku ambil! Lagian siapa suruh kamu nyusul-nyusul, bikin orang lain susah begitu! Mestinya kamu bilang makasih, dia mau bantuin..."

Leta berdecak sebal, tak suka..."pokoknya aku ngga mau tau, mas yang ambilin!"

"Iya...iya!" jadinya Gio ikut terpancing emosi juga dengan sikap Leta itu.

Alis Gio sempat mengernyit melihat Leta, apakah efek mabok masih ada? Sebab gadis itu kini sempat-sempatnya membaui nafasnya sendiri, "nafasku kayanya masih bau alkohol...gimana dong, mas...mana aku sekolah? Apa aku ijin sakit aja ya?"

"Nah, mau nambahin pikulan dosaku lagi?" cibir Gio memancing tawa Leta.

.

.

.

.

.

1
Susi Susanti
ok teh Sinn,,,jempol pokok nya untuk semua karyanya,ditunggu karya selanjut nya
Ney Maniez
Nuhun Teh Sin udah ngasih karya yang sangat menghibur...
love❤❤ buat teh sin😘😘😘😘
Ney Maniez
ehhhh kokkk,,, lagiiii seruuu/Sob//Sob//Sob/
Ney Maniez
coooo cweeeettttttt🥰😘😍
Ney Maniez
semangat yaaa Ta
Ney Maniez
suami siagaaa yaaa masss gio
Ney Maniez
gassss /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
mamah teby
haturnuhun pisan teh shin kanggo karyanya , mudah2an di lancarkan segala urusannya,,,di tunggu kisah cinta selanjutnya.tetap semangat berkarya 👍💪💪💓💓
Febly Yanti
ya dah end aja teh..tega si te2h ngegantung tak bertali...sedih aku nya teh...
Elmaz
yaaah....kok tamat....akh belum ikhlas lah crita nya msh unyu2 pengantin anyar ....msh bucin...oooo
Ismalinda
Luar biasa
Nasi Goreng songo
kaya mas duda ya endingnya...????
UfyArie
menghibur sangat...
Sitti Ramadan
kutunggu karya terbaikmu lg teteh 🥰
Lala cantik:)
tambahin lahh Thor, masa digantung muluu sii. yang dina-pras , cle-tama masa yang ini juga sii. yukk tambahin lagii
Marliyanipratama
pokok e mae sin tuh the best autor from two Thousand Twoelef laah... hahaha aku tunggu yah smpean di senen mak biar kita bisa jalan" dengan karya baru muh... /Facepalm//Facepalm/
Fitria Syafei
KK ....ko theand 🥺 sukses ya 🥰🥰
MunaRizka
dtunggu karya barunya
MunaRizka
eehhh kok tamat
MunaRizka
so sweet
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!