Artara terpisah dari teman-temannya saat satu kelas terpanggil ke dunia lain.
Disaat semua orang terpanggil di sebuah kerajaan, hanya Artara yang terpanggil ke sebuah pulau aneh.
The Island Of Dark Forest, pulau yang dipenuhi monster-monster mengerikan bersemayam.
Artara bertahan hidup di pulau yang mengerikan itu, tapi dia tidak usah khawatir tentang kematian, berkat job Immortal yang dia miliki.
Walaupun begitu, dia mengalami kematian yang terus berulang, dan di setiap kematiannya, dia akan naik level. meski harus menahan sakit dari kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spiral King, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian
Artara mengangkat tangannya."Anala, lepaskan mereka dari skill mu!"
Anala lantas menjentikkan jarinya. Semua orang dapat menggerakkan anggota tubuhnya kembali. Mereka menghela nafas panjang, sambil menyeka keringat di pipi.
"Biar aku yang mengurus mereka! Kalian berdua urus para monster, gabungkan mereka semua dalam sesuai ras dan cari monster yang menurut kalian kuat!"perintah Artara santai.
"Baik Tuan!"ucap mereka serempak.
Artara lalu melangkah mendekati para manusia. Untuk pertama kalinya dia bisa melihat manusia setelah datang ke dunia lain.
"Kalian berdiri dan ikuti aku!"ucap Artara lalu pergi menuju hutan gelap.
Mereka mengikuti tanpa bertanya, karena hanya itu yang bisa mereka lakukan sekarang. Di dalam hutan Artara duduk di batang pohon yang sudah tumbang, lalu menatap orang-orang yang berdiri dihadapannya.
"Apa kalian memiliki baju berlebih?"tanyanya pada semua orang yang berdiri.
Satu, dua orang saling tatap satu sama lain, sampai salah satu prajurit mengeluarkan sebuah kemeja abu-abu dan celana dari tas yang dia gendong. Gurandal lalu mengambil pakaian itu dari si prajurit, dan dia serahkan pada Artara dengan sopan.
Artara menerimanya dengan baik, dia lalu melepaskan bulu MoonWolf dan menggantinya dengan kemeja yang dia terima. Selain itu dia juga mengganti celananya, tentu tidak langsung telanjang dihadapan semua orang. Dia memakainya dengan sayap Dark Mantis sebagai dalaman.
Artara kembali duduk."Duduklah! Apa kalian tidak lelah harus terus berdiri?"ucapnya santai.
Semua orang duduk dengan rasa canggung, setelah semua orang duduk teratur. Artara mulai untuk bertanya pada mereka.
"Apa yang kalian lakukan di tempat ini?"tanyanya santai.
Gurandal dengan ragu."Saya Gurandal dari Kerajaan Gurona, izinkan saya untuk menjawab."ucapnya grogi."Kami datang kemari karena pilar cahaya yang muncul di pulau ini satu setengah bulan lalu. Kami tidak bermaksud jahat dengan datang ke sini, kami hanya datang untuk memastikan jika ini bukan masalah berbahaya."jawab Gurandal.
"Apa memang, kalian tidak berniat jahat? Atau karena kalian ketakutan saat melihat apa saja yang terjadi, jadinya kalian mengurungkan niat untuk melakukan sesuatu?"tanya Artara mengintrogasi.
"Kami tidak berniat seperti itu! Kami hanya bertugas untuk memeriksa pilar cahaya dan apa yang terjadi sebenarnya. Tidak ada satupun dari kami yang berniat buruk."ucap Gurandal meyakinkan.
"Anggap saja aku percaya dengan semua yang kau katakan. Lalu apa yang akan kalian lakukan setelahnya?"ucap Artara dengan tatapan tajam.
"Kami akan pergi meninggalkan pulau dan akan merahasiakan semua yang kami lihat hari ini, termasuk tentang diri Anda!"ucap Gurandal tegas.
"Tidak ada jaminan bahwa kalian akan merahasiakannya, ada puluhan mulut disini. Bagaimana cara mu membuat mereka tetap menjaga mulutnya? Manusia adalah makhluk yang suka bicara, bisa saja suatu saat mereka mengatakannya."ucap Artara ragu.
Gurandal berkeringat gugup, tak ada jawaban yang bisa dia lontarkan.
"Tuan, saya Roku dari Kerajaan Suci Marias, izin mengikuti pembicaraan. Saya bisa menjamin tentang rahasia yang anda khawatirkan, dengan sihir perjanjian."ucap Roku meyakinkan.
"Sihir perjanjian? Jelaskan bagaimana caranya!"
"Sihir perjanjian memiliki dua tipe, tipe pertama adalah flametatoo. Flametatoo akan tercipta di anggota tubuh orang yang berjanji. Bila dia mengingkari janjinya, maka akan muncul tato merah menyala di sekujur tubuh mereka, yang mengeluarkan panas yang begitu menyakitkan bagi pelanggar janji."ucap Roku menjelaskan. Penjelasan Roku membuat semua orang menelan ludah, takut.
"Tipe kedua adalah Instant Death, tipe ini akan langsung membunuh orang yang mengingkari janjinya, secara mendadak."tambahnya.
Skill sihir yang sering digunakan oleh kerajaan Suci Marias untuk para kriminal agar tidak mengulangi perbuatannya. Terbukti ampuh, karena kejahatan di kerajaan Suci Marias tidak terlalu banyak selama satu abad terakhir.
"Menarik. Bagaimana cara melakukannya?"tanya Artara.
Roku mulai menjelaskan cara demi cara untuk mempelajari sihir perjanjian. Artara memilih flametatoo untuk dipelajari, dia memilih tipe pertama karena tidak mau menggunakan tipe kedua, dia masih belum siap untuk melakukan pembunuh pada manusia, jika orang itu melangkah janji. Maka dari itu dia tidak membunuh mereka semua saat pertama kali bertemu.
Dalam hitungan menit, Artara sudah bisa menggunakan sihir perjanjian. Roku cukup terkejut, namun dia terlihat biasa saja setelah melihat Artara membuat lingkaran cahaya sebesar ratusan meter sebelumnya.
Roku menjadi orang pertama untuk memulai perjanjian, dilanjutkan dengan Gurandal, Gram, dan Elrick.
"Saya berjanji untuk merahasiakan semua yang saya lihat hari ini. Atas nama api, saya berjanji!"ucap Elrick menelan ludah.
Pertemuan Elrick dan Artara memang terjadi, namun mereka tidak mengenali satu sama lain. Mereka tidak pernah berteman saat di sekolah, terlebih lagi Artara yang mengalami kematian berulang, membuat ingatannya sedikit remang-remang.
Semua orang sudah mendapat sihir perjanjian, meski dengan terpaksa. Karena hanya itu yang bisa mereka lakukan agar Artara percaya.
"Apa anda sudah mengizinkan kami pergi?"tanya Roku.
"Kalian bisa pergi kapanpun, tapi ku sarankan lebih baik kalian tidak pergi, karena ada monster kuat diluar pulau ini"ucap Artara santai.
"Monster? Bukannya semua monster telah anda jinakkan."ucap Gurandal.
"Tidak semua monster yang ku jinakkan, masih ada monster di pesisir pulau yang masih bebas berenang mengitari pulau."
"Sea Serpent. Aku baru ingat tentang mereka."gumam Gurandal.
"Aku bisa mengantar kalian pulang, tapi kalian harus menunggu. Jika kalian tidak sabar, kalian bisa saja pergi."ucap Artara berdiri."Aku masih ada keperluan, kalian bisa menunggu ku jika mau."tambahnya menghilang dari tatapan semua orang.
Setelah kepergian Artara, semua orang merasa lega dan mulai mendirikan tenda di dalam hutan. Mereka menuruti perkataan Artara untuk menunggu, tidak ada yang mau pergi menuju pesisir. Siapa yang mau melawan Sea Serpent yang amat menakutkan?
Di padang rumput sudah berkumpul beberapa monster yang Anala dan Hema pilih. Jumlahnya ada sepuluh monster dari berbagi ras, empat ras Dragon, dua ras Golem, satu ras Tortuga, dua ras Bird, dan satu Nightmare.
Semua monster yang Anala dan Hema pilih bukan monster biasa, mereka monster yang mengalami evolusi langka, ataupun makhluk yang berumur berabad-abad lamanya. Level mereka semua berada di 900 ke atas, dengan beberapa kemampuan unik yang dimiliki.