Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
dengan segera Al berjalan menuju keluar dari kamarnya dengan langkah terburu buru hingga kakinya tersandung pinggiran ranjang.
"ausshhtt", desis Al merasakan lututnya yang ngilu.
"papa, mama", panggil Al menggema dilantai 3 tempat kamarnya berada.
Waktu menunjukkan tengah malam hingga semua penghuni rumah pun sudah beristirahat.
mendengar suara Al seluruh penghuni rumah pun keluar dengan terburu buru, hawatir kalau kalau sesuatu buruk terjadi pada pemuda itu.
"tuan muda ada apa?", tanya kemal ketua asisten rumah tangga dikediaman Bagaskara,
"cepat panggilkan mama dan papa", ucap Al dengan raut cemas.
"ada apa Al, kenapa kamu berteriak seperti itu?", tanya papa kendra yang sudah menghampiri Al,
"kita keruang sakit sekarang pa", ucap Al,
"ada apa nak?", tanya mama Andin,
"Noah membawa key kerumah sakit setelah di diserang orang beberapa orang ditempat yang sama dengan kejadian penyerangan Al ma", ucap Al,
Seketika rasa kantuk yang tadi menyelimuti hilang seketika tergantikan ekspresi kaget dan hawatir.
"lalu bagaiman keadaan key sekarang Al?", tanya Oma Lusi dengan raut hawatir,
"Al gak tahu Oma, erang kita kerumah sakit dulu", jawab Al.
"kita kesana, mama sama papa dirumah aja nunggu kabar dari kami, biar Kendra, Al dan Andin yang kesana", ucap papa Kendra.
mereka pun mengerti dan ketiga orang itu pun segera bergegas setelah mama andin dan papa Kendra mengganti pakaian tidur mereka.
Keheningan menyelimuti selama perjalanan berlangsung, mereka semua sedang cemas saat ini, ternyata apa yang mereka khawatirkan terjadi juga.
Sampai di rumah sakit mama Andin menuntun tangan Al diikuti papa Kendra dibelakang, mereka segera menuju ruang IGD seperti yang tadi Noah infokan.
"Noah bagaimana dengan key?", tanya papa kendra,
"masih ditangani dokter tuan", jawab Noah,
"apa yang sebenarnya terjadi Noah, bukannya kamu mengawasinya?", tanya Alezio,
"maafkan saya tuan, tadi saya menunggu Nina key keluar dari kafe hingga jam setengah 12, saya lihat didalam para karyawan masih sibuk membereskan kafe jadi saya putuskan untuk makan terlebih dahulu, tapi saat saya kembali kafe sudah tutup dan saya mencari Nona key, tapi saat saya sudah ketemu nona key sudah berkelahi dengan beberapa orang", jawab Noah penuh penyesalan,
"jangan menyalahkan dirimu Noah, kamu melewatkan makan malam tadi, wajar kalau kamu lapar apalagi menunggu Sampai larut malam", ucap mama Andin,
"katamu key berkelahi, apa maksudmu dia melawan hingga terluka?", Tanya Al lagi,
"awalnya saya juga tidak menyangka kalau nona key ternyata bisa bela diri tuan, saat saya datang nona key sudah melawan mereka terbukti dari wajah orang orang itu yang babak belur, tapi salah satu dari mereka malah memukul kepala nona key dengan balok", jelas Noah,
kaget?? sudah pasti, mereka tidak menyangka kalau key bisa bela diri bahkan dia bisa melawan orang orang itu sendirian.
"apa key terluka parah?", tanya papa Kendra,
"nona key pingsan setelah kepalanya dipukul dengan kayu Tuan tapi sepertinya mereka juga sempat ingin menusuk Nona key tapi nona key berhasil menghindar jadi hanya mengenai lengannya", jelas Noah.
Mereka menunggu dokter yang tengah menangani key saat ini, mereka berharap key baik baik saja.
"Noah bukannya tempat itu telah terpasang CCTV, coba cek apa yang terjadi", ucap Al yang diangguki Noah.
Pintu ruang IGD terbuka menampilkan seorang dokter paruh baya yang amish terlihat sangat gagah.
"dokter, bagaiman keadaan pasien?", tanya papa Kendra,
"pasien tidak mengalami luka yang terlalu serius, hanya ada luka robek di bagian kepala Yang sepertinya terkena pukulan benda tumpul, dan luka gores di lengannya juga beruntung tidak terlalu dalam jadi tidak menimbulkan pendarahan yang hebat, tapi tetap kami lakukan penjahitan", jelas sang dokter,
"apa tidak ada luka lain dok?", tanya Al,
"tidak ada tuan, pasien tadi sadar tapi kami memberikan obat bius saat menjahit luka dikepala dan lengannya, kalau kalian ingin mengetahui lebih lanjut atau merasa hawatir kalian bisa melakukan Rontgen", ucap sang dokter,
"terima kasih dok", ucap papa Kendra,
"sama sama tuan, setelah ini pasien akan kami pindahkan keruang rawat inap, apa pasien akan ditempatkan ditempat keluarga Bagaskara atau ruangan lai", tanya sang dokter.
"diruang keluarga dok", jawab mama Andin yang langsung dilaksanakan oleh suster.
rumah sakit itu adalah satu satu rumah sakit milik keluarga Bagaskara. rumah sakit yang didirikan beberapa tahun lalu oleh keluarga Bagaskara Atas wasiat tuan Surya Bagaskara kakek dari papa Kendra, jadi dirumah sakit itu keluarga Bagaskara memiliki ruang rawat inap khusus yang lengkap tentunya.
Kini key sudah berada diruangan khusus keluarga Bagaskara, dengan ditunggui mama Andin, papa Kendra, Al dan Noah.
"Noah sebaiknya kamu pulang, seharian ini kamu belum istirahat sama sekali", ucap mama Andin,
Awalnya Noah menolak tapi karena paksaan dari papa Kendra dan Al akhirnya Noah pulang.
jujur saja Noah merasa gagal menjaga key, dia merasa bersalah terhadap Al yang tak becus menjalankan perintahnya.
"Al, sekarang key tidak bisa lagi menolak permintaan kita untuk tinggal dirumah kita, mama minta kamu rubah sikap dan cara bicara kamu ke key ya nak biar dia tidak takut padamu", ucap mama Andin pada Al yang kini duduk disofa bersama papa Kendra.
"emang Al kenapa ma sampai bikin key takut?", tanya Al dengan nada tanpa dosa,
papa Kendra dan mama Andin kompak menghela nafas dalam, sungguh putranya ini benar benar tidak menyadari sikap datar, cuek dan juteknya ternyata.
"berusaha lah lembut saat kamu bicara dengannya Al, jangan terlalu kaku dan jutek, apalagi raut wajah kamu yang selalu datar itu, siapa coba yang tidak takut", ucap jengah mama Andin.
"kenapa semua orang mengatakan hal seperti itu padaku?",.tanya al kesal,
"memang itulah kenyataannya Al", kata mama Andin,
"buat dia nyaman boy, kalau dia nyaman tinggal dirumah kita dia pasti akan betah", sahut papa Kendra.
Alezio menghembuskan nafas kasar, bukan kah semua juga sudah tahu kalau dia memang seperti itu, dan tidak ada yang protes juga, tapi sekarang mama papanya malah protes karena sikapnya itu telah membuat takut key, si penyelamatnya.
tidak tahu saja dia kalau selama ini banyak yang ketakutan dengan sikapnya, banyak yang ingin menegurnya, tapi siapa coba yang berani, melihat wajahnya si Alezio aja udah bikin ketar ketir, apalagi tatapan tajamnya, belum juga ngomong udah dibuat tak berkutik terlebih dulu.
,