NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Ceo

Menaklukan Hati Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: tanier alfaruq

seorang CEO cantik, seksi, dan galak, yang terjebak dalam dinamika dunia kerja dan cinta. Dia harus menghadapi tantangan dari mantan suaminya, mantan pacar Tanier, dan berbagai karakter wanita seksi lainnya yang muncul dalam hidupnya. Tanier, karyawan Lieka yang tampan, sabar, dan kocak, berjuang untuk memenangkan hati Lieka dan membantu perusahaan mereka bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanier alfaruq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Patah Hati Lagi

Kenyataan yang Pahit

Pagi itu, setelah malam yang penuh cinta, Lieka dan Tanier terlihat lebih dekat dari sebelumnya. Mereka bekerja sama dalam sebuah proyek besar yang bisa menentukan masa depan perusahaan. Semangat keduanya semakin terlihat di kantor, meskipun hubungan mereka masih dirahasiakan dari rekan-rekan kerja. Namun, tidak semua hal berjalan dengan mulus.

Saat Lieka kembali dari rapat penting dengan investor, dia mendapati sebuah email yang mengejutkannya. Email itu berasal dari Sugi, mantan suaminya, yang selama ini tidak aktif dalam urusan bisnis perusahaan. Isi email itu menyatakan bahwa Sugi ingin kembali memiliki sebagian saham perusahaan dan menggunakan itu sebagai alat untuk mendekati Lieka lagi.

Sambil menggenggam mouse dengan erat, Lieka merasakan dada yang tiba-tiba terasa berat. Dia berpikir, apakah hubungannya dengan Tanier akan terancam oleh Sugi lagi?

Tanier yang Bingung

Di sisi lain, Tanier mulai merasakan jarak yang kembali tercipta di antara mereka. Setelah email dari Sugi, Lieka menjadi lebih pendiam dan tak lagi sehangat semalam. Tanier memperhatikan itu, dan meski ia ingin bertanya, ada sesuatu dalam ekspresi Lieka yang membuatnya enggan untuk menekannya.

Suatu sore di kantor, Tanier mengajak Lieka untuk makan siang bersama, mencoba menghidupkan kembali suasana hangat di antara mereka. Namun, Lieka menolaknya dengan alasan terlalu sibuk. Tanier tersenyum dan mengangguk, meski hatinya mulai merasakan luka yang kembali terbuka. Dia takut Lieka kembali ragu, atau mungkin ada sesuatu yang Lieka sembunyikan darinya.

Sugi Muncul Kembali

Malam harinya, ketika Lieka pulang dari kantor, pintu apartemennya diketuk. Saat dia membukanya, berdirilah Sugi di sana, dengan wajah serius dan penuh penyesalan.

“Kita perlu bicara, Lieka,” kata Sugi tanpa basa-basi. “Aku tahu aku sudah mengecewakanmu, tapi aku tak bisa begitu saja melepaskan semua yang pernah kita bangun.”

Lieka menatap Sugi, ada campuran amarah dan kesedihan dalam tatapannya. “Kita sudah selesai, Sugi. Tidak ada lagi yang harus dibicarakan.”

“Tapi aku ingin memperbaiki semuanya. Aku tahu aku salah, dan aku ingin mendapatkan kesempatan kedua, baik dalam bisnis maupun…,” Sugi berhenti sejenak, “... dalam hidupmu.”

Mendengar itu, hati Lieka semakin terhimpit. Di satu sisi, ada bagian dari dirinya yang ingin menutup bab ini sepenuhnya, namun di sisi lain, masa lalunya bersama Sugi tidak bisa diabaikan begitu saja. Mereka pernah berbagi begitu banyak, dan sekarang Sugi muncul di saat Lieka sedang berusaha membangun cinta baru dengan Tanier.

Dilema Cinta

Keesokan harinya, di kantor, Tanier merasakan ketegangan yang tak terelakkan. Dia melihat Lieka berusaha fokus pada pekerjaannya, tetapi ada sesuatu yang berbeda. Saat mereka berdua duduk di ruang rapat, Tanier akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

“Lieka, ada apa? Kamu berubah sejak kemarin. Apakah ini tentang Sugi?”

Lieka terdiam sesaat, kemudian mengangguk. “Sugi kembali, dan dia ingin… lebih dari sekadar saham perusahaan. Dia ingin memperbaiki hubungan kami.”

Perasaan Tanier langsung jatuh seketika. “Dan kamu mempertimbangkannya?” tanyanya, suaranya lebih lirih dari biasanya.

“Aku tidak tahu, Tanier,” jawab Lieka dengan suara pelan. “Aku bingung. Sugi adalah bagian dari masa laluku, dan meski aku ingin melangkah ke depan, dia kembali dengan begitu tiba-tiba.”

Tanier Merasa Terluka

Mendengar itu, Tanier merasakan hatinya hancur. Setelah semua yang telah mereka lalui bersama, Lieka masih ragu tentang cinta mereka. “Aku pikir kita sudah sampai di titik di mana kita bisa mulai membangun sesuatu yang baru. Tapi jika kamu masih ragu…,” Tanier terdiam sejenak, mencoba menahan emosinya, “...mungkin aku harus memberimu ruang.”

Lieka hanya bisa menatap Tanier dengan sedih. Dia tahu dia sedang menyakiti Tanier, tetapi dia tidak bisa memberikan jawaban yang pasti. Hatinya benar-benar terbelah antara masa lalu dan masa kini.

Tanier berdiri, menatap Lieka sekali lagi sebelum berbalik dan meninggalkan ruang rapat itu. “Aku hanya berharap kamu bisa menemukan kebahagiaanmu, Lieka, meskipun mungkin bukan denganku.”

Kesepian yang Mendera

Tanier berjalan keluar dari kantor dengan langkah yang berat. Setiap langkahnya terasa seperti membawa beban emosi yang tidak bisa lagi ia tanggung. Di benaknya, wajah Lieka terus muncul, dengan tatapan ragu dan kebingungan yang menusuk hatinya lebih dalam daripada yang pernah ia rasakan. Dia ingin memberi ruang bagi Lieka, namun bagian dari dirinya masih berharap Lieka akan memilihnya.

Di luar gedung, Tanier menatap ke langit Jakarta yang mulai beranjak senja. Lampu-lampu kota mulai menyala, tapi tidak mampu menerangi hatinya yang kelam. Dalam keheningan, dia merasakan sebuah rasa kosong yang menggerogotinya dari dalam. Dia mencoba berpikir rasional, mencoba mengingat bahwa cinta tidak bisa dipaksakan, tapi kenyataannya, dia sudah terlalu terikat pada Lieka.

Dia memutuskan untuk pergi ke tempat favoritnya, sebuah bar kecil yang sering ia kunjungi ketika membutuhkan waktu sendiri. Di sana, dia memesan minuman, berharap alkohol bisa sedikit mengaburkan rasa sakit di hatinya. Tanier menyesap minuman pertama, dan mencoba mengabaikan semua pikiran tentang Lieka dan Sugi. Namun, bayangan itu tak pernah hilang.

Lieka dalam Kebingungan

Sementara itu, di apartemennya, Lieka merasa tidak lebih baik. Setelah perbincangan dengan Tanier di kantor, dia merasa begitu hampa. Dia tahu Tanier terluka, dan perasaan bersalah itu menghantuinya. Lieka melemparkan tubuhnya ke sofa, menatap kosong ke arah langit-langit. Ada begitu banyak emosi yang berkecamuk di dalam dirinya, mulai dari rasa cinta yang ia miliki untuk Tanier, hingga kenangan masa lalunya dengan Sugi yang kembali menghantui.

Sugi, meskipun dengan segala kekurangannya, tetaplah orang yang pernah ia cintai. Mereka berbagi begitu banyak waktu bersama, menjalani kehidupan sebagai suami istri, hingga akhirnya berpisah karena Sugi terlalu fokus pada ambisi pribadinya dan mengabaikan kebahagiaan mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, Lieka belajar untuk hidup tanpanya, dan bahkan menemukan Tanier yang telah mengisi celah yang ditinggalkan Sugi.

Namun kini, dengan Sugi yang kembali hadir, Lieka merasa terjebak di antara dua dunia—masa lalunya dengan Sugi dan masa depannya yang mungkin bersama Tanier.

Kembali Berpikir

Sambil terbaring di sofa, Lieka mencoba mengumpulkan pikirannya. Dia menatap ponselnya, melihat beberapa pesan tak terbaca dari Tanier yang ia abaikan selama beberapa jam terakhir. Pesan-pesan itu berisi pertanyaan sederhana, seperti “Kamu baik-baik saja?” atau “Ada yang bisa kubantu?”

Dia menyadari bahwa Tanier selalu ada untuknya. Tidak peduli seberapa sulit keadaannya, Tanier selalu mendukungnya dengan sabar. Bahkan ketika Lieka menjadi CEO yang keras dan tegas di kantor, Tanier selalu tahu bagaimana cara membuatnya tersenyum. Hubungan mereka jauh lebih dalam daripada sekadar hubungan bos dan bawahan.

Namun, meskipun dia menyayangi Tanier, ada ketakutan yang begitu besar di dalam dirinya. Takut jika ia memberi hatinya sepenuhnya pada Tanier, namun akhirnya kembali merasakan sakit yang sama seperti dengan Sugi.

Sugi Memperburuk Keadaan

Di saat Lieka tenggelam dalam kebingungannya, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Itu dari Sugi.

“Aku masih mencintaimu, Lieka. Bisakah kita bicara?”

Membaca pesan itu membuat dada Lieka semakin sesak. Sugi benar-benar tidak tahu kapan harus berhenti. Lieka tahu bahwa dia harus memberikan jawaban kepada Tanier, tetapi pesan ini membuat segalanya semakin rumit. Lieka tahu bahwa dia perlu membuat keputusan, namun perasaan masa lalunya tidak bisa ia hapus begitu saja.

Dia memutuskan untuk mengabaikan pesan dari Sugi untuk saat ini. Bagaimanapun juga, hatinya masih tertambat pada Tanier, meskipun kebingungan terus menggelayut di pikirannya.

1
Leviathan
4 like mendarat, semangat, jgn lupa mampir juga saling bantu di chatt story ane
Tanier Alfaruq: ok siap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!