NovelToon NovelToon
Menggaet Hati Dosen Killer

Menggaet Hati Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:9.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: IAS

Hasna Sandika Rayadinata mahasiswa 22 tahun tingkat akhir yang tengah berjuang menyelesaikan skripsinya harus dihadapkan dengan dosen pembimbing yang terkenal sulit dihadapi. Radian Nareen Dwilaga seorang dosen muda 29 tahun yang tampan namun terkenal killer lah yang menjadi pembimbing skripsi dari Hasna.

" Jangan harap kamu bisa menyelesaikan skripsi mu tepat waktu jika kau tidak melakukan dengan baik."

" Aku akan membuat mu jatuh hati padaku agar skripsi ku segera selesai."

Keinginan Hasna untuk segera menyelesaikan skripsi tepat waktu membuatnya menyusun rencana untuk mengambil hati sang dosen killer. Bukan tanpa alasan ia ingin segera lulus, semua itu karena dia ingin segera pergi dari rumah yang bukan lagi surga baginya dan lebih terasa seperti neraka.

Akankan Hasna berhasil menggambil hati sang dosen killer?
Atau malah Hansa yang terpaut hatinya terlebih dulu oleh sang dosen?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MHDK 26. Witing Tresno Jalaran Seko Kulino

Hari ini Radi sama sekali tidak ke kampus. Ia berada di rumah. Rasanya benar benar enggan pergi dari rumah. Sedangkan Hasna dia tengah berada di kamar tamu.

" Lho kak, kamu tidak ke kampus?"

" Enggak bund, nggak ada jadwal mengajar juga. Males."

Duar ....

Bagai disambar petir di siang bolong. Seorang Radian Nareen Dwilaga males bekerja. Ini adalah rekor muri. Sekar benar benar terkejut dengan jawaban Sang putra sulung. Seumur-umur baru kali ini Radi mengenal kata malas.

Sekar pun seketika menyentuh kening sang putra memastikan bahwa putranya itu tidak sakit dan baik-baik saja.

" Kakak tidak sakit kan tidak ada yang salah kan dengan otak Kakak?"

" Bunda apa apa an sih, kok udah kayak Andra jadi lebay."

" Lebay, ya Allaah sepertinya otak kakak konslet deh."

Radi bangkit dari duduk nya dan melenggang pergi ke kamarnya di atas. Sejenak ia melirik kamar tamu namun ia mengalihkan pandangannya secepat kilat dan segera berjalan menuju ke kamarnya.

Sekar tersenyum simpul, ia tahu mengapa sang putra ingin di rumah. Muncul sebuah ide untuk mengerjai si putra sulung yang kaku bak kanebo kering itu.

" Dasar bocah kaku."

Sesampainya di kamar Radi langsung duduk di meja kerjanya. Ia mencoba untuk membuka buku buku miliknya dan membacanya. Namun nihil dia tidak bisa membaca apapun. Sekarang yang ada dalam pikirannya adalah pernikahan yang sudah didepan mata.

"Menikah, kata itu benar benar tidak pernah terpikir dalam otak ku dan hanya dalam hitungan hari aku akan melakukannya. Apakah aku bisa? Apakah aku harus bertanya kepada Dika?"

Radi menemukan sebuah ide, dia harus bertemu dengan sang adik untuk berkonsultasi. Ya pria dingin 15 pintu akan berkonsultasi dengan mantan pria dingin 12 pintu.

Pria itu segera mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuruni tangga.

" Bund, kakak keluar bentar ya."

" Kemana kak?"

" Ada urusan penting."

Radi melihat Hasna keluar kamar dengan pakaian yang sudah rapi dan menyandang tas kecilnya.

" Lho Hasna mau kemana?"

" Hasna mau ke toko buku bund, mau nyari sumber referensi. Kata dospemb Hasna referensi harus minimal 15 buku."

Lagi, Sekar melotot ke arah sang putra.

" Jangan marah bund. Itu memang sudah prosedur agar hasil skripsi nya memuaskan."

" Alesan. Ya sudah kamu antar Hasna saja ke toko buku dulu."

Radi hanya bisa membuang nafasnya dengan berat. Dia pasrah dengan perintah sang bunda.

Keduanya memasuki mobil bersama.

" Pak Radi ada urusan kan, nanti saya turunin aja depan pusat perbelanjaan. Terus Pak Radi bisa ketempat tujuan."

" Apakah tidak apa apa begitu?"

Hasna mengangguk, Radi tersenyum simpul. Rupanya Hasna adalah gadis yang pengertian.

Radi pun melesatkan mobilnya ke pusat perbelanjaan, yang mana sebenarnya itu adalah milik Hasna. Namun Hasna tidak mau tahu soal itu, karena baginya dia hanya akan menjalani hidup sesuai dengan keinginannya. Dia tidak peduli dengan harta yang saat ini dimiliki oleh ayahnya.

" Sampai, terimakasih ya pak."

" Kalau mau pulang kabari, nanti aku jemput."

Hasna mengangguk, ia pun melambaikan tangannya saat mobil Radi menjauh.

" Haaah ... Sudah lama nggak jalan jalan. Baiklah ayo kita healing."

Hasna mengangkat kedua tangannya. Pergi sendiri begini sudah biasa Hasna lakukan. Ia memang suka jalan sendiri, sekedar untuk menikmati makanan yang tengah viral atau menonton bioskop. Baginya jalan sendiri seperti ini adalah healing terbaik ketimbang harus beramai ramai bersama teman temannya.

Hasna membelokkan tubuhnya ke toko buku. Mencari beberapa buku yang akan ia gunakan untuk menunjang skripsinya.

Bruk ...

" Maaf ... Maaf ... Saya tidak sengaja."

Hasna sungguh merasa bersalah karena menabrak salah seorang pengunjung.

" Lho Has... "

" Eh mas Dipta."

Hasna sedikit bersyukur orang yang ia tabrak adalah Dipta, yang notabene nya adalah orang yang ia kenal.

Disisi lain Radi yang baru saja memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit Mitra Harapan segera masuk ke lobby dan berjalan menuju ruangan sang adik.

Tok ... Tok ... Tok ..

" Ya masuk, lho kakak."

" Kamu sibuk nggak Ka?"

" Nggak sih. Hari ini free, nggak ada jadwal operasi tapi nggak tahu ya kalau ada operasi dadakan. Kenapa, duduk dulu. Masa iya ngobrol smabil berdiri."

" Itu Ka ... Soal ... "

" Soal pernikahan?"

Dika paham betul kakaknya ini memanglah cerdas tapi dia memiliki sisi bodoh juga dalam dirinya. Terlebih soal wanita. Sebenarnya tidak beda dengan dia dulu saat awal awal mengenal sang istri.

" Apa yang kakak rasakan kepada Hasna?"

Radi menggeleng dan Dika membuang nafasnya kasar.

" Kak, aku dan Silvya juga dulu menikah juga bukan karena cinta. Kami malah digrebek warga dan dinikahkan paksa. Belum ada cinta juga dalam hati kami. Tapi lambat laun rasa itu muncul juga."

" Bagaimana itu bisa terjadi?"

" Mungkin karena kebiasaan. Seperti pepatah jawa 'witing tresno jalaran seko kulino' cinta datang karena sebuah kebiasaan. Kebiasaan kita bersama dengan dia, kebiasaan kita selalu dekat dengan dia. Mungkin begitu."

Radi mengangguk paham dengan apa yang diucapkan sang adik. Jika biasanya dia yang memberikan kuliah kepada para mahasiswanya, kini dia yang menerima kuliah dari sang adik.

" Sekarang jawab jujur. Apa kakak merasakan sesuatu kepada Hasna?"

" Entah apa ini namanya, tapi ada hal lain yang tidak bisa aku jelaskan saat dekat dengan dia. Aku tidak bisa melihatnya sedih."

" Bagus, berarti kakak mulai tumbuh rasa."

" Apakah setelah menikah lebih baik aku membawa Hasna untuk tinggal berdua di apartemen."

Dika berpikir sejenak dengan pertanyaan sang kakak. Menurutnya mungkin itu diperlukan untuk memupuk cinta keduanya.

" Lebih baik begitu kak. Karena itu akan berguna untuk hubungan kalian. Biar kalian bisa lebih saling mengenal satu sama lain. Itu memupuk keharmonisan juga."

Radi sungguh lega, berbicara dengan Dika memang banyak mendapatkan pencerahan. Karena Dika dapat memberikan jawaban logis yang bisa ia terima dan pahami.

" Baiklah Ka, terimakasih. Kakak pulang dulu."

" Yoi Kak, semoga lancar ya kak."

Radi mengangguk dan Dika tersenyum. Ia senang sang kakak sudah mulai mencair.

Radi menuju pusat perbelanjaan dimana tadi Hasna minta untuk diantarkan. Ia pun memarkirkan mobilnya.

" Has kamu dimana?"

" Oh, Pak Radi. Saya di Food Court."

" Tunggu saya, saya akan ke sana."

Entah mengapa Radi ingin sekali segera bertemu dengan Hasna setelah mendengar pencerahan dari sang Adik. Ia pun berjalan lebih cepat. Radi pun tersenyum saat melihat Hasna duduk di sebuah kursi dan menikmati makanannya. Namun senyumnya tiba tiba memudar saat melihat siapa orang yang duduk di depan Hasna. Tangan nya pun seketika mengepal.

" Tidak akan ku biarkan kau dekat dekat dengan calon istriku."

TBC

1
Nadireee
biarin aja calon besannya tau. agar cepat nikah 🤣
Wayan Dian Lestari Dian
Luar biasa
Sumarni Ukkas
yg pendek begini malah ku suka..
Ibnu Rizqi
manggilnya ko Has,ga enak banget ,kek manggil cowok
Ibnu Rizqi
waduh,salah tembak mz Dipta ,eh nembak Renita ajah..auto diterima wkwkwkwk
Ibnu Rizqi
harusnya jadi selir jangan sombong,kan merana priska...
Ibnu Rizqi
maaf ya thor...kl saudara se ayah atau seibu namanya bukan saudara tiri , tapi anak bawaan ayah& bawaan ibu itu yg di sebut saudara tiri ,karena saya punya saudara seayah lain ibu ,alhamdulillah rukun ,semangat thor...
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Kamsia
knp di critanya yasa sm kaluna beda jauh nataya 22 trus yasa 30.hrsnya tuaan nataya dong thor
Damar Pawitra IG@anns_indri: terimakasih untuk koreksinya. nanti kami koreksi ulang ya.
total 1 replies
wan hasma
Lumayan
Shee
Luar biasa
Putri Kinanti
karya yg sangat bagus...semoga sukses trs kak.ditunggu karya selanjutnya...
Putri Kinanti
novel yang sangat bagus,alurnya real kehidupan kita sehari2.singkat padat jelas.tidak bertele2..good job kak.aku suka karyamu bener2 lain drpd yg lain.ceritanya sangat menginspirasi.semangat kak..tetaplah berkarya semoga sukses trs dan love you so much.ditunggu karya selanjutnya😍😍
Meera Zahra
sungguh karya yg sangat bagus,singkat padat dan berbobot.tdk terlalu bertele2,dan menurutku novel ini sangat beda dengan novel yg lainnya.seakan kita berada di dunia nyata.tdk terlalu berlebihan,bener2 seperti kehidupan kita sehari2.love you so much kak...aku suka karya kakak tetaplah berkarya ,semangat trs dan semoga sukses slalu.
Parmi Suji
Luar biasa
Marina Tarigan
ini perempuan psikopat kerjanya hanya menghancurkan orang
Marina Tarigan
kalian mungkin berjodoh
Marina Tarigan
awalnya tfk perduli dan ngotot dijodohkan achirnya jd rindu setiap saat jadilah rmh tgga yg bahagia
Marina Tarigan
homanapum kalanmya kalai itu memsmg jodoj kita pasti ketemu
Marina Tarigan
rupanya ketemu setan berujut manusia yg tdk tahu malu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!