Baca 'Bangkitnya Pendekar Naga' terlebih dulu, agar bisa mengikuti alur cerita ini.
Pada saat era kekacauan, para Kultivator berlomba-lomba untuk mengembangkan diri agar bisa mempertahankan wilayahnya masing-masing.
Sekte Naga Langit yang merasa kehilangan atas kepergian Shen Long, mereka juga harus mengembangkan kemampuannya agar bisa bertahan dari gejolak Kultivator Iblis.
Shen Long yang terdampar di Pulau Es, harus mencari cara agar bisa kembali ke Sekte Naga Langit.
Namun dalam perjalanan pulang ke Sekte Naga Langit, bukanlah perkara mudah, karena rintangan yang harus Shen Long hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15. Ikat Pinggang Pisau Kecil
Selesai menikmati makanan, Bing Ziyun langsung membayarnya lalu membawa Shen Long dengan buru-buru untuk mencari sebuah penginapan.
Saat berada di tengah perjalanan, tatapan Shen Long tertuju pada anak-anak yang sedang bermain dengan melemparkan batu ke arah orang-orangan salju.
Shen Long menghentikan langkahnya, karena dia merasa tertarik dengan apa yang dimainkan oleh anak-anak tersebut.
Sementara itu, Bing Ziyun menyipitkan matanya, karena dia berpikir bahwa Shen Long sedang mengingat-ingat jati dirinya.
' Apakah Shen Long berasal dari kota ini? Atau dia sedang mengingat keluarganya?' Batin Bing Ziyun, dengan serius memperhatikan anak-anak yang sedang bermain.
Sementara itu anak-anak yang sedang bermain yang menyadari ada yang memperhatikan mereka, kini menoleh ke arah Shen Long, hingga salah satu dari mereka berjalan menghampirinya.
" Kakak... Apa kamu ingin bermain bersama kami?" Tanya anak kecil seusia 10 tahun, yang begitu terkesima dengan penampilan Shen Long.
Shen Long mengangguk kecil, lalu berjalan mengikuti anak kecil itu yang menarik tangannya.
" Yei.... Kakak besar ingin bermain bersama kita." Anak-anak yang lain berseru dengan riang sambil melompat saat Shen Long mendatangi tempat mereka bermain.
Sementara Bing Ziyun yang memperhatikan dari kejauhan, kini bernafas lega dan berharap agar Shen Long bisa mengembalikan ingatannya dengan kehadiran anak-anak tersebut.
" Kakak besar... Apa kamu ingin ikut bermain lempar batu?" Tanya salah satu anak kecil, sambil menjulurkan tangannya dan memperlihatkan beberapa kerikil di tangannya.
" Lempar batu?" Shen Long mengerutkan kening, namun ingin sekali mencobanya.
Anak kecil itupun mengangguk kecil, lalu memberikan beberapa kerikil kepada Shen Long.
Anak kecil itupun dengan semangat menggebu-gebu menjelaskan cara bermain lempar batu, sambil menunjuk ke arah orang-orangan salju.
" Kakak... Coba kamu lemparkan batu itu ke orang-orangan salju disana." Setelah menjelaskan kepada Shen Long, anak kecil itupun menunjuk ke arah gumpalan salju yang dibentuk menyerupai manusia yang diletakkan dua ranting pohon sebagai tangannya.
Shen Long mengangguk kecil, lalu menatap ke arah orang-orangan salju yang berjarak cukup jauh dari tempatnya.
Buuugh!
Sebuah lemparan kerikil yang sangat kuat, membuat satu orang-orangan salju langsung hancur.
" Yei... Kakak besar sangat hebat."
Suara riang anak-anak yang bertepuk tangan sambil melompat, seakan memberi semangat kepada Shen Long.
Bing Ziyun yang memperhatikan dari kejauhan, kini memasang wajah serius, karena lemparan kerikil dari Shen Long mengenai titik vital dengan akurat.
" Adik-adik... Tolong bantu aku untuk membuat orang-orangan salju lagi. Nanti aku akan memberikan hadiah kepada kalian." Bing Ziyun yang begitu penasaran, kini meminta kepada belasan anak-anak yang sedang bermain untuk membantunya.
" Baik kak." Jawab mereka serempak, lalu berlari untuk membuat orang-orangan salju lagi.
Semua terlihat senang, karena mendengar hadiah yang dijanjikan Bing Ziyun, yang tentu bisa membelikan makanan untuk mereka.
" Kakak besar... Kamu adalah muridku yang pertama kali bisa melempar kerikil dengan baik." Ucap salah satu anak kecil, sambil membuat orang-orangan salju.
Mendengar ucapan tersebut, Bing Ziyun batuk kecil sambil menoleh ke arah Shen Long yang tidak ada reaksi apapun.
" Shen Long... Coba kamu lemparkan batu itu ke orang-orangan salju itu." Setelah selesai membuat orang-orangan salju, Bing Ziyun meminta kepada Shen Long untuk membidiknya.
Shen Long mengangguk kecil, lalu melemparkan satu-persatu kerikil ke arah orang-orangan salju.
Buuugh! Buuugh! Buuugh!
Satu-persatu lemparan kerikil bersarang dengan akurat ke arah titik vital, mulai dari leher, ulu hati, pergelangan lengan hingga bagian terlarang.
" Jika lemparan kerikil ini mengenai seorang Kultivator, bisa berakibat fatal." Gumam Bing Ziyun, sambil menatap ke arah Shen Long, dengan tatapan rumit.
Sementara anak-anak yang lain, membuka mulutnya lebar-lebar, karena semua orang-orangan salju yang mereka ciptakan, semuanya sudah hancur.
" Sesuai dengan janjiku, aku akan memberikan hadiah kepada kalian." Melihat anak-anak yang begitu bersedih, Bing Ziyun dengan buru-buru memberikan beberapa Batu Roh, membuat mereka kembali bergembira.
" Kakak besar... Semua lemparan mu sangat akurat. Sebagai seorang guru, aku akan memberikan hadiah untukmu!"
" Tapi sebelumnya kakak besar harus menunggu disini." Ucap anak kecil, lalu berlari ke arah rumah yang kebetulan tidak jauh dari tempat tersebut.
Tidak lama kemudian, anak kecil itupun berlari mendekati Shen Long dengan membawa sebuah ikat pinggang.
" Kakak besar... Ini adalah pisau kecil yang digunakan ayahku ketika sedang berburu." Anak kecil itupun memberikan ikat pinggang yang terbuat dari kulit hewan dan terselip puluhan pisau kecil.
" Adik kecil... Jika barang ini milik ayahmu, kenapa kamu memberikan kepada kakak besar?" Bing Ziyun merasa heran, karena dengan pisau kecil itu, ayahnya menyambung hidup dengan berburu.
" Itu..." Anak kecil itupun menundukkan kepala, hingga terlihat raut wajahnya begitu bersedih.
Dengan kata terbata-bata, anak kecil itupun menjelaskan bahwa ayahnya sudah meninggal dunia, saat berburu beruang es yang berada di bagian barat kota itu.
Mendengar cerita dari anak kecil itu, Shen Long dan Bing Ziyun berusaha untuk menghiburnya bersama anak-anak yang lain berjanji mendekatinya.
" Kakak besar tenang saja! Suatu saat aku akan menjadi Kultivator hebat dan membalaskan dendam kepada beruang es itu." Anak kecil itupun kembali bersemangat, sambil mengusap matanya.
" Jika kamu ingin menjadi seorang Kultivator hebat, kenapa kamu memberikan pisau kecil ini untukku?" Tanya Shen Long, sambil menunjukkan ikat pinggang di tangannya.
" Kakak besar... Kamu adalah pria dewasa. Kakak besar harus melindungi pacarmu agar tidak diganggu oleh orang-orang jahat." Ucap anak kecil penuh semangat.
Mendengar ucapan tersebut, Shen Long dan Bing Ziyun batuk kecil saling berpandangan, membuat wajah cantik Bing Ziyun memerah seperti kepiting rebus.
" Adik, kami hanya...."
" Kakak sangat cantik. Kalian sangat serasi seperti dewa-dewi. Aku minta kepada kakak besar untuk melindungi kakak cantik."
Sebelum Bing Ziyun melanjutkan ucapannya, anak kecil itupun langsung berbicara dengan didukung anak-anak yang lain.
" Teman-teman... Kita sudah memiliki uang, ayo kita beli makanan."
" Tunggu!
Sebelum anak-anak itu meninggalkan tempat tersebut, Bing Ziyun kembali memberikan Batu Roh kepada anak kecil yang memberikan ikat pinggang kepada Shen Long.
" Terimakasih kakak cantik, kami pergi dulu." Seru anak kecil itu, lalu membawa temannya yang lain berlari ke sebuah arah.
Sementara itu, Bing Ziyun tersenyum canggung sambil melirik ke arah Shen Long yang tidak ada reaksi apapun.
' Kenapa hanya aku yang terlihat senang? Apa hati pemuda ini tercipta dari batu?' Bing Ziyun mendengus dingin, karena Shen Long tidak terpengaruh dengan perkataan anak-anak sebelumnya.
Bing Ziyun yang sudah mulai tertarik dengan Shen Long, hanya berharap agar pemuda itu bisa peka terhadap perhatian yang dia lakukan selama ini.
/Grin//Grin//Grin/
agak lambat thor
alur ceritanya bikin bosen
biar makin penasaran,,,😊😊😊