NovelToon NovelToon
Lucid Dream ( Change Dimensions)

Lucid Dream ( Change Dimensions)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Beda Dunia / Cinta Seiring Waktu / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Mimpi yang terus terulang membwa Leora pergi ke dimensi berbeda serta merubah kehidupannya.

Dia yang hanya seorang pemilik toko kecil di pusat kota justru di sebut sebagai ELETTRA (Cahaya) di dimensi lain dan meminta bantuannya untuk melenyapkan kegelapan.

Secara kebetulan, begitulah menurutnya. dirinya pergi ke dimensi berbeda bersama Aron yang menjadi sahabatnya melalui mimpi, namun siapa sangka persahabatnnya bersama Aron justru membawa dirinya pada situasi yang tidak biasa.

Sihir yang semula hanya dia tahu melalui buku secara ajaib bisa dia lakukan.

Dan ketika cinta bersemi di hatinya serta tugas melenyapkan kegelapan telah selesai, apa yang akan dia lakukan?
Akankah dia kembali ke dimensi aslinya atau akan tetap bersama pria yang dia cintai?

Ikuti kisahnya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. LD 6

"ELETTRA,"

"Elettra?" ulang Leora.

"Itu bukan aku," sanggahnya.

"Kurasa kamu salah mengenali seseorang,"

Leora melangkah maju, meletakkan pedang yang berada di tangannya ke tanah, tepat di depan pria yang baru saja merubah wujudnya dalam keadaan masih berlutut.

"Itu milikmu, aku sudah membantumu, kuharap ini selesai di sini, aku hanya ingin kembali," ucap Leora lagi.

Wanita itu berbalik, mendapati Fergus masih berlutut dalam wujud kudanya.

"Kenapa kamu juga berlutut?" tanya Leora.

"Berdiri!" imbuhnya memberi perintah.

Kuda itu menurut, menegakkan tubuhnya namun tetap mempertahankan sikap hormat pada wanita di hadapannya.

"Bisakah kamu mengantarku kembali ke atas, Fergus?" pinta Leora.

"Maafkan saya, Nona. Tapi itu tidak mungkin," jawab Fergus.

"Kenapa sekarang cara bicaramu berubah?" tanya Leora keberatan.

"Karena saya tidak tahu bahwa Anda adalah Elettra. Saya hanya di arahkan untuk menjemput Anda dan melindungi Anda mencapai gua ini dan menunggu perintah selanjutnya," terang Fergus.

"Aku bukan Elettra. Dan aku tidak mengerti dengan semua yang kamu dan dia bicarakan," sanggah Leora.

"Jika kamu tidak bisa membantuku kembali ke tempat di mana aku datang, katakan padaku bagaimana caranya agar aku bisa ke sana!" pinta Leora.

"Tidak! Anda tidak boleh kembali ke sana!" larang Fergus.

"Karena aku tidak bisa terbang?" sindir Leora.

" Aku mengetahui hal itu dengan jelas, Fergus," imbuhnya.

"Tidak,,, Bukan begitu yang saya maksudkan," sanggah Fergus.

"Akan tetapi_,,,,"

Sebelum Leora bisa mendengarkan jawaban yang akan di katakan Fergus, satu tangan Leora terangkat mencengkram kepalanya, merasakan dengungan yang sama dengan ketika ia berada di dapur toko miliknya.

Keseimbangan Leora mendadak goyah, tubuhnya terhuyung, merasakan kedua kakinya tidak lagi berpijak. Entah sejak kapan, pria yang mengaku sebagai giok hijau itu telah berada di sisinya, menopang tubuh Leora sebelum tubuh wanita itu menyentuh tanah.

Tepat ketika sepasang tangan kokoh itu menahan tubuh Leora, pandangannya kembali mengabur, memperlihatkan kembali kilasan kejadian yang berbeda dari sebelumnya.

Dalam penglihatan Leora, ia melihat seorang gadis kecil tengah ketakutan sembari mendekap kelinci di dalam pelukannya. Kedua tangannya memiliki banyak goresan luka, pakaian yang gadis itu kenakan kotor dengan tanah, sedangkan dalam jarak beberapa meter dari gadis kecil itu, sosok hitam yang sebelumnya mengejar dirinya tengah mendekat dengan sabit di salah satu tangannya.

'Tidak,,, Gadis itu berada dalam bahaya! Di mana tempat itu? Bagaimana caraku menolongnya?' tanya Leora dalam hati.

Sesaat kemudian, ia tersentak. Menyadari apa yang tengah ia lakukan serta apa yang bisa ia lakukan hingga dirinya sampai di gua itu.

'Tunggu_,,,,! Aku bisa mengendalikan diriku sendiri?' batin Leora tak percaya.

'Itu artinya_,,,,, Aku perlu mencobanya,'

Leora tidak melanjutkan apa yang tengah ia pikirkan, namun merasakan tubuhnya menjadi lebih ringan dari sebelumnya, rasa sakit pada pergelangan tangannya kembali menyengat, namun pada waktu yang sama ia bisa melihat di mana titik lokasi gadis kecil itu.

Kepala Leora menggeleng pelan, lalu menarik napas dalam-dalam sembari memejamkan mata, dan kembali membukanya disertai menghembuskan napas pelan.

Sekali lagi, mata kiri Leora kembali mengeluarkan pendaran cahaya ungu tanpa ia sadari. Hal yang justru membuat ia bisa melihat apa saja yang berada di sekitarnya hingga jarak beberapa meter jauhnya.

'Tempat itu tidak jauh dari gua di mana aku berada sekarang, tapi kenapa aku tidak melihat apapun di sekitar gua ini selain asap hitam?' batin Leora.

Kepala Leora kembali berdenyut singkat, dan penglihatan gadis kecil itu lenyap.

"Nona, apakah anda baik-baik saja?" tanya Giok hijau khawatir.

Suaranya membuat Leora tersadar bahwa tubuhnya masih di topang Giok hijau.

"Aku baik-baik saja," jawab Leora seraya menegakkan tubuh.

"Aku memiliki pertanyaan untukmu," ucap Leora menatap Giok hijau.

"Saya akan menjawab semua yang anda tanyakan, Nona," jawabnya membungkukkan badan.

"Sebelum itu, bisakah kamu membantu Fergus? Aku tidak tahu apa yang salah dengannya, dan mengapa dia merintih kesakitan?" pinta Leora sekaligus bertanya.

"Salah satunya, dia terlalu lama berada di atas, di mana tempat itu telah di selimuti asap hitam," jawab Giok hijau.

"Dan asap hitam itu adalah energi gelap dari Erebus yang mampu untuk melumpuhkan siapa saja yang menyentuh energinya dalam waktu lama," terangnya.

Leora meletakkan telapak tangan di wajahnya di sertai hembusan napas panjang.

'Aku benar-benar bisa gila jika terus mendengarkan penjelasan yang tidak masuk akal ini,' erang Leora dalam hati.

"Kalau begitu, lakukanlah sesuatu untuk membantunya! Bisakah kamu melakukannya?" tanya Leora dengan pengharapan.

'Aku hanya tidak tega mendengar dia merintih di depanku, bukan berarti aku percaya dengan semua omong kosong ini,' batin Leora.

'Aku ingin bangun, tapi aku tidak bisa. Kuharap aku segera bangun dari tidurku,' imbuhnya.

"Keinginan anda adalah perintah bagi saya, Nona," jawab Giok hijau.

"Tolong berhenti bersikap begitu padaku. Aku lebih menyukai kamu bersikap seperti sebelum mengatakan hal konyol ini," pinta Leora.

"Saya tidak bisa melakukannya, Nona," tolak Giok hijau.

"Sebelumnya saya tidak mengira bahwa anda adalah Elettra. Namun, Anda yang dapat mencabut pedang itu, serta reaksi dari pedang itu setelah Anda mencabutnya adalah bukti bahwa anda adalah Elettra," terangnya.

"Bahkan jika aku memerintahkanmu untuk melakukannya?" tantang Leora.

Pria itu terdiam sejenak, menatap wanita yang berada di depannya dengan tatapan takjub. Dalam ingatannya, ia hanya tahu bahwa manusia adalah makluk yang haus akan kehormatan dan kekuasaan. Namun, wanita yang kini berada di depannya justru menolak hal itu.

"Saya terpaksa menolaknya dan menerima hukuman sebagai gantinya," jawab Giok hijau.

"Eerrghh,,,,!!!" Leora menggeram kesal.

"Lakukan sesukamu! Sekarang, tolong lakukan sesuatu padanya agar dia tidak kesakitan lagi!" pinta Leora.

"Baik," jawabnya patuh.

Leora melihat Giok hijau mendekati Fergus, berdiri di depan kuda itu tanpa mengalihkan pandangan. Satu tangannya terangkat, lalu ia menjentikkan jarinya.

Dari jentikan jari pria itu, cahaya putih yang melesat ke arah Fergus. Seolah pria itu menembakkan sebuah anak panah pada sosok kuda Fergus.

Seketika cahaya biru Fergus memancar, menyelimuti kuda itu selama beberapa saat, sampai sosok manusia Fergus kembali terlihat bersamaan dengan meredupnya cahaya biru dari tubuh Fergus.

"Saya sudah melaksanakan perintah anda, Nona," ucap Giok hijau.

Fergus bersiap berlutut, namun sebelum dia melakukannya, dengan cepat Leora menghentikannya.

"Cukup berdiri saja, jangan berlutut lagi! Kumohon," pinta Leora.

Leora mendesah pelan, melihat Fergus segera menuruti apa yang ia ucapkan, lalu menatap pria yang menyebut dirinya Giok hijau.

"Aku kesulitan menyebut namamu, apa kau yakin tidak memiliki nama?" tanya Leora.

"Saya Giok hijau, Nona" jawabnya.

"Tidak, bukan itu. Maksudku adalah selain orang yang menyebutmu begitu. Nama aslimu," jelas Leora.

"Saya tidak memilikinya, Nona. Akan tetapi, Anda bisa memberikan saya nama dengan menjalin kontrak sihir sebagai syarat," jawab Giok hijau.

"Kontrak?" ulang Leora bingung.

"Benar," jawab Giok hijau.

"Anda tidak akan kehilangan apapun dalam kontrak ini. Kami menyebutnya sebagai kontrak sihir, di mana saya yang telah di beri nama oleh Anda, maka anda juga bisa menggunakan sihir yang saya miliki,"

"Tentu saja hal itu akan terjadi jika kedua belah pihak setuju untuk saling menerima," terangnya.

"Bukankah itu sama saja aku mengikatmu?" tanya Leora.

"Tidak persis begitu, Nona," sahut Giok hijau.

"Dengan Anda memberi saya nama, itu juga bisa di jadikan sebagai sebuah pencegahan ketika saya tidak bisa mengendalikan diri. Saya adalah makhluk ke tiga dari ras binatang sihir yang di takuti karena saya bisa kehilangan kendali,"

"Itu sama saja aku menyerahkan nyawaku secara sukarela padamu!" tukas Leora tidak terima.

"Maaf, Nona. Ini tidak seperti yang Anda pikirkan. Saya bisa merasakannya bahwa Anda bisa menekan kekuatan saya, setelah kontrak sihir di buat, saya tidak akan bisa menolak perintah Anda," terang Giok hijau.

"Dan saya ingin Anda-lah yang membuat kontrak perjanjian sihir itu," Giok hijau menambahkan.

"Tapi, bagaimana jika itu justru membuatmu terkekang?" tanya Leora.

"Saya tidak keberatan tentang itu, saya menerimanya dengan senang hati karena sayalah yang memintanya," jawab Giok hijau.

Leora terdiam sejenak, memperhatikan sosok pria di depannya dari atas sampai bawah. Wajah tampan bermata abu dan berambut coklat dengan beberapa helaian rambut biru dan mengenakan zirah kuno namun terlihat menawan dan berkharisma.

"Xavier,"

. . . .

. . . .

To be continued.....

1
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Sabiya?
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Ferguso?
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Mungkin dia unicorn
F.T Zira: sjenis kak
total 1 replies
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Mata Jougan seperti milik Boruto
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Run Leora, Run!
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
So sweet langsung ditangkap
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Yummy 🤤
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Nggak tertarik sama orangnya?
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Duh pikirannya traveling
〈⎳ Say My Name Claudia 1288
Ketika wonder woman membanting Thanos
👑Queen of tears👑
wahhh ini karya baru lagi /Applaud//Applaud//Applaud//Applaud/
produktif sekali thorrr/Drool//Drool/
👑Queen of tears👑
hiatus /Doubt//Doubt/
why/Curse//Curse//Curse//Curse/
👑Queen of tears👑
aku juga gak tau dia bilang apa ron,,dia bisa melihat orng² meminta tolong /Sob//Sob/
terasa horor /Joyful//Joyful//Facepalm/
👑Queen of tears👑
di kamar aron/Smug/
👑Queen of tears👑
mierebus berubah seketika menjadi miepanggang/Joyful//Joyful/
👑Queen of tears👑
aron itu reagan/Smug/
👑Queen of tears👑
tertumpah mangkuk mierebus/Facepalm/
👑Queen of tears👑
pasti leora bisa mencium minyak bawang dari mierebus /Sweat//Joyful//Joyful/
👑Queen of tears👑
jdi klw bangun gak cantik /Sweat//Sweat/
👑Queen of tears👑
kan si anuu yang bisa menguasai 7 sihir 🤣🤣🤭 mknya aron syedihhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!