Zahra harus di ceraikan oleh sang suami di kala pernikahan mereka hanya se umur jagung di karnakan sang suami menghamili temannya sendiri di perantauan
Zahra memutuskan berangkat kejakarta demi mencari orang tua kandungnya dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Aldi bagaskara, dia adalah pria yang tak pernah percaya dengan cinta menganggap wanita hanya pemuas nafsu semata.
kehidupan Aldi berubah setelah bertemu dengan Zahra, karna dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
ikuti kisah cinta mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 pertemuan
dua jam Zahra beristirahat, kini waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, dia merasa badannya sudah terasa membaik dari pegal karna terlalu lama tidur sambil duduk di dalam mobil
Zahra masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tak perlu waktu lama kini Zahra sudah keluar dengan wajah yang sudah segar, segera dia memakai baju dan hijapnya tak lupa ia memakai sedikit bedak dan memoles bibirny dengan lipstik berwarna natural
lalu Zahra keluar dari kamar yang ia tempati, dia berjalan menuju dapur tiba-tiba ada seoran anak kecil berlari sangat kencang dan hampir terjatuh jika saja Zahra tidak menangkap tibuh kecilnya
"kamu hati-hati dek, ucap Zahra lembut
anak kecil itu hanya memandang Zahra dengan mata yang tak berkedip
" tante siapa,? tanya anak itu dengan suara cadelnya
"nama tante, Zahra, jawab Zahra lembut
" emang tante ngapain di sini,? tanyanya lagi, Zahra hanya tersenyum menanggapinya
lalu tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya
"tante Zahra yang mau ngajari Aira ngaji, ucap bu Siska memberi tau Aira dengan lembut
" hore....Aira mau ngaji, ucap Aira kegirangan
Zahra tersenyum melihat tingkah Aira yang menggemaskan
"apa kamu belum sarapan Ra,? tanya bu Siska lembut, Zahra hanya tersenyum pasalnya dia sangat malu jika harus menjawab kalau sebenarnya dia belum sarapan
"ya sudah, kamu sarapan dulu, kamu tinggal minta sama Rani di dapur, ucap bu Siska memberi tau Zahra
Zahra hanya mengangguk sebagai jawaban, bu Siska hanya tersenyum melihat Zahra yang malu-malu
"kamu jangan sungkan di rumah ini Ra, ucapnya lagi, lalu bu Siska keluar membawa cucunya ke taman belakang rumah
Aira adalah putri dari kakak perempuan Al, kedua orang tuanya meninggal karna sebuah kecelakaan pesawat yang menuju singapura
untungnya saat itu Aira tidak ikut dalam perjalanan bersama kedua orang tuanya
Zahra sudah selesai dengan sarapannya, segera ia mencuci piring yang kotor di wastafel
"Ra, nanti ikut mbak ya,
"kemana bak,?
"mbak mau belanja bulanan ke super market, nanti mas Anton yang ngantar kita, jawab Rani sambil membersihkan dapur
"boleh bak,! aku juga pengen beli sesuatu, ujar sahra sambil menaruh piring yang sudah ia cuci
Rani dan Zahra bersiap untuk berangkat berbelanja, tiba2 Zahra kaget karna ada yang menarik ujung ngamisnya dari belakang, seketika Zahra menoleh ternyata Aira menarik ujung pakaiannya Aira tertawa cekikikan karna membuat Zahra harus berhenti
" ada apa, sayang ,? ucap Zahra lembut sambil mengusap kepala Aira
"tante mau kemana,? kok cantik baget,? tanya Aira dengan wajah menggemaskan
" tante mau belanja,jawab Zahra dengan senyum manisnya
" kok Aira gak di ajak tante,? ucap Aira dengan muka cemberut , Zahra semakin gemas dengan tingkah Aira, lalu Zahra menarik Aira dan langsung menggendongnya, Aira semakin cemberut karna Zahra belum juga mengajaknya
"emang Aira mau ikut,?tanya Zahra lembut, membuat Aira terlonjak kegirangan
" mau tante, jawab Aira dengan muka memelas" kalau begitu kita pamit sama oma ya, pinta Zahra
"hore.... Aira mau jalan2, ucap Aira sambil teriak2
dari kejauhan tuan Fatih dan istrinya bu Siska merasa sangat senang karna semenjak kedatangan Zahra, Aira kelihatan berbeda dia lebih ceria dan bersemangat
"pa sepertinya Zahra mampu membuat cucu kita bahagia, ucap bu Siska dengan mata berkaca-kaca, " mama kok nangis,? tanya tuan Fatih sambil melihat wajah sang istri
" mama cuma ingat almarhum anak kita pa, ucap bu Siska dengan sendu, segera tuan Fatih memeluk istrinya sambil mengusap punggungnya dengan lembut
" maaf tante, Aira mau ikut saya berbelanja, pamit Zahra sambil menunduk dia tidak mau mengganggu kemesraan majikannya, segera tuan Fatih melepaskan pelukannya
"oh iya, Ra,! ucap bu Siska glagapan , emang mau kemana Ra,? tanya bu Siska lagi
"saya sama bak Rani mau ke siper market, tante, jawab Zahra hati-hati
" ya sudah , tante titip Aira ya, tolong jagain dia.
" iya tante, saya permisi tante, ucap Zahra lalu Zahra segera menggendong Aira, Aira semakin kegirangan karna di gendong oleh Zahra
bu Siska dan tuan Fatih tersenyum bahagia melihat Aira langsung dekat dengan Zahra
Zahra dan Rani mulai memasuki super market, tapi Zahra baru ingat kalau dia harus membeli sesuatu di sebrang jalan, ahirnya Zahra berpamitan sebentar pada Rani
" bak aku titip Aira dulu ya, ada sesuatu yang mau aku beli di sebrang jalan sana, pamit Zahra pada Rani
"iya Ra, biar Aira sama mbak aja.
Zara keluar dari super market untuk menyebrang jalan, saat Zahra menyebrang tiba-tiba ada sebuah mobil mewah dengan kecepatan tinggi hampir menabrak Zahra tapi dengan cepat Zahra menghindar dan ahirnya dia terjatuh di pinggir jalan
Zahra meringis merasakan kakinya seperti terkilir dia terus menundukkan kepalanya sambil memijit kakinya yang kesakitan
suara barito mengejutkan Zahra yang sedang memijit kakinya
"apa anda sengaja mau menabrakan diri hah,!? ucap orang itu dengan lantang, membuat Zahra mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang sedang marah padanya
Zahra semakin heran pada laki-laki di depannya, bukannya minta maaf tapi malah marah -marah
"maaf tuan, saya masih waras dan masih punya akal sehat, "saya tidak mau mati sia-sia di tangan anda, jawab Zahra tak kalah lantang
Al hanya dia tetpaku, dia begitu terpesona melihat wajah Zahra yang sangat cantik dan anggun meski di balut dengan hijab, tapi bukan Al namanya jika dia harus mengalah pada seorang wanita
"wanita macam anda, sudah banyak merugikan pengendara dengan pura2 menyebrang dan menabrakkan diri, dengan itu dia akan meminta ganti rugi, ucap Al membentak Zahra
Zahra merasa tidak terima dengan tuduhan Al, dia semakin sakit hati dengan ucapan Al
" maaf pak, saya bukan wanita seperti itu, ucap Zahra ketus
"hai.... nona..! saya masih lajang dan saya bukan bapak2 seperti yang kamu bilang tadi, cecar Al yang merasa kesal
" oh.... pantas aja anda belum laku, siapa wanita yang mau sama anda, laki2 yang tidak menghargai orang lain, ucap Zahra sambil menuding Al tepat di depan wajahnya
lalu Zahra berjalan meninggalkan Al yang terbegong , dia berjalan tertatih-tatih karna rasa sakit di kakinya yng terkilir, Zahra terus saja berjalan dia tidak memperdulikan orang sekitar yang menyaksikan keributan antara dia dan Al
"Ra.., kamu kenapa,? kok jalan kamu pincang,? tanya Rani kawatir
"aku gak apa2 bak, jawab Zahra seenaknya
"apa kamu jatuh Ra,? tanya Rani lagi
"gak bak, aku cuma hampir di serempet mobil ,
"terus mobilnya kemana Ra, tanya Rani menyelidik
"mobilnya udah pergi bak,
"loh,! kok bisa Ra,?" bukannya dia harus ganti rugi sama kamu, ucap Rani merasa heran
" boro2 ganti rugi bak, orangnya aja marah -marah, malah dia bilang, aku sengaja menabrakkan diri, jawab Zahra kesal , " udah bak gak usah di bahas lagi, yang penting aku gak apa2, ucap Zahra pasrah