Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,
Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.
Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Setelah sampai dikelas, Naura memilih untuk mengulang materi yang tadi dia pelajari dengan Nuhud, Rasa haus menyerbu kerongkongan Naura tapi dengan rasa malasnya Naura untuk pergi ke kantin hanya untuk membeli minuman.
Dan seketika Naura ingat bahwa Nuhud tadi berjalan ke arah kantin. Naura mengirim pesan chat kepada Nuhud
"Hud, Lho dimana. nanti kalo udah mau kekelas tolong beliin aku minuman ya! "
"Mau cemilan atau yang lain nggak"
"Ngga gua cuma butuh minum"
Ternyata dikelas tidak ada orang kecuali Naura karena teman-temannya belum masuk
"Kamu ngapain dikelas sendirian?" ujar Nuhud
"Aku lagi membahas materi yang tadi kila pelajari tadi"
"Masih ngga faham atau kurang faham nih"
"Kurang, itu makanya gua pusing nih untuk memahami ini lagi"
"Yaudah sini aku bantu"
"Btw terimakasih Hud, minumannya "
Nuhud setia menemani Naura dikelas sendirian, dan mereka memutuskan untuk membahas materi yang tidak dipahami Naura
Dengan rasa sabar Nuhud membantu Naura untuk memahami materi yang tidak dipahami Naura, Karena terlalu asik dan fokus belajar bersama mereka sampai tidak menyadari bahwa kelas tersebut telah dipenuhi teman-teman dan dua sahabat Naura.
"Rak, lho tau nggak Tio punya pacar baru dari kelas IPS 2B" Tanya Laras kepada Naura, yang di respon Naura dengan anggukan kepala.
"Gua lihat tadi mereka berdua di perpustakaan" jawab Naura yang sedikit sedih.
"Dia ngomong sesuatu nggak sama lho rak" tanya Fika dan direspon gelengan kepala oleh Naura.
"Gua udah nggak butuh penjelasan apapun dari dia lagi"
"Dasar emang tu anak, gua fikir playboy nya yang dulu udah hilang dan nggak ada lagi." Penuturan Fika yang tak habis fikir dengan Tio.
"Dari awal dia sendirikan yang bilang, lho nggak boleh berhubungan lebih dari teman sama cowok manapun dan lho nggak boleh dekat sama cowok siapapun?" ujar Laras yang kecewa dengan Tio karena kenyataannya tidak sesuai dengan realita.
"Udahlah, gua udah berusaha untuk tidak memikirkan tentang Tio untuk sekarang. Gua sekarang mau fokus belajar untuk Olimpiade sekolah, dan gua berharap dalam Olimpiade ini gua lolos dan bisa masuk Olimpiade Internasional" ujar Naura
"Gua jadi heran, Lho berdua tau dari mana Tio udah punya pacar?" tanya Naura kepada kedua sahabatnya itu.
"Tadi Tio cerita sama kita, saat kita lagi nongkrong di parkiran belakang gedung" jawab Laras.
"Dia nggak ngomong apapun sama lho rak, sebelum dia ngasih tau kita?" tanya Laras lagi.
"Dia nggak ngomong apapun, dan cerita sama kalian berdua mungkin karena gua lihat dia berduaan tadi di perpustakaan, kalau gua nggak lihat mungkin dia nggak bakal cerita" Penuturan Naura yang sedikit kecewa.
"Seketika gua jadi ilfil sama Tio" ujar Laras yang dibenarkan oleh Fika
"Gua sih, jatuhnya nggak mau aja pertemanan kita sama dia tu renggang, tapi dia sendirikan yang membuat jarak sama kita. " Ujar Naura
"Dan lho sekarang mau apa rak?" tanya Fika karena Tio dengan sengaja melukaimu hati sahabatnya itu.
"Gua nggak mau apapun, gua cuma mau fokus belajar untuk persiapan Olimpiade" jawab Naura dengan penuh keyakinan.
"Kalian berdua dari tadi pagi nongkrong di parkiran belakang gedung" tanya Naura tidak percaya tapi memang begitu adanya.
"Iya, emang lho kemana aja" ujar Fika
"Gua tadi ke toko buku sama Hud" tutur Naura
Dan sedang asik-asiknya bercerita bersama dua sahabatnya, ternyata guru Fisika masuk ke kelas dan membuat semua murid bergegas menuju tempat duduknya masing-masing.
Semua murid kelas 3A sudah stanby di bangkunya masing-masing, mereka sengaja masuk kelas lebih awal karena tidak mau dihukum Guru Fisika yang terkenal Kilernya disekolah itu.
Tanpa disadari ternyata hari sudah menunjukkan pukul 17:15 bel sekolah berbunyi pertanda jam pelajaran telah habis
Dengan rasa yang sangat amburadul, Naura tidak berniat pulang dengan siapapun kecuali dijemput oleh Kila adiknya.
"Kila jemput mbak kesekolah dong"
"Baik mbak, tunggu bentar ya..."
Saat sampai disekolah Naura, seketika Kila tau ada sesuatu yang merusak mood Naura.
"Mbak mau jalan-jalan dulu nggak" tawaran kila supaya Naura tidak memikirkan masalah lagi di kepalanya.
"Nggak mbak lagi capek Kila, Mbak cuma mau istirahat" jawab Naura dan menyenderkan Kepalanya ke bahu Kila.
"Mbak sebenarnya kenapa" tanya Kila yang telah tau Naura ada sedikit masalah.
"Mbak boleh cerita nggak sama kamu" ujar Naura
"Boleh kok, emang mbak ada masalah apa" tanya kila sedikit penasaran.
"Tapi kamu nggak boleh kasih tau Ibu sama Kak Afdal, mbak nggak mau terbuka sama kamu karena ini alasannya" jawab Naura yang tau sosok Kila yang sebenarnya.
"He-he-he kalau itu Kila nggak bisa mbak" ujar kila yang tidak direspon oleh Naura
Naura tidak jadi menceritakan masalahnya kepada Kila. Akhirnya mereka sampai dirumah, Kila langsung memasukkan motornya kedalam bagasi dan Naura langsung masuk kekamar.
Tanpa menganti pakaiannya terlebih dahulu Naura memutuskan untuk langsung tidur, karena dia merasa sangat lelah.
Naura bangun pukul 05:45 dia kaget karena hari hampir menujukan pukul 06:00, dan Naura lebih kagetnya karena dia masih memakai pakaian sekolah, dan pakaian ini masih dipakai untuk pagi ini.
Tanpa berfikir panjang, akhirnya Naura langsung mandi dan keluar kamar dan mencari sosok Kila yang masih berada didalam kamarnya.
Tanpa permisi Naura langsung memasuki kamar kila, dan dia sangat marah karena kila tidak membangunkan nya malam hari, setidaknya membangunkan hanya untuk sekedar ganti pakaian.
"Kila..... kenapa kamu nggak bangunin mbak semalam, setidaknya untuk ganti pakaian. Lihat lah mbak semalam tidur menggunakan pakaian sekolah"
" Kila lupa mbak " ucapan kila karena dia takut dimarahin Naura.
"Dan untuk pagi ini mbak harus pakai baju apa kila, mbak nggak punya baju lain" ujar Naura
"Kila nggak tau mbak, karena kemaren sore kila melihat mbak yang masih marah, itu makanya kila nggak berniat untuk masuk kedalam kamar mbak" jawab kila yang hanya menundukkan kepalanya dan merasa bersalah karena semalam dia lupa melihat Naura ke kamarnya.
"Trus sekarang mbak harus pake baju apa pagi ini" ujar Naura
Buk Lulu yang melihat Naura dan kila berdebat di pagi hari hanya bisa berdiam diri dan tidak berani ikut campur, Dan seketika buk Lulu tau kebiasaan buruk dari Naura, dan buk Lulu berniat untuk kedepannya bisa menjadi orang tua kedua bagi Naura dan Kila.
Tanpa berfikir panjang Naura mengakhiri perdebatan itu karena dia takut buk Lulu ngadu ke ibunya atau kak Afdal perihal dia memarahi kila karena kesalahannya sendiri.
"Lho nggak usah nangis gitu, yang seharusnya nangis tu gua, karena gua nggak tau nih makai baju apa untuk pagi ini" timpal Naura
Dengan sangat terpaksa Naura memakai bajunya waktu kelas 1 yang sempit dan kecil di badannya, karena tidak ada pilihan lain selain baju itu dan tidak memungkinkan sekali untuk Naura libur sekolah saat ini.
Dan Naura memutuskan untuk pergi kesekolah berjalan kaki sendirian tanpa diantar kila adiknya, Naura merasa sangat marah kepada kila, walaupun dia tau itu fatal kesalahannya.