Meninggalkan tempat tinggal nya untuk menghindari kejaran musuhnya harus di lakukan oleh Yuang Fengying.
Dalam Pelarian nya itulah dia baru menyadari semua hal yang selama ini tak di ketahui nya.
Hal yang ternyata sangat di cari dan di buru oleh sosok sosok kuat di jagat ini, yakni Warisan Penguasa Alam terdahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Kuasa atas Angin/Udara (Para pemilik Kepentingan)
Awan bergulung gulung dengan gelombang angin yang mulai berputar di udara, membuat siapapun yang melihatnya pasti akan ngeri ketakutan.
"Mengapa badai terbentuk begitu cepat?."
"Ya, padahal semula cuaca sangat cerah, tak menunjukkan akan ada badai." kapten kapal terlihat mengawasi sekitarnya.
"Apa sesungguhnya yang terjadi.?, badai ini hanya berada di sekitar kita, namun tak menggangu laju kapal kita?."
Kru armada terbang tetap menjalankan kapal udara tersebut dengan tetap berhati-hati dan waspada, jika sewaktu waktu cuaca makin memburuk maka mereka siap siap mendaratkan armada nya di manapun berada demi keamanan.
Sementara itu Yuang Fengying makin memahami tentang esensi kekuatan angin dari Sarang Inti Angin, remaja itu makin mengerti dan memahami bagaimana proses pembentukan, pengolahan dan pemanfaatan angin.
Remaja itu makin menyatu dengan unsur angin, seakan akan angin itu sendiri adalah dirinya.
Kesadarannya seakan bisa menyatu sejauh beberapa kilometer dengan udara sekitar nya, mampu mengendalikan angin angin tersebut sesuka hati.
**
Sekelompok orang tengah berkerumun.
Meski terlihat hanya duduk duduk dan menikmati makanannya mereka sekali kali terlihat melihat ke satu arah.
Orang orang itu adalah kelompok Kalajengking Hitam dan Api Kirin.
Puluhan orang itu tengah menunggu sasaran yang akan menjadi misi nya.
"Hmm, dua hari lagi informasi nya mereka akan tiba di sini." kata seorang pria dengan suara pelan.
"Jika memang masih dua hari lagi, mengapa kita ada disini saat ini?."
Pria itu mendengus, " Dasar bodoh..!, semua ini hanya informasi saja, keakuratan nya belum bisa di jamin, bisa jadi hari ini mereka malah akan tiba, atau bahkan akan terlambat."
Orang orang itu masih melakukan berbagai aktivitas, namun sesungguhnya pandangan mereka sesekali menengok ke sebuah arah tertentu seperti menantikan sesuatu.
Tak jauh dari mereka terlihat beberapa orang tengah menatap pergerakan orang orang dari Kalajengking Hitam dan Api Kirin.
Mereka mengawasi dari tempat yang tersembunyi.
Kelompok ini di pimpin oleh seorang pria tua dengan aura yang meluap luap, seandainya di lepas bebaskan.
Pria ini bernama Yuwen jinghe, berasal dari sebuah kelompok bernama Mystik Merah.
Mystik Merah adalah kelompok yang cukup di segani di kota pusat Shoushi, memiliki markas di sisi selatan dari kota pusat itu, kebanyakan beranggotakan bukan ras manusia murni.
"Apakah itu kedua kelompok yang akan mengacaukan calon murid kelompok kita? yang berasal dari tanah jauh? ." bisik pria di sisi Yuwen jinghe.
"Seperti nya begitu, untung saja kita sudah tiba di sini, jadi kita bisa melindungi nya jika mereka tiba."
Sesungguhnya armada udara memang bisa mendarat di mana pun, namun jika memasuki sebuah kota, armada itu harus mendarat di tempat yang di tetapkan, selain untuk keamanan dan keselamatan semua orang, juga untuk melaporkan para penumpang nya ( membayar retribusi masuk kota).
"Kita awasi saja mereka sambil berjaga jaga, mungkin saja murid murid baru itu akan tiba dalam waktu dekat ini."
"Melihat mereka berasal dari Kalajengking Hitam dengan di bantu Api Kirin, pasti Long Seng akan kesulitan meski di bantu Fen Huasang."
Long Seng dan Fen Huasang dahulu kala juga pernah belajar di Mystik Merah sebelum melanglang buana hingga ke Tanah Tengah, karena ras mereka ada di sana.
"Kakak Yuwen jinghe benar, kemampuan dua kelompok ini terlalu mengerikan bagi keduanya, apalagi dengan jumlah banyak yang mereka bawa, pasti akan menyulitkan." sahut pria di sisi Yuwen jinghe, sambil mengangguk angguk.
**
Lima orang anggota Walet Hitam yang berada dalam armada terbang kecil, terlihat mengawasi panorama sekitar nya.
Pandangan mereka terpaku ke arah awan gelap di kejauhan.
"Apa itu..?."
"Awan badai..?."
"Ya.. itu awan yang bisa menimbulkan badai.., tapi..tunggu.. Mengapa tak ada pusaran anginnya?, awan tersebut hanya mengiringi kapal udara itu, seakan angin hanya berkumpul di sekitar nya saja."
"Ya..aneh."
Pria dengan baju kehitaman bergaris satu di dada kiri itu mulai terdiam, seperti berfikir, "Kita hindari jalur itu, jangan sampai kita terkena imbas angin itu."
Pria tersebut nampak nya pemimpin rombongan dari divisi Walet Hitam kali ini.
"Tunggu kakak Liem...," pria dengan dua garis di dada kirinya, terlihat menatap armada terbang yang di kelilingi angin di kejauhan. "Bukankah itu armada terbang milik biro Cakar Rajawali?."
"Aah... Ya benar, bodohnya aku..!." pria yang bernama Liem Si itu memukul kepala nya sendiri.
"Kalau begitu kita sergap berandalan keparat itu, begitu tiba di kota pusat Shoushi."
"Baik.." serentak yang lainnya.
**
Yuang Fengying membuka matanya, apa yang tadi di rasakan nya saat di ruang jiwa, kini dapat di lihat nya.
Angin yang berkumpul di sekeliling kapal terbang itu seperti bersentuhan langsung dengan keinginan remaja tersebut.
Atas 'Kuasa' nya, angin angin itu mendekat dan menjauh sesuai yang diinginkan Yuang Fengying.
Remaja itu tanpa di ketahui oleh orang lain, bermain main dengan angin tersebut, terkadang angin itu seperti di putar, di aduk dan di gulung, semua itu hanya di perintahkan oleh keinginan pikiran Yuang Fengying.
"Ha..ha.. Kuasa ku atas angin meningkat pesat, aku bisa menarik dan mengendalikan angin hingga jarak puluhan kilometer sekarang."
Yuang Fengying tertawa dalam diamnya, apa yang menjadi keunggulan nya adalah rahasia baginya, semua itu akan menjadi andalan nya nantinya.
Baginya sekarang unsur elemen angin bisa menjadi andalan dan kartu 'truf' nya.
"Bersiap..!, semua harap di periksa, kita sudah memasuki wilayah udara kota pusat Shoushi." kapten kapal mengingatkan para penumpangnya, khusus nya para pengguna jasa biro.
Meski sudah memasuki wilayah udara kota pusat Shoushi, namun masih membutuhkan beberapa jam untuk mendarat kan armada terbang tersebut, karena pangkalan pendaratan sedikit ada di pusat kota.
"Fengying ayo kita membantu membereskan apa yang pelanggan perlukan." Wei To segera memanggil remaja yang masih duduk, meski tak lagi memainkan unsur anginnya.
"Baik.." remaja itu bergegas mengikuti Wei To menuju ke bagian perlengkapan.
**
Terlihat beberapa armada terbang sudah mendarat di pangkalan pendaratan, para penumpang yang turun dari armada itu tengah di periksa dan membayar biaya masuk kota, tak kecuali seluruh penumpang armada terbang Biro Cakar Rajawali.
"Perhatikan seluruh yang datang..!." tatapan tajam dari orang orang Kalajengking Hitam dan Api Kirin, terdengar saling mengingatkan. "Karena aku yakin jika mereka pasti akan melindungi nya dengan sesuatu."
Sementara itu dari arah lain anggota Mystik Merah juga terlihat mencari cari sosok tertentu, tatapan mereka layaknya seekor elang sedang mengintai.
Di sisi lain, lima orang dengan pakaian hitam hitam terlihat berlari menuju ke arah pintu pemeriksaan, "Jangan sampai lolos bajingan ini, jika kita bisa menangkap nya kita juga bisa merebut hartanya, dia sudah menguras harta rumah judi cabang, "seru Liem Si, mengingat kan semuanya.
"Ya, tentu saja.. Buruan kita tak boleh lolos..ha... ha...."
____________
Jangan lupa dukungannya...
Bunuh aja jangan diberi ampun