Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendatangi Barjo
Cia yang ada di belakang Ghava, sudah terisak. Sedang arwah Bunga, tersenyum melihat ada orang lain yang tak mengenal dirinya. Kini tengah menangisi nasibnya
"Tapi apapun alasannya, tak sebaiknya kamu menghabisi nyawa mereka." ucap Al
'Hahahaha.... Kamu tau, apa yang terjadi pada arwah orang-orang yang menjadi korban ketamakan seseorang? Baik itu dijadikan tumbal, ataupun harus mati karena santet dan sebagainya.' Al terdiam, membuat Bunga kembali mengembangkan senyumannya
'Arwah mereka akan terjebak di dunia ghaib, di dunia jin yang dijadikan perantara untuk menghabisi nyawa orang seperti ku.'
Dengan wajah sendu, arwah Bunga kembali terbang keluar melalui jendela. Ghava dan ketiga saudaranya mengikuti, kemana arwah tersebut pergi. Begitu juga dengan pak Narto, ia mengikuti keempat orang tersebut.
Entah bagaimana caranya, Narto bisa melihat Bunga dan mendengar semua cerita yang menyebabkan putrinya menghilang.
Namun, arwah Bunga menampakkan dirinya di depan semua warga yang berkumpul di depan rumahnya.
"ASTAGHFIRULLAH" ucap semua orang
Risa membulatkan kedua bola matanya, ia menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya. Baru kali ini ia melihat, yang namanya arwah.
'Sebelumnya, maafkan aku. Karena aku, kalian menjadi resah. Tapi aku takkan meminta maaf, atas apa yang sudah aku lakukan pada ketiga wanita itu.' ucap Bunga dengan menatap ke semua orang
'Karena ulah mereka, aku terjebak di dunia para jin. Bahkan aku pun dinikahi oleh siluman lintah, tentu beberapa orang dari kalian pasti mengetahui hal tersebut.' lanjutnya
Dan beberapa pemuda, yang menyaksikan hilangnya Bunga sebulan yang lalu. Terdiam, menundukkan kepala mereka.
'Ketiga wanita itu, meminta bantuan dukun yang bernama Barjo. Dia tinggal di gubuk, yang ada di dalam hutan.'
Mendengar pernyataan Bunga, semua warga terkejut. Begitu juga dengan Lasri, karena dukun yang dimaksud oleh Bunga. Merupakan dukun yang sama, yang dimintai tolong oleh Wulan. Untuk membuat adiknya tunduk, dan mengikuti semua perintahnya.
'Aku minta bantuan pada kalian, untuk mengalahkan dukun tersebut. Aku tak bisa menyentuhnya, karena ilmu yang dimiliki dukun itu. Aku hanya tidak ingin, semakin banyak orang yang tersesat. Dan semakin banyak juga, orang yang menjadi korban.' pinta Bunga pada keempat bersaudara tersebut
Ghava dan yang lainnya, mengangguk setuju. Mereka berempat akan mendatangi dukun tersebut, malam ini juga. Benar apa yang dikatakan Bunga, bila dibiarkan. Maka tidak menutup kemungkinan, kejadian yang di alami oleh Bunga. Akan kembali terulang, meski dengan kasus yang berbeda.
Bunga menatap sang ayah, yang sejak tadi menatapnya dengan berurai air mata. Bunga menghampiri ayahnya, kini ia berada di depan pak Narto.
'Pak' panggil Bunga dengan suara bergetar, pak Narto menundukkan kepalanya.
Isakan nya semakin jelas terdengar, Bunga segera memeluk sang ayah.
'Maafkan Bunga pak, karena Bunga telah melakukan kesalahan yang sangat besar. Menghabisi orang-orang, yang sudah menjadikan Bunga korban untuk kepuasan mereka sendiri.' pak Narto menggelengkan kepalanya
"Sudah terlanjur nak, bapak meminta maaf karena tidak bisa menghentikan mu melakukan semua itu. Maafkan bapak, karena tidak bisa menyelamatkan mu saat itu. Maafkan bapak, karena membiarkan kamu terjebak di tempat itu."
'Bapak tidak perlu meminta maaf, karena ini sudah menjadi keputusan Bunga. Terima kasih pak, sudah menjadi cinta pertama untuk Bunga. Bunga sangat menyayangi bapak, jaga diri. Bunga berterimakasih, karena bapak masih bertahan sampai saat ini. Hiduplah dengan penuh semangat, pak. Jangan menyerah, hanya karena Bunga yang telah meninggalkan bapak terlebih dahulu. Maaf kan Bunga pak dan... Terima kasih"
'Selamat tinggal.... Bapak' ucapnya seraya melerai pelukannya dan...
Splashhh
Sosok Bunga pergi menghilang, meninggalkan bapak dan sepenggal cerita mengenai dirinya.
.
.
Bukan hanya empat bersaudara tersebut, yang kini berada di depan gubuk dukun Barjo. Melainkan ada beberapa warga yang ikut, terutama para pemuda yang saat itu menyaksikan hilangnya Bunga.
Risa tidak di bolehkan ikut, karena takut membahayakan dirinya dan takut menjadi penghalang bagi keempat saudara tersebut. Saat nanti mereka bertarung, melawan Barjo.
Luna menitipkan Risa pada bude Lasri, Lasri mengiyakan dan bahkan meminta Risa beristirahat terlebih dahulu. Karena waktu, memang menunjukkan pukul 10 malam.
Sebelum pergi, tentunya Ali dan Ghava memasang perisai di sekitar kediaman mbah Darsim. Hanya untuk berjaga-jaga, mereka tak mau ambil resiko.
Kembali ke rumah Barjo, Ghava meminta para warga mengelilingi rumah Barjo. Rumah yang tidak terlalu besar, sehingga membuat para warga yang ikut cukup. Untuk duduk sila, mengelilingi rumah tersebut.
Seperti yang saat itu dilakukan oleh ki Umar, Ali dan Ghava juga meminta mereka untuk membacakan ayat-ayat suci.
Ghava, Ali, Cia dan Luna berdiri di setiap sudut. Mereka membuat perisai di luar rumah Barjo, namun berada di dalam lingkaran yang dibuat warga.
Agar Barjo, tak dapat melarikan diri.
"Apapun yang terjadi, tolong jangan hentikan bacaan kalian. Kami melindungi kalian semua, tak ada yang perlu ditakuti." ucap Cia
Para warga mengangguk mengerti, mereka pun memulai dengan surat pertama. Yang awalnya suara para warga, terdengar kecil dan pelan. Lambat laun suaranya mengeras, bahkan seolah menelan suara sunyi dalam hutan.
Tanah terasa bergetar dan terdengar suara gemuruh di udara, seolah makhluk-makhluk yang menghuni tempat tersebut marah, karena merasa terganggu.
Satu per satu mereka bermunculan, di belakang para warga. Mereka terkejut, namun Al dan yang lainnya. Kembali mengingatkan, bila para makhluk itu takkan bisa menyentuh mereka. Karena mereka juga, memasang perisai di belakang warga.
"Lanjutkan, kalian tak perlu khawatir mereka akan menyentuh kalian." ucap keempat saudara tersebut
BRAAAKK
Terdengar suara pintu yang terbuka dengan kasarnya, akhirnya Barjo keluar. Dengan kedua mata merah dan melotot, ia menatap nyalang Ghava.
Kenapa Ghava? Karena dia, yang kini berdiri berjarak beberapa langkah langsung berhadapan dengan Barjo.
"S*ALAN, SIAPA KALIAN? BERANI SEKALI MENGGANGGU AKU!!!" teriaknya menggelegar, namun Ghava tak menjawab. Ia hanya tersenyum, dengan menatap lurus Barjo.
"KAU BOCAH INGUSAN, SIAPA KAU HAH?! BERANI SEKALI MENGGANGGU WAKTU ISTIRAHAT BARJO, SI DUKUN SAKTI. PUNYA NYAWA BERAPA KAMU, HAH?!" teriak Barjo lagi
"Satulah, memang anda pikir saya kucing apa. Punya nyawa sembilan, katanya itu juga." jawab Ghava santai
Merasa di sepelekan, Barjo pun marah. Ia segera maju, dengan sangat cepat menerjang Ghava.
BUAGH
Barjo terkejut, karena gerakan kakinya yang sangat cepat itu, bisa di tahan dengan sangat mudah oleh Ghava. Kini posisi kaki Barjo, berada tepat di samping kepala sebelah kiri Ghava. Hanya berjarak beberapa cm saja, tetapi tangan kanan Ghava mencengkeram pergelangan kaki tersebut.
Yang tadinya wajah Ghava, menghadap ke arah pintu masuk rumah Barjo. Perlahan menoleh dan menatap tajam, pada Barjo.
"Apa hanya segini, kemampuan mu?" tanya Ghava dingin, dengan tatapan datar.
GLEK
Barjo bisa merasakan aura intimidasi yang sangat besar, ada aura kuat menguar dari tubuh Ghava.
'Siapa sebenarnya pemuda ini?'
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
semangat ya kak buat episode khusus ghava+ Risa juga bagus kak thor
jangan lupa crazy up ya kak thor 👌
kok jd gayatri dan mahesa
bukan nya gayatri dan burhan
🙏🙏🙏🙏
dari siang baca malem baru rebess 🤦♀️ ampun da
💪💪💪💪💪💪💪
lanjuttt ,,,,
votenya emak🥰😘
pak dosen oh pak dosen, gimana pak, hebat kan cia, pasti minder nih sekarang ,😆😆😆
kasihan tania
kirain 2 bab😁😁