NovelToon NovelToon
Memori Pena

Memori Pena

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Bad Boy / Slice of Life / Idola sekolah
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kepik Senja

Sebuah pulpen langganan dipinjam Faiq kini tergeletak begitu saja, pemuda yang suka menggodanya, mengusiknya dengan segala cara, ia tidak pernah kehabisan akal untuk mengerjai Vika.

Vika memandanya dengan harap si tukang pinjam pulpen itu akan kembali. Ia memelototi pulpen itu seolah memaksanya membuka mulut untuk memberitahu dimana keberadaan Faiq.
••••••••

Goresan Pena terakhir ini

Kini tinggalah kenangan

Yang pernah kita ukir bersama

Sekarang kau tak tahu dimana

Tak ada secarik balasan untukku

Akankah titik ini titik terakhir

Yang mengakhiri kisah kita?

Kisah kau dan aku


-Vika Oktober 2017



⏭PERHATIAN CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR, BILA ADA KESAMAAN TOKOH MAUPUN TEMPAT, DLL. MERUPAKAN MURNI KETIDAK SENGAJAAN⏮

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kepik Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada yang beda

...Silahkan razia typo dan lain-lain, karena pasti akan ada banyak typo kedepannya, silahkan berkomentar....

...|Happy Reading|...

...••★••...

"WOY, GULING GUE JANGAN LO ILERIN BEGO!"

Saat ini, Faiq sedang di basecamp dekat jalanan biasa mereka mengadakan balapan liar bersama anak motor lainnya. Tidak ada hal penting yang dibahas, tapi sudah biasa mereka berkumpul seperti ini, apalagi Faiq sudah seminggu tidak turun ke sirkuit karena tangannya belum pulih benar. Mengobrol, saling mencaci, mabar game online bahkan berebut guling sama seperti yang tengah Wage dan Aries lakukan. Ketika semua orang tertawa karena candaan receh yang Wage lontarkan, Aries justru sibuk menghibahkan air terjunnya ke guling kesayangan Wage, akhirnya adegan berebut guling pun terjadi.

Dulu, rumah yang sekarang menjadi basecamp mereka adalah rumah kontrakan kecil yang tidak laku-laku hingga dibiarkan rusak dimakan waktu. Akhirnya Faiq dan yang lainnya memutuskan untuk membeli rumah itu dengan harga murah tentunya karena banyak kerusakan di sana sini. Wage yang merupakan anak rantau diberi amanat untuk menjaga rumah itu sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Rumah itu disulap oleh Wage menjadi basecamp yang keren penuh grafiti di dinding depan, rumah itu juga direnovasi dengan uang hasil balapan mereka. Selain merenovasi rumah, mereka juga membeli kursi plastik, dispenser, beberapa kasur busa minimalis, sampai guling yang sekarang penuh mahakarya dari Aries.

Ketika sedang asyik memperhatikan permainan uno teman-temannya, Faiq harus terusik karena nada dering ponselnya. Dengan cepat pria itu mengangkat telepon dari ibunya. "Assalamualaikum, Bu? Bentar lagi Faiq pulang kok, lagi kumpul di basecamp."

"Wa'alaikumsalam, ini aku Vika, Kak!"

Faiq segera menatap lekat-lekat ID caller yang terpampang jelas nama ibunya, tidak salah lagi, ini benar benar nomor ibunya. Kemudian, Faiq kembali menempelkan benda itu ke salah satu telinganya. "Kok lo yang telepon gue? Ibu gue mana?" firasat Faiq sudah tidak enak ketika sadar yang meneleponnya bukan ibunya.

"Kak. Itu anu ... "

"Anu anu, Ibu gue dimana, Vika?" Faiq geram, ia tidak sabar menunggu jawaban dari Vika. Bagaimana bisa sabar jika gadis yang meneleponnya tak kunjung bicara dengan jelas? Satu hal lagi yang membuatnya cemas, ia sangat takut bila terjadi sesuatu dengan Ibunya.

"Tante Sekar mau diculik tadi."

Saat kata itu meluncur ke otaknya, Faiq langsung berdiri. Pergi tanpa pamit kepada anak-anak yang lain, emosi Faiq sedang tidak bisa dikontrol saat ini. Bahkan semua orang yang disana bisa dengan jelas melihat kilatan marah di mata pria itu. Langkahnya sangat panjang, dalam hitungan detik dia sudah duduk di dalam mobilnya. "Dimana lo sekarang? Gue ke sana."

"Ini lagi di rumah sakit dekat kompleks."

Tanpa basa basi, Faiq langsung mematikan panggilan secara sepihak. Tidak ada lagi hal penting yang perlu dibicarakan lewat telepon. Yang terpenting sekarang, Faiq harus memastikan bahwa ibunya baik-baik saja di rumah sakit. Dia menyalakan mobilnya, suara deruman mobil membuat Aries dan Wage berhenti berebut guling. Mobil hitam itu dikendarai dengan ugal-ugalan, banyak kendaraan yang dilaluinya saling melontarkan klakson, Faiq sudah seperti orang kesurupan. Sama sekali tidak peduli dengan umpatan orang-orang yang dilaluinya.

Sampai akhirnya, pria itu berhasil memarkirkan mobilnya di lahan parkir rumah sakit. Tidak peduli dengan para gadis yang merayunya secara terang-terangan, Faiq segera masuk ke rumah sakit. Kedua bola matanya sibuk bergerak ke sana kemari, mencari sosok yang ia kenali. Terdengar helaan nafas lega ketika melihat ibunya terbaring di ranjang pasien. Satu lagi, ada gadis yang menggunakan jaket merah duduk di samping ibunya sambil memijat kaki beliau.

"Gimana kondisi Ibu gue?"

Hampir saja Vika terjengkang dari kursi plastik ketika melihat Faiq sudah berdiri tepat di sisinya. "Kata dokter cuma cidera ringan aja, tadi Tante Sekar sempat minta aku buat telepon Kakak, terus beliau tidur."

Demi apapun, sekarang Faiq sedang berusaha mati-matian untuk meredam emosinya ketika melihat keadaan ibunya seperti ini. Pria itu duduk di ujung bangkar, sementara tangannya terulur mengusap pipi ibunya selembut mungkin, ada luka di pelipis beliau yang ditutupi perban. Perlahan kelopak mata Bu Sekar terbuka, beliau merapihkan surai putranya yang sedikit berantakan. "Ibu, Faiq janji akan ngantar kemanapun Ibu pergi, Faiq enggak akan biarin Ibu pergi sendirian lagi," ucap Faiq disertai senyum yang sangat manis. Ibu Sekar membalas senyum putra kesayangannya lalu mengangguk.

"Vika yang telepon kamu?"

"Iya, Kok Ibu bisa bareng Vika? Terus siapa yang mau culik Ibu?"

"Tanyanya satu-satu, Kak. Kasihan Tante Sekar masih pusing," gerutu Vika kepada Faiq. Dia seakan lupa bahwa Faiq merupakan pria galak yang terkenal kejam. "Tadi kita ketemu di toko sepatu, katanya tante abis cari sepatu buat Kakak. Pas Tante mau nyebrang ke minimarket ada yang bekap Tante, padahal lagi ada motor di depan Tante loh, Kak, orangnya nekat banget!"

"Lo nggak bantuin ibu gue?" dari nadanya Faiq terdengar menuduh Vika. Sampai Vika terpaku dengan kata-katanya. Tapi untung ada Bu Sekar diantara mereka, beliau langsung menepuk punggung Faiq karena lupa bahwa luka putranya belum sembuh. "Aduh, Ibu luka Faiq belum sembuh ini." Faiq meringis sambil membenarkan kaosnya supaya tidak menempel ke luka di punggungnya. "Eh, Ibu lupa."

"Tadi Vika keren banget berantemnya loh kamu enggak liat sih, tapi yang namanya tenaga laki-laki pasti lebih besar, jadi Vika sempat lengah. Untung aja Vika cerdik jadi dia jambak rambut orang yang mau culik Ibu terus dia tendang mukanya, mungkin hidungnya udah patah sekarang. Untung tadi ada Vika kalau engga Ibu udah disekap sekarang." Bu Sekar cekikikan saat menceritakan aksi saat Vika menolongnya. "Eh, tadi Tante liat tangan kamu memar, udah diobatin?"

Mendengar ucapan Bu Sekar, lantas membuat Faiq langsung mengamit tangan gadis itu, sedetik sebelum Vika menyembunyikan tangannya. Faiq meniup perlahan tangan gadis yang berada genggamannya, ia memejamkan matanya kuat-kuat sampai membuat kerutan di sana, dia sama sekali tidak rela jika kedua wanita yang dekat dengannya mengalami kejadian seperti ini. Dia bersumpah, akan membalas perbuatan orang itu lebih dari yang ibunya dan Vika alami. Faiq sangat yakin pasti dalang di balik ini semua adalah saingan bisnis Satya. "Makasih banyak, karena udah nolong ibu gue. Sekali lagi makasih banyak, Vik."

Ada apa dengan Faiq? Faiq yang ada di hadapan Vika saat ini, bukanlah pria dengan gengsi yang tinggi untuk mengucapkan terima kasih. Bukan hanya sekali, tapi dua kali. Bahkan dia menambahkan kata 'banyak' di belakangnya. Bu Sekar tersenyum lebar ketika melihat dua remaja yang tengah bertukar pandang itu. Beliau hampir tertawa karena melihat ekspresi yang ditunjukan oleh Vika. Gadis itu benar-benar tak percaya dengan sisi Faiq yang satu ini, Faiq yang lembut dan baik hati. Sepertinya dinding es yang sudah Faiq bangun selama ini akan runtuh sebentar lagi.

•••

...*...

...*...

...*...

...TBC...

...Thanks for Reading 💙🌻...

...Jangan lupa like dan komen ya🫶...

...Luv You All💙🌻...

^^^🐞Kepik senja^^^

1
Tuti Asnawati
waaah udah tamat ajaa 👍
Tuti Asnawati
yuhuuu akhirnyaaa 😍😍😍
Tuti Asnawati
semoga itu memang keajaiban 😭 faiqnya udh sadar was was nya masih
Kepik Senja: ʕ⁠´⁠•⁠ ⁠ᴥ⁠•̥⁠`⁠ʔ
total 1 replies
Kepik Senja
(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)
Tuti Asnawati
akhirnya sadarrrr faiqnya 😅
Kepik Senja: tunggu bentar lagi ya, seperti biasa jam 5 update 🌻
total 1 replies
Tuti Asnawati
semoga faiqnya segera membaik 😭🙏
Kepik Senja: ʕ⁠´⁠•⁠ ⁠ᴥ⁠•̥⁠`⁠ʔ
total 1 replies
Erma Wati
samngat tour...critany bgus
Kepik Senja: terimakasih 🌻
total 1 replies
Tuti Asnawati
zoya kayanya nti sama zaki yaa 🤭
Kepik Senja: Zaki lagi disuruh insyaf sama bapaknya biar UN nya lanca tanpa pikir pacar🤭
total 1 replies
Tuti Asnawati
semoga faiqnya cepet sadar
Tuti Asnawati: iyaa 🤭
Kepik Senja: kangen chapter yg ada Faiq nya yaa?
total 2 replies
Tuti Asnawati
semoga lekas sembuh thor ❤️
Tuti Asnawati: alhamdulillah ❤️
Kepik Senja: terimakasih, aku udah mendingan sekarang
total 2 replies
arcyanl
Thor aku baru sampe sini, tapi aku mau bilangg penulisannya bagus banget hshshs, semangatt thor
Kepik Senja: makasih, jangan bosen baca ya🤧
total 1 replies
Nunuy
menurutku karyamu bagus thor..tp kenapa sepi 🤔
Kepik Senja: Hai kak, terimakasih ya udah baca, mungkin sepi karena aku baru di Noveltoon dan di lapak orange aku udah lama hiatus nulis 😅
total 1 replies
Shame
semangat thor
Kepik Senja: Oh ya, aku ada buat chat story judulnya "Forget me not" barang kali kamu mau mampir 😸
Kepik Senja: terima kasih 🤍
total 2 replies
✿ O T A K U ✿ᴳᴵᴿᴸ࿐
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Kepik Senja: Oh ya, aku ada buat chat story judulnya "Forget me not" barang kali kamu mau mampir 😸
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!