"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..
Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali
Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengangkatan Raja Baru
Hari berduka telah diumumkan kepada seluruh rakyat kerajaan Chu. Guntur menyambar dan awan menggulung kemudian Air mata langit perlahan mulai jatuh mengiringi dikebumikannya Raja yang bijak..
Banyak penduduk yang menghadiri pemakaman itu, Karna memang pada dasarnya Raja Chu Yuan tidak pernah bersikap angkuh atau sombong meski dia seorang Raja dan sering sekali dia membantu penduduk yang kesusahan. Namun kenyataan nya, dia harus berpulang lebih dulu kedalam tanah.
Di dalam kerajaan, Di aula pertemuan.
"Penasehat! kita harus segera mengangkat seorang raja" ucap salah satu dari Mentri yang ada disana.
"Bukankah masih ada Ratu Bai An? Kenapa harus mengangkat seorang raja? Dan Siapa yang akan dipilih? jika anaknya Raja Chu Yuan masih kecil!" Sahut Penasehat kerajaan itu tanpa ada nada tinggi
"Seorang wanita tidak bisa terlalu diandalkan dalam posisi kepemimpinan, Bagaimana kalau untuk sementara posisi raja diambil oleh Jendral Chu Lei? Dan ketika Pangeran Chu Yuan berumur Tujuh belas tahun, Maka posisi Raja akan diserahkan kepadanya! bagaimana menurut kalian?" Tanya Gao Jian. Dia adalah Panglima perang kerajaan Chu. Namun suaranya telah dibeli oleh Jendral Chu Lei.
Jendral Chu Lei hanya duduk diam sambil tersenyum karna dia sudah merencanakan hal ini dengan matang, Dengan sedikit mengeluarkan biaya maka dialah pemenangnya.
"Boleh saja. Tapi dengan syarat tertulis! Bahwa, jika Pangeran Kecil sudah cukup untuk memimpin kerajaan, maka Jendral Chu Lei harus menyerahkan Tahta!" Penasehat mengajukan syaratnya. Sebenarnya dia tidak terlalu suka dengan Jendral Chu Lei, Dia tau sifatnya seperti apa? apalagi sikapnya yang sering memukul orang tanpa tau letak salahnya apa?
"Aku setuju"
"Kami setuju"
"Ya kami juga"
Satu persatu langsung menyetujui syarat itu.
"Satu minggu lagi kita akan umumkan pengangkatan Raja baru, Aku akan menyiapkan surat tertulisnya dan Bubar sekarang" Ucap Penasehat kerajaan itu, Dia berdiri dan meninggalkan Aula pertemuan. Dalam hatinya berkata 'Mengapa semua orang mendukung Chu Lei untuk naik tahta? Bukankah mereka tau Sifat dan sikap Chu Lei yang angkuh'
... .....
"Apakah ini adalah pertanda era baru akan tiba?" Seseorang mengutarakan isi hatinya setelah melihat langit yang berduka dengan kilatan ganas.
Namun, Tidak ada yang menjawab pertanyaanya. karna dia hanya sendirian disana. lalu dia kembali ke Gubuk Reotnya yang ada dilembah dengan dikelilingi air terjun yang menjuntai ke bawah. Dengan ilmu meringankan tubuhnya yang cukup tinggi, dia melompati beberapa pohon hingga sampai pada dasar lembah itu lalu mendatangi cucunya angkatnya yang masih berada dalam ayunan.
"Long Chu, Aku tidak tau siapa keluargamu. Namun dari kalung yang kau kenakan, kau jelas dilahirkan dari seorang keluarga bangsawan. Mungkin ada sesuatu yang harus membuat orang tuamu meninggalkanmu di ceruk itu! Padahal kamu baru dilahirkan, Kalung ini akan Nenek simpan hingga kau dewasa, Semoga dengan kalung ini kau akan menemukan keluargamu nanti!" Ucapnya lalu meraih Kalung itu dan menyimpannya.
Lalu dia pergi ke belakang gubuk dan menebang pohon pisang yang sudah matang sempurna. Kemudian dia ambil satu sisir dan membuang kulitnya.
Pisang itu langsung digeprek Nenek itu dengan telapak tangannya kemudian dia mendekat lagi ke ayunan dan mengangkat Long Chu kecil yang sedari tadi bangun. Namun tidak menangis.
"Makan ya Cucuku sayang!" ucap Nenek Zhou setelah dia mengunyah sebentar pisang itu lalu dia masukan kemulut Long Chu kecil.
Hari pun berganti, Dan tiap hari Nenek Zhou memberi makan Long Chu dengan pisang dan minum dengan air hangat. tidak ada asi yang melengkapi pertumbuhannya. Namun itu tidak menurunkan berat badannya. malah sekarang setelah hampir satu minggu, Long Chu kecil semakin sehat dan bertambah berat...
Hari dimana Pengangkatan Raja baru telah tiba. Banyak orang yang menyaksikannya. Namun, Sebagian dari orang-orang itu ada yang tidak setuju dengan pengangkatan itu. Karna mereka bisa menilai sendiri bagaimana kelakuan dari Chu Lei sebelum-sebelumnya.
Akan tetapi, Tidak ada dari mereka yang berani mengutarakan isi hati. Jika ada mungkin akan mati.
Terlihat seorang lelaki paruh baya naik ke atas panggung yang ada Podiumnya. dengan memakai pakaian putih panjang dan berkata dengan lantang mendiamkan bisik-bisik semua orang "Mohon perhatiannya sebentar! Hari ini adalah hari dimana Raja baru akan naik tahta. Namun yang harus aku tekankan! Raja baru ini akan memimpin kerajaan hingga Pangeran Chu Yang Putra dari Raja Chu Yuan berumur tujuh belas tahun dan tahta akan diberikan kepadanya" Setelah hening sebentar dia melanjutkan lagi "Mari kita Lanjut ke Proses selanjutnya" ucapnya lalu turun dari Podium.
Proses pemasangan mahkota pun berjalan dengan normal, Tidak ada yang bersuara dan hanya memendam dalam hati saja, Suara rakyat yang terpendam entah akan sampai kapan.
Chu Lei langsung bangkit berdiri, dia segera berkata "Wahai rakyatku! Setialah kepadaku. Maka, aku akan membawa ketentraman untuk kalian!" Ucapnya dengan lantang.
Sebagian orang pun langsung berteriak. "Hidup raja Chu Lei!"
"Hidup Raja Chu Lei!"
"Hidup Kerajaan Chu!"
Sebagian lagi diam dan meninggalkan halaman yang luas itu. Mereka tau itu hanya janji palsu untuk membahagiakan hati rakyat. Padahal rakyat tidak meminta Janji, Melainkan Bukti.
Setelah semua orang bubar dan para mentri serta penasehat kerajaan pulang, Dia berjalan ke arah kediaman Ratu Bai An.
... ..........
Di kediamannya, Ratu Bai An sangat senang dengan pengangkatan Chu Lei menjadi Raja. Dia menari-nari kegirangan, Bagai tuan Putri yang mendapat keinginannya.
"Salam Raja!" Ucap penjaga yang ditugaskan untuk menjaga keidaman Ratu.
"Buka pintunya! Aku akan bertemu dengan Ratu Bai An" Perintahnya dengan wajah tanpa senyuman
Dia masuk setelah pintu terbuka, dan langsung berjalan menuju kamar yang ditempati oleh Bai An.
"Sayang!" Panggilnya kepada Ratu Bai An yang masih asik dengan tariannya. Seketika dia mengikuti tarian yang dilakukan oleh Bai An dengan memeluk dari belakang dan menggesekan senjata laras panjang miliknya dipantat Bai An.
"Emmm, Kita masih belum bisa melakukannya sayang, Keculi jika sayang mau ada bau darah bekas aku melahirkan" ucapnya lalu berpaling.
"Kan masih ada lubang yang lainnya!" canda Chu Lei. Tentu dia tak ingin melakukan hal itu, Karna pasti pemandangannya akan tidak sedap karna ada sesuatu yang masih belum bersih.
Mereka hanya berciuman sebentar dan saling sayang-sayangan. Biasanya mereka melakukan itu dengan mencuri-curi waktu. Tapi sekarang, itu sudah tidak diperlukan lagi.
"Bagaimana jika orang-orang curiga tentang kedekatan kita Sayang?" Tanya Bai An yang merebahkan setengah badannya di dada Chu Lei.
"Tidak usah kau pikirkankan tentang orang lain, Jika ada yang macam-macam akan ku habisi mereka" sahutnya dengan santai. "Hilang satu masih ada pengganti yang lainnya, Jadi jangan khawatir. kerajaan tetap akan berkembang. Aku akan memperluas wilayah dengan menghancurkan hutan luas yang ada di wilayah selatan, lalu membangun kekaisaran sendiri dan mengendalikan beberapa raja yang akan mengikutiku nantinya, Aku sudah punya satu kerajaan ini, ditambah kerajaan Bai dan kerajaan dari pihak ibumu. pasti mereka mendukung, Jika aku jadi Kaisar menggulingkan kekuasaan Klan Qing yang mendominasi selama ini" Ucapnya dengan penuh ambisi.
"Kau begitu terobsesi untuk menjadi Kaisar, Aku akan mendukungmu. Tetapi, kau harus ingat satu hal sayang! jangan lupakan aku yang selalu menyayangimu...."