Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B34
Ferdian kini sudah berada didalam kantor pusat pemasaran Key Real Estate, dan dia melihat maket yang memperlihatkan rumah rumah dengan beberapa tipe, dan tipe terkecil dengan tipe 120, namun di lihat dari maket yang sedang di perhatikan oleh Ferdian saat ini, di komplek itu di bagi menjadi 3 bagian komplek dan tentunya di batasi dengan gerbang pembatas, dan komplek di bagian depan adalah tipe tipe rumah dengan tipe 140 22 unit & dan tipe 200 10 unit. di bagian ke dua komplek tentunya semakin sedikit rumah, hanya memiliki 18 rumah dengan tipe 300 12 unit & tipe 400 6 unit, sedangkan bagian ke tiga komplek ada 4 unit mansion, dan tentunya dengan model dan luas / besar tanah serta bangunan yang berbeda, ditambah ada 1 unit mansion yang di paling ujung dengan gerbang besar sendiri dan di belakang mansion terdapat mini pantai, dan mini pantai itu pun seperti milik pribadi dari mansion itu, ditambah ada dermaga Pribadi yang sepertinya hanya diperuntukan mansion itu juga.
Ferdian yang melihat itu pun merasa terkejut, karena baru kali ini dirinya melihat mansion yang begitu lengkap ditambah dengan fasilitas yang begitu menakjubkannya.
"Selamat siang Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" ucap salah seorang agen properti yang menghampiri Ferdian.
"Oh iya saya ingin melihat lihat dulu, dan beritahu harga dari unit-unit yang tersedia." ucap Ferdian.
"Baik Tuan" ucap agen properti itu.
"Baik Tuan dibagian depan atau gerbang pertama ini bagian rumah yang dengan tipe 140, yang dibandrol dengan harga 1,5 milar rupiah dan Tuan hanya perlu membawa pakaian dan mungkin kendaraan pribadi saja, karena hunian ini sudah siap untuk di tinggalin tanpa perlu Tuan membeli barang barang lain, terkecuali tuan ingin menambahkannya sendiri, namun rumah dengan tipe 140 ini hanya tersisa 4 unit, karena sebagian besar sudah terjual, sedangkan yang tipe 200 dibandrol dengan harga 2,5 miliar rupiah, dan untuk tipe hunian ini sudah terjual habis Tuan." jelas agen properti itu berhenti,
Karena menurut dirinya Ferdian tentu tidak mungkin bisa membeli hunian yang berada di gerbang bagian ke dua, tentu karena dirinya menilai Ferdian dari pakaian yang dikenakan.
"Hey Santi, untuk apa kamu capek capek memberitahunya, percuma saja kamu menjelaskan dia kesini hanya untuk melihat lihat saja dan untuk menumpang berteduh dari panasnya sinar matahari di luar" ucap agen properti lainya yang baru saja datang.
"Maaf kak Resti tapi bagaimana pun Tuan ini ada didalam sini dan semua yang masuk dan meminta untuk sedikit penjelasan kita wajib untuk menjelaskan nya, untuk mereka membeli atau tidak nya nanti, kita tidak bisa memaksa mereka." Jelas Santi.
"Kamu ini masih baru, dan kamu tidak mengerti, sedangkan aku sudah lama dan sering menerima calon pembeli dari berbagai kalangan, dan ini untuk yang ke 3 kalinya melihat seorang pemuda miskin yang mencoba untuk bermain-main disini dengan berpura-pura menanyakan harga-harga hunian yang ada disini" balas Resti.
"Kamu fikir aku disini benar-benar hanya untuk berpura-pura saja? kamu fikir aku tidak mampu membeli salah 1 hunian yang ada disini? Kamu terlalu meremehkan seseorang yang belum kamu kenal dan menilai seseorang hanya dari penampilannya saja" Ucap Ferdian yang jengkel, karena lagi lagi dirinya di remehkan orang lain.
"Jika memang kamu bisa membeli 1 hunian disini tinggal tunjuk saja yang mana yang membuat mu tertarik dan tinggal menanyakan harganya tidak perlu meminta untuk dijelaskan" balas Resti dengan wajah tersenyum mengejek.
"Sudahlah kak Resti jangan seperti itu" ucap Santi untuk mencegah agar situasi tidak semakin memanas.
"Yasudah kamu urus saja pria miskin ini sampai tenggorokan mu kering karena berbicara panjang lebar namun tidak memberikan hasil untukmu" ucap Resti dan langsung pergi meninggalkan Ferdian dan Santi.
Ferdian yang mendengar ucapan Resti hanya menggeleng dan tidak memperdulikannya, biar bagaimanapun dirinya memang bersalah, karena penampilannya yang biasa saja di tambah dirinya hanya anak muda sederhana umur 19 tahun yang tidak seperti anak keturunan keluarga kaya yang berpenampilan mewah.
"Jadi bagaimana Tuan apa Tuan tertarik dengan hunian dengan tipe 140?" tanya Santi.
"Sebenarnya tertarik namun hunian yang tersisa ini tempatnya tidak terlalu bagus" jawab Ferdian.
"coba beritahu semua harga hunian dibagian gerbang ke 2 dan sampai yang itu" tambah Ferdian sambil menunjuk ke mansion yang berada paling ujung dan paling mewah.
mendengar itu Santi jadi sedikit khawatir, yang di katakan oleh Resti benar jika Ferdian ini hanya bermain main saja disini tidak benar benar ingin membeli 1 unit pun.
"Tenang saja aku pasti membeli nya, kamu tidak perlu khawatir, dan jika kamu tidak yakin, aku akan berjanji jika aku tidak membeli 1 unit pun aku akan keluar dengan cara berguling" ucap Ferdian yang melihat ke khawatiran Santi itu.
Mendengar itu Santi pun merasa tidak enak dan dia berkata "Tidak perlu seperti itu Tuan, baik aku akan beritahu untuk harga di gerbang ke 2 dibagian itu adalah Tipe 300 yang ada 12 unit dan itu di bandrol dengan harga 5 miliar Rupiah, sedangkan itu tipe 400 yang hanya ada 6 unit dan di bandrol dengan harga 10 miliar rupiah dan tentunya untuk properti yang ada di bagian dalam unit pun berbeda semua dari unit tipe 140 sampai tipe 400"
"Sedangkan unit unit yang ada di dalam gerbang ke 3 itu adalah mansion yang merupakan andalan yang ada di Key Real Estate dan untuk harganya bervariasi di mulai dari harga 100 miliar rupiah sampai yang mahal 1 triliun rupiah, dan untuk bagian propertinya pun berbeda beda, dan selain itu tuan bisa mengganti properti sesuai keinginan Tuan tanpa biaya tambahan, tapi tentu dengan range harga yang sesuai dengan barang yang ingin diganti.
"Dan sedangkan untuk Mansion yang paling ujung itu adalah Kebanggan yang ada di Real estate kami, dan itu di sebut mansion Pratama, awalnya Mansion itu di peruntukan untuk Tuan Muda Keluarga Pratama sesuai dengan nama Mansion itu, namun dengan alasan yang aku tidak tau Mansion ini sejak kemarin bisa dibeli oleh siapa saja dan tentu dengan harga yang begitu fantastis." Jelas Santi dengan baik sambil menunjuk bagian bagian yang sedang dirinya jelaskan, dan dia juga menunjukan bagian dalam seluruh unit agar Ferdian bisa melihat properti yang ada di dalamnya, dan itu semua Santi tunjukan melalui layar Tab yang dia pegang.
Ferdian yang mendengar harga harga dari semua tipe unit itu terkejut dan sedikit berkeringat walaupun dirinya berasa di dalam ruangan yang cukup dingin ini.
"jadi Mansion yang paling mewah itu awalnya untuk ku namun keluarga membatalkannya, entahlah apa yang mereka fikir kan" Ferdian berbicara didalam hati.
"Jadi bagaimana Tuan apa ada yang Tuan suka?" tanya Santi yang melihat Ferdian hanya diam saja.
"ah itu tentu saja aku menyukai semua itu namun boleh aku melihat bagian dalam yang ada di mansion itu?" ucap Ferdian yang langsung menunjuk Mansion yang berada paling ujung. Karena di bagian Mansion Santi hanya menjelaskan untuk harganya saja tidak memperlihatkan Properti yang ada di dalam nya.
"Hah bi bisa Tuan tentu saja" ucap Santi yang kini memperlihatkan properti properti yang ada di bagian dalam mansion Pratama itu dan menjelaskan merek dan harga harga dari properti itu. Bahkan dia juga menjelaskan dinding dan juga lantai yang mengunakan marmer.
Ferdian yang melihatnya pun begitu takjub dengan isinya, semua barang barang mewah namun tidak terlihat seperti barang barang mewah dan ini yang Ferdian suka, namun dia tidak tahu harganya karena Santi tidak menyebutkannya.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏
kelihatan agak kaku...
agak kurang logis juga kayaknya...